Apakah Longsor Itu?

Apakah Longsor Itu?

Bencana alam nan terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu masih menyisakan luka mendalam bagi saudara-saudara kita. Sebut saja bala tsunami, banjir bandang, banjir lumpur lapindo nan masih juga belum ada solusi, gempa bumi, dan tanah longsor.

Bencana-bencana tersebut merupakan beberapa dari sekian banyak masalah nan masih dicari solusinya hingga sekarang. Pencegahan semaksimal mungkin masih diupayakan warga dan pemerintah agar tak menimbulkan korban nan jauh lebih banyak jika sewaktu-waktu hal tersebut kembali terjadi. Masing-masing bala membutuhkan penanganan tersendiri, demikian juga dengan bala tanah longsor di Indonesia .



Apakah Longsor Itu?

Gerakan tanah nan merupakan suatu peristiwa geologi sebab adanya konvoi volume batuan atau tanah dengan berbagai jenis atau tipe, seperti jatuhnya tanah besar atau batuan besar dinamakan longsor. Faktor terjadinya tanah longsor ialah faktor nan menyebabkan terjadinya tanah longsor atau bergeraknya tanah itu sendiri. Sebenarnya tanah longsor sangat dipengaruhi oleh gerakan gravitasi nan sangat berpengaruh pada lereng nan curam. Ternyata, ada pula faktor lain nan sangat berpengaruh pada terjadinya longsor.

Faktor penyebab nan mendukung terjadinya tanah longsor selain gravitasi ialah sebagai berikut.

  1. Adanya faktor erosi nan disebabkan adanya genre air permukaan atau hujan
  2. Adanya faktor sungai atau gelombang bahari nan menggerus kaki lereng bertambah curam.
  3. Adanya faktor gunung berapi
  4. Adanya faktor getaran nan terus menerus terjadi, misalnya berasal dari lalu lintas, bahan peledak, bahkan petir ketika sedang terjadi hujan lebat.

Berikut merupakan bala tanah longsor nan terjadi di Indonesia, tepatnya di beberapa daerah di Indonesia nan rawan dengan bala tersebut.

1. Tanah Longsor di Indonesia: Jawa Barat

Jawa Barat merupakan provinsi nan sering mengalami bala tanah longsor. Hal tersebut berhubungan dengan letak dan kondisi geografis dan geologis di daerah nan cukup padat dengan penduduknya tersebut.

Tanah longsor nan terjadi di Jawab Barat pada tahun 2005 ialah kejadian luar biasa nan memakan banyak korban meninggal dunia. Selama kurun waktu tersebut, telah terjadi 39 kali tanah longsor dan konvoi tanah nan mengakibatkan korban meninggal sebanyak 205 orang dan sekitar 490 rumah mengalami kerusakan.

Selain itu, juga terdapat rumah nan benar-benar hancur sebanyak 114 rumah. Sedangkan rumah nan terancam hancur sekitar 758 rumah. Hal tersebut sinkron dengan data nan diperoleh dari DVMBG atau Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bala Geologi Bandung. Selain faktor geologis dan geografis daerah Jawab Barat, rawan terjadinya tanah longsor juga diakibatkan adanya pengubahan tata guna huma sehingga hal tersebut tentunya akan semakin mendorong terjadinya longsor dan gerakan tanah.

Hingga saat ini, daerah di Jawa Barat masih menjadi daerah nan sering mengalami bala tanah longsor. Tanah longsor nan terjadi baru-baru ini ialah di daerah Cianjur Jawa Barat, tepatnya di Komplek Perumahan Cipendawa, Cipanas. Bala tersebut terjadi pada sebuah tebing sungai nan memiliki tinngi sekitar 10 meter. Tanah dengan ketinggian 10 meter tersebut runtuh dan menimpa vila nan terdapat di bawahnya. Sekitar empat rumah warga hampir hancur sebab tanah longsor tersebut.

Bencana tanah longsor tersebut diakibatnya tingginya curah hujan nan terjadi di daerah tersebut pada waktu itu dan tanah tak kuat menahan air sebab derasnya hujan nan melanda daerah Cianjur terutama di kecamatan Pecet Cipanas.

