Hitam dan Putih

Hitam dan Putih

Bagi kalangan nan menggeluti global mistik, minyak ini sangatlah akrab disebut-sebut. Aromanya nan khas wangi dan menyengat, syahdan sangat disukai oleh malaikat.

Maka tidak sporadis kita melihat para normal nan melakukan ritual pemandian keris atau senjata-senjata bertuah lainnya selalu diakhiri dengan melumuri minyak misik pada senjata tersebut lalu disimpannya kembali.

Selain itu, minyak ini juga syahdan dapat membawa kegunaan kepada si pemakainya nan sifatnya dapat mempengaruhi kehidupan. Lantas, sejak kapan minyak misik itu ada dan bagaimana sebenarnya agama Islam memandangnya?



Keringat Kijang

Tak ada riset niscaya dan ilmiah mengenai asal muasal minyak misik ini. Yang ada hanya kabar nan mengatakan kalau minyak misik atau dalam bahasa lain disebut dengan nama musk oil merupakan berasal dari butiran keringat kijang jantan gunung nan mengkristal.

Warnanya hitam keemasan yang berkilau jika terkena cahaya dan menjadi butiran-butiran menempel di pundak kijang. Keringat itu terlepas dan berceceran layaknya kerikil. Biasanya syahdan keringat itu keluar saat sedang ereksi atau masa kawin buat membuat kijang betina menjadi tertarik.



Hitam dan Putih

Yang sering kali dijumpai di pasaran ialah jenis misik nan berwarna hitam pekat dan sangat kental, tak cair. Inilah nan biasa dipakai oleh para penggila gaib buat melumuri senjata mereka agar tetap disukai malaikat nan syahdan akan memberikan kekuatan tersendiri pada senjata karamat tersebut.

Meskipun, hingga hari ini persoalan malaikat ataukah setan nan memberi kekuatan, itu masalah lain nan masih juga diperdebatkan. Selanjutnya, ada juga nan disebut dengan misik putih nan kemudian disebut-sebut manfaatnya melebihi minyak misik biasa dan sporadis sekali digunakan.



Manfaat

Minyak ini kemudian diyakini mempunyai kegunaan tertentu. Yang seringkali diyakini ialah buat mempertahankan aura dan energi dan dapat menstabilkannya agar tak naik turun. Bahkan, minyak misik hitam sejak dulu banyak digunakan sebab berkhasiat memberikan harmonisasi jiwa dan menambah keakraban dalam hal pergaulan.

Bahkan, ada juga nan menyebut kalau salah satu khasiatnya ialah meredakan amarah. Pada tingkat tertentu, minyak ini syahdan juga berakibat mempengaruhi imbas pheromone nan menyebabkan ereksi menjadi membara.



Masa Nabi

Minyak misik memang pernah disebut-sebut dalam sebuah hadits nan mengatakan kalau Nabi Muhammad sendiri pernah memakainya. Hanya saja sebatas buat membuat badan harum dan Islam sangat menganjurkan umatnya memakai wewangian. Tetapi, Islam sama sekali tak pernah mengatakan memakai wewangian itu wajib, bahkan mengharamkan apa nan disebut dengan memandikan benda-benda bertuah sebab hal itu ialah musyrik dan dosa besar.

Dalam hadist diriwayatkan dari Aisyah berkata: Seolah-seolah saya masih melihat wewangian (misik) di kepala Rasul ketika beliau berihram (Shahih Muslim). Hadist lain datang dari Abi Said Al-Khudri nan mengatakan; Rasul pernah menuturkan ada seorang wanita Bani Israil nan memenuhi cincinnya dengan minyak misik. Minyak misik ialah sebaik-baiknya wewangian (Shahih Muslim).



Minyak Misik dan Parfum

Apa bedanya antara minyak misik dengan parfum? Secara esensi tentu tak ada disparitas nan signifikan di antara keduanya, sebab sama-sama berfungsi sebagai pengharum. Tetapi ada disparitas di antara keduanya. Minyak misik identik dengan hal-hal nan berbau mistik, sedangkan parfum identik dengan gaya hidup.

Namun dari segi wewangian, minyak misik juga ada nan lebih menyengat daripada parfum. Parfum lebih sering digunakan orang buat mengharumkan tubuhnya, dan tak dapat digunakan buat keperluan lain. Berbeda dengan minyak nan khas ini, sebab baunya dapat digunakan buat keperluan lain nan diluar nalar.

Meskipun minyak ini sudah digunakan sejak zaman Nabi Muhammad, bukan berarti kita dapat menggunakannya buat sembarang keperluan. Pada masa itu, minyak ini digunakan sebagai pengharum juga layaknya parfum, baunya nan khas ini dijadikan dalam praktik ilmu hitam sebagai salah satu syarat terpenuhinya suatu “kebutuhan”.

Pada zaman Nabi Muhammad minyak misik digunakan sebagai wewangian biasa seperti halnya parfum nan biasa kita gunakan. Hanya saja, seiring perkembangan zaman, minyak ini berubah fungsi sebagai minyak nan digunakan dalam praktik ilmu hitam atau nan berbau mistis. Mungkin saja itu dikarenakan baunya nan menyengat dan khas, sehingga juga dapat menarik perhatian alam ghaib.

