Cinderella Versi Grimm Brothers

Cinderella Versi Grimm Brothers

Tak banyak kisah populer seperti cerita dongeng Cinderella, nan hampir setiap generasi mengalami atau bersinggungan dengan kisah klasik tersebut. Cerita dongeng Cinderella selalu menjadi bagian tidak terpisahkan dari dongeng sebelum bobo. Dengan demikian dapat dipastikan masing-masing memiliki pengalaman batin nan sama tentang kisah klasik ini. Cerita dongeng Cinderella tidak hanya populer di Amerika dan eropa tapi juga menyebar ke Asia, termasuk Indonesia. Dapat dikatakan cerita dongeng Cinderella merupakan kisah nan sangat populer di seluruh dunia. Buku cerita dongeng Cinderella hadir dalam berbagai bentuk, baik buku cerita bergambar maupun novel. Bahkan, kisah gadis di abad pertengahan tersebut telah diadaptasi menjadi film, drama, lagu, juga tari dengan berbagai versi. Hampir setiap generasi pernah menikmati cerita dongeng Cinderella. Dan dalam bentuk apapun penyajiannya, cerita dongeng Cinderella selalu menarik, mengundang rasa penasaran, sekalipun telah berkali-kali membaca kisahnya bahkan mungkin telah hapal di luar kepala.

Cerita dongeng Cinderella selalu mampu menghadirkan rasa penasaran dan sesuatu nan beda, setiap masing-masing artis menggarapnya. Ketika kisah klasik ini digarap oleh seorang novelis, maka cerita dongeng Cinderella menjadi novel nan memikat. Ketika dipentaskan dalam bentuk drama maupun drama musikal, cerita dongeng Cinderella selalu memberi ruang nan luas kepada artis buat melakukan ekpsloitasi. Demikian halnya ketika cerita dongeng Cinderella ini diangkat ke layar lebar, dapat muncul berbagai macam versi sekalipun alur ceritanya sama. Dan masing-masing pengarah adegan bahkan juga pemain, mampu menghadirkan suasana baru setiap film itu digarap. Itulah hebatnya cerita klasik seperti cerita dongeng Cinderella ini.

Pada setiap jaman, cerita dongeng Cinderella menjadi kisah nan seolah-olah menjadi bagian dari jamannya. Tak terasa bahwa sebenarnya itu bermula dari suatu jaman eksklusif puluhan tahun nan lalu. Ini disebabkan sebab cerita dongeng Cinderella merupakan buah impian nan hakiki setiap manusia tentang perjuangan, tentang impian menjadi pendamping orang krusial nan diperebutkan banyak orang. Maka selayaknya buah impian, mereka-reka segala cara nan tak masuk akalpun menjadi bagian nan tak dapat dipersalahkan. Cerita dongeng Cinderella mewakili semua itu - impain setiap orang pada setiap jaman - sehingga selalu terasa cocok dipergunakan sebagai perwakilan dari impian itu. Luar biasa memang nan telah sukses mencipta berbagai karakter dalam cerita dongeng Cinderella nan selalu terasa cocok dengan jaman manapun.



Happily Ever After

Cinderella ialah seorang gadis nan tinggal bersama ibu dan dua saudara tirinya. Setiap hari, ia harus menyelesaikan pekerjaan rumah tangga layaknya pembantu. Suatu hari, pangeran mengadakan pesta dansa dan peri nan baik hati menyihir Cinderella agar tampil bak putri dengan gaun latif serta kereta kencana. Cinderella nan cantik memukau sang pangeran, mereka pun berdansa.

Sayangnya, Cinderella hanya punya waktu sampai tengah malam saja. Setelah itu, kekuatan sihir peri akan hilang. Ia akan menjadi gadis berpenampilan kumal kembali. Saat jam berdentang 12 kali, Cinderella meninggalkan pangeran. Sepatu kacanya lepas, tergeletak di tangga istana. Pangeran memungut sepatu kaca tersebut dan menyimpannya.

Pangeran nan telah jatuh cinta kepada Cinderella mencari gadis nan bisa memakai sepatu kaca nan tertinggal itu. Dua saudara tiri Cinderella ikut mencoba namun kaki mereka tak pas di sepatu tersebut. Cinderella ikut mencoba sepatu kaca nan ternyata cocok sekali di kakinya. Pangeran memboyong Cinderella ke istana, mereka menikah dan hayati senang selama-lamanya, happily ever after.

