Rokok Herbal - Berhenti Merokok dengan Rokok

Rokok Herbal - Berhenti Merokok dengan Rokok

Kebiasaan mengisap rokok tampaknya sudah mendarah daging bagi sebagian besar kaum lelaki. Berbagai alasan pun sering dilontarkan ketika ditanya mengenai alasan merokok. Bagi sebagian besar lelaki, rokok dianggap sebagai jati diri, penambah rasa percaya diri, dan eksistensi diri di global lelaki.

Manfaat rokok buat kesehatan manusia hampir dapat dipastikan tak ada. Rokok hanya akan menimbulkan bermacam kerugian dalam semua aspek kehidupan, seperti perekonomian dan kesehatan. Bagi para perokok nan mulai peduli pada kesehatan, rokok herbal tampaknya dapat menjadi alternatif sebab mengandung banyak manfaat.

Apa Rokok Herbal Itu?

Rokok herbal ialah sebuah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm nan berisi ramuan tembakau dan beberapa bahan aktif nan memiliki zat dan imbas farmakologi nan bermanfaat buat tubuh. Rokok herbal terbuat dari campuran tembakau dengan berbagai bahan herbal. Bahan herbal nan biasa dijadikan campuran antara lain kapulaga, jinten, kayu manis, lada hitam, jahe, daun sirih, kayu siwak , srigunggu, dan madu. Ukuran rokok herbal juga tak jauh berbeda dengan rokok nan sudah dikenal lebih dulu oleh masyarakat.

Namun, kandungan tar nan banyak dalam bahan-bahan herbal tersebut justru bisa membantu perokok bernapas lebih ringan. Berbeda dengan kandungan tar nan terdapat pada rokok-rokok nonherbal nan dapat mengakibatkan napas terasa berat.

Hal itu sebab tar nan terkandung dalam bahan herbal berfungsi buat menghilangkan racun dalam paru-paru. Racun nan terdapat dalam paru-paru tersebut dikeluarkan dalam bentuk dahak atau lendir. Penggunaan campuran bahan herbal dalam rokok juga tak akan menyebabkan kecanduan. Seperti produk-produk rokok nonherbal nan lebih dulu marak.

Campuran tembakau dan bahan-bahan herbal dalam rokok ini rupanya mengandung asam dan basa. Abu nan dihasilkan dari residu pembakaran pun akan terasa gurih dampak reaksi nan ditimbulkan dari pencampuran asam dan basa nan terkandung dalam bahan-bahan herbal tersebut.

Abu nan dihasilkan dari residu pembakaran rokok juga dipercaya mengandung zat nan bermanfaat, terutama buat mengobati berbagai penyakit kulit seperti eksim, hingga luka di kulit nan sulit kering dampak penyakit diabetes. Rokok herbal rupanya juga dapat dijadikan wahana buat terapi bagi nan kecanduan terhadap narkoba dan alkohol serta terapi bagi penderita darah tinggi, migrain, impotensi, asam urat, dan diabetes.

Pada awal penggunaan, badan mungkin akan terasa penat, tenggorokan sakit, dan pusing. Namun, tak perlu dikhawatirkan sebab hal itu menunjukkan reaksi dari bahan-bahan kimia nan sudah telanjur banyak terdapat dalam tubuh terhadap bahan-bahan herbal.

Rokok Herbal, Amankah?

Sekarang ini, banyak terapi pengobatan nan menggunakan bahan standar herbal. Dalam industri rokok pun, telah banyak bermunculan jenis rokok herbal. Rata-rata rokok herbal tersebut memiliki multi kegunaan nan tak ditemui pada rokok nonherbal.

Misalnya, menghilangkan sariawan nan membandel, menekan kandungan kolesterol dan gula darah, hingga bermanfaat sebagai “pembersih” tubuh, khususnya saluran pernapasan dari racun-racun nan dihasilkan rokok nonherbal. Rokok ini juga bisa menyembuhkan penyakit kulit, seperti gatal-gatal atau eksim kulit dan membantu penyembuhan luka dampak penyakit diabetes dengan cara menaburkan abunya pada bagian nan sakit.

