Energi Alternatif buat Teknologi Masa Depan

Energi Alternatif buat Teknologi Masa Depan

Teknologi masa depan identik dengan deretan robot dengan kemampuan luar biasa nan melebihi kekuatan dan kemampuan manusia. Teknologi memang diidentikkan dengan perkembangan mesin dan komputerisasi nan semakin memudahkan manusia dalam menjalankan tugas-tugas mereka.

Perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan manusia, sebab perkembangan teknologi menentukan perkembangan peradaban kelompok masyarakat tersebut. Tidak sporadis jika orang-orang akan menilai suatu negara berdasarkan dengan perkembangan teknologinya, sebab hanya negara-negara maju dengan pendapatan nan stabil nan mampu melakukan penelitian dan inovasi nan berhubungan dengan perkembangan teknologi.

Perkembangan teknologi masa depan juga bisa kita lihat dari perkembangan gadjet nan kita miliki dan alat-alat pemenuhan kebutuhan kita sehari-hari. Dahulu pos merupakan wahana komunikasi primer meskipun memakan waktu cukup banyak sebab proses pengirimannya nan lama, namun kemudian komunikasi menjadi lebih lancar ketika kita mulai menggunakan telpon.

Sekarang ini komunikasi dapat dilakukan dengan perangkat internet nan memungkinkan seseorang tak hanya buat berkomunikasi saja, tetapi juga mengirimkan data dan dokumen perusahaan. Karena perkembangan teknologi nan semakin pesat maka memungkinkan kita buat mengganti tenaga manusia dengan alat-alat mesin, salah satunya berupa robot.



Penggunaan Teknologi Masa Depan pada Robot Humanoid

Humanoid berasal dari bahasa Yunani nan berarti seperti manusia. Robot humanoid jika dilihat lebih dekat memang mempunyai kecenderungan fisik dengan manusia terutama pada bagian paras dan bentuk tubuhnya.

Humanoid ialah salah satu tipe robot nan menggunakan teknologi masa depan nan belum dipasarkan secara luas. Humanoid memang sengaja dirancang spesifik buat menyerupai bentuk tubuh manusia dan bahkan beberapa di antara mereka dilengkapi dengan paras seperti nan terdapat pada robot HRP-4C protesis CEATEC Jepang.

Humanoid termasuk kategori robot dengan applikasi teknologi masa depan, sebab robot ini tak hanya dilengkapi dengan sensor tetapi juga program-program lainnya. Di antaranya program voice sanitizer atau nan sering juga disebut dengan vocaloid .

Sensor-sensor nan diapplikasikan dalam robot humanoid ini antara lain propioceptive sensor dan exteroceptive sensor. Kedua sensor tersebut merupakan sensor baku nan biasa diapplikasikan dalam robot humanoid, propioceptive sensor berfungsi buat merasakan posisi benda-benda nan ada disekitarnya

Sedangkan exteroceptive sensor biasanya dilengkapi dengan tactels, vision, dan microphone nan berfungsi buat mengumpulkan data-data tentang benda-benda apa saja nan telah disentuh, buat mengenali objek dan mendengar percakapan dan suara-suara di sekitarnya.

Perkembangan robot humanoid dapat dibilang cepat, teknologi nan dipergunakan juga semakin hari semakin canggih. Robot humanoid pertama nan menggunakan teknologi masa depan ialah robot ASHIMO, nan perkembangannya terus diperbarui setiap tahunnya. ASHIMO merupakan robot humanoid pertama nan memiliki kemampuan berjalan nan diperkenalkan oleh honda pada 2000.

ASHIMO dibuat dengan ukuran setinggi 130 cm dengan berat 54 kg. ASHIMO memiliki kemampuan buat mengenali benda bergerak, postur, gertur, wajah, suara dan keadaan disekitarnya. Meski merupakan robot pertama nan memiliki kemampuan berjalan, bukan berarti tipe robot ASHIMO ini telah ketinggalan jaman sebab pihak Honda sendiri secara terus menerus menambahkan sensor dan kemampuan dasar pada robot nan satu ini.

Pada 2011 Honda mencatat bahwa robot ASHIMO dengan tipe terbaru bisa berlari dengan kecepatan 9 km per jam, berbeda sekali dengan tipe pertamanya nan tak mempunyai kemampuan berlari sama sekali.
Tipe robot humanoid berikutnya ialah tipe HRP-4C. HRP-4C merupakan salah satu tipe robot humanoid nan menggunakan teknologi masa depan

Robot ini mulai didemonstrasikan di depan publik pada 16 maret 2009 di Jepang. HRP-4c dibuat menyerupai robot wanita nan dilengkapi dengan paras dan juga suara. Tidak hanya itu perkembangan terbaru dari HRP-4C memungkinkan robot buat menirukan ekspressi manusia ketika sedang berbicara ataupun bernyanyi.

