Sepatu Gunung - Cara Tepat Memakai dan Merawat Sepatu

Sepatu Gunung - Cara Tepat Memakai dan Merawat Sepatu

Naik gunung ialah salah satu kegiatan nan pas buat refreshing, khususnya bagi mereka nan menyukai kegiatan outdoor dan menyukai tantangan. Bagi nan menyukai kegiatan nan satu ini, kaki ialah bagian penting. Jika kaki sakit, misalnya sebab luka atau terkilir, maka acara naik gunung jadi tak nyaman dan menyenangkan. Oleh sebab itu, diperlukan pelindung bagi kaki agar perjalanan naik gunung dapat nyaman dan kaki tetap sehat. Salah satu pelindung ketika naik gunung yaitu sepatu gunung.



Sepatu Gunung - Pelindung nan Paling Tepat Saat Mendaki Gunung

Pelindung nan paling tepat ialah memakai sepatu gunung. Mengapa krusial memakai sepatu ini saat melakukan kegiatan naik gunung? Karena sepatu nan baik akan melindungi kaki dari benturan, ranting kayu, dan duri nan sering ditemui saat perjalanan naik gunung. Sepatu ini didesain khusus, yaitu memiliki telapak nan baik buat menapak di tanah.

Telapak kaki pada sepatu buat mendaki gunung biasanya berupa pula tau gerigi agar kuat saat menancap di tanah. Sepatu nan baik akan memberi dukungan penuh pada kaki, sehingga perjalanan naik gunung akan nyaman dan membantu Anda terhindar dari cedera. Saat mendaki gunung, biasanya Anda juga akan membawa beban berat, seperti membawa perbekalan dan perlengkapan berkemah. Beban berat ini akan menjadi beban tersendiri bagi kaki Anda, khususnya bagian pergelangan kaki. Dengan memakai sepatu nan tepat, pergelangan kaki Anda akan ditopang.

Bagian dalam sepatu ini pun akan membuat kaki kondusif dan hangat. Pilihlah sepatu nan pas sebab berfungsi buat melindungi kaki saat sedang melakukan pendakian. Sepatu juga harus dipilih nan benar-benar buat kaki pemakainya. Sebaiknya, pilihlah sepatu dengan 2 nomor lebih besar daripada sepatu nan digunakan sehari-hari. Misalnya, jika Anda biasa memakai sepatu dengan ukuran 39, maka saat memilih sepatu, sebaiknya pilih nan nomor 41.

Mengapa sepatu gunung sebaiknya lebih besar dari ukuran sepatu biasa? Hal itu ialah buat menghindari luka di kaki dan memberi ruang jika sewaktu-waktu Anda harus memakai kaus kaki tebal saat perjalanan mendaki gunung. Selain itu, udara gunung nan dingin (khususnya gunung-gunung nan bersalju) akan membuat sepatu menjadi sempit.

Sepatu gunung juga harus berleher panjang, sebab berguna buat melindungi kaki dari benturan dan goncangan batu. Leher sepatu nan tinggi juga akan melindungi mata kaki dan memperkokoh pergelangan kaki. Tapi, leher sepatu tak perlu setinggi sepatu tentara. Cukup sedikit di atas mata kaki, agar sirkulasi udara tak terhambat.

Leher sepatu nan terlalu tinggi akan menyebabkan udara tak dapat keluar, sehingga dapat membuat kaki lembab dan bau. Selain itu, sirkulasi udara nan kurang baik cenderung membuat jamur cepat berkembang, nan selain membuat kaki menjadi bau, juga bisa menyebabkan luka di sela-sela jari kaki.

Untuk masalah sirkulasi udara ini, selain memakai sepatu nan tepat, Anda sebaiknya juga memakai kaus kaki dari bahan wol. Kaus kaki wol akan membuat udara meresap ke dalam kaki. Pilihlah sepatu nan bentuknya pas dengan kaki Anda dan nan bagian lehernya dilapisi dengan bahan nan lunak dan tebal. Bahan leher sepatu nan keras akan meningkatkan risiko mengalami kaki lecet dampak tergores leher sepatu.

