Sejarah Khalifah - Kekhalifahan Abbasiyah (749 - 1258 M)

Sejarah Khalifah - Kekhalifahan Abbasiyah (749 - 1258 M)

Sejarah khalifah tak dapat lepas dari perjalanan penyebaran ajaran agama Islam di muka bumi. Bagaimanapun ceritanya sejarah khalifah ialah bagian dari perkembangan agama Islam. Sejarah khalifah memegang "kendali" tersendiri nan merupakan "perpanjangan tangan" dari Nabi Muhammad SAW.

Khalifah ialah wakil atau pengganti Nabi Muhammad SAW setelah Nabi mati dalam urusan negara dan agama nan melaksanakan syariat (hukum) Islam dalam kehidupan negara. Sejarah khalifah bermula ketika Nabi Muhammad SAW mati pada 632 M.

Ketika Nabi Muhammad SAW wafat, beberapa sahabat mengadakan rendezvous di Madinah dan memilih Abu Bakar menjadi pemimpin umat Islam. Abu Bakar bergelar khalifatur Rasulullah (penerus Rasulullah). Dari gelar inilah istilah khalifah (penerus atau pengganti) berasal. Dari sinilah, sejarah khalifah memulai ceritanya.



Sejarah Khalifah - Khulafaur Rasyidin

Sejarah khalifah dimulai dari empat khalifah pertama, yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Para khalifah tersebut mendapat julukan khulafaur rasyidin (khalifah nan lurus dan mendapat petunjuk).



1. Abu Bakar (570 - 634 M)

Sejarah khalifah nan pertama diawali oleh Abu Bakar. Khalifah pertama ini termasuk orang-orang pertama nan masuk Islam. Selain sahabat Nabi SAW, Abu Bakar merupakan mertua Nabi SAW. Putri beliau, Aisyah menikah dengan Nabi SAW.
Pada masa kekhalifahan nan singkat (632 - 634 M) beliau memerangi nabi palsu (Musailamah al-Kazab) dan kaum murtad nan menolak membayar

zakat. Pada masa pemerintahannya Islam tersebar hingga Persia, Irak, dan wilayah Timur Tengah nan lain. Sejarah khalifah pada masa Abu Bakar menjadi masa awal kebangkitan Islam setelah meninggalnya Nabi Muhammad.



2. Umar bin Khattab (586 - 644 M)

Abu Bakar tak selamanya menjadi khalifah. Cerita sejarah khalifah Abu Bakar berakhir ketika Abu Bakar menunjuk Umar sebagai penggantinya. Sebagai khalifah, Umar menyebarkan Islam hingga Mesir dan Suriah. Khalifah kedua ini terkenal adil, jujur, sederhana, dermawan, dan berjiwa negarawan.

Cerita sejarah khalifah Umar bin Khattab ini mendapatkan pencapaian nan luar biasa dalam perjalanan Islam. Pada 637 M pasukan Muslim sukses merebut Yerusalem. Khalifah Umar sendiri nan menerima kunci buat memasuki kota kudus tersebut. Umar mati dibunuh Abu Lu'lu' pada 644 M.



3. Usman bin Affan (574 - 656 M)

Cerita sejarah khalifah Umar bin Khattab berakhir ketika beliau wafat. Khalifah selanjutnya nan menggantikannya ialah Usman bin Affan. Usman merupakan menantu Nabi. Salah satu pencapaian Usman ialah penulisan mushaf Al-Quran nan disebut mushaf Usmani. Mushaf Usmani disalin dari mushaf Al-Quran nan tersimpan di rumah Hafsah, putri Umar nan menjadi istri Nabi SAW.

Cerita sejarah khalifah Usman bin Affan menyajikan sebuah cerita pergolakan. Usman berasal dari Bani Umayah dan mengangkat banyak pejabat dari kalangan keluarganya tersebut. Namun, buruknya aparat pemerintahan menyebabkan terjadinya pergolakan. Usman mati terbunuh oleh orang-orang nan tak puas pada kepemimpinan beliau.



4. Ali bin Abi Thalib (600 - 661 M)

Saudara sepupu dan menantu Rasulullah saw. ini menjadi khalifah keempat pada 656 M. Cerita sejarah khalifah Ali bin Abi Thalib ini (656 - 661 M) lebih banyak dihabiskan buat memerangi korupsi nan diwariskan pemerintahan sebelumnya. Beliau juga harus menghadapi pemberontakan nan dipimpin Aisyah, Thalhah, dan Zubair. Pemberontakan itu lebih dikenal sebagai Perang Jamal.

Sejarah khalifah Ali bin Abi Thalib dipenuhi dengan konfilk-konflik nan justru semakin menguatkan Islam itu sendiri. Setelah sukses memadamkan pemberontakan Aisyah, Ali dihadapkan pada pemberontakan Muawiyah bin Abu Sufyan. Dalam peperangan nan dikenal dengan nama Perang Siffin tersebut, pasukan Ali hampir menang. Namun, pasukan Muawiyah memasang mushaf Al-Quran di ujung tombak dan meminta diadakan perundingan.

