Artis Rambut Pendek - Kisah Di Balik Model Rambut Pendek

Artis Rambut Pendek - Kisah Di Balik Model Rambut Pendek

Seniman rambut pendek ? Ini niscaya bukan hal nan asing jika nan dibicarakan ialah para seniman pria. Tapi apa jadinya jika seniman tersebut wanita? Rasanya juga tak ada nan "ajaib" bukan? Semuanya sah, di luar predikat mereka sebagai pekerja seni, mereka ialah juga manusia nan memiliki kebebasan buat berekspresi.

Rambut pria itu pendek, rambut wanita panjang. Ini ialah stereotip nan telah inheren lama pada mayoritas budaya di berbagai belahan dunia--tidak terkecuali Indonesia. Tetapi, para selebriti wanita kini tidak segan muncul dengan model rambut pendek nan ekstrem. Seniman rambut pendek yang feminin belakangan sudah sangat marak.



Artis Rambut Pendek - Tuntutan Pekerjaan

Keberadaan seniman rambut pendek atau seniman berambut pendek nan berjenis kelamin wanita sudah mulai banyak terlihat di Hollywood. Di Hollywood, nan boleh juga disebut sebagai kiblat tren global, mulanya para aktris mencukur rambut dalam rangka totalitas karir.

Misalnya, ketika seniman wanita tersebut akan mengikuti sebuah casting, dan syarat utamanya ialah memotong rambut panjang menjadi cukup pendek. Hal tersebut menjadi biasa ketika dikaitan dengan keprofesionalitasan kerja. Seniman rambut pendek dengan muka cantik pun bukan lagi hal menjadi nan aneh.

Anda ingat dengan akting Demi Moore di filmnya nan cukup legendaris, Ghost ? Ya, dari film tersebut, masyarakat mensbihkan Demi Moore sebagai seniman rambut pendek paling fenomenal. Berkat potongan rambut nan "berbeda" di zamannya tersebut, potongan rambut Demi Moore bahkan dijadikan "panutan" bagi wanita-wanita saat itu.

Jika Anda ingat, potongan rambut pendek ala Demi Moore ini memang benar-benar pendek buat skala wanita. Demi Moore memotong rambut panjangnya dan hanya menyisakan sebatas telinga, kemudian potongan rambut agak ditinggikan mengikuti struktur leher dan kepala.

Saat itu, banyak wanita nan terispirasi dari seniman rambut pendek ini. Mereka beramai-ramai meminta petugas salon buat memangkas rambutnya tanpa memikirkan apakah potongan tersebut cocok dengan kriteria paras dan jenis rambutnya itu sendiri.

Potongan rambut pendek ala seniman rambut pendek Demi Moore ini lebih cocok bagi mereka nan berwajah oval, dengan kriteria badan langsing tinggi, serta jenis rambut nan lurus alami. Jika tidak, potongan ala seniman rambut pendek cantik ini justru akan membuat Anda terlihat aneh.

Kisah seniman rambut pendek cantik Demi Moore di film Ghost ternyata tak seberapa dibandingkan potongan rambut Demi Moore di film selanjutnya, G.I Jane tahun 1997. Di filmnya tersebut, Demi Moore justru lebih nekat, ia mencukur habis seluruh mahkotanya. Dan itu semua dilakukan buat keperluan pembuatan film. Sebuah profesionalitas kerja nan tak dapat ditawar.

Selain Demi Moore, seniman wanita nan sempat "menyandang" predikat seniman rambut pendek bahkan gundul antara lain Robin Tunney pada film Empire Records (1995), Natalie Portman di film V for Vendetta (2005) serta Halle Berry di filmnya berjudul Nappily Ever After .

Emma Watson juga seperti mengikuti jejak para seniornya, sebagai salah satu seniman rambut pendek nan cantik. Ia pun rela mengubah image menjadi seorang gadis tomboy dengan memangkas rambut bergelombangnya. Tapi sayang, Emma tak seberuntung para seniornya, meskipun sudah memotong rambutnya menjadi cukup pendek, Emma dikabarkan tak lolos casting .



Artis Pendek - Keinginan buat Tampil Beda

Artis rambut pendek juga hadir sebab alasan ingin tampil beda. Rambut panjang tergerai ternyata dirasa cukup membosankan bagi sebagian besar seniman wanita. Mereka pun mulai mengekspresikan diri melalui potongan rambut pendek. Salah satu nan cukup terkenal ialah Rihanna.

Dengan potongan rambutnya nan pendek, penyanyi ini hadir membawa perbedaan makna baru di global tarik suara. Selama ini Anda mungkin bosan dengan penyanyi berambut panjang seperti Mariah Carey, Britney Spears, bahkan si tomboy Avril Lavigne. Dan Rihanna muncul sebagai seniman rambut pendek nan cukup sukses.