Saat hendak membeli sepatu buat mendaki gunung, perhatikan juga sol sepatunya. Sol sepatu harus memiliki bunga nan besar dengan ceruk nan tajam dan berpunggung tinggi. Sol ini sangat berguna buat menapakkan kaki secara mantap pada tebing-tebing nan curam dan berbatu. Selain itu, krusial juga buat membantu kaki buat menahan berat badan. Bagian tumit pada sol sepatu ini harus Anda perhatikan. Tumit sepatu bermanfaat buat menahan laju badan pada saat bergerak menuruni lereng gunung. Oleh sebab itu, pilihlah sepatu dengan bagian tumit nan besar dan kuat.

Pilihlah sepatu gunung dengan sol dan tumit nan terbuat dari karet atau bahan sintetis nan serupa dengan karet. Bahan karet mampu mencengkeram lebih lama, lentur, dan kuat. Hindari sol sepatu nan terbuat dari kulit sebab akan membuat Anda mudah tergelincir pada saat tanah dalam keadaan basah, pada saat Anda melewati rumput atau bebatuan nan licin.

Apakah memang harus memakai sepatu gunung? Tidak bisakah memakai sepatu olahraga dari kanvas nan juga memiliki leher dan sol nan kuat? Sepatu ini sangat berbeda dengan sepatu olahraga dari kanvas. Sepatu olahraga dari kanvas tak baik buat mendaki gunung. Sepatu jenis ini tak memiliki sol nan kuat dan nan mampu melindungi telapak kaki, sehingga Anda mungkin akan lebih mudah terpeleset jika melewati tanah, batu-batu atau rumput nan basah. Sol pada sepatu olahraga biasa lebih cepat menipis, meningkatkan risiko kaki mengalami sakit ketika menginjak batu.

Bagaimana dengan bahan sepatu gunung nan baik? Sepatu nan paling tepat ialah nan terbuat dari bahan kulit atau kulit sintetis. Kulit atau kulit sintetis ialah bahan nan kuat dan tahan lama. Namun, itu berarti Anda harus rajin merawat sepatu Anda. Memang, ada sepatu nan terbuat dari kanvas, tapi bahan seperti itu tak kuat dan gampang sobek jika terkena kayu atau batu tajam nan mungkin Anda temui di perjalanan. Bahan kanvas juga cepat lapuk, apalagi jika tak segera dibersihkan setelah digunakan buat melewati medan berlumpur.



Sepatu Gunung - Cara Tepat Memakai dan Merawat Sepatu

Sebelum memakai sepatu gunung , sebaiknya bagian tumit kaki Anda dilapisi dengan plester secukupnya. Hal ini berguna agar kulit tak langsung bergeser di bagian sepatu nan keras itu. Setelah diplester, barulah Anda memakai kaus kaki.

Sebaiknya, selalu gunakan kaus kaki rangkap dua. Pertama, Anda gunakan kaus kaki berbahan sutra atau katun. Setelah itu, baru gunakan kaus kaki wol, sebab wol ialah bahan terbaik buat menjaga kehangatan kaki, walaupun kaki dalam keadaan basah. Namun, kaus kaki wol mudah bergeser dan dapat membuat kaki lecet.

Untuk itulah, sebelumnya Anda perlu menggunakan kaus kaki sutra atau katun agar menghindari geseran langsung pada kulit. Selain itu, kaus kaki berbahan sutra dan katun bisa menghangatkan kaki dan menyerap keringat. Kaki nan basah sebab keringat akan membuatnya gampang lecet.

Setelah Anda memakai dua lapis kaus kaki itu, barulah Anda memakai sepatu gunung Anda. Anda lihat kan, itulah pentingnya memilih sepatu nan 2 nomor lebih besar, seperti nan tadi dijelaskan di atas. Pada saat perjalanan mendaki gunung, sebaiknya bawalah beberapa tali sepatu sebagai cadangan. Saat perjalanan, tak sporadis tali sepatu tiba-tiba putus. Jika tali sepatu Anda kira-kira kurang kuat, bawalah tali nilon bekas parasut nan dapat Anda temukan di tempat-tempat penjualan perlengkapan tentara. Tapi nilon ini dapat menjadi cadangan jika tali sepatu Anda putus di tengah jalan.

