Satwa Burung

Satwa Burung

Bagi anda pecinta alam atau sekedar ingin melepas ketegangan dari rutinitas sehari-hari nan berkutat dengan pekerjaan, stagnasi dan udara panas, mengunjungi kawasan wisata Gunung Halimun dipastikan akan mendapat kesegaran. Wisata Gunung Halimun yang tingginya 1929 meter dari permukaan laut, merupakan objek pariwisata pegunungan nan penuh tantangan dan eksotisme alam pegunungan. Memang sahih mengunjungi kawasan wisata Gunung Halimun, tidak semudah mendatangi kawasan pantai. Tapi justru medan menanjak dan udara nan sejuk, merupakan kelebihan kawasan wisata Gunung Halimun ini.

Kawasan wisata Gunung Halimun sendiri merupakan kawasan hutan lindung tropis terluas di Pulau Jawa, termasuk ekosistem hutan sub-montana, sekaligus montana . Memiliki iklim basah dan pelindung hidrobiologis daerah Sukabumi, Lebak Banten, dan Bogor. Jadi dapat dibayangkan bagaimana kesegaran udara di sekitar kawasan wisata Gunung Halimun ini. Pemandangan nan hijau kadang tersaput awan, menjadi pemandangan di sekitar kawasan wisata Gunung Halimun ini benar-benar eksotik. Yang namanya kawasan hutan lindung tropis terluas di Pulau Jawa, lingkungan dan ekosistemnnya terjaga sehingga kondusif dari para penebang liar, membuat kawasan wisata Gunung Halimun sungguh mempesona.

Untuk menjelajahi kawasan wisata Gunung Halimun, sekarang ini telah banyak kelompok pemandu nan akan memberi pelayanan agar anda merasakan nyaman dan aman. Di beberapa titik ketinggian, di kawasan wisata Gunung Halimun ini sering berubah menjadi medan berbahaya sebab masih tebalnya kabut. Namun demikian anda tak perlu khawatir, dengan donasi kelompok pemandu, anda tidak akan tersesat dan dapat menikmati pemandangan luar biasa di kawasan wisata Gunung Halimun ini dengan nyaman dan aman.



Hutan Konservasi

Sejak 28 Februari tahun 1992, kawasan wisata Gunung Halimun ini ditetapkan sebagai Taman Nasional Gunung Halimun, disingkat TNGH . Memiliki kawasan cagar alam nan dilindungi seluas 40.000 hektar area. Namun sejak tahun 2003, semua kawasan eks-hutan lindung dan hutan produksi terbatas Perum Perhutani nan berbatasan dengan Gunung Halimun mulai diperhatikan. Termasuk ke dalam wilayah perlindungan ialah kawasan Gunung Salak.

Melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan, maka semua wilayah hutan itu menjadi kesatuan kawasan hutan konservasi. Berganti nama menjadi Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, atau TNGHS . Luas kawasan holistik menjadi 113.357 hektar area. Karena itulah kawasan wisata Gunung Halimun menjadi bagian dari kawasan perlindungan hutan tropis terluas di Pulau Jawa. Tentu saja kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak ini sangat krusial kehadirannya bagi ekosistem darat dan juga ilmu pengetahuan, nan menjadi salah satu kawasan nan memberi keleluasaan para pakar dan calon tenaga pakar buat mengadakan penelitian.

Seluruh wilayah hutan Gunung Halimun merupakan dataran pegunungan. Berfungsi sebagai sumber mata air nan menciptakan 8 buah genre air terjun dan sungai-sungai. Genre air dari Gunung Halimun tak mengalami kekeringan setiap tahunnya. Semua itu terjadi sebab kawasan wisata Gunung Halimun ini tetap terjaga, terpelihara sebagai kawasan konservasi. Tentu saja semua itu akan tetap terpelihara dan terjaga, bila semua pihak turut memperhatikannya, tak semata-mata para petugas dari Taman Nasional Gunung Halimun-Salak semata, tetapi masyarakat sekitarnya dan juga para wisatawan baik domestik maupun asing.

Kawasan perlindungan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak akan tetap terpelihara dan tetap juga menjadi kawasan wisata Gunung Halimun apabila tak ada tangan-tangan nan serakah buat mengeksploitasi kawasan hutan hanya buat tujuan sesaat.



Masyarakat Adat

Kesediaan alam dan keindahannya ialah potensi wisata nan harus dilindungi dan dipelihara dengan baik. Didukung oleh pola hayati masyarakat setempat nan merupakan penduduk Kasepuhan Banten Kidul. Komunitas adat lokal nan memiliki kearifan luhur terhadap alam dan kawasan hutan loka mereka hidup.

