Tahukah Anda?

Tahukah Anda?

Nilai 21,85 milyar rupiah, sebuah harga perangko antik nan sangat fantastis bukan? Mungkin harga itu tidaklah aneh bagi para penggemar barang fillateli ini. Kolektor perangko tentu tak pernah sayang buat mengeluarkan sejumlah dana demi mendapatkan perangko antik nan diinginkan.

Perangko berasal dari bahasa latin Franco . Menurut penulisan bahasa Indonesia nan baik dan sahih kata perangko seharusnya ditulis "prangko", namun dalam bahasa sehari-hari kebanyakan kita menggunakan kata "perangko". Data nan diambil dari google kata "perangko" lebih banyak digunakan dibandingkan kata "prangko". Perbandingannya 2,2 juta kontens dibanding 620 ribu kontens.

Perangko pertama kali diterbitkan di Inggris pada tanggal 6 Mei 1840. Tujuan penerbitan perangko saat itu ialah membuat pelayanan pos semakin efisien. Langkah tersebut kemudian diikuti oleh semua negara di global termasuk Indonesia .

Indonesia sendiri menerbitkan perangko pertama kali pada tanggal 1 April 1864. Saat itu, Indonesia masih di bawah pendudukan Belanda. Perangko memiliki keunikan dari segi bentuk dan gambarnya. Masing-masing negara pun memiliki variasi nan berbeda dari perangko nan diterbitkan.

Terkadang perangko juga terbit dalam seri nan unik dan jumlah nan terbatas. Selain itu, perangko juga memberikan informasi tentang hal nan tak kita ketahui, misalnya hobi, wahana rekreasi, memperkaya wawasan dan pengetahuan, memperluas persaudaraan, investasi, dan lain-lain. Inilah nan menyebabkan perangko banyak diburu oleh para kolektor.



Bagaimana Menentukan Harga Perangko?

Kita tentu bertanya-tanya, bagaimana mungkin selembar perangko dapat berharga jutaan bahkan milyaran rupiah. Sebuah angka nan fantastis bukan? Bagi kolektor perangko tentunya angka tersebut ialah harga nan pantas dibayar demi melengkapi koleksi mereka.

Uraian berikut ini mungkin dapat memberikan kita citra bagaimana menentukan harga perangko. Secara sederhana harga perangko ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor itu ialah sebagai berikut.



1. Baru atau bekas

Penentuan harga perangko bisa dilihat dari kondisinya, yaitu baru atau bekas. Mana nan lebih mahal? Tentunya perangko kuno, tapi dalam kondisi masih baru jauh lebih mahal daripada nan sudah bekas. Perangko tua zaman Belanda tentu sulit ditemukan. Apalagi perangko zaman Belanda nan masih dalam kondisi baru dan belum terpakai.

Perangko bekas pun tak sembarangan dapat dijual. Ada standar-standar eksklusif nan harus dipenuhi agar perangko bekas bisa dijual. Baku itu ialah baku menurut filatelis, bukan baku generik ataupun baku penjual. Kondisi perangko harus prima, rona terang, kondisi kertas masih bagus, dan tak dekil.



2. Generik atau Khusus

Perangko terdiri dari dua jenis, yaitu perangko generik dan khusus. Perangko generik ialah perangko nan dicetak dalam jumlah banyak dan tanpa batas waktu. Biasanya akan dicetak lagi jika habis.

Perangko ini mudah ditemukan sebab digunakan sehari-hari. Misalnya, perangko bergambar Presiden Soeharto, seri hewan, alat musik , dan lain sebagainya. Perangko jenis spesifik dicetak dalam jumlah dan waktu nan terbatas.

Perangko spesifik dibagi menjadi beberapa kategori, di antaranya perangko peringatan (misalnya, perangko Konferensi Asia Afrika, 100 tahun perangko Indonesia), perangko istimewa (misalnya, seri pariwisata, flora, dan fauna), perangko amal (misalnya, perangko hari sosial), dan lain sebagainya.



3. Satuan atau Lembaran

Perangko nan berbentuk lembaran tentunya akan berharga lebih mahal dibandingkan dengan perangko satuan. Dua lembar perangko nan masih berdempetan lebih mahal dibandingkan dua perangko nan sama, namun dalam kondisi terpisah. Perangko nan masih utuh dalam kondisi asli, yaitu terdiri dari 100 pcs tentu lebih mahal sebab susah diperoleh.



4. Lain-lain

Faktor lain nan bisa berpengaruh di antaranya ialah perangko lama dengan kondisi baru dan asli, dengan sobekan bagian pinggir nan belum dipisah, lem bagian belakang nan masih asli, perangko cetak, dan lain-lain.

Perangko nan masih tertempel pada amplop lengkap dengan alamat penerima dan pengirimnya juga lebih mahal dibanding dengan nan sudah terlepas. Ditambah dengan cap pos nan masih jelas. Jika penerima dan pengirimnya ialah orang terkenal atau perusahaan ternama dapat jauh lebih mahal lagi.

Harga perangko antik juga bisa dipengaruhi oleh umur perangko. Semakin tua umurnya dapat jadi semakin mahal. Berikut beberapa penjelasannya.



1. Perangko Zaman Pendudukan Belanda

Perangko ini bisa dikenali dengan label tulisan Nederlandsch Indie , atau disingkat Nederl . Indie atau Ned. Indie jenis ini memiliki banyak variasi, dari edisi biasa dan mudah didapat sampai edisi langka dan mahal.