Selain di Cianjur, tanah longsor di Jawa Barat juga terjadi di daerah Bandung Barat pada Maret 2013 lalu. Tanah longsor tersebut dipicu oleh terjadinya hujan deras nan terjadi terus menerus. Bala tersebut telah menyebabkan enam orang meninggal dan 18 orang hilang. Selain itu, sekitar sembilan rumah terkubur oleh tanah nan telah berubah menjadi lumpur sebab tercampur dengan air hujan nan sangat deras.

Di Garut, tepatnya daerah Burung Pasir Puncak Lancang, Samarang, bala tanah longsor juga terjadi baru-baru ini, yaitu pada April 2013 lalu. Sama halnya dengan tanah longsor nan terjadi di Bandung Barat, tanah longsor nan terjadi di Garut juga disebabkan oleh curah hujan nan sangat tinggi dan terjadi terus menerus. Bala tersebut menyebabkan sebanyak tiga orang hilang tertimbun dan semua korban tersebut ialah tiga orang ibu nan sedang membersihkan rumput di kebun kopi di daerah nan terkena bencana.

2. Tanah Longsor di Indonesia : Jawa Timur

Selain Jawa Barat, daerah Jawa Timur juga merupakan daerah nan rawan terjadinya tanah longsor. Terjadinya longsor di Ponorogo baru-baru ini menyebabkan jalur nan ada di Mrayan-Montongan tertutup lumpur. Longsor nan terjadi di daerah tersebut juga diakibatkan oleh curah hujan nan tinggi nan waktu itu mengguyur daerah Ponorogo.

Selain di Ponorogo, bala tanah longsor juga terjadi di daerah Pacitan. Bala tersebut telah merusak sekitar 128 rumah pada Februari 2013 lalu. Tanah longsor tersebut terjadi bersamaan dengan bala banjir bandang nan melanda daerah tersebut. Korban nan terkena bala tersebut masih mengalami trauma nan hebat diakibatkan rumah mereka rusak berat.

3. Tanah Longsor di Indonesia: Jawa Tengah

Bencana tanah longsor di Jawa Tengah terjadi di daerah Desa Getas , Kabupaten Temanggung. Bala tersebut mengakibatkan sekitar lima rumah warga rusak berat namun tak ada korban jiwa. Seperti halnya di daerah laim, longsor nan terajadi juga diakibatkan oleh adanya hujan deras nan terjadi terus menerus.

Selain di Temanggung, tanah longsor juga terjadi Banjarnegara pada akhir tahun 2012 dan menimbun sekitar enam rumah dan sebuah masjid . Sekitar 34 rumah juga disinyalir berpotensi terkena timbunan tanah longsor tersebut. Pada saat nan sama, selain ongsor, banjir bandang nan melanda daerah tersebut juga menyebabkan korban luka. Akibat nan terjadi setelah bala longsor biasanya tertutupnya jalan dan menghambat jalan primer tersebut.

4. Tanah Longsor di Indonesia: Sumatera

Selain di Jawa, di Sumatera juga rawan terjadi tanah longsor. Peristiwa tersebut terjadi di desa Tanjung Sani, distrik Agam, Sumatera Barat baru-baru ini. Lagi-lagi hujan lebat nan mengakibatkan tanah longsor tersebut terjadi. Di sana, terjadi dua tanah longsor terpisah nan mengakibatkan tewasnya sembilan orang, empat di antaranya ialah pekerja panas bumi dan tujuh belas orang lainnya hilang.

5. Tanah Longsor di Indonesia: Sulawesi

Bencana tanah longsor nan terjadi di Sulawesi nan terjadi beberapa waktu lalu mengakibatkan korban meninggal, yaitu satu keluarga di daerah Desa Apelawo. Bala nan terjadi saat itu ialah dipicu oleh hujan deras nan terjadi terus menerus sepanjang malam.

Bencana tanah longsor memang menjadi salah satu bala alam nan sebaiknya menjadi catatan tersendiri buat kemudian dicari solusi terbaik agar tak terjadi kembali di kemudian hari. Setidaknya meminimalisasi pemukiman di bawah lereng atau bukit dan pindah ke loka dengan lokasi nan lebih baik. Faktor hujan deras pun harus menjadi perhatian khusus, setidaknya kita harus waspada dengan terjadinya tanah longsor jika terjadi hujan deras terus menerus.

Demikianlah ualasan mengenai bala tanah longsor di Indonesia. Kewaspadaan ialah kunci agar kita selamat dari bala alam . dan nan peling krusial ialah selalu menjaga kelestarian alam.