HRP-4C memiliki tinggi sekitar 158 Cm dengan berat 43 kg, robot ini tak hanya berpostur mirip dengan manusia, namun dia juga bisa merespon pembicaraan dan perintah seperti layaknya manusia. Program vocal sanitizer atau vocaloid nan diapplikasikan ke dalam robot juga memungkinkan robot buat benyanyi seperti manusia pada umumnya.

Selain HRP-4C terdapat tipe-tipe robot humandroid lainnya nan juga sama-sama menggunakan teknologi masa depan, seperti Actroid. Actroid merupakan robot tipe android nan juga menyerupai bentuk fisik manusia dengan taraf visualisasi nan hampir sama dengan manusia.

Actroid ini pertama kali dibuat tahun 2003 di Universitas Osaka Jepang dan kemudian mulai dikembangkan menjadi beberapa tipe. Bentuk original dari robot tipe android ini ialah repliee Q1 nan kemudian dikembangkan lagi menjadi repliee R1.

Pada 2006 mulai dibentuk robot android tipe Actroid-DER2. Dan pada tahun 2011 Danish Lector memperkenalkan tipe actroid terbaru nan diberi nama Germinorid-DK.



Penggunaan Teknologi Masa Depan dalam Bidang Agrikultur

Perkembangan teknologi masa depan juga mau tak mau akan merambah global pertanian atau agrikultur. Dengan bertambahnya jumlah penduduk global tentu saja kita membutuhkan persediaan makanan nan lebih banyak.

Teknologi diperlukan buat meningkatkan hasil pangan dengan penggunakan huma nan lebih sedikit, atau memproduksi pangan lebih dari satu kali tiap tahunnya. Penggunaan teknologi dalam global agrikultur tak semerta-merta berkaitan dengan penggunaan mesin atau robot dalam proses produksi pangan, teknologi lebih berfungsi sebagai suatu cara buat meningkatkan baik kualitas dan kuantitas hasil pangan.

Masih ingatkah kita ketika Indonesia mampu melakukan swasembada pangan? Pada masa itu para petani berlomba-lomba buat mendapatkan hasil pertanian dengan kuantitas nan jauh lebih banyak dengan penggunaan pestisida secara besar-besaran.

Hal tersebut merupakan salah satu hasil negatif dari perkembangan teknologi dibidang pertanian. Memang sahih jika produksi padi meningkat drastis sehingga Indonesia tak lagi perlu mengekspor beras ke negara tetangga namun kualitas beras nan dihasilkan tak cukup bagus buat dikonsumsi oleh masyarakat sebab penggunaan pestisida nan hiperbola bisa merugikan kesehatan masyarakat nan mengkonsumsi beras dari hasil penggunaan pestisida hiperbola tersebut.

Perkembangan teknologi masa depan dibidang pertanian sekarang ini lebih mengarahkan kepada meminimalisasikan penggunaan pupuk dan mengusahakan pengolahan huma secara organik. Pertanian organik mulai dilirik oleh para petani Indonesia sebab harga jualnya nan lebih tinggi karna kualitasnya nan lebih baik. Meski pertanian organik tak menghasilkan padi nan lebih banyak dibandingkan dengan pertanian nan menggunakan pesitisida.

Sekarang ini banyak penetili pertanian Indonesia nan berusaha mencarikan jalan buat para petani organik agar memperoleh hasil nan lebih banyak dari sistem pertanian organik ini. Baik dengan jalan pengembangan pupuk organik, penyuluhan pertanian, dan program pembibitan nan maksimal.

Pihak-pihak universitas di Indonesia juga turut serta dalam meningkatkan perkembangan produksi pertanian para petani, seperti nan dilakukan oleh Universitas Andalas dalam program PTS (Padi Tanam Sebatang) nan mulai diperkenalkan di masyarakat sumbar.

Perkembangan teknologi masa depan tak selamanya akan memudahkan kehidupan manusia. Ada kalanya manusia menderita dampak perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi nuklir ialah satu dari perkembangan teknologi lainnya nan bisa menimbulkan bala jika saja tak ditangani dengan seksama.

Masih ingat di benak kita bagaimana masyarakat Jepang sekarang ini harus berhati-hati dalam memilih makanan, loka tinggal bahkan hasil bahari buat berjaga-jaga agar tak mengkonsumsi makanan nan telah terkena radiasi nuklir.

Hal ini terjadi sebab meledaknya reaktor pembangkit listrik nuklir mereka di Fukushima pada sebelas Maret 2011 lalu. Perkembangan teknologi nuklir juga dapat digunakan sebagai senjata tempur nan tentu saja membahayakan umat manusia. Teknologi masa depan akan bermanfaat apabila digunakan buat kesejahteraan manusia, namun jika ternyata teknologi itu ternyata malah merugikan bukannya tak mungkin teknologi tersebut akan menimbulkan bencana.



