Struktur Organisasi Industri - Mau Sukses, Pelajari Siapa dan Apa Posisinya

Struktur Organisasi Industri - Mau Sukses, Pelajari Siapa dan Apa Posisinya

Struktur organisasi industri sebuah perusahaan dapat saja berbeda. Istilah nan dipakai dalam struktur organisasi industri pun terkadang tak sama. Misalnya, sebuah perusahaan tak mempunyai Direksi sebab lebih menggunakan kata ‘board of directors’. Hal ini biasanya dilakukan sebab para pemegang saham itu mempunyai kekuasaan nan sama. Mereka pun mempunyai saham nan jumlahnya pun mungkin sama. Lalu dibawahnya ada direktur Pelaksana. Direktur pelaksana inilah nan banyak turun ke lapangan.



Struktur Organisasi Industri - Mau Sukses, Pelajari Siapa dan Apa Posisinya

Direktur Pelaksana tentunya mempunyai beberapa bawahan nan memimpin beberapa departemen atau beberapa direktur wilayah kalau perusahaan tersebut mempunyai banyak cabang di beberapa tempat. Dibawah direktur wilayah ini, mungkin ada lagi Kepala Cabang atau wakil nan ditempatkan di daerah-daerah nan lebih sempit luasnya. Masing-masing wilayah mempunyai struktur organisasi tersendiri.

Biasanya perusahaan nan sudah holding atau mendaftarkan diri ke bursa imbas atau pasar saham, mereka mempunyai ribuan karyawan. Perusahaan besar ini tentu bergerak secara terorganisir dengan SOP (standard operating procedure). Untuk itulah mereka dapat menjalankan bisnisnya dengan lancar. SOP ini ditunjang oleh berbagai perangkat canggih termasuk memberikan fasilitas blackberry dan pulsa kepada beberapa pekerja nan memang sangat diandalkan atau nan mempunyai jabatan tertentu.

Para pekerja dibidang pemasaran, biasanya mendapatkan fasilitas komunikasi nan cukup memadai termasuk tunjangan pembelian pulsa ponsel. Para pekerja pemasaran inilah nan harus sangat memahami struktur organisasi perusahaan lain. Kalau para petinggi setiap perusahaan tentu wajib tahu juga siapa nan dapat diajak berdiskusi tentang hal-hal nan penting dan siapa nan dapat diajak bernegosiasi sehingga dapat langsung memberikan keputusan secara cepat.

Dengan mengetahui siapa nan bertanggung jawab di sebuah perusahaan, keputusan dapat langsung diambil dalam waktu nan singkat. Tentu saja ada jenjangnya. Misalnya, seorang pekerja marketing atau pemasaran ini akan berbicara dengan petugas dibagian depan atau resepsionis. Selanjutnya akan berjumpa dengan manajer nan bertanggung jawab terhadap pembelian barang nan dibutuhkan oleh perusahaan.

Selanjutnya, ketika sudah saling mengenal, dapat saja sang pekerja pemasaran ini akan berjumpa langsung dengan direktur atau pemilik perusahaan. Interaksi nan baik dengan kualitas barang nan juga baik, akan membuat interaksi mereka terjalin cukup lama dan harmonis. Bila sudah seperti ini masing-masing pihak akan merasa nyaman. Karena telah akrab, dapat terjaid apa-apa dan akan menyampaikan keluhan, hal itu dapat disampaikan dengan lebih mudah dan dengan bahasa nan lebih lugas.

Tidak mudah buat dapat menembus ke jajaran petinggi sebuah perusahaan. Banyak juga para bos nan enggan atau bahkan sungkan berbicara dengan orang nan tak memegang peranan atau tak memegang kunci perusahaan. Urusan mereka sangat banyak sehingga mereka hanya ingin berjumpa dengan orang nan tepat pada saat nan tepat juga.

Kalau bukan buat urusan bisnis , para petinggi ini tentu saja mau berjumpa dengan siapapun sebab memang demi pergaulan. Lihatlah para petinggi atau pemilik perusahaan besar itu, paras mereka bahkan tak terlalu akrab ditengah masyarakat. Mereka tak mau ada publisitas nan tidak perlu. Mereka hanya ingin biasa saja. Bahkan ada nan takut kalau ada nan tahu siapa mereka, jiwa dan harta dapat menjadi terancam.