Alur ceritanya memang sederhana, tentang nasib baik seorang pemeran penderita, kemudian mendapat nasib baik dengan sesuatu nan tidak pernah ia sangka-sangka. Padahal nasib nan tak disangka-sangka itu ialah impian semua gadis pada saat itu yakni bernasib baik, mendapat pendamping nan kaya raya, tampan dan segala sesuatu nan menjadi impian dan asa semua orang. Karena itulah cerita dongeng Cinderella selalu terasa cocok buat segala jaman. Karena pada intinya impian ialah bagian dari kehidupan itu sendiri pada semua orang pada setiap jaman. Dan buat memenangkan atau mewujudkan impian itu setiap orang dapat menghalalkan segala cara, seperti juga nan dilakukan oleh ibu dan adik tirinya.



Beragam Kisah Cinderella

Kisah di atas merupakan gubahan Charles Perrault, seorang penulis Prancis. Pada tahun 1697, ia menulis kisah Cinderella dari abad pertengahan sehingga menjadi cerita dongeng Cinderella nan kita kenal sekarang. Sepatu kaca, kereta dari labu, dan peri baik hati ialah hasil kreasinya. Charles Perrault menerjemahkan kata vair (bulu bajing) nan mengikuti kata sepatu menjadi kata verre (kaca) nan terdengar mirip, sehingga jadilah sepatu kaca dari versi orisinil sepatu bulu bajing.

Cerita dongeng Cinderella nan lebih tua berasal dari Yunani tahun ke-1 SM. Dalam versi tersebut, Cinderella diceritakan mandi di sungai, lalu burung elang mencuri sandalnya. Sang elang membawa terbang sandal Cinderella dan menjatuhkan sandal di hadapan seorang raja. Raja tertarik dengan sandal tersebut dan mencari pemiliknya ke seluruh negeri.

Di Cina sekitar tahun 860-an juga ada kisah nan mirip dengan cerita dongeng Cinderella. Alkisah, hiduplah seorang gadis nan bergaul dengan ikan titisan ibunya. Ikan tersebut kemudian dibunuh oleh ibunya. Sang gadis mengumpulkan tulang ikan dan sebuah kekuatan mistik mengubah penampilan sang gadis sehingga ia bisa menghadiri festival. Di festival itu ia meninggalkan sandalnya sebab tergesa-gesa pergi. Sandal ditemukan seorang raja nan kemudian mencari pemiliknya dan jatuh cinta pada sang gadis.

Ada kemiripan nan menjadi musabab seorang putri nan hayati menderita dengan pangeran tampan dambaan setiap orang yaitu ketidak sengajaan dan nasib baik. Sepatu rupanya dianggap menjadi mediator buat mempertemukan antara gadis malang itu dengan pangeran tampan, nan akan merubah kehidupannya menjadi jauh lebih baik. Inilah nan sebenarnya inti dari rangkaian cerita dari versi manapun tentang kisah cerita dongeng Cinderella ini.



Cinderella Versi Grimm Brothers

Grimm bersaudara menulis ulang cerita dongeng Cinderella dalam versi nan lebih dramatis lagi. Pada cerita dongeng Cinderella adaptasi penulis Jerman tersebut, saudara tiri Cinderella memotong jari-jari mereka agar kakinya masuk ke dalam sepatu kaca. Pangeran nan merasa tertipu memerintahkan burung merpati buat mematuk mata mereka. Sampai akhir hayatnya saudara tiri Cinderella menjadi pengemis buta.

Beragam kisah Cinderella bertebaran di seluruh kebudayaan. Di Indonesia, cerita dongeng Cinderella hadir dengan judul Upik Abu. Pada 1893 Marian Roalfe Cox meneliti cerita dongeng Cinderella atas permintaan Folklore Society of Britain. Hasilnya, ia menemukan 345 versi cerita dongeng Cinderella dari berbagai kebudayaan dunia. Luar biasa! Sungguh sebuah kisah nan tidak pernah ditandingi oleh cerita lain. Cerita dongeng Cinderella nan memberi keleluasaan kepada para penulis buat menciptakan berbagai versi, sehingga tercatat tiga ratus lebih versi lainnya dari cerita dongeng Cinderella ini. Mungkin Charles Perrault ini tidak pernah dapat membayangkan bahwa cerita rekaannya itu akan banyak diadaptasi banyak orang, maka misi nan semula ingin ia persembahkan kepada masyarakat pembaca, akan semakin banyak dan meluas lagi jangkauannya. Sesuatu nan tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Tapi itulah kekuatan sebuah cerita nan dapat menembus batas.