Seringkali kita mendengar minyak misik ini digunakan buat mempermudah atau sebagai syarat melakukan ilmu kebatinan, bahkan digunakan buat teluh atau santet. Sayang sekali, jika kita perhatikan sebenarnya fungsi awalnya hanya sebatas wewangian tubuh tetapi malah disalahgunakan saat ini.

Sedangkan parfum sejak pertama kali ditemukan atau diciptakan sampai saat ini tetap tak berubah fungsinya, yaitu sebagai wewangian. Bahkan parfum saat ini dapat dijadikan sebagai penanda kelas sosial, terutama parfum nan dibuat dari brand ternama. Ironis dengan minyak misik nan saat ini malah diidentikkan dengan global mistis.



Mengembalikan Fungsi Minyak Misik

Sangat sayang rasanya jika image minyak misik disalahgunakan buat hal-hal nan tak benar. Bila kita cermati lagi, minyak ini dinamakan misik dengan arti wewangian. Jadi misik itu merupakan wewangian atau nan baunya wangi. Sebagai wewangian sudah tentu minyak ini digunakan sebagai pengharum tubuh.

Bila kita lihat di loka asalnya minyak misik , banyak nan memilikinya sebagai wewangian. Baik pria maupun wanita mengenakannya. Uniknya lagi minyak misik di Arab sana tak mengandung alkohol. Meskipun tak mengandung alkohol, wanginya tak dapat ditandangi.

Biasanya minyak wangi atau misik di sana dibuat dengan mencampurkan bahan-bahan alami. Misalnya saja minyak wangi seribu bunga, nan diambil dari saripati dari seribu jenis bunga. Biasanya minyak wangi atau misik ini beraroma kembang dan minyak nan khas. Wujud minyak pun juga bervariasi, ada nan cair, seperti gel, bahkan bertekstur minyak.

Untuk masalah wanginya sangat menyengat, sehingga cukup dikenakan sedikit saja. Bau wangi minyak ini tahan lama, bahkan dapat seharian minyak ini tetap menyibakkan wanginya.

Mungkin itulah juga mengapa minyak ini sangat spesial, sebab wanginya nan tahan lama. Jika demikian secara hemat minyak ini lebih hemat, mengingat ketahanan wanginya nan cukup lama. Dengan kata lain tak perlu mengulangi pemakaiannya.

Minyak wangi atau misik ini di loka asalnya lebih banyak dikenakan oleh para pria, terutama bila akan menunaikan sholat Jumat. Seperti nan kita ketahui, sunnah hukumnya jika pria nan akan menunaikan sholat Jumat mengenakan wewangian.

Dengan demikian, para pria lebih sering mengenakannya daripada wanita. Tetapi bukan berarti wanita tak dapat mengenakannya. Hanya saja tak boleh dikenakan jika akan keluar rumah.

Jadi, pada dasarnya minyak misik ini sama saja fungsinya seperti parfum. Keduanya sama-sama digunakan sebagai wewangian. Entah mengapa dan bagaimana, minyak misik ini malah disalahgunakan buat keperluan mistis. Wanginya nan menyengat membuat orang berpikir minyak ini dapat dimanfaatkan buat menarik perhatian makhluk global lain.



Hukum Mengenakan Minyak Wangi

Sebenarnya mengenakan minyak wangi tak salah, hanya saja jangan berlebihan. Terutama bagi kaum wanita, dalam agama Islam wanita dilarang mengenakan wewangian nan berlebihan. Mengenakan wewangian nan hiperbola bagi kaum wanita dipandang sebagai bentuk menarik perhatian orang lain. Sedangkan wanita dilarang dengan sengaja menarik perhatian, terutama dengan mereka nan bukan muhrimnya.

Bagi kaum pria, mengenakan minyak wangi atau misik ini diperbolehkan. Meski begitu, tetap saja jika dikenakan secara hiperbola tak baik. Bayangkan saja wanginya nan menyengat, jika digunakan secara hiperbola niscaya akan membuat pusing kepala.

Ada nan mengatakan jika ingin menggunakan minyak wangi atau misik ini beberapa jam sebelum keluar rumah. Jika sesaat akan menginggalkan rumah wanginya dapat semerbak dan sangat menusuk hidung.

Seperti nan sudah disinggung sedikit dalam hadis di atas, Nabi Muhammad pun juga mengenakan minyak wangi atau misik ini. Jadi, kita pun tak dilarang jika ingin mengenakannya. Hanya saja jangan menggunakannya secara berlebihan. Malah bila minyak wangi atau misik ini digunakan buat hal-hal nan tak benar, akan mendatangkan dosa.

Banyak sekali produk minyak wangi atau misik ini dijual dipasaran. Kita dapat memilihnya sinkron dengan karakter atau wangi kesukaan kita. Bagi wanita sebaiknya menggunakan minyak wangi nan tak berwarna, sebab minyak wangi ini tak menguarkan wangi nan menyengat. Sedangkan minyak wangi atau misik nan berwarna menguarkan wangi nan lebih tajam.

Akhir kata mari kita kembalikan fungsi awal dari minyak wangi atau misik ini sebagai minyak wangi buat wewangian tubuh, bukan sebagai minyak nan digunakan dalam global mistik. Sehingga minyak wangi atau misik ini tak selalu diidentikkan dengan mistik.