Energi Alternatif buat Teknologi Masa Depan

Energi alternatif merupakan sumber energi nan didapat selain dari nan biasa didapat oleh orang-orang, seperti dari bahan bakar minyak. Sumber energi memerlukan teknologi masa depan nan berguna dalam jangka panjang. Bahan bakar minyak merupakan sebuah harta karun nan selalu diburu oleh negara-negara adidaya.

Lihat saja, banyak negara-negara Timur Tengah nan disambangi oleh negara-negara lain dengan alasan membantu keamanan di negara tersebut. Selama ini, banyak nan berpendapat bahwa pengembangan energi alternatif kurang mendapat loka dikarenakan pengaruh negara-negara besar nan masih menginginkan minyak sebagai bahan bakar primer di global ini.



Energi Matahari buat Teknologi Masa Depan

Teknologi masa depan membutuhkan energi nan ramah lingkungan. Salah satu energi nan bisa digunakan ialah energi matahari. Sebagai negara tropis dan dilalui garis khatulistiwa, Indonesia merupakan salah satu negara nan selalu mendapatkan gambaran sinar matahari sepanjang tahunnya. Energi matahari tersebut sebenarnnya dapat dimanfaatkan buat menghasilkan energi nan ramah lingkungan. Beberapa orang dan perusahaan mulai mengembangkan teknologi matahari ini di berbagai belahan dunia.

Energi matahari bisa diubah menjadi energi listrik. Para ilmuwan sebenarnya sudah menemukan alat buat merubahnya, yaitu sel surya. Beberapa negara dan daerah di pedalaman Indonesia sudah menggunakan energi ini buat kebutuhan listrik rumah tangganya. Sayangnya, harga sel surya masih lumayan mahal walaupun dapat digunakan dalam jangka panjang tanpa perlu membayar iuran perbulan seperti nan dilakukan sekarang melalui PLN.

Pemanfaatan energi matahari mula-mula dilakukan oleh A.C. Becquerel tahun 1839. Ia menggunakan kristal silicon buat merubah radiasi matahari. Namun setelah itu, inovasi initidak banyak dikembangkan. Baru tahun 1958, pemanfaatan energi surya tersebut mulai dilirik, dan tenaga matahari bisa dimanfaatkan buat teknologi masa depan sebagai sumber daya bagi satelit luar angkasa.

Selain memanfaatkan tenaga surya menjadi tenaga listrik, ada juga nan membuat kompor tenaga surya. Bahan bakar nan biasa digunakan buat memasak sekarang ini ialah gas, dan sebelumnya ialah minyak tanah. Kompor tenaga surya merupakan alternatif cara memasak nan lebih ramah lingkungan dan kondusif sebab meminimalkan resiko kebakaran.

Kekurangan dari kompor tenaga matahari ini memang sebab membutuhkan sinar matahari langsung. Hal tersebut tentu menyulitkan pengguna nan ingin memanfaatkan pada waktu tak ada sinar matahari.

Tenaga matahari sebenarnya telah dimanfaatkan sejak lama buat kegiatan sehari-hari, baik oleh hewan, tumbuhan, ataupun manusia. Tumbuhan contohnya, mereka memanfaatkan sinar matahari buat membantu proses fotosintesis. Hewan juga membutuhkan sinar matahari buat melihat dan menghangatkan tubuh. Manusia memanfaatkan sinar matahari buat menjemur pakaian, penerangan, dan sekarang buat menghasilkan energi.

Energi matahari bisa kita nikmati sebebas-bebasnya dengan gratis, berbeda dengan sumber daya fosil nan berupa minyak tanah dan batu bara. Lama-kelamaan bahan bakar tersebut akan habis sebab berasal dari fosil nan tertimbun jutaan tahun nan lalu. Bahan bakar minyak juga menimbulkan polusi udara. Hal tersebut bisa mengganggu kesehatan manusia juga. Selain itu, polusi udara juga lama kelamaan akan mengganggu keadaan bumi secara keseluruhan, misalnya rusaknya ozon dan perubahan iklim.

Teknologi masa depan membutuhkan bahan bakar nan tak hanya ramah lingkungan, namun juga efektif dan efisien. Saat ini, terus dilakukan penelitian tentang pengembangan tenaga sel surya nan efektif dan efisien. Matahari diciptakan buat menerangi bumi, sudah saatnya kita mengambil kegunaan lain nan lebih bermanfaat buat bumi nan kita diami ini.

Menggunakan energi matahari buat tekonogi masa depan ialah hal nan tepat. Matahari ialah bahan bakar perdeo nan dapat dinikmati oleh semua orang jika mampu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.