Agar sepatu tahan lama, Anda harus merawatnya dengan baik. Sebetulnya, ada beberapa jenis minyak spesifik buat merawat sepatu gunung, agar kulit sepatunya tetap baik, tak menjadi keras dan jahitannya juga tak gampang lepas. Sayangnya, minyak-minyak itu tak banyak dijual di Indonesia. Oleh sebab itu, sepatu cukup dirawat dengan menggosoknya dengan semir nan banyak beredar di pasaran.

Jika sepatu gunung Anda basah, harus segera dikeringkan dengan cara nan benar. Jangan menjemur sepatu nan basah di bawah sinar matahari atau diletakkan di dekat api. Hal itu akan membuat sepatu menjadi keras, sehingga membuat kaki sakit jika nantinya digunakan kembali. Keringkan sepatu nan basah dengan cara meletakkannya di loka teduh dan berangin. Tiupan angin akan membuat sepatu mengering secara perlahan-lahan.

Supaya bagian dalamnya juga cepat kering, masukkan kertas koran secukupnya ke dalam sepatu gunung. Kertas-kertas koran ini akan menyerap air nan ada di kulit bagian dalam sepatu. Dengan cara seperti ini, maka sepatu akan kering secara normal dan bahan kulitnya tetap lemas.

Jika sepatu gunung memang tak terlalu kotor atau tak habis terendam dalam lumpur, sepatu sebaiknya tak terlalu sering dicuci, apalagi sampai direndam. Kalau hanya kotor sedikit, sebaiknya disikat saja dengan sedikit air. Hindari sabun atau detergen nan keras. Jika sepatu terlalu sering dicuci atau direndam, akan mengurangi kekuatan lem dan jahitannya.

Jika sudah selesai dicuci, keringkan dengan cara nan sama seperti nan telah dijelaskan di atas. Pada saat sepatu gunung sedang tak digunakan, jangan letakkan kaus kaki di dalamnya, apalagi kaus kaki kotor nan lembab. Kaus kaki nan kotor dan lembab akan membuat ruangan dalam sepatu menjadi tak sehat.

Pada saat Anda melepasnya, saat masih berada di atas gunung, letakkan sepatu gunung di ujung kayu nan tertancap di tanah, hingga mulut sepatu menghadap ke bawah. Ini penting, agar pada saat hujan turun, air tak akan masuk ke dalamnya. Selain itu, posisi ini juga akan mencegah binatang-binatang kecil nan ingin masuk ke dalam sepatu.

Gunakan sepatu buat mendaki gunung, bukan sandal gunung. Selain sepatu gunung, di pasaran juga beredar sandal gunung. Sandal gunung juga berguna pada saat Anda melakukan kegiatan mendaki gunung. Tapi, janganlah naik gunung dengan memakai sandal gunung sebab bisa membahayakan perjalanan Anda.

Sandal gunung memang ringkas dan ringan. Namun, tak seperti sepatu gunung nan tertutup dan melindungi kaki, sandal gunung membuat kaki terbuka dan tak terlindungi dari benda-benda tajam nan mungkin ditemui di perjalanan mendaki gunung, misalnya duri atau patahan kayu nan sewaktu-waktu dapat menusuk kaki.

Selain itu, alas sandal gunung rata di bagian alasnya, licin, sehingga membuat pemakainya mudah tergelincir. Sandal gunung hanya cocok digunakan pada saat Anda sedang mendirikan tenda atau pada saat melakukan aktivitas kamping. Sandal gunung memang krusial buat dibawa saat mendaki gunung sebab akan membantu Anda saat menuju ke sungai buat membersihkan diri saat kamping. Sandal gunung praktis, tahan air, dan mudah dilepas pasang. Demikianlah uraian seputar sepatu gunung, semoga bisa menambah wawasan Anda. Selamat mendaki!