Asumsi ini semakin diperkuat dengan menunjukkan bukti-bukti bahwa rokok herbal diracik dari rempah-rempah tradisional. Seperti, daun sirih, kayu siwak atau miswak, dan madu sehingga memiliki kegunaan nan baik bagi pengisapnya.

Ramuan rokok ini sendiri terdiri dari bahan-bahan nan mengandung asam dan basa, sehingga menghasilkan abu nan juga mengandung ramuan nan bermanfaat. Uniknya, jika dirasakan abu rokok nan menyehatkan ini akan terasa gurih, sebab adanya proses pengkristalan dari kandungan garam nan ikut membentuknya.

Abu ini dapat dimanfaatkan sebagai obat luar nan membantu meringankan maupun menyembuhkan luka atau keluhan ringan, dengan cara menaburkan abu rokok tersebut pada luka ringan, sariawan, panas dalam, gatal-gatal kulit seperti exsim serta membantu memulihkan luka nan disebabkan oleh penyakit diabetes. Ini merupakan terobosan nan sangat luar biasa dalam industri rokok kita sebab hal ini akan memberikan opsi nan lebih baik dan jauh lebih sehat dalam dilematisme gaya hayati masyarakat Indonesia nan sudah berjalan selama ini. Manfaat lebih detilnya dari rokok nan menyehatkan ini di antaranya sebagai berikut:

  1. Kandungan Nikotin nan rendah sehingga mengurangi resiko terhadap penyakit jantung.
  1. Tingginya nilai ramuan Tar nan terbentuk dari campuran bahan herbal meminimalisir munculnya penyakit paru dan saluran pernafasan.
  1. Menetralisir zat-zat berbahaya nan terkandung dalam tembakau.
  1. Membantu menyembuhkan penyakit Kencing Manis, Liver, Lambung, Pencernaan, Ginjal dan Impotensi.
  1. Asap rokok ini mampu menetralisir kandungan racun-racun nan terdapat dalam darah dan organ tubuh.
  1. Menormalkan tekanan darah, membantu menyembuhkan kecanduan Narkoba, Ganja dan Minuman Keras.
  1. Menurunkan taraf Kolesterol, Asam Urat, dan Gula Darah.
  1. Membantu meringankan dan menyembuhkan Penyakit Herbalusitis dan Polip.
  1. Berfungsi sebagai Gurah yaitu mengeluarkan racun nan terdapat pada paru-paru dan darah melalui cairan-cairan nan keluar dari mulut, hidung dan telinga.
  1. Meringankan dan menyembuhkan penyakit Asma.

Luar biasa, bukan?



Kandungan nan Ada dalam Rokok Herbal

Rokok herbal menyehatkan sebab terbuat dari bahan-bahan nan alami. Kandungan alami nan ada di dalam rokok inilah nan menyehatkan sampai dapat dijadikan terapi buat menyembuhkan berbagai penyakit. Mau tahu apa saja bahan-bahan nan terkandung dalam rokok nan menyehatkan ini? Berikut beberapa bahan alami nan digunakan buat membuat rokok herbal:

Kapulaga

Kapulaga memiliki aroma bau sedap sehingga orang Inggris menyanjungnya sebagai grains of paradise . Aroma sedap ini berasal dari kandungan minyak atsiri pada kapulaga. Minyak atsiri ini mengandung lima zat utama, yaitu borneol nan berbau kamper seperti nan tercium dalam getah pohon kamper, alfa-terpinil asetat, limonen nan juga harum seperti bau jeruk keprok alfa terpinen nan harum seperti jeruk sitrun cineol nan sedap agak pedas menghangatkan seperti minyak kayu putih. Kombinasi inilah nan membentuk aroma khas kapulaga.

