Pengertian Jasa

Pengertian Jasa

Barang dan jasa mempunyai definisi nan sangat luas dari kehidupan kita sehari-hari. Karena pada dasarnya barang dan jasa merupakan faktor nan tak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Luasnya pengertian barang dan jasa menyebabkan timbul banyak anggapan nan disimpulkan oleh para pakar tentang pengertian barang dan jasa.

Pada kesempatan kali ini terdapat sedikit konklusi nan didapat dari para pakar nan mengenai pengertian barang dan jasa nan akan dibahas satu persatu. Pengertian barang dan jasa tentu erat kaitannya dengan ilmu ekonomi sebab memang barang dan jasa ialah berkaitan dengan ekonomi.



Pengertian Barang

Barang merupakan setiap benda baik nan berwujud maupun tak berwujud, bergerak atau pun tak bergerak, nan mempunyai banyak tujuan seperti diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh konsumen.

Barang juga bisa disebut dengan istilah lain yaitu komoditas. Jadi jika ada orang nan mengatakan komoditas maka nan ia maksud juga ialah barang. Barang dan komoditas ialah dua hal nan sama.

Barang juga bisa diartikan sebagai suatu hal nan mempunyai nilai. Nilai nan dimiliki oleh barang inilah nan menjadi penentu buat menjadikan barang tersebut sebagai pemenuhan kebutuhan manusia.

Nilai nan dimiliki oleh barang ini juga bisa disebut dengan kegunaan dari barang tersebut. Nilai atau kegunaan barang ini adapat dirasakan oleh manusia khususnya konsumen saat pergunakan dalam memenuhi kebutuhan. Nantinya setelah barang tersebut digunakan buat memnuhi kebutuhan manusia maka nilai atau kegunaan nan dimiliki ini akan berkurang atau habis.

Pengertian barang dan jasa terkadang memang bisa dibedakan. Barang merupakan suatu hal nan bisa diindra keberadaannya atau ada wujudnya. Sedangkan jasa ialah suatu hal nan tidak berwujud atau tidak bisa diindra keberadaannya.

Barang memiliki fungsi memenuhi kebutuhan manusia. Dalam aplikasi fungsi ini, barang bisa diberikan dari seorang penjual ke seorang pembeli barang tersebut.



Pembagian Barang

Barang merupakan sesuatu nan banyak sekali macamnya. Namun, secara garis besar, barang di bagi dalam barang berwujud dan tak berwujud dan barang bergerak serta barang tak bergerak.

Barang berwujud merupakan barang nan mempunyai wujud tertentu, contoh dari barang ini seperti buku, pulpen dan lain sebagainya. Barang tidak berwujud merupakan barang nan tak mempunyai wujud tertentu, contoh dari barang ini seperti gas, air dan lain sebagainya.

Barang bergerak sendiri diartikan sebagai barang nan bisa berpindah loka dari satu trempat ke loka nan lain baik dengan cara berpindah sendiri maupun dipindahkan, contoh dari barang ini yaitu kapal, bahtera dan lain sebagainya.

Sementara barang tak bergerak merupakan benda nan tak bisa berpindah dari satu loka ke loka nan lain. Contoh dari benda ini, yaitu tanah, pohon nan masih menancap akarnya di dalam tanah, dan lain sebagainya.

Namun dalam ilmu ekonomi barang bisa dikelompokkan berdasarkan hal-hal berikut.

Cara memperolehnya. Berdasarkan cara memperolehnya, barang bisa dibagi menjadi dua jenis yaitu barang bebas dan barang ekonomi. Barang bebas ialah barang nan bisa diperoleh secara bebas atau gratis. Dalam memperolehnya manusia tidak perlu mengeluarkan pengorbanan. Contoh barang bebas ialah udara, sinar matahari.

Sedangkan barang ekonomi ialah kebalikan dari barang bebas yaitu buat memperolehnya manusia harus mengeluarkan pengorbanan, dalam hal ini manusia haruslah mengeluarkan uang buat mendapatkannya. Contohnya pakaian, makanan dan minuman.

Cara pembuatannya. Berdasarkan cara pembuatannya, barang dibagi mennjadi tiga jenis yaitu barang mentah, barang setengah jadi dan barang jadi. Barang mentah ialah barang nan masih harus diolah lagi buat bisa dipergunakan memenuhi kebutuhan manusia. Barang mentah ini bisa dijadikan berbagai macam barang lainnya. Contoh dari barang mentah ini ialah padi, kayu, cengkeh, dan nan lain.

Barang setengah jadi ialah barang mentah nan sudah diolah namun masih belum bias buat dipergunakan memenuhi kebutuhan manusia. Contohnya ialah padi nan sudah digiling menjadi beras. Namun beras masih harus diolah lagi sebelum bisa dimakan.

