Filosofi Saus Kacang

Filosofi Saus Kacang



Gurihnya Menonton Saus Kacang

Belakangan ini, banyak film nan dirilis dengan judul makanan. Ada Strawberry On A Short Cake, Mango, sampai Brownies. Yang terakhir, film Indonesia nan dibintangi duo suami istri Bunga Gambaran Lestari – Ashraff Sinclair berjudul Saus Kacang. Seperti Saus Kacang, film ini memang manis, gurih, dan dapat dinikmati siapa saja.

Saus Kacang ialah film perdana pengarah adegan muda Indrayanto Kurniawan. Film ini didistribusikan Summer Film dan skenarionya ditulis Lintang Pramudya Wardani, nan sering menulis buat sinetron TV. Selain duet BCL-Ashraff, film ini juga dibintangi Nadia Saphira, Christian Sugiono, dan vokalis band Samsons, Bams.



Sinopsis Saus Kacang

Saus Kacang bercerita tentang Dewi (Bunga Gambaran Lestari), seorang koki restoran hotel bintang lima di Bali nan tak pernah berhasil kehidupan asmaranya. Suatu hari, dia berjumpa Fredo, seorang turis Malaysia, nan sangat cerewet dan banyak maunya.

Fredo sering sekali meminta hal nan aneh-aneh dan selalu membentak karyawan hotel. Semua karyawan membencinya. Tapi Dewi (Ashraf Sinclair) justru menganggap Fredo ialah turis nan penuh tantangan dan harus ditaklukkan.

Waktu seremoni nyepi di Bali, tak sadar mereka membuat kekacauan dan keluar dari rumah. Sesudah itu, mereka dihukum membersihkan salah satu pura. Selama menjalani masa sanksi itulah mereka saling berbagi cerita soal kehidupan dan kisah cinta. Interaksi nan semakin akrab itu membuat mereka akhirnya saling jatuh cinta. Tapi masalah baru muncul. Mantan calon istri Fredo nan ada di Malaysia datang ke Bali, berusaha kembali menjalin cinta dengan Fredo. Bagaimana akhir cerita ini? Lebih seru kalau Anda tonton sendiri filmnya!



Filosofi Saus Kacang

Judulnya memang aneh, tapi bukan berarti “Saus Kacang” hanya sekadar judul. Saus Kacang punya filosofi sebagai sesuatu nan lembut dan berproses, sama seperti proses pembuatannya. Sutradaranya ingin film ini menjadi sangat lembut dengan kisah asmara dua manusia nan sama-sama berproses. Saus Kacang juga punya unsur manis, dan gurih. Harapannya, film ini dapat dinikmati siapa saja.

Filosofi Film Saus Kacang juga tampak dalam filmya. Di satu adegannya, tampak Dewi mengulek saus kacang dengan paras merem melek. Menurut Lintang Pramudya, penulis skenarionya, adegan ini bermakna kepuasan Dewi sebab sukses membuat sesuatu nan dia cinta dalam hidupnya.

Nah, buat Anda penggemar film romantis yang filosofis, tak ada salahnya Anda ajak pasangan Anda buat bersama-sama menonton film ini. Lalu rasakan sendiri nikmat dan gurihnya Saus Kacang olahan Indrayanto Kurniawan!