Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas)

Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas)



Badak Jawa (Rhinocerus sondaicus)

Salah satu artikel hewan langka di internet mengatakan bahwa badak jawa merupakan hewan paling langka di global dan mulai terancam punah. Badak jawa ini meruppakan binatang endemik Pulau Jawa. Dan saat ini hanya dapat ditemukan di Taman Nasional ujung Kulon. Jumlah populasinya saat ini diperkirakan hanya sekitar 20-27 ekor.



Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)

Badak sumatera nasibnya lebih baik sedikit dai badak Jawa. Walaupun sebenarnya populasi ini juga mulai diambang kepunahan. Menurut data dari International Rhino Foundation (Virginia) pada tahun 2010 nan lalu populasi badak Sumatera sudah dibawah 200 ekor.



Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas)

Hewan ini dikenal juga dengan sebutan macan kumbang (Panthera pardus melas). Populasi dari subspesies hewan liar ini juga terus menurun. Data terakhir menunjukkan bahwa populasi hewan langka ini hanya berkisar 250 ekor.



Rusa Bawean (Axis kuhlii)

Rusa ini ialah fauna endemik pulau Bawean Kabupaten gresik Jawa Timur. Rusa ini memiliki karakteristik khas tubuh mungil dan memiliki ekor panjang mencapai 20 cm dan berwarna coklat keputihan pada lipatan bagian dalam. Populasi rusa bawean menurut data di beberapa artikel hewan langka hanya berkisar antara 250 – 300 ekor saja.



Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae).

Seperti halnya macan tutul jawa mamalia ini juga hampir di ambang kepunahan. Data terakhir menunjukkan bahwa populasi hewan ini tingal sekitar 400-500 ekor. Hewan ini merupakan satu-satunya sub spesies harimau nan masih dimiliki di Indonesia.

Untuk diketahui, spesies harimau memiliki sembilan subspesies. Dan tiga subspesies sudah dinyatakan punah. Adapun kesembilan sub spesies tersebut adalah:

  1. Harimau Indochina (Panthera tigris corbetti). Subspesies ini dapat ditemukan di daratan Malaysia, Kamboja, China, Laos, Myanmar, Vietnam serta Thailand.
  2. Harimau Bengal (Panthera tigris tigris). Merupakan hewan mamalia langka nan menghuni daratan Bangladesh, Bhutan, China, India, dan Nepal.
  3. Harimau Cina Selatan (Panthera tigris amoyensis), dapat ditemukan di daratan China.
  4. Harimau Siberia (Panthera tigris altaica). Dapat ditemukan di daratan China, Korea Utara, serta di Rusia.
  5. Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) merupakan mamalia endemik Pulau Sumatera.
  6. Harimau Malaya (Panthera tigris jacksoni) endemik di semenanjung Malaya.
  7. Harimau Caspian (Panthera tigris virgata) telah dinyatakan punah pada tahun 1950an. Harimau Caspian ini dulunya dapat ditemukan di Afganistan, Iran, Mongolia, Turki, dan Rusia.
  8. Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica), juga dinyatakan punah sekitar tahun 1972. Harimau ini merupakan hewan endemik Pulau Jawa.
  9. Harimau Bali (Panthera tigris balica). Subspesies hewan ini juga telah dinyatakan punah punah sekitar tahun 1937. Subspesies ini hayati di daerah Pulau Bali..


Orang Utan (Pongo Pygmaeus)

Ciri khas hewan langka ini adalah mempunyai rambut nan begitu panjang dibandingkan jenis kera lain. Buah-buahan ialah makanan primer dan juga kesukaannya. Di indonesia, wilayah penyebarannya ialah dataran rendah juga hutan hujan tropis di pulau Kalimantan.



Musang Congkok (Prionodon Linsang)

Dengan berat mencapai 5 kg dan mempunyai panjang sekitar 71 cm hewan ini cukup gesit buat memanjat pepohonan. Di temukan di wilayah pegunungan Aceh dan Sumatera Barat. Mamalia kecil dan beberapa jenis serangga ialah makanan kesukaannya.



Singapuar (Tarsius Bancanus)

Dijuluki sebagai primata terkecil di dunia. Mempunyai berat tubuh antara 80 – 140 gram dan panjang cuma 12 – 15 cm cukup layak bila disebut primata terkecil. Walaupun mempunyai sepasang mata nan besar nan ukurannya melebihi volume otaknya tapi hanya bisa digunakan pada malam hari saja. Mirip dengan burung hantu. Kepulauan Riau, kepulauan kalimantan dan sumatera bagian selatan juga tenggara ialah habitat aslinya.



