Jilbab sebagai Baju Muslimah dan Fungsinya

Jilbab sebagai Baju Muslimah dan Fungsinya

Apa itu pakaian muslimah? Seharusnya kita tidak perlu asing dengan istilah ini. Baju muslimah ialah kehormatan kaum wanita.Pakaian muslimah ialah pakaian nan seharusnya dikenakan oleh seorang muslim wanita. Faktanya banyak wanita muslim saat ini nan telah menanggalkan busana-busana nan seharusnya menjadi kebanggaan. Islam telah memberikan penghormatan spesifik kepada kaum wanita buat mengenakan busana nan memiliki nilai peradaban tertinggi.

Bentuk busana muslimah mencerminkan kemuliaan dan keanggunan kaum wanita. Potongannya nan menutup bagian-bagian latif dari tubuh kaum wanita, saat ini justru telah banyak dilupakan khasiatnya oleh para muslimah. Secara fisik, pakaian muslimah memiliki ukuran kain nan lebih luas dibanding kebanyakan baju kaum wanita sekuler nan saat ini justru menjadi tren di kalangan muslimah. Dan secara finansial, dengan kualitas bahan nan sama, harganya akan tentu akan jauh lebih mahal ketimbang baju wanita-wanita sekuler.

Dari sini sebetulnya terlihat betapa Islam memberikan nilai nan sangat terhormat bagi kaum wanitanya. Wanita itu mahal dalam Islam, bukan sekadar barang dagangan nan bisa secara murah ditemukan di pasar. Sayangnya saat ini banyak orang-orang nan mengidentikkan mode baju muslimah hanya sebatas acara-acara perayaan keagamaan. Busana muslimah hanya akan dikenakan seorang wanita muslim ketika mengikuti pengajian, peringatan isra’ mi’raj dan pada acara-acara keagamaan lainnya.

Dan pada aktivitas sehari-hari, kaum muslimah secara bebas mengenakan baju apa saja nan ia inginkan. Inilah bentuk dari penyalahan fungsi. Fungsi primer busana muslimah buat menjaga kehormatannya telah bergeser pada nilai-nilai formalitas semata. Tak ada lagi makna nan seharusnya didapat.



Syarat-syarat Baju Muslimah

Adapun nan dikatakan sebagai pakaian buat muslimah, haruslah memiliki kriteria sebagai berikut.



1. Tidak Tipis

Dapat kita lihat berbagai jenis model busana wanita dewasa ini rata-rata terbuat dari bahan nan tipis dan transparan. Padahal Islam mensyari’atkan pada kaum wanita buat menghindari bahan-bahan baju nan tipis, nan dengan itu akan menunjukkan perhiasan dirinya.

Malah terkadang bahan nan tipis dapat mencapai harga nan lebih mahal ketimbang nan tebal. Semuanya tergantung tren dan mode. Seorang wanita muslim harus benar-benar memperhatikan kriteria ini, baju muslimah dilarang terbuat dari kain nan tipis dan transparan nan menyebabkan tampaknya anggota tubuh nan ditutupi.



2. Tidak Ketat dan Tidak Membentuk Tubuh

Ini nan benar-benar menjadi tren baju wanita masa kini. Baju dengan ukuran jahitan nan lebar akan dianggap kolot, sebab akan terkesan menggemukkan dan tak sederhana. Banyak para wanita muslimah merasa malu saat menggunakan rok nan lebar, namun sebaliknya merasa percaya diri saat menggunakan celana panjang nan ketat.

Padahal secara medis, baju nan terlalu ketat justru akan berimbas negatif pada kulit si pemakai baju tersebut. Islam telah memberikan alternatif terbaik melalui model baju muslimahnya.



3. Tidak Berlebihan

Islam sangat menganjurkan hayati sederhana dan tak berlebih-lebihan. Berpenampilan sederhana sama sekali tak mengurangi kehormatan seseorang. Sebab pancaran inner beauty dari seorang wanita tak akan dinilai dari pakaiannya. Tapi akhlak dan prilakulah nan akan menjadi penghias primer kecantikan seorang wanita.

Namun demikian, bukan berarti seorang muslimah mengabaikan penampilan. Boleh saja mengikuti aneka tren baju muslimah terkini, dengan syarat harus sinkron dengan syarat-syaratnya. Balutlah kecantikan dengan sebuah estetika nan terpancar dari kesederhanaan.



