Awak Media TV One Indonesia

Awak Media TV One Indonesia

Di tengah persaingan ketat televisi partikelir di tanah air, kehadiran [kwd]TV One Indonesia[/kwd] telah mencuri perhatian publik. Dengan rona merah nan sangat dominan, munculnya TV One Indonesia terasa menyegarkan. Banyak nan optimis bahwa televisi partikelir nan mengisi 75% jam siarnya dengan news dan sport ini, akan dapat bicara banyak di masa depan.

TV One Indonesia buat pertama kali mengudara pada jam 19.30 tanggal 14 Februari 2008. Kehadiran TV One Indonesia ini akan tercatat sebagai satu-satunya televisi partikelir di tanah air nan peresmiannya langsung oleh Presiden Republik Indonesia. Hal nan tidak pernah terjadi sebelumnya ketika sebuah televisi partikelir baru diresmikan.

TV One Indonesia sebagai televisi partikelir pendatang baru dengan jitu mengambil positioning program acara dengan titik berat pada news yang dikemas secara serius tapi santai. Kemasan program acara TV One Indonesia dikategorikan dalam beberapa empat kelompok besar masing-masing Sport One, Info One, News One, dan Reality One .

Memperhatikan dari cara mengemas program tersebut, telah dapat ditebak kemana arah positioning dari TV One Indonesia ini. Dilihat dari konsep program acara maka sepintas juga sudah terlihat kalau sesungguhnya TV One Indonesia ialah sebagai kompetitornya Metro TV dengan cakupan segmentasi pasar nan lebih luas.

Kehadiran TV One Indonesia dengan slogan TvOne: Memang Beda , telah melebur masa lalu nan tidak begitu tepat dalam positioning sehingga terkesan terseok-seok. Kemunculan TV One Indonesia nan sebenarnya tidak lain paras baru dari televisi partikelir nan telah ada sebelumnya, yaitu Lativi milik pengusaha Abdul Indah ini memang beda.

TV One Indonesia telah melebur tak saja dalam hal kepemilikan saham, tapi juga dalam format dan program acaranya. Maka dalam pandangan umum, TV One Indonesia tidak lain ialah bayi mungil nan lahir di tanah air Indonesia.

TV One Indonesia lahir dengan misi nan progresif dan penuh tantangan. TV One Indonesia menancapkan sasaran buat menjadi televisi warta dan olahraga nomor satu. Menjadikan televisi olahraga nomer satu sebelumnya juga telah dicanangkan oleh ANTV milik keluarga Bakrie.

Mohon maklum, dalam kepemilikan saham di TV One Indonesia ini, keluarga Bakrie juga memang punya andil. Keluarga Bakrie sejak tahun 2006 telah menanam sahamnya di televisi partikelir nan saat itu masih bernama Lativi. Sampai saat ini, dengan nama TV One Indonesia, komposisi saham perusahaan ini 49% di antaranya dipegang oleh PT Visi Media Asia Tbk, lalu ada PT Redal Semesta (31%), Promise Result Ltb (10%) dan Good Response Ltd (10%).

Kepemilikan saham di TV One Indonesia telah meninggalkan pemilik saham dominan Lativi, yakni pengusaha Abdul Latief. Inilah perubahan radikal nan pada ujungnya menjadi perubahan radikal pula dalam format dan program acara dari awal mulanya Lativi nan lebih banyak mengetengahkan sajian berbau klenik dan gosip, menjadi sajian nan lebih cerdas dan bertanggung jawab ketika televisi partikelir ini berubah nama menjadi TV One Indonesia.



Program dan Format Acara TV One Indonesia

Untuk mendukung dan mempertajam format acara sebagai televisi nan bobot siarannya lebih banyak news dan sport ini, manajemen TV One Indonesia telah mempersiapkannya dengan matang. Beberapa penyiar berkarakter nan bersiaran di televisi partikelir lain coba digaetnya. Di samping itu, Tv One Indonesia juga mempersiapkan biro-biro daerah dan luar negeri.

Sampai sejauh ini TV One Indonesia didukung biro Medan, Surabaya dan Makassar. Keberadaan biro di daerah ini benar-benar telah memberi dukungan nan luar biasa agar misi TV One Indonesia benar-benar dapat diwujudkan. Selain itu, buat memposisikan dan mendukung kehadiran TV One Indonesia di kancah internasional, telah pula menempatkan orang-orang terbaiknya di beberapa negara, antara lain di Moskow, Dubai, Sidney, Kuala Lumpur, New York, dan Berlin.

Dalam kategori format acara News One , TV One Indonesia diawali siarannya dengan menyajikan acara Kabar Pagi. Acara ini setiap hari disiarkan jam 04.30 wib dengan mengetengahkan peristiwa-peristiwa aktual. Dalam beberapa kesempatan, guna keperluan mengejar aktualitas, di acara ini pula kerap kali disajikan siaran langsung dengan biro daerah.

Pada jam nan berbeda dengan format acara nan sama, TV One Indonesia juga menyajikan acara harian dengan nama Kabar Siang nan disiarkan jam 12.00 wib, lalu ada Kabar Petang setiap jam 16.00 wib dan Kabar Malam pada jam 21.00 wib.

Acara Kabar Petang pernah mendapatkan penghargaan dari MURI sebab menjadi satu-satu acara dari sebuah televisi partikelir di Indonesia nan disiarkan oleh 5 penyiar dalam satu layar dari lima lokasi nan beda. Lima penyiar pemandu acara Kabar Petang ini satu orang di studio dan empat orang dari biro daerah.

