Materi Pramuka Harus Mencakup Keyakinan Terhadap Yang Maha Kuasa

Materi Pramuka Harus Mencakup Keyakinan Terhadap Yang Maha Kuasa

Materi pramuka ialah sistem pendidikan informal nan digunakan oleh Pramuka. Tujuan dari materi pramuka ialah karakter pelatihan dengan maksud membantu peserta menjadi berdikari dan produktif, dan karenanya baku dari materi pramuka ialah menjadi "sehat, bahagia, dan produktif".

Materi pramuka umumnya menggunakan game menarik di luar ruangan, dan intinya secara primitif kembali ke alam buat menghasilkan tantangan di mana para pramuka belajar buat memecahkan masalahnya sendiri. Melalui pelatihan dan contoh dari metode kepemimpinan.

Dalam materi pramuka, diajarkan kemandirian, kepemimpinan, ambisi buat belajar sendiri, dan kode moral dengan tujuan positif. Menurut pendirinya Robert Baden Powell, materi pramuka bekerja secara alami dan mengalami proses pembelajaran secara alam bawah sadar: intinya ialah sifat alami dalam rupa sehingga mengikuti impuls alami Pramuka.
Orientasi dari materi pramuka menyediakan metode praktis caranya belajar dan membantu Pramuka membangun kepercayaan.

Aktivitas dan permainan pada materi pramuka menyediakan cara nan paling menyenangkan buat mengembangkan keterampilan dan memberikan kontak dengan alam dan lingkungan, dalam latar luar ruangan. Pramuka belajar dalam kelompok kecil buat membangun kerja kelompok dan suasana persaudaraan. Mengembangkan charactersitics, tanggung jawab, kemandirian, kepercayaan diri, kesiapan, dan, Pramuka akhirnya belajar melakukan kerja sama dan mengembangkan secara prinsipil keterampilan kepemimpinan.

Organisasi Pramuka Sedunia (WOSM) menjelaskan bahwa materi pramuka selalu berubah selama bertahun-tahun. Pada tahun 1980 itu materi pramuka itu terdiri dari empat unsur: Hukum Pramuka dan Sumpah Pramuka, pengembangan kelompok-kelompok kecil, dan program progresif nan menarik dari kegiatan nan berbeda. Hal ini berubah pada 1990-an. WOSM sekarang membagi metode menjadi tujuh unsur.



Materi Pramuka - Hukum Pramuka

Hukum Pramuka ialah kode pribadi nan membimbing cara Pramuka menjalani hidupnya. Ini bukan merupakan bentuk dari mencoba menghukum suatu kesalahan, sehingga malah tersusun daftar larangan. Hukum pramuka Ini menyatakan apa terbaik dan apa nan diharapkan dari seorang Pramuka. Hukum Pramuka merupakan inti dari materi pramuka. Dengan janji Pramuka Pramuka nan bergerak buat melakukan nan terbaik buat mematuhi hukum Pramuka. Prinsip primer adalah:

  1. Bakti kepada Tuhan
  1. Kewajiban buat orang lain
  1. Kewajiban buat diri sendiri


Materi Pramuka Tentang Embargo dan Prinsip

Pramuka tak melarang Norma buruk, tetapi memberikan alternatif nan lebih baik nan akan menyerap perhatian Pramuka dan bertahap menuntun dia buat melupakan Norma lama. Alasannya ialah bahwa "larangan umumnya mengundang sisi korup dan upaya pelanggaran, sebab itu tantangannya bukan lantas membuat retriksi nan konsensional pada semangat nan inheren dalam setiap anak nan sehat. Anak itu jangan sampai terkesan diatur, tetapi dipimpin dengan contoh."



Materi Pramuka Harus Mencakup Keyakinan Terhadap Yang Maha Kuasa

Pramuka harus menyisikan waktu buat melakukan kegiatan rohani, tetapi Pramuka harus terbuka pada toleransi agama. Pramuka mengayomi agama-agama dengan cara nan praktis sinkron dengan keimanan masing-masing, tanpa harus saling mencapuri. Dan materi pramuka berkaitan dengan sisi rohani ialah memandang suatu perspektif alam sebagai kreasi Allah nan Maha Agung: dengan studi alam (untuk melihat keagungan Allah swat) akan membantu pramuka mengenal dan memahami ciptaan-Nya.

Menurut Baden-Powell ini ajaran buat melihat alam sebagai kreasi Tuhan ialah bagian dari semua agama. Pramuka mengembangkan sisi spiritual melalui pedagogi altruistik, teknik menyelamatkan jiwa orang lain dan dengan mempromosikan perbuatan baik setiap hari sinkron dengan apa nan diajarkan dalam moralitas agama.



