Berbagai Istilah Krusial dalam Kamus Keuangan

Berbagai Istilah Krusial dalam Kamus Keuangan

Business Plan mutlak perlu dikuasai oleh calon pengusaha. Business plan bisa dijadikan acuan keberjalanan suatu bisnis. Layaknya rambu lalu-lintas, business plan juga dapat berfungsi sama. Business plan dapat dijadikan acum bisnis Anda, bukan hanya sekedar hitungan planning di atas kertas. Mulai dari aspek pemasaran sampai aspek finansial direncakan secara terperinci.

Dalam tulisan ini, akan dijelaskan beberapa istilah kamus keuangan nan sering digunakan dalam pembuatan business plan agar bisa mempermudah pemahaman Anda ke depannya.



Istilah Keuangan dalam Kamus Keuangan

Beberapa istilah keuangan nan sering digunakan dalam pembuatan business plan adalah NPV ( Net Present Value ), PBP ( Pay Back Period ), dan IRR ( Internal Rate of Return ). Ketiga istilah tersebut saling melengkapi dan menjadi alasan seseorang buat dapat berinvestasi.

Ketiga istilah tersebut memiliki nilai eksklusif sehingga suatu investasi terhadap suatu usaha dikatakn layak secara finansial. Layak secara finansial ini perlu digarisbawahi sebab business plan bisa jadi layak secara finansial, namun secara operasional atau pemasaran tak layak sama sekali. Klarifikasi ketiga istilah di atas bisa dilihat di bawah ini.

NPV secara matematis bisa didefinisikan disparitas antara proyeksi pemasukan pada horizon waktu sekarang dengan proyeksi pengeluaran pada horizon waktu sekarang. Proyeksi pemasukan ialah estimasi jumlah pemasukan pada rentang waktu kelayakan bisnis nan digunakan nan kemudian nilai pada masa tersebut disetarakan atau diproyeksikan terhadap nilai sekarang.

Yang perlu dipahami di sini ialah konsep nilai waktu dari uang. Nilai Rp1000 sekarang berbeda dengan nilai Rp1000 tahun depan. Disparitas tersebut disebabkan adanya inflasi. Pemasukan pada definisi di atas ialah semua hal nan berkaitan dengan aset nan masuk ke perusahaan, dan begitu pula dengan pengeluaran.

Ukuran kelayakan suatu business plan dilihat dari aspek NPV ialah nilai tersebut harus bernilai positif. Jika nilai NPV ialah negatif, business plan tersebut dapat dikatakan tak layak dan tak perlu ditindaklanjuti. Jika nilai NPV sama dengan nol, maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut akakah bisnis nan sedang direncanakan akan menguntungkan ke depannya.

PBP secara sederhana bisa didefiniskan sebagai seberapa lama suatu investasi akan balik kapital atau mencapai titik impas. Berbeda dengan parameter investasi nan lain, PBP tak menggunakan konsep nilai waktu dari uang. Artinya dalam melakukan analisis dengan menggunakan PBP, faktor kembang bukan merupakan faktor nan dimasukan dalam analisis.

Misalnya Anda berinvestasi buat membeli sebuah mesin baru seharga Rp2.000.000. Anda akan mendapatkan tambahan penghasilan sebab adanya mesin baru tersebut sebesar R 500.000 setiap bulannya. Artinya investasi Anda akan kembali dalam tempo 4 bulan saja.

Parameter terakhir nan cukup krusial diperhatikan ialah IRR. Berdasarkan namanya, parameter ini merupakan parameter nan mengukur kecepatan suatu investasi bisa balik modal.

Jika kecepatan balik kapital suatu investasi lebih lambat dari suku kembang Bank (misalnya SBI), maka investasi Anda bisa dikatakan lebih lambat atau kurang baik. Tentunya dengan logika sederhana, Anda akan memilih investasi nan kecepatan pengembalian modalnya cepat, bukan?



Manfaat Kamus Keuangan

Tidak semua orang mengerti dengan istilah keuangan. Secara generik orang awam mengerti dengan keuangan hanya sebatas jual-beli, simpan-pinjam, utang-piutang, kredit, bank dan sebagainya. Tetapi istilah nan benar-benar krusial seputar keuangan masih minim. Jangankan orang awam, mereka nan berkecimpung di global bisnis pun juga banyak nan tak mengerti.

Apa nan ada dalam benak kita jika mendengar kamus? Tentu saja di sana ada banyak istilah dan penjelasannya nan kita butuhkan. Demikian halnya dengan kamus keuangan, sebab dalam kamus ini memuat berbagai istilah keuangan nan tak kita kuasai. Jadi, dengan adanya kamus keuangan semua kesulitan dan kebingungan kita dapat terjawab. Berikut beberapa maanfaat jika memiliki kamus keuangan:

  1. Kamus keuangan memuat berbagai istilah krusial dalam bidang keuangan nan tak kita mengerti.
  1. Dengan adanya kamus keuangan, kita dapat mengetahui banyak informasi dan pengetahuan generik seputar keuangan.
  1. Kamus istilah keuangan sangat membantu bagi para siswa atau mahasiswa nan sedang mene[uh studi keuangan di perguruan tinggi.
  1. Bila sering membaca kamus istilah keuangan, kita dapat mengerti lebih jauh dan detail, sehingga akan terhindar dari hal-hal nan tak kita inginkan, misalnya penipuan berkedok peluang bisnis, atau usaha simpan-pinjam gadungan.
  1. Dalam kamus istilah keuangan, tercantum berbagai hal nan luput dari perhatian kita terhadap istilah keuangan. Dapat juga kita dapat mendapat informasi terbaru dengan membaca kamus ini.