Selain itu dalam format acara News One ini, TV One Indonesia juga punya acara bernama Kabar Mutakhir nan serupa dengan breaking news -nya Metro TV. Lalu, ada Kabar Pasar nan berisi informasi nan berkaitan dengan pasar dan masalah ekonomi. Acara ini menguadara setiap jam 15.00 wib dari hari Senin sampai Jum'at.

Dalam kategori Reality One , TV One Indonesia punya acara-acara nan menarik seperti Damai Indonesiaku sebuah acara dakwah dari mesjid-mesjid besar di beberapa kota, lalu ada Catatan Seorang Jurnalis, Nama dan Peristiwa, Telusur, dan Suara Rakyat. Dari kategori ini, Catatan Seorang Jurnalis merupakan acara nan tak saja menarik, tapi menantang sebab tidak sporadis menampilkan sesuatu nan tidak semua televisi partikelir menayangkannya.

Sementara buat kategori Talkshow One, TV One Indonesia, punya beberapa acara unggulan seperti Apa Kabar Indonesia Pagi, Apa Kabar Indonesia Malam, Apa Kabar Indonesia Akhir Pekan, Catatan Hukum Bang One, Tatap Muka, Satu Jam Lebih Dekat, dan Jakarta Lawyers Club.

Dari kategori talkshow ini nan terlihat telah matang dan menjadi karakteristik khas dari TV One Indonesia ialah Apa Kabar Indonesia, Jakarta Lawyers Club, dan Satu Jam Lebih Dekat. Jakarta Lawyers Club nan dipandu langsung oleh pemimpin redaksi TV One Indonesia, Karni Ilyas, menjadi acara unggulan sebab menohok peristiwa hukum dan kemanusiaan, diperdebatkan dalam satu ruangan bersama tokoh, pelaku dan para praktisi hukum.

Acara Satu Jam Lebih Dekat termasuk acara nan juga disukai pemirsa sebab sukses mengangkat sisi humanis seorang tokoh nan sedang menjadi perhatian publik. Dalam acara nan dipandu secara bergantian oleh Indri Rahmawati dan Indiarto Priadi ini seringkali mengetahkan tokoh atau narasumber nan mengetahui seluk beluk tokoh nan jadi tamu primer nan seringkali tidak diketahui oleh generik dan kedatangannya secara diam-diam.

Untuk kategori Sport, TV One Indonesia, menyiarkan langsung beberapa pertandingan krusial di Perserikatan Spanyol sejak 2009. Sebelumnya juga pernah menyiarkan langsung secara rutin Perserikatan Belanda dan Perserikatan Inggris, namun kedua acara tersebut tidak dilanjutkan lagi dan berakhir 2010. Selain acara tersebut, TV One Indonesia juga menyiarkan langsung IBL dan Pro Liga.

Tentu saja dalam sisipan pada acara news , tidak terlewat turut menyiarkan informasi seputar olahraga mutakhir dari beberapa cabang olahraga krusial dan memiliki penggemar nan banyak. Dalam kategori Sport ini, TV One Indonesia memang belum seserius televisi partikelir lainnya nan menjadi kompetitornya seperti RCTI dan SCTV nan telah menjadi media officer buat event-event krusial olahraga baik taraf regional maupun dunia.



Awak Media TV One Indonesia

Seperti telah disinggung di awal tulisan ini, kehadiran TV One Indonesia nan merupakan kelahiran kembali dari televisi partikelir sebelumnya, Lativi ini, tidak dapat dilepaskan dari beberapa penyiar nan sudah punya rating tinggi ketika menjadi awak media televisi partikelir lainnya. Tapi itulah bagian dari persaingan bisnis sarat kapital seperti televisi ini.

Kehadiran penyiar nan sudah berpengalaman tentu saja sebagai salah satu nilai jual sekaligus mempercepat terselenggaranya acara sinkron dengan manual acara nan telah ditentukan. Pengalaman di televisi sebelumnya menjadi nilai tambah buat mengeksekusi sebuah format acara baru dengan cepat, nan tidak gampang dapat dilaksanakan bila semuanya bertumpu pada para penyiar baru.

Beberapa penyiar dalam kategori sudah berpengalaman nan turut mendukung kehadiran TV One Indonesia ini antara lain Alfito Deanova, Indri Rahmawati dan Indrianto Priadi dari SCTV. Namun demikian, bukan berarti penyiar lain, seperti Astrid Katherene, Dina Faisal, Divi Lukmansyah, Grace Natalie, Bagus Priambodo dan penyiar lainnya menjadi penyiar nomer dua nan kehadirannya dalam mempertajam setiap format acara TV One Indonesia kurang diperhitungkan.

Tina Talisa misalnya, menjadi salah satu penyiar favorite terutama ketika diplot menyajikan acara Apa Kabar Indonesia Malam. Namun, di awal 2012, Tina Talisa kemudian hijrah ke Indosiar. Beberapa penyiar nan pada awalnya menjadi kekuatan TV One Indonesia, telah pula hengkang, seperti Andri Djarot nan lebih memilih berlabuh di Trans TV setelah sebelumnya sempat mampir di Indosiar, lalu Choky Sitohang nan lebih memilih bersolo karir secara bebas. Tapi, itulah namanya sebuah dinamika.