Mereka telah hayati berdampingan dengan alam Gunung Halimun selama puluhan tahun. Tetap bersikap arif menjaga alam dan melestarikannya sampai saat ini. Sikap hayati nan bijaksana dan sangat patut dicontoh oleh masyarakat umum. Inilah salah satu kekuatan nan dapat menjaga kawasan wisata Gunung Halimun tetap terjaga sebagai kawasan wisata dan kawasan konservasi.

Potensi wisata disertai dengan sikap menghormati alam dari masyarakat adat Gunung Halimun menjadi daya tarik alami. Mengundang kepenasaran banyak wisatawan buat menelusuri keelokan Taman Nasional Gunung Halimun ini.

Salah satu atraksi budaya dari masyarakat Kasepuhan, yakni berbagai pagelaran kesenian tradisional Sunda dalam upacara Sérén Tahun . Upacara sakral ini dilaksanakan sekitar bulan Juli, dibarengi dengan pementasan kesenian alat musik angklung dan kesenian debus. Maka lengkap sudah kawasan wisata Gunung Halimun ini sebagai kawasan wisata dan konservasi, serta pertunjukan kesenian tradisional sebagai salah satu daya tariknya.



Satwa Burung

Wisata Gunung Halimun mengajak kita buat berpetualang menemukan dua ratus empat varian burung nan hayati di sekitar hutan. Termasuk di dalamnya sembilan puluh jenis burung nan hayati menetap. Dan tiga puluh lima burung ialah jenis burung endemik Pulau Jawa.

Dari sekian banyak varietas burung nan ada di kawasan wisata Gunung Halimun ini, tercatat dua burung nan terdaftar sebagai burung terancam punah masih ditemukan di Gunung Halimun, yakni Garrulax rufifrons atau burung Poksay Kuda dan burung Crocias albonotatus atau Cica Matahari. Bahkan Elang Jawa, atau Spizaetus bartelsi , nisbi masih bisa dijumpai di sekitar hutan Halimun. Bila anda beruntung, dapat menyaksikan kepak sayang Elang Jawa, nan tidak sembarang dapat ditemukan di loka lain. Sungguh akan memberikan pengalaman berarti dari petualangan anda menyusuri kawasan wisata Gunung Halimun ini.



Air Terjun

Curug berasal dari bahasa Sunda, artinya ialah air terjun. Terdapat delapan lokasi air terjun nan dapat kita kunjungi di daerah objek pariwisata pegunungan Halimun.

  1. Air terjun Cipamulan, terletak di Cikidang, Sukabumi.
  2. Air terjun Citangkolo, berada di Kabandungan, Sukabumi.
  3. Air terjun Cihanjawar, dikenal juga dengan nama Curug Piit . Berlokasi di Perkebunan Teh Nirmala.
  4. Air terjun Cikudapaéh, berlokasi di Perkebunan Teh Nirmala.
  5. Air terjun Walet, terletak di Perkebunan Teh Nirmala.
  6. Air terjun Cileungsing dan Curug Ciberang, berada di Leuwijamang.
  7. Air terjun Ciarnisah, berada di Desa Cibedug.
  8. Terdapat pula Air terjun Cimantara di sekitar TN. Gunung Halimun.


Fasilitas

Salah satu fasilitas nan tersedia ialah Canopy Trail nan terdapat di daerah Cikaniki. Kicau burung dan suara hewan hutan bisa kita nikmati dengan berjalan di antara tinggi dan hijaunya pepohonan. Pemandangan ini akan membimbing anda bagaimana mengamati tingkah laku kehidupan satwa liar di antara keheningan alam pegunungan.

Secara keseluruhan, kawasan Taman Nasional Gunung Halimun dan Gunung Salak sebagai kawasan wisata, telah ditunjang berbagai fasilitas seperti fasilitas penginapan, kawasan perkemahan, areal kawah, pendakian puncak gunung, dan genre sungai deras buat arum jeram. Yang terakhir ini merupakan atraksi dan kegiatan paling banyak diminati oleh para pelancong nan datang ke kawasan wisata Gunung Halimun dan Gunung Salak ini.

Bagi Anda nan memiliki waktu luang buat menghibur diri dalam kehidupan liar, lakukanlah jelajah wisata Gunung Halimun sebagai pilihan prioritas Anda. Selamat menjelajah dan nikmati pendakiannya! Dapatkan pengalaman unik nan tidak akan terlupakan setelah anda beserta keluarga menjelajahi kawasan wisata Gunung Halimun dan Gunung Salak.