Barang jadi ialah barang nan sudah diolah dengan paripurna sehingga sudah siap buat dipergunakan memnuhi kebutuhan manusia. Contohnya ialah baju, nasi, buku, dan nan lain.

Berdasarkan manfaatnya. Menurut manfaatnya, barang bisa dibagi menjadi dua jenis yaitu barang produksi dan barang konsumsi. Barang produksi ialah barang nan digunakan dalam proses produksi membuat barang baru nan lain nan berbeda dengan bentuk awalnya. Misalnya ialah beras nan akan ditanak menjadi nasi.

Barang konsumsi ialah barang nan bisa langsung dipergunakan buat memenuhi kebutuhan manusia atau konsumen. Contohnya ialah nasi nan sudah bisa langsung dimakan.

Berdasarkan hubungannya dengan barang lain. Dalam hal ini barang hanya bisa dibagi menjadi dua jenis yaitu barang substitusi dan barang komplementer. Barang substitusi atau barang pengganti ialah barang nan digunakan buat menggantikan kegunaan dari barang nan lain. Contohnya ialah roti atau mie instant nan bisa menggantikan kegunaan dari nasi buat menggenyangkan perut.

Sedangkan barang komplementer ialah barang nan bisa melengkapi kegunaan dari barang nan lain. Contoh dari barang komplementer ini ialah baterai nan bisa menyalakan senter, tanpa adanya baterai di dalam senter, tentu senter tidak akan bisa menyala.



Pengertian Jasa

Dalam memberikan pengertian mengenai jasa, kita akan merujuk pada pendapat beberapa pakar ekonomi. Berikut ialah dua pendapat pakar ekonomi mengenai pengertian jasa.

Philip Kotler menjelaskan bahwa jasa merupakan setiap tindakan atau unjuk kerja nan ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain nan secara prinsip intangible dan tak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.

Christian Gronross menyatakan bahwa jasa merupakan proses nan terdiri atas serangkaian aktivitas intangible nan biasanya terjadi pada hubungan antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik atau barang, dan atau sistem penyedia jasa, nan disediakan sebagai solusi stas masalah pelanggan.

Dalam ilmu ekonomi, jelaslah terdapat disparitas antara barang dan jasa. Seperti nan sudah disebutkan di atas, jasa tak menunjukkan keberadaan fisiknya. Jasa tak bisa diindra keberadaanya seperti layaknya barang nan nan bisa diindra.

Sesuatu dapat disebut dengan jasa bila mempunyai ciri seperti di bawah ini, seperti:

1. Intangibility (Tidak berwujud)

Yang dimaksud dengan tak berwujud, yakni jasa tak bisa dilihat, dirasa, dicium, didengar atau diraba. Jasa hanya bisa dirasakan hasilnya tanpa bisa diindra bentuknya.

Contohnya ialah jasa kursus bimbingan belajar. Dengan mengikuti bimbingan belajar ini, seorang siswa tentu tidak bisa melihat secara langsung bentuk dari jasa ini namun bisa merasakan hasilnya dalam mengikuti bimbingan belajar ini. Hasil nan bisa dirasakan ini antara lain ialah lebih mengerti tentang pelajaran nan telah diajarkan oleh guru di sekolah dengan klarifikasi nan lebih mendetail dari guru nan ada di bimbingan belajar.

2. Heterogenitas

Jasa merupakan sesuatu nan tak mempunyai standar, hal ini sebab jasa berupa suatu kinerja nan dihasilkan, maka tak ada hasil dari jasa nan sama walaupun dikerjakan oleh orang nan sama.

Dalam hal ini, kegunaan dari jasa memang tak bisa disamakan antara satu orang dengan nan orang nan lain. Misalnya ialah jasa kursus bimbingan belajar tadi. Mungkin dari satu siswa bisa merasakan khasiatnya namun bias jadi siswa nan lain tak memperoleh peningkatan nan erarti. Semuanya dipengaruhi oleh banyak hal.

3. Perishability (Tidak tahan lama)

Yang tak bisa disimpan atau digunakan sebab pada dasarnya jasa merupakan sesuatu nan langsung dikonsumsi pada saat diberikan.

4. Inseparability (Tidak bisa dipisahkan)

Yang dimaksud dengan tak dapt dipisahkan yakni jasa tak bisa dipisahkan dari pemberi jasa itu sendiri, baik nan bersifat perorangan maupun nan bersifat organisasi.

Banyak contoh dari usaha nan bergerak dalam bidang jasa ini, contohnya jasa travel, kursus bimbingan les privat, konsultan keuangan dan masih banyak nan lain.

Dalam ilmu ekonomi, pengertian barang dan jasa erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan manusia. Hal ini dikarenakan kegunaan dari barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan manusia tersebut.