Pemberontakan demi pemberontakan menjadi penyebab berakhirnya cerita sejarah khalifah Ali bin Abi Thalib ini. Pada 661 M Ali bin Abi Thalib mati dibunuh oleh kaum Khawarij, yakni bekas pengikut Ali nan menentang perundingan dengan Muawiyah. Kaum Khawarij juga berencana membunuh Muawiyah, tapi mereka gagal.



Sejarah Khalifah - Kekhalifahan Umayah (661 - 750 M)

Sejarah khalifah dari kekhalifahan Umayah ini merupakan cerita sejarah dari keturunan Umayyah bin Abdusy Syam, pemuka suku Quraisy nan hayati dua generasi sebelum Nabi Muhammad SAW. Pendiri dinasti ini, Muawiyah, dan dua penerusnya, Yazid bin Muawiyah dan Muawiyah bin Yazid merupakan keturunan Abu Sufyan. Khalifah-khalifah nan lain merupakan keturunan Marwan bin Hakam nan menjadi khalifah pada 684 M.

Sejarah khalifah Muawiyah menetapkan Damaskus sebagai ibu kota kekhalifahan. Jabatan khalifah, nan semula dipilih, berubah menjadi jabatan nan diwarisi secara turun-temurun. Muawiyah digantikan oleh anaknya, Yazid pada 680 M. Pada masa pemerintahan Yazid, terjadi tragedi Karbala nan menyebabkan wafatnya Husain bin Ali.

Cerita sejarah Kekhalifahan Umayah ini mencapai masa puncaknya pada masa pemerintahan Abdul Malik (memerintah antara 685 - 705 M). Pada masa itu wilayah kekuasaan Kekhalifahan Umayah membentang dari Spanyol hingga Asia Tengah dan India.

Kemunduran Kekhalifahan Umayah diawali kekalahan mereka di Bizantium pada 717 M. Persaingan internal dan kegagalan reformasi keuangan menyebabkan ambruknya Kekhalifahan Umayah. Mereka dikalahkan oleh Bani Abbasiyah, nan merupakan keturunan Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW. Sejarah khalifah dari generasi Ummayah bin Abdusy Syam ini menjadi awal dari cerita sejarah khalifah selanjutnya.



Sejarah Khalifah - Kekhalifahan Abbasiyah (749 - 1258 M)

Cerita sejarah khalifah selanjutnya disajikan oleh Kekhalifana Abbasiyah. Bani Abbasiyah dapat meraih kekuasaan melalui Hasimiyah, sebuah gerakan revolusi menentang penguasa Bani Umayah. Pada 747 M, pendukung gerakan Hasimiyah, Abu Muslim, mengadakan pemberontakan dari Khurasan dan mendapat dukungan luas di Irak dan Persia. Mereka mengangkat keturunan Abbas bin Abdul Muthalib, Abul Abbas al-Saffah, sebagai khalifah pada 749 M.

Pasukan Abu Muslim mengalahkan penguasa terakhir Bani Umayah, Marwan II, pada 750 M. Selanjutnya, saudara Al-Saffah, yakni Al-Mansur, menggantikannya sebagai khalifah dan mendirikan ibu kota di Bagdad. Al-Mansur mengonsolidasikan kekuasaannya dengan menyingkirkan paman-pamannya, Abdullah bin Ali dan Shalih bin Ali. Al-Mansur bahkan menghukum wafat orang nan sangat berjasa terhadap Bani Abbasiyah, Abu Muslim.

Masa keemasan Kekhalifahan Abbasiyah berlangsung pada masa pemerintahan Harun al-Rasyid dan al-Ma'mun. Sejarah khalifah Bani Abbasiyah pada masa itu memerintah wilayah nan membentang dari Afrika Utara hingga Asia Tengah.
Namun, setelah itu mereka tak mampu mencegah perpecahan wilayah. Dinasti Fatimiyah mengambil alih Afrika Utara dan Mesir pada abad ke-10. Sementara itu, kekuasaan Bani Abbasiyah makin berkurang sebab didominasi orang-orang Persia dan Turki.

Serangan Hulagu Khan dan eksekusi Khalifah al-Musta'shim pada 1258 M mengakhiri kekuasaan Bani Abbasiyah di Baghdad. Kekhalifan Abbasiyah diteruskan oleh al-Mustanshir, paman al-Musta'shim, di Mesir di bawah lindungan orang-orang Mamluk hingga penaklukan oleh Usmaniyah pada 1517 M.

Sejarah khalifah dari mulai hingga berakhir pada kekhalifahan Abbasiyah ini memperlihatkan semangat juang nan dimiliki para khalifah buat menegakkan ajaran agama Islam di muka bumi. Sejarah khalifah tersebut sekaligus menjadi sebuah pelajaran bagi umat muslim di global bahwa pengorbanan atas nama agama ialah mulia.