Persiapan Embarkasi Menikmati Estetika Pesona Bromo

Persiapan Embarkasi Menikmati Estetika Pesona Bromo

Siapa nan tak tahu bahwa banyak sekali estetika objek-objek wisata di daerah Jawa Timur? Rasanya mulai dari ujung ke ujung, aneka panorama wisata dapat kita nikmati. Mulai dari wisata pegunungan, wisata pantai, wisata bangunan bersejarah, wisata museum, wisata candi, hingga wisata kuliner. Semuanya tersaji latif menyenangkan indera para pelancong.

Mari kita telusuri mulai dari objek wisata pegunungan terlebih dahulu. Lebih tepatnya pegunungan nan terkenal akan kaldera berapinya nan masih aktif, namun tetap kondusif dikunjungi oleh wisatawan. Ya, objek wisata Pegunungan Bromo.

Pegunungan Bromo merupakan salah satu objek wisata nan banyak dikunjungi wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kawasan pegunungan ini memang terkenal sebab termasuk salah satu pegunungan nan masih aktif.

Sajian pemandangan nan tidak kalah menariknya yaitu hamparan lautan pasir seluas 10 km persegi. Lautan pasir ini menutupi hampir seluruh permukaan pegunungan. Bahkan, tidak sporadis jika Anda sedang beruntung, Anda dapat terjebak badai lautan pasir di dalamnya. Luas pegunungan ini sekitar 800 km2.

Sebagai kawasan gunung berapi terbesar di Jawa Timur, kepulan asap nan mengandung belerang masih bisa disaksikan langsung dari kaldera gunung Bromo. Beberapa waktu nan lalu bahkan Gunung Bromo menunjukkan keaktifannya dengan letusan-letusannya.

Meskipun tak seperti Gunung Merapi di Jogjakarta, namun imbas dari letusan tersebut sangat dirasakan penduduk sekitar. Saat terjadi letusan Gunung Bromo tak mengeluarkan banyak material vulkanik.

Letusan nan dihembuskan lebih banyak berupa material pasir. Meskipun tak ada korban jiwa, namun kerugian material cukup banyak membuat kerugian. Misalnya sebagian petani nan merugi panennya atau rumah-rumah penduduk nan tertutupi kabut pasir

Selain dari segi fisiknya nan menawan, keindahan pegunungan Bromo juga bisa dilihat dari adat budayanya. Dalam waktu-waktu eksklusif di pegunungan ini diadakan ritual Upacara Kesodo.

Upacara Kesodo merupakan ritual adat Suku Tengger, yaitu suku nan bermukim di Pegunungan Bromo. Ritual ini biasanya diadakan setiap tanggal 14 atau 15 di bulan Kesodo (kesepuluh) menurut almanak Jawa atau tepatnya dini hari setiap bulan Purnama. Dalam ritual ini para sesepuh suku Tengger berkumpul sambil membaca doa ataupun mantra.

Doa tersebut ditujukan sebagai permohonan agar dijauhkan dari bala, memohon panen nan melimpah dan kesembuhan dari segala penyakit. Uniknya tidak hanya berdoa tetapi juga mengorbankan atau mempersembahkan sesaji nan dilemparkan ke kaldera Gunung Bromo.

Sesaji tersebut dapat bermacam-macam bentuknya. Ada nan berupa hasil pertanian, ada pula nan berupa hasil peternakan. Estetika wisata ritual ini biasanya menyedot cukup banyak pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri.

Untuk menikmati aneka estetika panorama dan budaya Gunung Bromo, Anda tidak perlu bingung lagi. Saat ini segala fasilitas pendukung dapat kita jumpai di sini. Mulai dari kendaraan, loka makan hingga fasilitas penginapan. Mau berwisata ke loka latif ini? Yuk, kita ikuti petunjuknya.



Persiapan Embarkasi Menikmati Estetika Pesona Bromo
  1. Siapkan Peralatan dan Perlengkapan

Siapkan segala peralatan maupun perlengkapan nan hendak dibawa. Baju hangat, jaket tebal, sarung tangan, topi, sepatu nan nyaman, masker, kacamata, makanan dan minuman, obat-obatan, serta perlengkapan pribadi lainnya.

  1. Buat Jam Pemberangkatan

Jika ingin menikmati sunrise , sebaiknya berangkatlah menjelang dini hari. Tujuannya agar sesampainya di sana Anda dapat menikmati keindahan sunrise . Namun, jika ingin bersantai-santai perjalanan pagi hari juga cukup menyenangkan.

  1. Tentukan Rute Awal nan akan Dilewati

Cari lokasi nan paling dekat dengan loka tinggal Anda. Apakah Anda ingin berangkat dari Probolinggo, Pasuruan, atau dari Malang. Ketiga loka tersebut sama-sama memiliki medan nan menantang.

  1. Bawa Kamera

Jangan lupa jika Anda punya kamera buat membawanya serta. Mumpung di objek wisata nan indah, tidak ada salahnya narsis di tengah panorama latif tersebut. Apalagi jika ada pemandangan latif lainnya, Anda dapat mengabadikannya secara langsung.

  1. Tentukan Alat transportasi

Tentukan alat transportasi nan akan digunakan menuju loka tersebut. Anda akan menyewa mobil atau menggunakan mobil pribadi. Saat ini buat berwisata ke Pegunungan Bromo kendaraan atau mobil nan digunakan sudah ditentukan oleh pengelola, yaitu harus menggunakan mobil Jeep.

Harga sewa mobil Jeep tersebut bergantung panjang perjalanan nan dilewati. Biasanya Anda juga tidak perlu repot mengemudikan mobil sendiri, akan ada sopir pribadi dalam mobil Jeep tersebut. Selain sebagai sopir, mereka ini sudah terlatih buat memandu arah perjalanan Anda. Termasuk juga menghindari medan-medan berbahaya selama perjalanan. Anda tinggal duduk dan menikmati suasana pegunungan.

  1. Membawa Uang Secukupnya

Jangan lupa buat membawa uang secukupnya selama perjalanan. Anda akan memerlukannya buat biaya-biaya selama perjalanan. Jika Anda berniat buat menyewa mobil Jeep tarifnya berkisar antara Rp 350.000 - Rp 450.000 buat sewa 1 mobil.

Namun, jika Anda mau bergabung dengan tamu wisatawan lainnya tarifnya sekitar Rp 125.000 per orang. Harga buat penginanapan juga tidak terlalu mahal. Jika beruntung, Anda dapat mendapatkan penginapan paling murah dengan harga Rp 50.000,- per kamar semalam.

Namun, jika sedang penuh semua, bisa-bisa Anda akan mendapatkan penawaran kamar dengan harga Rp 350.000, semalam. Untuk biaya makan juga harganya baku dengan rasa nan tetap enak di lidah.

Jika Anda ingin menikmati hamparan lautan pasir, atau ingin menuju ke kaldera Bromo, sudah banyak kuda-kuda sewaan nan siap mengantarkan Anda. Harganya dapat ditawar, kok. Tapi biasanya para pemilik kuda sudah mematok harga Rp 50.000,- buat sekali putaran. Dapat juga lebih mahal jika Anda ingin sampai di tangga paling bawah menuju kaldera Bromo.

Hmmm