2. Perangko Zaman Pendudukan Jepang

Perangko ini sepenuhnya menggunakan huruf kanji pada bagian atas dan huruf katakana pada bagian bawah, sehingga susah diidentifikasi. Sebagian besar bergambar budaya Indonesia, seperti wayang, budaya Jawa, rumah adat Minang, dan lain-lain.

Cara paling mudah mengidentifikasinya ialah dari desainnya. Perangko ini nisbi susah ditemukan sebab singkatnya zaman pendudukan Jepang.



3. Perangko Masa Peralihan

Jenis ini terdiri dari perangko peralihan masa pemerintahan Belanda ke Jepang dan Jepang ke Indonesia. Ciri-cirinya memiliki cetak tindih. Pada saat itu, pemerintah Indonesia belum memiliki perangko sendiri, sehingga memakai perangko zaman Belanda atau Jepang, tapi ditambahi stempel Republik Indonesia pada gambarnya.



4. Perangko Masa Awal Kemerdekaan

Perangko ini bisa dilihat dari nilai nominalnya nan nisbi kecil, seperti Rp.1 atau dalam satuan sen. Karakteristik lainnya ialah menggunakan ejaan lama, symbol rupiah nan ditulis dengan huruf R bukan Rp, dan lain-lain.



5. Perangko Masa Modern

Untuk perangko masa Indonesia modern bisa kita lihat pada perangko nan ada saat ini.

Lalu, berapa harga perangko nan tepat? Tentunya nan sinkron dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli. Perangko antik biasanya bisa berharga mahal sebab banyak diburu.

Sebagai acuan, Anda bisa menggunakan list harga perangko di bawah ini. Ini ialah harga menurut katalog perangko nan dikeluarkan oleh asosiasi filatelis dan sewaktu-waktu dapat berubah.

  1. Harga perangko Indonesia dengan kondisi bekas dihargai sekitar Rp.300-Rp.10.000 per pcs. Perangko bekas itu harus dalam kondisi bagus, rona terang, dan jelas. Perangko dalam kondisi bagus dihargai dua sampai empat kali lipat dibanding perangko bekas.
  1. Perangko jenis spesifik seperti perangko-perangko peringatan atau souvenir sheet dihargai Rp.10.000-Rp50.000
  1. Perangko masa pendudukan Belanda atau Jepang dihargai Rp.10.000-Rp.30.000 per pcs dengan kondisi bekas. Untuk kondisi baru dihargai Rp.50.000-Rp.150.000 per lembar. Ini ialah harga rata-rata. Harga juga tergantung dari jenis dan kelangkaannya sebab walau berusia tua belum tentu langka.


Tahukah Anda?

Di awal kita sudah menyinggung mengenai harga perangko antik nan bisa mencapai miliaran rupiah. Tahukah Anda apa saja perangko nan harganya sangat fantastis itu? Info berikut ini akan memaparkan beberapa perangko antik seharga puluhan juta sampai miliaran rupiah.

  1. Perangko 2 1/5 Gulden CT Terbalik "Buiten Bezit" seharga Rp.40 jutaan. Perangko ini ialah perangko Indonesia pada zaman pendudukan Belanda.
  1. Perangko bergambar Raja Ferdinand II seharga US$ 2,6 juta atau Rp.2,2 miliar rupiah. Perangko ini ialah perangko nan salah cetak nan harusnya berwarna jingga, tapi salah cetak menjadi rona biru.
  1. The Inverted Jenny, yaitu perangko Amerika tahun 1918 bergambar pesawat Curtiss JN-4 dan tak sengaja tercetak terbalik. Satu blok penuh perangko ini terjual saat lelang Robert A. Siegel bulan Oktober 2005 dengan harga US$ 2,7 juta. Pada November 2007 sebuah perangko Inverted Jenny terjual seharga US$ 977.500 (Rp.9 milyar).
  1. The First Two Mauritius Stamps (1847) ialah dua seri perangko pertama nan diterbitkan oleh pemerintah kolonial Inggris. Perangko pertama berwarna orange terjual seharga US$ 1.072.260 atau sekitar Rp.10 milyar lebih. Yang kedua juga terjual seharga US$ 1.148.850 atau Rp.10 milyar lebih.
  1. Perangko bertema Naga Air terbitan tahun 1864. Perangko itu memiliki cap pos Ngawi, Jawa Timur. Perangko ini ialah perangko Indonesia pada masa pendudukan Belanda. Perangko terjual saat pameran Filateli Global "Indonesia 2012" seharga Rp.20 miliar.
  1. The Three-Skilling Yellow, yaitu perangko salah cetak terbitan pemerintah Swedia dengan cetakan pertama tahun 1855. Perangko normalnya dengan rona biru-hijau juga termasuk perangko langka. Perangko ini ialah perangko terlangka dan hanya satu-satunya nan tersisa. Tahun 1984 perangko ini terjual 977.500 Swiss francs oleh David Feldman. Tahun 1990 perangko ini terjual seharga US$ 1 juta dan tahun 1996 harganya mencapai US$ 2,3 juta atau Rp. 21,85 Miliar. Sampai sekarang perangko ini ialah perangko antik dengan harga termahal sepanjang sejarah.

Demikian sekilas mengenai harga perangko antik nan harganya dapat mencapai milyaran rupiah. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menambah wawasan Anda.