Langkah Membuat Karya Ilmiah

Langkah Membuat Karya Ilmiah

Riset menjadi syarat absolut dalam pembuatan karya ilmiah. Karya ilmiah nan bermutu bisa dibuktikan dengan fakta-fakta riset nan kemudian melahirkan pemikiran dan alasan-alasan baru. Jenis jenis riset nan bisa mendukung karya ilmiah bisa dibedakan berdasarkan 3 hal, yaitu cara pengumpulan data, proses riset, dan metode analisa nan digunakan.



Riset dalam Karya Ilmiah

Karya ilmiah sering kita dengar di global pendidikan, khususnya di pendidikan perguruan tinggi. Tapi, apakah kita tahu apa nan dimaksud dengan karya ilmiah tersebut.

Karya ilmiah atau tulisan ilmiah ialah sebuah karya atau tulisan seorang ilmuan nan mengembangkan ilmu pengetahuannya nan diperoleh melalui studi kepustakaan, pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang lain sebeumnya.

Tujuan dari penulisan karya ilmiah ialah supaya ide atau gagasan penulis tersebut bisa dipelajari dan didukung atau ditolak oleh pembaca. Untuk itu, dalam penulisan karya ilmiah harus memperhatikan langkah-langkah menulis karya ilmiah, agar memenuhi sistematika nan sudah dibakukan.

Apabila sebuah karya ilmiah sudah sinkron dengan sistematikanya, maka karya ilmiah tersebut bisa mudah dibaca dan dipelajari oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.

Jenis karya ilmiah itu bermacam-macam, yaitu makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi. Mungkin nama-nama karya ilmiah tersebut sudah tidah asing lagi bagi para mahasiswa.

Karya ilmiah sebagai syarat primer kelulusan di perguruan tinggi tak lagi dilihat secara kaku. Karya ilmiah hendaknya dapat dipandang sebagai budaya akademik di mana siswa mampu menyumbangkan pemikirannya nan alami dalam melakukan riset buat kemudian ditumpahkan dalam bentuk karya ilmiah nan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya.

Riset merupakan proses panjang nan dapat memperkaya ilmu pengetahuan para pelakunya dan para pembaca karya ilmiahnya kelak. Guru Besar Fisika ITB, Freddy P Zen, menguatkan asumsi bahwa riset bisa dijadikan cara ampuh dalam mencegah terjadinya plagiarisme nan sering terjadi pada pembuatan karya ilmiah anak didik khususnya mahasiswa.

Proses-proses nan telah disusun dalam mewujudkan hasil riset nan paripurna haruslah dilakukan secara berurutan dan sinkron dengan kaidah riset nan berlaku agar tak ada penambahan unsur lain dalam karya ilmiah dampak kurangnya kajian dan bahan riset.

Siapa pun tak menghendaki adanya plagiat terhadap karya ilmiah nan dikerjakan oleh seseorang. Maka dari itu, penanaman disiplin diri perlu ditingkatkan agar pemahaman budaya akademik, yaitu pembuatan karya ilmiah nan valid bisa tercipta demi sumbangsih individu sebagi bagian dari akademi dan bangsanya.



Jenis Jenis Riset

Salah satu kesulitan nan dihadapi oleh guru atau anak didik ialah menulis karya ilmiah. Salah satu masalah utamanya ialah mereka kurang memahami bagaimana riset dan langkah-langkah menulis karya ilmiah. Mereka selalu mengatakan bahwa melakukan riset dan menulis karya ilmiah itu sangat sulit dan tak mungkin bisa mereka lakukan.

Oleh sebab itulah, maka seharusnya ada acum nan jelas mengenai riset dan menulis karya ilmiah. Hal ini buat memberikan kesempatan guru dan anak didik berperan dan mengembangkan kemampuan penelitiannya dan menulisnya secara maksimal.

Dengan petunjuk nan ada dalam jenis jenis riset dan langkah menulis karya ilmiah ini, maka mereka mempunyai arah nan jelas dalam proses penulisannya. Mereka tak perlu lagi meraba-raba tentang bagaimana melakukan riset dan menulis karya ilmiah tersebut.

Dengan mengikuti langkah menulis karya ilmiah ini, maka setidaknya penulis bisa menerapkan metode nan sahih dalam menyusun karya ilmiah. Bahwa dalam menulis karya ilmiah, Anda harus menerapkan konsep metode ilmiah.

Metode ilmiah penelitian dan pengembangan menulis karya ilmiah ialah suatu cara buat aplikasi secara sistematis dan objektif nan mengikuti langkah menulis karya ilmiah sebagai berikut. Berikut ini jenis jenis riset nan bisa dilakukan oleh para peneliti karya ilmiah.



1. Riset Berdasarkan Cara Pengumpulan Data
  1. Penelitian primer. Karena data nan diperlukan belum ada, maka riset bisa dimulai dengan menyusun rumusan masalah, tujuan dan hipotesa riset, objek penelitian, rancangan observasi, waktu aplikasi riset, planning pengolahan data, metode analisa, dan menyusun laporan akhir.
  1. Penelitian sekunder. Data sudah ada, maka peneliti langsung melihat cara analisa dan valid tidaknya data tersebut.