Ekstrak Kulit Pisang Raja

Ekstrak kulit pisang ternyata berpotensi mengurangi gejala depresi dan menjaga kesehatan retina mata. Selain kaya vitamin B6, kulit pisang juga ternyata banyak mengandung serotonin nan sangat vital buat menyeimbangkan mood . Selain itu, ditemukan pula kegunaan ekstrak pisang buat menjaga retina dari kerusakan cahaya dampak regenerasi retina.

Madu Hutan

Madu mengandungi vitamin dan anti oksidan tetapi bebas lemak, kolestrol dan garam. Mempunyai antioksidan pada wajah kandungan nan sama dalam bayam dan ia baik buat kesehatan jantung Anda. Sejak bertahun-tahun, penyanyi opera nan bersuara lantang mengamalkan madu buat meningkatkan tenaga dalam badan dan melegakan tenggorokan. Madu ialah satu-satunya makanan nan mengandungi semua unsur nan perlu buat kehidupan termasuk air. Madu mempunyai keutamaan buat menarik dan menyerap lembaban, oleh itu ia sangat mujarab buat merawat luka terbakar nan kecil dan mencegah kerutan dikulit.

Siwak

Penelitian terbaru terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami nan bisa membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi. Siwak memiliki kandungan kimiawi nan bermanfaat, seperti antibacterial acids , astringents , abrasive dan detergents nan berfungsi buat membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi.

Jinten Hitam

Jinten hitam ( Nigella sativa ) atau Habbatussauda ialah rempah-rempah nan bisa pula digunakan sebagai tanaman obat. Rempah ini berbentuk butiran biji berwarna hitam nan telah dikenal ribuan tahun nan lalu dan digunakan secara luas oleh masyarakat India, Pakistan, dan Timur Tengah buat mengobati berbagai macam penyakit.



Rokok Herbal - Berhenti Merokok dengan Rokok

Sebagian masyarakat menganggap keberadaan rokok herbal ialah solusi jitu. Terutama, bagi perokok berat nan sangat susah menghilangkan Norma merokok. Cukup mengganti rokoknya dengan rokok herbal, masalah teratasi. Bahkan, dengan segudang kegunaan rokok herbal, Norma merokok jadi hal positif.

Namun, benarkah seperti itu?

Memang, dalam sejarahnya, rokok herbal pertama kali diperkenalkan oleh Suku Indian. Untuk mengobati sakit nan diderita, saat itu, mereka mencampur ramuan herbal dan membuatnya menjadi rokok. Meski tetap menggunakan tembakau, rokok herbal dipercaya tak berdampak negatif bagi tubuh sebab kandungan tar dan nikotinnya nan rendah itu. Akan tetapi, para ahli kesehatan masih meragukannya. Hasil uji analisis laboratorium tetap menganggap keberadaan rokok herbal memiliki akibat tak baik bagi tubuh. Apalagi, kualiti kontrol kadar tar dan nikotin nan tak jelas buat setiap produksi rokoknya.

Walaupun terdiri atas berbagai bahan herbal nan bermanfaat bagi tubuh, keberadaan radikal bebas dari rokok tetap ada. Ini jelas membahayakan sebab radikal bebas dapat menyebabkan kegagalan metabolisme tubuh. Teknologi terbaru telah menemukan cara menghilangkan radikal bebas dari rokok. Yaitu, sebagaimana dikembangkan di negara Jepang, menggunakan sakrul atau arang nan dibakar dan diletakkan dekat filter pada rokok.

Namun, teknologi ini tak digunakan pada rokok herbal sehingga selain kebermanfaatan nan dimilikinya, rokok herbal tetap mempunyai akibat negatif seperti rokok nonherbal. Pada akhirnya, tetap saja semua keputusan ada di tangan Anda. Para perokok silakan memilih. Tetap merokok dengan rokok nonherbal, apapun risikonya. Mengganti kebiasan merokok dengan rokok herbal nan banyak kegunaan tetapi tetap memiliki sisi negatif. Boleh jadi, Anda akan memilih nan terbaik, berhenti merokok sekarang juga. Baik rokok herbal maupun rokok nonherbal.