Mengenal Sayuran Sawi Putih

Mengenal Sayuran Sawi Putih

Sawi putih atau lebih dikenal dengan petsai ialah sayur-sayuran nan termasuk dalam kelompok cruciferae (kubis-kubisan) nan mempunyai ciri-ciri berdaun dan berbunga menyerupai vas bunga. Tanaman ini disebut sawi putih sebab rona daunnya nan terlihat kuning pucat dan tangkai daunnya berwarna putih.

Nah, artikel ini akan mengulas lebih jauh tentang petsai. Ingin tahu lebih jauh tentang ciri tanaman petsai, manfaat, dan bagaimana cara membudidayakannya? Untuk lebih jelasnya, berikut ini ulasan lengkapnya.



Mengenal Sayuran Sawi Putih

Tahukah Anda, tanaman petsai ini sangat populer di negara Tiongkok, Jepang dan juga negara Korea. Bahkan, spesifik di negara Korea, petsai ini menjadi bahan standar kuliner khas Korea nan bernama Kimchi . Petsai dapat diolah menjadi makanan nan super lezat, yakni asinan, capjay, sup, bening, cah, dan lain-lain.



Manfaat Petsai

Tanaman nan daunnya berwarna putih kekuningan ini tak hanya dapat diolah menjadi makanan super lezat, namun juga memiliki kegunaan nan cukup besar bagi kesehatan tubuh, di antaranya ialah sebagai berikut.

  1. Mengandung kalsium tinggi sehingga bermanfaat buat mencegah osteoporosis (pengeroposan tulang) dan penyakit diabetes mellitus.
  2. Mengandung vitamin K nan berfungsi mengatur protein tulang dan kalsium di dalam tulang.
  3. Mengandung vitamin E, C dan betakaroten tinggi sehingga dapat mencegah kolesterol dan agresi penyakit jantung.
  4. Vitamin C nan tinggi sehingga baik buat proses penyembuhan luka dan meningkatkan daya tahan tubuh.
  5. Mengandung vitamin A nan baik buat menjaga kesehatan mata.
  6. Mengandung asam folat tinggi nan baik buat kecerdasan otak anak dan juga ibu hamil.
  7. Mengandung zat besi nan bagus buat mencegah anemia/kurang darah.
  8. Mengandung vitamin E nan bagus buat menjaga kekenyalan dan kelembutan kulit Anda.
  9. Kandungan-kandungan krusial nan terdapat dalam petsai terbukti mampu mencegah penyakit kanker.
  10. Goitrogen nan berfungsi buat menghambat fungsi kelenjar tiroid nan merupakan penyebab terjadinya goiter gondok.

Mengingat banyaknya kegunaan dari tanaman petsai, rasanya Anda layak berpikir bahwa tanaman ini memiliki nilai hemat nan cukup tinggi sehingga dapat menjadi alternatif bagi Anda dan para petani buat mendapatkan penghasilan. Namun sebelum mulai buat menanam, ada baiknya jika Anda mempelajari pedoman tentang menanam petsai, sebab banyak tahapan-tahapan nan harus dilalui agar mendapatkan hasil nan optimal. Agar tak penasaran, yuk simak step by step tentang cara menanam petsai berikut ini.



Daerah nan Cocok buat Budidaya Petsai

Daerah nan cocok buat budidaya petsai atau petsai ialah daerah nan memiliki tipe tanah lempung, lempung berpasir, gembur, mengandung bahan organik. Syarat lain ialah lokasinya harus terbuka sehingga dapat memperoleh sinar matahari secara langsung dan pengairan nan lancar.



Waktu nan Tepat Bertanam Petsai

Waktu nan tepat buat menanam petsai ialah menjelang akhir musim penghujan atau awal musim penghujan. Namun, biasanya perawatan tanaman petsai pada musim hujan akan lebih berat jika dibandingkan dengan musim kemarau, hal itu sebab banyaknya agresi ulat daun dan hama penyakit lainnya.



Teknik Budidaya Petsai

Seperti apa budidaya petsai itu? Ingin tahu seperti apa tahapan-tahapan dari budidaya petsai ini? Berikut ini cara atau teknik saat melakukan budidaya petsai.

1. Penyiapan Bibit

Penyiapan bibit ini dilakukan melalui beberapa tahapan, di antaranya ialah sebagai berikut.