2. Riset Berdasarkan Prosesnya
  1. Penelitian observasional. Melakukan pengamatan selama jangka waktu eksklusif buat melihat perubahan objek dan kaitannya dengan urutan waktu dan tujuan penelitian sebelum dan sesudahnya.
  1. Penelitian ekperimental. Melakukan uji coba dan eksperimen terhadap satu atau beberapa sampel buat memprediksi apa nan akan terjadi kemudian.


3. Riset Berdasarkan Metode Analisa
  1. Penelitian deskriptif. Keadaan objek penelitian digambarkan dengan data nan ada baik berupa uji laboratorium, wawancara, dan kajian pustaka.
  1. Penelitian analitik. Setelah terjadi proses analisa, maka riset tersebut bisa disimpulkan secara umum.


Langkah Membuat Karya Ilmiah

1. Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan

Ini merupakan langkah langkah menulis karya ilmiah nan pertama, yaitu melakukan pengamatan atas obyek nan diteliti. Menetapkan masalah dan tujuan nan akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian



2. Menyusun hipotesis

Langkah langkah menulis karya ilmiah nan kedua ialah menyusun dugaan-dugaan nan menjadi penyebab dari obyek penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi nan ditetapkan ketika Anda mengamati obyek penelitian.



3. Menyusun rancangan penelitian

Selanjutnya Anda menyusun rancangan penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah langkah menulis karya ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian nan dilakukan.



4. Melaksanakan percobaan berdasarkan metode nan direncanakan

Ini langkah keempat dari langkah langkah menulis karya ilmiah nan merupakan kegiatan konkret dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian nan dilakukan. Anda lakukan percobaan nan signifikan dengan objek penelitian.



5. Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data

Setelah melakukan percobaan atas objek penelitian dengan metode nan direncanakan, maka selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap objek percobaan nan dilakukan tersebut. Apa nan terjadi pada objek penelitian. Ini merupakan langkah langkah menulis karya ilmiah nan kelima.



6. Menganalisis dan menginterpretasikan data

Langkah langkah menulis karya ilmiah keenam, yaitu mengenalisa dan menginterpretasikan hasil pengamatan nan sudah dilakukan. Anda coba buat menginterpretasikan segala kondisi nan terjadi pada saat pengamatan. Di langkah inilah Anda mencoba buat meneliti dan memperkirakan apa nan terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.



7. Merumuskan konklusi dan atau teori

Langkah ketujuh dari langkah langkah menulis karya ilmiah ialah merumuskan konklusi atau teori mengenai segala hal nan terjadi selama percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian data. Langkah ini mencoba buat menarik konklusi dari semua nan didapatkan dari proses percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap objek penelitian.



8. Melaporkan hasil penelitian

Langkah terakhir dari langkah langkah menulis karya ilmiah ialah melaporkan hasil penelitian. Dan, langkah inilah nan sesungguhnya merupakan proses penulisan karya ilmiah. Dengan langkah ini, maka guru atau anak didik bisa menyusun sebuah tulisan atau karya tulis ilmiah nan akan memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas personal.



Manfaat Riset Karya Ilmiah

Dalam melakukan riset sebuah karya ilmiah, tentu saja ada kegunaan nan bisa diambil oleh penulis maupun pembacanya. Ada beberapa kegunaan nan bisa diambil dalam penulisan karya ilmiah, yaitu sebagai berikut.

  1. Bagi penulis, menyusun karya ilmiah bisa melatih kemampuan menulisnya dan bisa mengembangkan keterampilan membaca nan efektif. Seorang penulis karya ilmiah harus membaca terlebih dahulu kepustakaan nan ada relevansinya dengan topik nan hendak dibahas.
  1. Selain itu, penulis juga bisa melatih dalam menggabungkan hasil studi pustakanya dari berbagai sumber, mengambil intinya, dan mengembangkannnya sinkron dengan pemikiran penulis ke taraf nan lebih tinggi.
  1. Penulis bisa menambah daftar pustaka bacaannya sebab kegiatannya dalam menyusun karya ilmiah tersebut, seperti mencari bahan bacaan di perpustakaan.
  1. Dengan menyusun karya ilmiah, penulis bisa mengasah kemampuan mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.
  1. Penulis memperoleh wawasan intelektualnya melalui penulisan karya ilmiah.
  1. Terakhir ialah penulis bisa memberikan wawasan mengenai kajian karya ilmiahnya kepada masyarakat.

Manfaat tersebut bisa menjadi penyemangat bagi para peneliti dan penulis nan akan menyusun sebuah karya ilmiah. Asalkan memperhatikan langkah langkah menulis karya ilmiah, maka sebuah karya ilmiah tersebut akan sukses dibuat dengan baik dan benar.

Melalui klarifikasi tersebut di atas, sebuah karya ilmiah bukan suatu hal nan harus dihindari. Justru pada zaman sekarang ini, penulisan karya ilmiah tersebut sangat dibutuhkan. Selain bermanfaat buat kemajuan diri penulisnya, juga bermanfaat buat kemajuan masyarakat di bidang ilmu pengetahuan. Semoga informasi mengenai jenis jenis riset dalam penyusunan karya ilmiah tersebut bermanfaat.