Artis rambut pendek juga mewabah di kalangan model. Potongan gaya rambut pendek mereka pun lebih ekstrem seperti pixie cut , dan itu justru menjadi tren terbaru. Diawali dengan model Agyness Deyn tahun 2009, lantas merembet kemana-mana; dari Victoria Beckham hingga Carrey Mulligan. Bahkan Amber Rose, model nan menjadi pacar rapper Kanye West, terkenal dengan kepalanya nan plontos.



Artis Rambut Pendek - Kisah Di Balik Model Rambut Pendek

Fenomena seniman rambut pendek ini ternyata cukup menarik perhatian beberapa pihak. Ada apa di balik "hilang-nya" rambut para seleb? Penulis Robin Bryer pernah mengatakan bahwa satu hal nan membedakan kaum manusia dengan makhluk hayati lain ialah konduite memakai pakaian dan membiarkan rambutnya dipotong dengan sukarela dan sengaja.

Cerita tentang kenyataan seniman rambut pendek pun berlanjut pada cerita masa lalu tentang rambut. Pada mulanya, rambut manusia, baik pria maupun wanita, sama-sama panjang, bahkan sampai zaman keemasan kerajaan monarki di Eropa pun para pria kerap membiarkan rambutnya tumbuh panjang dan ditata layaknya wanita.

Pemujaan rambut panjang ini bukan monopoli Eropa semata, di kawasan lain seperti Mesir, cuaca panas memaksa warga memotong rambutnya, namun bukan berarti membuat mereka terbebas dari rambut panjang, pemakaian wig pun dilakukan.

Rambut pendek bukanlah pertanda nan baik di mata masyarakat generik kala itu. Rambut nan dipotong pendek kala itu identik dengan kedukaan, hukuman, perbudakan dan rasa malu. Tetapi pada masa pemerintahan Alexander Agung di Yunani, pria mulai memotong pendek rambutnya. Dari sinilah sepertinya cerita tentang asal usul model rambut pendek dimulai, begitupun dengan mode nan menginspirasi seniman rambut pendek.

Tren ini berawal dari perintah Alexander Agung pada semua pasukan buat memotong rambutnya, pendek dan rapi seperti nan kita kenal sekarang.

Wanita-wanita sendiri, terutama kaum elit, malah makin rumit dalam menata rambut panjangnya. Berbagai produk perawatan dan aksesoris dikenakan, sebagai lambang status dan kemapanan. Puncaknya ialah pada abad ke-18, biaya besar dihabiskan wanita kaum elite buat menata dan menghias rambutnya. Jika rambutnya kurang banyak atau kurang tebal, maka rambut palsu digunakan. Hal-hl semacam itu juga melatari hadirnya para "artis rambut pendek" sekarang ini.

Gaya klasik ini mulai runtuh setelah kehadiran beberapa wanita di Amerika masa Perang Global 1 nan mulai memotong pendek rambutnya demi kepraktisan. Disusul desainer Coco Channel nan memopulerkan gaya rambut bob, sebuah potongan rambut paling kontroversial nan pernah ada menurut Encyclopedia of Clothing and Fashion . Kenapa? Konon, para kaum ortodok menuduh gaya rambut ini sangat tak wajar, sebab membuat wanita tampak seperti pria. Coco Channel dapat jadi merupakan seniman rambut pendek pertama nan menuai kontroversial.

Bahkan tersebar desas-desus kalau kaum ortodok pria mengurung dan bahkan membunuh istri atau putrinya nan nekad memotong pendek rambutnya. Walau begitu model ini segera menjadi perlambang wanita modern dan langsung menyebar luas seperti kebakaran hutan.

Banyak juga nan menganggap model rambut pendek pada wanita merupakan simbol pemberontakan dari kemapanan masyarakat kuno, mirip dengan pola pikir kaum subkultur Punk. Banyak juga nan menganggap model rambut pendek buat wanita ialah perlambang emansipasi.

Seperti halnya sebuah roda, tren fashion terus berputar. Beberapa tahun kemudian rambut bob pendek bukan lagi tren terpanas, digantikan oleh kembalinya para wanita ke gaya klasik panjang. Seiring waktu berlalu, bob dan pixie kembali muncul kembali di era sekarang.

Ya, barangkali para artis rambut pendek ini masih menyampaikan pesan nan sama, berani beda dari gaya nan sudah klasik, kondusif dan populer bisa membawa pada nilai-nilai emansipasi, pemberontakan dan kebebasan wanita--atau minimal, popularitas tambahan.