Energi Angin buat Teknologi Masa Depan

Selain tenaga surya, ada juga tenaga angin nan bisa dijadikan tenaga alternatif buat teknologi masa depan . Saat ini, kincir-kincir angin banyak kita temui di Belanda. Negara tersebut merupakan salah satu negara nan sukses memanfaatkan tenaga angin sebagai pembangkit listrik. Jika dilihat dari kapasitas tenaga angin nan terpasang, maka sepuluh negara dengan kapasitas tenaga angin terbesar ialah Jerman, Spanyol, AS, India, Denmark, Italia, Britania Raya, China, Belanda, dan Jepang.

Denmark merupakan negara nan paling banyak memproduksi turbin angin. Negara ini juga merupakan eksportir terbesar turbin angin, yaitu alat nan digunakan buat memanfaatkan energi angin menjadi energi listrik.

Untuk menghasilkan listrik dari tenaga angin sebenarnya tidaklah sulit. Kita juga dapat melihat banyak surat keterangan buat membuat turbin angin. Cara kerja dari turbin angin tersebut ialah energi angin nan mengenai turbin akan memutar turbin angin.

Selanjutnya, perputaran turbin akan memutar rotor pada generator nan berada di bagian belakang turbin. Generator tersebut akan menghasilkan energi listrik. Energi listrik nan diciptakan tersebut akan disimpan kedalam baterai, setelah itu baru dapat dimanfaatkan buat berbagai keperluan.

Biaya nan harus dikeluarkan dengan menggunakan tenaga angin ini ternyata lebih rendah dibandingkan dengan tenaga lainnya. Penggunaan tenaga angin sangat cocok buat teknologi masa depan nan bebas polusi dan murah.

Alam sudah memberikan kemudahan dengan segala sumber daya nan dimiliki salah satunya angin. Sebagai manusia nan merupakan makhluk berakal, tentu kita diwajibkan buat menggunakan energi nan juga ramah kepada alam nan kita tempati salah satunya energi angin.

Angin, ya angin sering kita temui tiap hari. Tenaga nan ia hembuskan memang kadang lemah dan kadang juga kuat. Di beberapa daerah tertentu, angin menjadi sangat sering ditemui dengan tenaga nan lumayan kuat.

Saat ini, penggunaan tenaga angin memang masih sangat minim dibandingkan penggunaan tenaga lainnya. Hanya sekitar 1 persen saja listrik global nan dihasilkan melalui tenaga angin ini. Di Indonesia sendiri, tenaga angin masih tak populer. Padahal jika dilihat dari keadaan alam Indonesia nan luas dan kepulauan, maka energi angin ini sebenarnya cocok diterapkan di Indonesia. Indonesia saat ini hanya memiliki beberapa unit turbin angin.

Pemerintah memang harus berani merubah Norma penggunaan bahan bakar batu bara nan selama ini sering digunakan buat pembangkit listrik. Keberanian mau berubah ke arah nan lebih baik memang diperlukan apalagi melihat batu bara memiliki akibat nan tak baik bagi lingkungan. Pemanasan dunia nan saat ini terjadi salah satunya dsebabkan oleh bahan bakar batu bara.



Energi Air buat Teknologi Masa Depan

Air merupakan kebutuhan manusia buat hidup. Untuk makan dan minum, manusia membutuhkan air. Begitu juga dengan kegiatan sehari-hari, seperti mencuci, dan mandi. Ternyata, air juga bisa digunakan buat menciptakan listrik. Beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air bisa kita temui di Indonesia.

Pemanfaat tenaga alam seperti air memang cukup ramah terhadap lingkungan dan tak menimbulkan polusi seperti bahan bakar fosil. Tenaga nan kita dapatkan dari air biasanya didapat dari bendungan atau sungai nan dibendung. Saat ini, tenaga air sudah menyumbang 19% kebutuhan listrik di seluruh dunia. Di negara Amerika Utara yaitu Kanada, tenaga air merupakan penyumbang terbesar kebutuhan listrik mereka.

Selain bendungan, tenaga air ternyata juga dapat didapat di lautan. Gelombang pasang dan arus bahari sedang diteliti buat dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik. Teknologi masa depan nan ramah lingkungan dan murah memang sangat cocok dengan air nan selalu ada dengan adanya siklus air.

Pemanfaatan tenaga air sebenarnya tak hanya dapat dilakukan dengan peralatan besar dan canggih. Di Indonesia contohnya, warga desa dapat memanfaatkan air sungai sebagai listrik. Dengan turbin air nan sederhana, ternyata bisa juga dimanfaatkan dengan baik oleh beberapa warga desa.

Pemerintah memanglah nan seharusnya memikirkan hal-hal seperti itu. Namun tidak ada salahnya, warga juga punya inisiatif sendiri buat membangun lingkungannya dengan teknologi masa depan nan tak hanya canggih namun juga ramah lingkungan.