Berbagai Istilah Krusial dalam Kamus Keuangan

Ada banyak informasi krusial nan dapat kita dapatkan dalam kamus keuangan ini. Terutama bagi Anda nan memang belum mengerti apa saja maksud dari istilah keuangan nan mungkin seringkali Anda baca di media massa dan siaran warta televisi. Dengan membaca kamus, Anda tak akan kebingungan mengikuti pemberitaan nan melaporkan masalah keuangan misalnya. Berikut beberapa istilah keuangan nan patut Anda ketahui:

  1. Hak emisi ialah hak buat menerbitkan saham.
  1. Hak milik ialah harta tetap perusahaan atau perorangan.
  1. Hak suara ialah hak pemegang saham buat mengeluarkan suara dalam generik pemegang saham.
  1. Harga epilog ialah harga valuta asing atau surat berharga lainnya pada saat pasar tutup.
  1. Harga pasar ialah nilai pasaran sekuritas atau komoditas lainnya nan ditentukan berdasarkan permintaan dan penawaran pasar.
  1. Harga penawaran ialah harga sekuritas atau komoditas lainnya nan diajukan oleh calon pembeli.
  1. Harga perdana ialah harga sekuritas nan ditetapkan oleh komisioner atau pihak lain pada saat diistribusi pertama sekuritas.
  1. Harga rata ialah taraf harga nan diperhitungkan tanpa memperhitungkan jenis, jumlah pemakaian, pembelian, dan sebagainya.
  1. Hari berbayar ialah hari saat surat berharga harus diserahkan buat dilakukan pembayaran.
  1. Hari terusan ialah hari pertama setelah lima hari penetapan saham.
  1. Hasil investasi ialah penerimaan nan dinyatakan dengan persen nan diperoleh dari hasil investasi.
  1. Hasil jatuh tempo ialah ukuran taraf penghasilan dari suatu obligasi selama jangka waktu berlakunya.
  1. Hasil tahunan ialah pengembalian tahunan dari suatu investasi.
  1. Heijing ialah menutup transaksi jual beli komoditas, sekuritas atau valuta nan homogen buat menghindari kemungkinan kerugian sebab perubahan harga.
  1. Hipotek ialah penyerahan secara tertulis mengenai hak atas mal tidak bergerak buat menjamin pembayaran suatu hutang dengan ketentuan bahwa penyerahan itu akan dibatalkan pada waktu pembayaran.
  1. Kadar keuntungan ialah penghasilan setiap tahun nan diperoleh dari masing-masing saham perusahaan sinkron dengan persentasi harga saham saat itu.
  1. Kasir ialah petugas nan menerima dan membayar uang atas perintah nan berwenang.
  1. Kawasan berikat ialah daerah atau wilayah supervisi pemerintah loka menyimpan sementara barang-barang dari luar negeri tanpa pembayaran bea atau pajak sampai barang tersebut dikeluarkan pemiliknya, setelah bea atau pajak dibayar.
  1. Kemampulabaan ialah kemampuan menghasilkan laba.
  1. Kertas perbendaharaan negara ialah surat utang jangka pendek nan diterbitkan oleh negara dan dijual atas dasar diskonto, biasanya berjangka waktu 90 hari, 180 hari, 270 hari, dan maksimal satu tahun.
  1. Ketidakmampuan bayar ialah ketidakmampuan seseorang atau badan buat membayar utang.
  1. Keumpilan ialah kemampuan buat membayar.
  1. Kewajiban ialah pengorbanan hemat nan wajib dilakukan oleh perusahaan dimasa nan akan datang dalam bentuk penyebaran aktiva atau pemberian jasa nan disebabkan oleh tindakan atau transaksi pada masa sebelumnya.
  1. Kewajiban jangka pendek ialah kewajiban nan harus bisa diselesaikan dengan harta lancar, biasanya dalam waktu setahun atau lebih sinkron dengan jangka waktu perputaran usaha.
  1. Marjin ialah selisih antara dua nilai, misalnya selisih antara kurs jual dengan kurs beli.
  1. Masa kembali kapital ialah jangka waktu nan diperlukan buat memperoleh kembali kapital tanpa memperhatikan nilai waktu uang.
  1. Mata uang mengambang ialah mata uang nan kursnya disesuaikan dengan kekuatan permintaan dan penawaran pasar.
  1. Mata uang tersekat ialah alat pembayaran nan perpindahannya antar negara dikenakan pembatasan-pembatasan oleh pemerintah.
  1. Merger ialah penggabungan dua perusahaan atau lebih melalui peleburan ke dalam salah satu perusahaan nan bergabung.
  1. Modal dasar ialah jumlah dan nilai nominal saham maksimal nan boleh diterbitkan perusahaan, sinkron dengan aturan dasarnya.
  1. Modal kerja ialah kapital higienis nan merupakan selisih lebih antara aktiva lancar dengan utang lancar, buat membiayai kegiatan usaha.
  1. Modal nominal ialah nilai kapital saham suatu perseroan terbatas nan tercantum dalam aturan dasar.
  1. Obligasi ialah surat utang nan berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku kembang tertentu, nan dikeluarkan oleh perusahaan buat menarik dana dari masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah buat keperluan aturan belanjanya.
  1. Obligasi abadi ialah obligasi nan tak mempunyai hari tunai, tak bisa diuangkan dan hanya menghasilkan kembang terus-menerus.
  1. Operasi pasar terbuka ialah usaha bank sentral dalam pembelian dan penjualan imbas di pasar uang dengan maksud membatasi atau menambah volume kredit di tangan bank-bank dan masyarakat atau akan mengubah taraf kembang nan berlaku.