Kesuksesan seorang pekerja, cukup banyak ditunjang dengan kepribadiannya dalam mengenal para petinggi sebuah perusahaan. Bahkan kenaikan pangkat dan gaji pun tak terlepas dari pertemanan nan cukup dekat dengan para petinggi perusahaan. Bukan buat menjilat, tetapi dengan adanya saling mengenal, para petinggi perusahaan dapat melihat dan menilai kemampuan pekerja tersebut. Jadi ketika ada lowongan, orang nan dikenal bos, dapat saja mendapatkan laba lebih sebagai imbas dari pertemanannya.

Bahkan kalau tahu tentang pemilik perusahaan, hal ini dapat menjadi peluang usaha baru. Dapat saja melamar sebagai pekerja ‘freelance’. Banyak mengenal orang lain itu tak ada ruginya. Siapa pun mereka, temanilah. Banyak teman itu, banyak rezeki. Apalagi kalau bahagia bersilaturahmi dengan para sahabat. Secara tak langsung dapat memberikan imbas nan sangat positif. Kalau terjadi PHK di loka bekerja sekarang, dapat langsung meminta donasi teman-teman buat memberikan informasi apakah ada lowongan di suatu tempat.



Struktur Organisasi Tanpa Interaksi ‘Komando’

Dalam sebuah struktur organisasi, sering juga ditemukan jabatan eksklusif tak ada hubungannya dengan jabatan nan lain. Misalnya, seorang direktur keuangan, bertanggung jawab kepada direktur utama. Tetapi direktur nan lain, seperti direktur pemasaran, dan direktur produksi, tak bertanggung jawab kepada direktur keuangan. Inilah nan dikatakan tak ada ‘garis komando’. Untuk itulah direktur keuangan tak dapat memberikan perintah kepada departemen lain.

Untuk menduduki satu posisi, tentu saja tak mudah. Biasnya dimulai dengan pengalaman, lalu tingkah laku termasuk kejujuran dan kepemimpinan. Seorang pemimpin akan membuat anak buahnya melakukan apa nan diperintahkan sebagai bagian dari amal ibadahnya. Kesungguhan dalam bekerja inilah nan akan dilihat oleh orang lain. Orang akan sangat mengharga orang-orang nan melakukan tugasnya dengan baik tanpa merasa ada tekanan.



Jalur Komunikasi Ringkas, Lugas, dan Cepat

Sejak adanya telepon pintar terutama Blackberry nan mempunyai majemuk fitur nan membuat orang dapat berkomunikasi dengan cepat, kedap pun dilakukan dengan cara BBM. Surat tugas atau perintah tugas diberikan dengan surat elektronik atau surel. Inilah nan menjadi kenyataan menarik dalam penarikan keputusan pada suatu organisasi perusahaan. Tidak adanya birokrasi nan panjang dan bertele-tele telah memungkinkan mobilitas cepat melakukan hal-hal nan dibutuhkan dalam waktu nan singkat.

Demi mendapatkan dukungan dari banyak fasilitas teknologi itulah bahkan ada struktur organisasi nan dirampingkan. Dengan adanya perampingan ini jalur perintah pun semakin pendek. Dengan demikian, para pekerja nan berada ditangga ketiga atau keempat pun, dapat langung berhubungan dengan direktur. Walaupun mungkin agak susah bila hal ini diterapkan pada perusahaan raksasa nan telah mendunia dengan cabang di beberapa negara.



Istilah-istilah dalam Struktur Organisasi

Beberapa perusahaan menggunakan istilah eksklusif buat jabatan tertentu. Misalnya, CEO atau Chief Executive Officer, sebuat nan ditujukan kepada pemimpin paling tinggi di perusahaan. Istilah supervisor pun terkadang tak digunakan tetapi diganti dengan istilah AOO atau administrative Orginising Officer. Fungsinya pun bukan sebagai pengawas melainkan sebagai koodinator.

Kata ‘executive’ tak seta-merta menunjukan bahwa seseorang itu mempunyai kedudukan nan tinggi. Misalnya, ‘Sales Executive atau Marketing Executive’. Kedua pekerjaan ini sebenarnya tak berbeda dengan Sales Officer. Inilah tenaga pemasaran. Nama nan mentereng ini terkadang malah tak seindah gaji nan mereka dapatkan. Sedangkan atasan mereka, disebut dengan ‘markerting manager’.

Setiap kantor atau organisasi dapat saja menggunakan majemuk istilah nan digunakan dalam lingkungan internalnya. Tidak ada perundang-undangan nan mengaturnya. Yang paling krusial ialah setiap pekerja itu tahu apa nan menjadi wilayah tugasnya dan melakukan pekerjaan itu dengan baik dan bahagia hati.

Itulah ulasan seputar struktur organisasi industri. Semoga bermanfaat!