Ikan Belida (Notopetrus Chitala)

Dengan panjang tubuh mencapai 87, 5 cm dan berat tubuh bisa mencapai 1 kg, cukup besar buat ukuran ikan air tawar. Bentuk tubuhnya seperti pisau dan makanan kesukaannya ialah ikan-ikan kecil juga udang. Perairan air tawar di wilayah jawa dan kalimantan merupakan habitat aslinya.



Anoa (Bubalus Depressicornis)

Anoa ialah hewan khas daerah Sulawesi. Sekilas lebih mirip kambing dengan ukuran nan besar. Yang membedakan dengan kambing selain ukuran tubuhnya nan besar ialah adanya tanduk runcing nan mencapai 30 cm panjangnya. Adalah termasuk mamalia nan mempunyai kuku genap.

Ada dua spesies anoa yaitu Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis). Keduanya tinggal dalam hutan nan virgin. Anak anoa akan dilahirkan sekali setahun.

Sejak tahun 1960-an Anoa berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor nan masih bertahan hidup. Anoa sering diburu buat diambil kulit, tanduk, dan dagingnya oleh penduduk.



Burung Elang Jawa (Spizaetus Bartelsi)

Mempunyai bentuk nan gagah, sayang populasinya hanya tinggal 250 ekor saja. Tersebar hampir merata di sekitar hutan di pulau jawa seperti di gunung slamet, gunung salak, gunung anjasmoro, gunung kawi, taman nasional baluran, taman nasional alas purwo, taman nasional gunung halimun, taman nasional gede pangrango dan taman nasional muara betiri.



Babirusa (babyrousa babyrussa)

Babirusa ialah hewan nan hanya dapat ditemukan di area Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku. Habitat hewan babirusa ini banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Buah-buahan, tumbuh-tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan merupakan makanan nan biasa disantap sehari-hari. Mempunyai taring nan mencuat keluar sebagai tameng mata dari duri dan rotan ketika mereka mencari makan. Habitatnya meliputi pulau sulawesi, kepulauan maluku dan sekitarnya.

Panjang tubuh babirusa sekitar 87 - 106 sentimeter. Tingginya hanya 65-80 sentimeter dan berat tubuhnya bisa mencapai 90 kg. Biasanya mereka hayati berkelompok dengan seekor pejantan nan paling kuat sebagai pemimpinnya.

Binatang nan pemalu ini dapat menjadi buas jika diganggu. Babirusa betina melahirkan satu sampai dua ekor satu kali melahirkan. Masa kehamilannya berkisar antara 125 hingga 150 hari. Bayi babirusa itu akan disusui selama satu bulan, setelah itu akan mencari makanan sendiri di hutan bebas. Selama setahun babirusa betina hanya melahirkan satu kali. Usia dewasa seekor babirusa lima hingga 10 bulan, dan bisa bertahan hingga usia 24 tahun.

Karena hewan ini sering merusak tanaman, hewan ini sering diburu penduduk sekitar buat dibunuh. Oleh sebab itulah mengapa populasi babirusa ini semakin menurun dari waktu ke waktu.



Komodo (Varanus komodoensis)

Komodo merupakan hewan nan langka dan unik sebab dianggap sebagai warisan jaman prasejarah nan masih hidup. Komodo merupakan kadal raksasa dengan ukuran tubuh nan dapat mencapai panjang hingga 2-3 meter dan bobot 60 kg.

Sejauh ini pernah ditemukan komodo raksasa dengan bobot 166 kg (termasuk berat makanan nan belum dicerna di dalam perut) dan panjang 3,13 meter. Komodo termasuk hewan hewan pemakan daging walaupun pada kenyataannya lebih banyak memakan bangkai hewan.



Merak Jawa (Pavo muticus)

Merak Hijau atau nan sering disebut juga dengan Merak Jawa memiliki nama ilmiah Pavo muticus. Merak Jawa ialah salah satu burung dari tiga spesies merak nan ada. Merak jenis ini juga memiliki bulu-bulu nan latif hijau keemasan.

Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya bisa mencapai 300cm, dengan epilog ekor nan sangat panjang. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak. jambul dan rona nan mengkilap tersebut dimaksudkan buat menarik perhatian versus jenis. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya kurang mengilap, berwarna hijau keabu-abuan dan tanpa dihiasi bulu epilog ekor.

Populasi Merak Jawa tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di Republik Rakyat Cina, Indocina dan Jawa, Indonesia. Sebelumnya Merak Hijau ditemukan juga di India, Bangladesh dan Malaysia, namun sekarang telah punah di sana. Walaupun berukuran sangat besar, Merak Hijau ialah burung nan pandai terbang.

Pada musim kawin, burung jantan memamerkan bulu ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu epilog ekor dibuka membentuk kipas dengan bintik berbentuk mata. Burung betina menetaskan tiga sampai enam telur.

Pakan burung Merak Hijau terdiri dari aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing dan kadal kecil.