4. Higienis dan Rapi

Kebersihan sebagian dari iman, sahih sekali ungkapan nabi ini. Seorang muslimah jangan sampai mengabaikan kriteria ini dalam baju muslimah nan dikenakannya. Muslimah harus selalu tampil bersih, rapi dan indah. Sebab ia ialah permata nan sangat bernilai, perhiasan di dunia.



Jilbab sebagai Baju Muslimah dan Fungsinya

Kewajiban memakai jilbab sebagai baju muslimah merupakan sesuatu nan telah diatur oleh Allah Swt., di dalam Al-quran dan hadis Nabi Muhammad saw. Lalu, apa itu definisi dari jilbab? Jilbab didefinisikan sebagai kain nan digunakan kaum perempuan buat menutupi tubuhnya di atas baju nan dikenakan.

Sementara itu, ayat Al-quran nan menjelaskan mengenai jilbab terdapat di dalam Surat An-Nur ayat 31.

Katakanlah kepada wanita nan beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali nan (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka….” (QS. An-Nur: 31)

Selain itu, terdapat pula dalam Surat Al-Ahzab ayat 59.

Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. nan demikian itu supaya mereka lebih mudah buat dikenal, sebab itu mereka tak di ganggu. dan Allah ialah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ” (QS. Al-Ahzab: 59)

Itulah definisi dan beberapa ayat Al-quran nan menjelaskan tentang jilbab. Lalu, apa fungsi primer jilbab sebagai busana muslimah? Ini dia fungsi-fungsi primer jilbab.



1. Diferensiasi

Pakaian muslim, khususnya jilbab, ialah sebagai pembeda dirinya, kelompoknya, dan golongannya dari golongan lain di luar Islam. Pada dasarnya, busana atau baju itu memberikan sebuah bukti diri nan mampu memperteguh konsep diri. Golongan kaum muda nan ingin mempertegas identitasnya berusaha buat memperlihatkan gaya berpakaian aneh. Dengan konduite aneh tersebut, mereka menjadi berbeda dengan orang tua.

Di era nan serba modern seperti saat ini, tidak sedikit kaum perempuan mencari-cari indentitas diri dengan menampilkan busana-busana nan sedang tren atau sedang menjadi mode zaman. Wanita nan secara tiba-tiba naik ke posisi tinggi kini mengalami krisis identitas.

Untuk lebih menguatkan bukti diri dirinya, kaum wanita banyak mencari busana nan melambangkan status barunya. Sama halnya dengan baju muslimah, khususnya jilbab, nan memberikan bukti diri keislaman. Jilbab ialah pembeda wanita muslimah dengan kelompok wanita lainnya.



2. Gambaran Diri

Bagi seorang muslimah, baju muslim, dalam hal ini jilbab, memberikan gambaran diri nan stabil. Para wanita nan memakai jilbab ingin memperlihatkan bahwa dirinya ialah seorang muslimah. Ya, melalui jilbabnya, para wanita tersebut menegaskan siapa dirinya.

Dengan jilbab, maka akan tertanam dalam dirinya buat secara tegas memolak semua jenis sistem jahiliyah. Mereka ingin hayati dalam naungan sistem Islami. Oleh karena itulah, selembar kain kerudung nan menutupi rambut serta leher wanita muslimah merupakan simbol keterlibatan dirinya pada agama Islam.



3. Jilbab Mencerminkan Emosi Pemakainya

Pada dasarnya, baju itu sangat mencerminkan emosi pemakainya. Sama halnya dengan jilbab nan juga mencerminkan emosi para pengguna setianya. Bahkan, bisa pula memengaruhi konduite orang-orang di sekitarnya. Sandang muslim nan dipakai secara massal akan mendongkrak emosi keagamaan nan bersifat konstruktif. Sebenarnya, emosi serta konduite itu dikembalikan lagi kepada fungsi primer dari baju muslim, ternasuk jilbab, yaitu sebagai diferensiasi.

Itulah klarifikasi singkat tentang bagaimana seharusnya seorang muslimah berpakaian atau berbusana sinkron dengan tuntutan ajaran Islam. Baju muslim itu merupakan sesuatu nan telah diperintahkan oleh Allah Swt., dan dicontohkan oleh sunnah Rasulullah.

Mari kita mengevaluasi diri, terutama bagi kaum muslimah, seperti apa pakaian muslimah nan kini dipakai? Sesuaikah dengan tuntuan Al-quran dan sunnah Nabi? Sesuaikah dengan apa nan sudah dijelaskan oleh para ulama berdasarkan Al-quran dan hadis? Sudahkah baju nan dipakai sinkron dengan syarat-syarat baju nan disyari’atkan?