Materi Pramuka Menetapkan Learning by Doing

Game dan materi pramuka penuh dengan tindakan praktis. Hal ini akan menarik perhatian peserta dan memberikan peserta pramuka pengalaman dalam tentang bagaimana materi pramuka bekerja. Meskipun Baden-Powell menekankan pada bentuk kerja praktik dan belajar mandiri, ia tak menutup kemungkinan kebutuhan buat instruksi oleh para pemimpin atau melalui materi poket dalam bentuk buku praktis. Ungkapan "Learning by doing" saat ini banyak digunakan dalam Pramuka.

Sistem kelompok nan berpatroli ialah fitur nan krusial dalam pelatihan. Dan pula nan membuat Pramuka berbeda dari semua organisasi lain, tujuan dari patroli itu sendiri semacam task force atau dalam bahasa Indonesia nya gugus tugas. Gugus tugas ini terdiri dari pengelompokan ke dalam gugus Patroli dari enam sampai delapan personil pramuka, dan sang pembina melatih mereka sebagai unit terpisah masing-masing di bawah pemimpin sendiri nan bertanggung jawab.



Materi Pramuka Metode Patroli

Metode patroli, maknanya Pramuka diatur dalam kelompok kecil sekitar lima sampai tujuh personil Pramuka dan menjadikan anak-anak secara bekerja sama. Patroli ini merupakan materi krusial dalam Pramuka. Patroli harus tetap utuh dalam setiap keadaan, termasuk bekerja, membangun tenda, belajar bersama, memasak, dan hayati bersama-sama dalam Patroli Pramuka belajar buat bekerja dengan orang lain, sementara pemimpin Patroli belajar tanggung jawab buat orang lain. Keduanya harus melepaskan kepentingan pribadi demi kepentingan kelompok, dan kepentingan orang banyak. Pramuka harus memiliki bukti diri sendiri dalam kelompok dan belajar sebagai individu mandiri.



Materi Pramuka Membuka Imajinasidan Memiliki Ritus

Pramuka memainkan imajinasinya sebab Pramuka, harus tertarik pada budaya dan keyakinan kultural di masyarakat, dan hayati di global imajinatif dengan rasa petualang nan tinggi. Pramuka ini mengidentifikasi diri dengan kualitas pribadi para pahlawan. Mereka harus memiliki idola dan berimajinasi bagaikan idolanya.

Pramuka pun memiliki sejumlah ritual. Materi ritus ini dibuat oleh pramuka sendiri. Ritual dirancang harus pendek, sederhana, dan menarik bagi Pramuka, tetapi dengan simbolisme nan mendasar. Misalnya, bersorak sorai dalam ritual pembukaan ialah "Tepok Pramuka". Atau mengucapkan sumpah pramuka, dan memperlihatkan teknik unik nan menarik nan akan diperlihatkan kepada kelompok lainnya.



Materi Pramuka Menunjukkan Keberanian Mengoreksi Diri

Baden-Powell menginginkan Pramuka buat belajar membuat keputusan sendiri, sebab ia merasa hal semacam ini akan membantu anak-anak tumbuh dan matang. Baden-Powell menulis bahwa Pramuka harus mendayung sampan sendiri. Menghadapi kemudi masa depan, mengayuh oleh dirinya sendiri. Pramuka mengajarkan diri lepas dari ketergantungan dengan membawakan semangat Pramuka ke dalam lingkungan luar nan menantang agak berisiko, tanpa donasi orang lain di lingkungan itu. Oleh sebab itu, program ini didasarkan pada orang dewasa, petualang, dan kehidupan alam liar nan menarik.

Memberikan tanggung jawab kepada Pramuka ialah keystone dari materi pramuka. Mengharapkan pramuka buat melaksanakan tanggung jawabnya dengan setia, namun tak dengan jalan mengintil buat melihat bagaimana seorang pramuka melakukannya. Biarkan Pramuka melakukannya dengan cara sendiri. Biarkan Pramuka melakukan kesalahan besar bilamana perlu, namun juga biarkan pramuka mengatasinya sendirian. Pendidikan materi pramuka harus memberikan sebuah petunjuk akan ambisi dan keinginan buat otodidak dan bila salah, berani buat dihukum dan mengoreksi diri.



Materi Pramuka Tentang Kode Kehormatan

Kode Kehormatan Pramuka nan terdiri atas Janji nan bilamana di Indoensia. disebut Satya dan Ketentuan Moral nan disebut Darma. Hal ini merupakan satu unsur dari materi pramuka. Kode Kehormatan Pramuka di Indonesia dalam bentuk Janji nan disebut Satya adalah:

  1. Janji nan diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
  1. Tindakan pribadi buat mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji;
  1. Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, mental, moral, ranah spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisiknya, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.