Adab Menggunakan Handphone Bagi Muslim

Adab Menggunakan Handphone Bagi Muslim

Handphone ialah bagian kebutuhan hayati jaman sekarang. Dulu pengguna handphone atau kadang disebut ponsel (telepon seluler) terbatas pada kalangan eksklusif saja. Tapi kini hampir semua kalangan menggunakan handphone. Sporadis kajian dakwah nan membahas tentang handphone ini.



Fungsi Handphone

Teknologi komunikasi berkembang begitu pesat. Perangkat telekomunikasi seperti handphone muncul dampak desakan kebutuhan manusia buat berkomunikasi secara sosial. Handphone bersisian dengan perangkat teknologi/ gadget lainnya, seperti internet, parabola, 3-G, dan I-pod. Handphone bukan lagi barang langka.

Fungsi handphone ialah menghubungkan Anda dengan kolega. Baik itu teman, pasangan, keluarga, rekan bisnis atau siapapun juga. Yang dilakukan dari jeda jauh, dibantu dan diatur oleh sistim jaringan nan disebut sebagai provider .



Bahaya Laten Handphone

Menilik dari fungsi handphone bisa dianggap bahwa handphone merupakan karunia krusial nan membantu manusia menunaikan hajat hidupnya lebih mudah.

Handphone berperan krusial meringankan berbagai aktivitas serta pekerjaan Anda. Secara nominalpun, handphone menekan budget pengeluaran, serta meningkatkan efisiensi waktu.

Sejalan dengan kelebihan gadget ini, niscaya dibarengi dengan dampak-dampaknya. Akibat handphone dapat bersifat negatif dan juga positif. Tergantung niat dan tujuan si pengguna. Apalagi handphone sudah dilengkapi dengan fitur-fitur nan amat menghibur.

Handphone jaman sekarang tak sekedar buat menelpon atau menerima panggilan, serta mengirim/menerima pesan singkat saja; namun telah juga dilengkapi fasilitas seperti video, kamera, game , internet dan nan teranyar ialah teknologi 3-G.

Sehingga dalam perkembangannya handphone memiliki dua mata pisau nan bertolak belakang. Selain sebagai karunia, namun juga menyimpan bahaya laten bagi penggunanya. Antara kegunaan dan mudharat amat berimbang.



Adab Menggunakan Handphone Bagi Muslim

Dalam kajian dakwah, manusia dikatakan sebagai ‘ rahmatan lil alamin ’, atau menjadi rahmat bagi seluruh alam. Hal ini sebab Allah subhanahu wata’ala memberikan kelebihan manusia berupa akal pikiran. Sehingga seharusnya Anda sebagai muslim menggunakan akal pikiran menimbang segala kegunaan dan mudharat dalam menggunakan handphone.

Berikut kajian dakwah tentang adab menggunakan handphone bagi seorang muslim :

1. Jangan menelpon sembarang waktu

Rasulullah SAW bersabda, ajarkan anak agar mengetuk pintu sebelum memasuki kamar orangtua. Ibrah / pelajaran nan diambil adalah, didiklah anak dengan pemahaman etika dan sopan santun.

Menggunakan handphone sebaiknya tak sembarang waktu. Ada waktu-waktu eksklusif nan tak etis, Misalnya waktu-waktu sholat. Maghrib , contohnya. Bahkan beberapa non muslim pun menabukan buat mengadakan pembicaraan per telpon saat Maghrib (pergantian suluk).

2. Mulailah pembicaraan dengan salam

Menyampaikan salam ialah mendo’akan, dan menjawab salam ibarat mengamini. Maka Anda bisa simpulkan betapa mulianya suatu percakapan nan dimulai dengan sebuah salam, meski hanya melalui handphone.

Posisikan diri Anda tengah bertamu, sehingga sebelum memasuki ranah aktivitas orang nan Anda telpon, ada baiknya meminta ijin lebih dulu. Itulah fungsi salam dalam percakapan melalui handphone.

Ada hadits riwayat al-Bukhori dalam kajian dakwah nan isinya, “… dari Abdulloh bin Amr bin Ash, ‘seorang lelaki bertanya pada Rasulullah, ‘Apakah amalan nan paling baik dalam Islam?’”. Beliau (rasulullah) menjawab : “Memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang nan telah kamu kenal maupun nan belum.” (HR. al-Bukhori dan Muslim).

3. Kenalkan diri sebelum berbicara

Sebagai penelpon ibarat tamu. Maka wajar seorang tamu memperkenalkan dirinya dahulu. Adab bertamu ialah mengucapkan salam dan memperkenalkan diri sambil mengetuk pintu. Begitu pula dengan adab menelpon.