Persemaian Benih

Persemaian harus dilakukan buat mendapatkan bibit nan unggul, sebab benih nan ditanam secara langsung di kebun biasanya akan menghasilkan tanaman nan kurang baik. Syarat persemaian benih nan baik ialah pastikan media tanamnya subur, gembur, dan dapat mengikat air dengan baik, terkena sinar matahari secara langsung, berdekatan dengan sumber air nan mengalir, harus dekat dengan rumah Anda agar mudah diawasi, tak terkena banjir atau air nan menggenang, dan bebas dari beberapa pengganggu, misalnya rumput, batu, dan binatang piaraan nan bisa merusak tanaman.

Agar dapat mendapatkan benih nan baik, maka perhatikan tip-tip berikut ini.

  1. Pilihlah biji nan baik dan tak cacat.
  2. Pilihlah biji nan halus da tak keriput.
  3. Pilihlah biji nan sehat dan tak terserang hama penyakit.
  4. Pastikan biji tanaman petsai tak bercampur dengan tanaman lain.

2. Pengolahan Lahan

Pengolahan tanah dilakukan tiga minggu sebelum petsai dipindahkan dari persemaian. Pengolahan tanah dimulai dari penggemburan tanah dengan cara dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 30 hingga 40 cm. Setelah dibajak, biarkan tanah hingga seminggu agar tanah terhindar dari zat-zat beracun dan hama nan mengganggu.

Kemudian tanah diolah dengan termin kedua, yakni digemburkan lagi dengan cangkul dan diratakan. Biarkan selama seminggu agar tanah terkena angin dan sinar matahari langsung. Nah, termin nan terakhir ialah penggemburan tanah dengan mencangkul tanah tipis-tipis sekalian buatlah bedengan dengan panjang 100 cm hingga 120 cm dan panjang 30 cm hingga 40 cm dan selokan buat jalannya air dengan lebar 40 cm.

3. Pemupukan

Pemupukan awal biasanya dilakukan bersamaan dengan proses pembuatan bedengan. Pupuk nan digunakan terdiri dari pupuk kandang dengan takaran 10 hingga 20 ton/ha. Pupuk ini digunakan buat menyediakan hara organik bagi tanaman petsai, memperbaiki struktur tanah, dan sebagai pengikat air dalam tanah. Jika Anda tak suka dengan kompos, Anda dapat menggunakan pupuk anorganic Harmony BS1 dan Harmoni P1 sebagai pengganti pupuk kandang.

4. Pemasangan Mulsa Plastik

Demi menjaga kualitas tanaman petsai, Anda dapat menerapkan metode tanam dengan musa plastic berwarna hitam perak ini. Metode ini dapat memberikan hasil nan lebih maksimal jika dibandingkan dengan metone tanam secara langsung pada tanah.

5. Penanaman

Pilihlah bibit nan segar dan sehat buat dipindahkan ke lahan. Perhatikan jeda tanam nan tepat, yakni 50 x 60. Waktu tanam nan palig baik ialah pada pagi dan sore hari.

6. Penyulaman

Penyulaman dilakuka sebab biasanya bibit nan Anda tanam tak semuanya tumbuh dengan sempurna, misalnya : rusak, tumbuh kerdil, kurus, bahkan mati. Tanaman tersebut harus segera digantikan dengan bibit baru nan baik dan sehat. Penyulaman ini dapat dilakukan seminggu setelah proses penanaman berlangsung.

7. Hama dan Penyakit pada Tanaman Petsai

Beberapa hama dan penyakit nan perlu diwaspadai pada tanaman petsai diantaranya adalah: Ulat Tanah, Ulat Perusak Daun, Downy Mildew, dan Penyakit Akar Gada. Lakukan upaya pencegahan nan tepat agar tanaman masalah hama dan penyakit tanaman sawi ini dapat diatasi. Beberapa upaya nan dapat dilakukan adalah: menyemprotnya dengan insektisida maupun fungisida nan tepat.

8. Panen

Setelah petsai berumur 25 hingga 60 hari, Anda sudah dapat memanennya. Ciri-ciri tanaman nan sudah dapat dipanen, di antaranya ialah kropnya berukuran besar dan kompak. Cara panen dapat dilakukan dengan cara memotong bagian batang di atas tanah dengan pisau nan tajam. Kumpulkan hasil panen di loka nan teduh dan terhindar dari terik matahari atau hujan secara langsung. Petsai siap didistribusikan ke pasar-pasar tradisional maupun supermarket.

Demikian informasi tentang sawi putih dan semoga bermanfaat bagi Anda semua.