Disebutkan bahwa Jabir bin Abdillah berkata : “Aku datang kepada Nabi Muhammad SAW kemudian saya memanggil beliau. Nabi bertanya : ‘Siapa ini?’ Aku menjawab : ‘Ini saya.’ Lalu beliau keluar sambil berkata : ‘Saya! Saya!’ (Seakan-akan beliau tak menyukai jawaban tersebut.) (HR. al-Bukhori dan Muslim).

Sederhana dalam percakapan. Sebaiknya dilakukan secara sederhana, padat, singkat, tak bertele-tele, dan tak berlama-lama atau penuh basa basi. Sebagai seorang muslim, Anda juga tak perlu terlalu banyak melakukan panggilan tanpa ada tujuan atau kebutuhan nan jelas. Supaya tak ada waktu nan terbuang dan tergelincir sebagai teman syaithon nan bahagia membuat manusia lengah dan melakukan mubazir terhadap waktu.

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya para pemboros itu ialah saudara-saudara syaithon…” (QS. Al-Isro (17) : 26-27).

4. Jangan menggunakan nada dering nan Tidak bermakna

Yang dimaksud dengan tak bermakna ialah nada dering nan dalam pemakaiannya akan menimbulkan imbas reaksi dari pendengarnya.

Nada dering/ ringtone maupun NSP (nada sambung pribadi) sebagian besar berupa musik ataupun audio suara dengan berbagai khayalan ekspresi. Tujuannya ialah buat membuat penerimaan dan pemanggilan tampak unik dan menarik. Hingga reaksi si penelpon, ataupun orang nan mendengarka dapat bermacam-macam.

Dapat berupa reaksi tertawa, terpingkal lucu, membuat jengah, pikiran cabul, membuat heboh, dan sebagainya. Tapi, berhati-hatilah dan jangan sampai jatuh pada perbuatan nan sia-sia.

5. Berbicara dan bergaulah nan baik

Baik itu saat berbicara biasa ataupun lewat handphone maka akhlak seorang muslim harus tetap dijaga. Segala perkataan nan keluar dari mulut akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT kelak di yaumul hisab. Tidak sporadis ditemui seseorang mudah sekali meluapkan emosi dengan perkataan kotor saat berbicara dengan hp, dalam benaknya mungkin sebab dia tak berjumpa langsung dengan versus bicara. Sehingga emosinya tidak terjaga.

Untuk menghindari gangguan syetan saat menggunakan hp lebih baik mengucapkan basmalah. Setiap ingin memakai hp dimulai dengan ucapan ‘bismillah’, ini akan selalu mengingatkan hati dan pikiran bahwa Allah selalu mengawasi hamba.

Menelpon juga bisa menghabiskan waktu bermanfaat apabila digunakan buat ngobrol ke sana ke mari tanpa tujuan nan jelas. Tidak sedikit para pemuda pemudi saling menelpon dengan hitungan jam-jaman dengan pembicaraan nan tak bermanfaat. Akan lebih baik waktu nan dihabiskan tersebut digunakan dalam kegiatan nan bernilai positif. Misalnya membaca dan menghapalkan ayat Alqur’an, tentu ini jauh bermanfaat daripada ngobrol dan ngerumpi dengan tema nan tak krusial menurut syara’.

6. Matikan atau silent Hp saat berada di loka ibadah

Pernahkah Anda sedang sholat berjamaah tiba-tiba ada hp seseorang berbunyi? Mungkin umumnya semua pernah mengalaminya, dan tentu saja kekhusyu’an sholat akan terganggu dan tak nyaman. Namun sadarkah bahwa bila kita tak disiplin dalam mematikan hp sewaktu tiba di masjid dan mushola akan mengalami hal seperti itu juga. Maka bila pergi ke masjid bersama teman, sebaiknya saling mengingatkan akan hal nan krusial ini. Kenyataan ini banyak terjadi tak seperti tahun era 90-an nan hp belum popular digunakan.

7. Matikan hp saat akan masuk kamar mandi atau wc

Banyak diantara pengguna handphone nan memasang wallpaper islami, sehingga kadang asma Allah atau ayat Alqur’an nan tampil di layar hp. Maka bila memasuki hp sebaiknya hp nan berwallpaper atau bernada islami hendaknya dimati terlebih dahulu. Karena bukan adab nan baik membawa ayat Alqur’an atau asma Allah ke dalam kamar mandi.

Moga tulisan kajian dakwah singkat ini memberikan pemahaman sahih kepada pembaca tentang bagaimana menggunakan handphone. Selamat beramal sholih!