Penampakan Pocong nan Sebenarnya

Penampakan Pocong nan Sebenarnya

Indonesia selau tak pernah kehabisan stok cerita kontroversial. Cerita kontroversial dapat datang dari manapun. Global manusia atau bahkan dunianya makhluk nan takkasat mata. Cerita-cerita kontroversial nan selalu laris manis dibicarakan, nan selalu memancing pembicaraan dan pendapat nan kadang justru malah melebar ke hal-hal nan sama sekali tak ada sangkut pautnya. Cerita-cerita dari global mistik seperti cerita penampakan pocong , kuntilanak, dan tuyul sejajar dengan cerita kontroversial dari global manusia.



Penampakan Pocong Menjadi Kisah Menarik

Cerita-cerita mistis sepertinya lebih menarik buat dibicarakan. Cerita mistis dirasa lebih menantang adrenalin. Menimbulkan ketakutan nan disertai dengan rasa penasaran. Sebuah sensasi rasa nan membuat ketagihan, baik bagi pendengar maupun penutur ceritanya sendiri. Padahal kisah mistis itu hanya membuat setiap nan mendengarkan dan menceritakannya menjadi semakin takut. Itulah manusia, rasa takut malah menjadi bahan dialog nan tidak ada habisnya.

Minat masyarakat nan cukup tinggi terhadap berbagai cerita penampakan makhluk halus seperti penampakan pocong justru memancing keisengan dari masyarakat itu sendiri. Mereka beramai-ramai mengarang cerita mistis mengenai penampakan makhluk-makhluk halus dengan tujuan nan bermacam-macam. Ada nan bertujuan mendapatkan perhatian dan hanya ingin dikatakan dia pandai bercerita. Ada juga ingin dianggap mempunyai indera keenam dan mampu meneropong kehidupan di luar global manusia.

Tak jarang, cerita penampakan makhluk mistik seperti pocong nan terlalu hiperbola justru meresahkan warga. Terlebih jika cerita penampakan pocong tersebut dibarengi dengan cerita-cerita lain nan menyeramkan. Rasa takut nan hiperbola malah akan semakin membuat orang lain merasa senang. Ketakutan seolah menjadi komoditas kelucuan nan sangat menggelikan.

Fenomena mengenai kehadiran makhluk gaib, khususnya pocong memang sudah cukup “bersahabat” dikalangan masyarakat Indonesia. Entah kreatif atau justru kehabisan ide, pocong dan kuntilanak serta makhluk-makhluk mistik lainnya justru ramai menghiasi perfilman Indonesia. Berbagai cara dan teknik pengambilan gambar agar terbentuk satu citra terbaik terhadap semua jenis mahluk halus tersebut. Citra inilah nan menjadi satu acuan oleh berbagai kalangan masyarakat terhadap paras pocong, kuntilanak, dan lain-lain. Sepertinya hingga kapan pun hal-hal nan berbau perpocongan dan mahluk ghaib lainnya tidak akan pernah hilang dari kisah-kisah mistis nan disebarluaskan oelh orang Indonesia. Kisah itu akan menajdi kisah abadi nan akan diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya dengan bumbu kisah nan semakin sedap.



Kisah Penampakan Pocong nan berlebihan

Eksploitasi terhadap mereka pun menjadi hal nan justru menarik bagi sebagian masyarakat nan menyukai hal-hal misterius. Penampakan hal-hal ghaib termasuk pocong dapat disaksikan oleh siapa pun. Tidak perlu oleh seseorang nan memiliki keahlian khusus. Cerita mengenai penampakan bentuk pocong pun merebak di kalangan masyarakat umum.

Cerita mengenai penampakan pocong biasanya tersebar hanya dari mulut ke mulut. Keaslian cerita mengenai penampakan bentuk nan menyerupai pocong pun menjadi sedikit tersamarkan. Melebih-lebihkan cerita serta mendramatisir cerita penampakan pocong tak bisa dihindarkan.

Di Indonesia, tempat-tempat seperti pohon-pohon besar, kuburan, gedung kosong merupakan loka nan generik "digunakan" pocong buat menampakkan diri. Menurut kesaksian beberapa orang nan pernah tanpa sengaja melihat atau justru sengaja memancing kehadiran pocong, pocong memiliki bentuk nan menyeramkan.

Bentuk penampakan pocong nan dilihat cenderung sama. Berbentuk setinggi manusia lengkap dengan kain putih nan membungkus badannya. Beberapa cerita bahkan menceritakan secara jelas bentuk pocong dengan detail. Ada cerita nan mengatakan bahwa pocong memiliki mata nan hijau dan berlubang.

Muka pocong sebagian besar diceritakan hitam legam seperti terbakar. Lengkap dengan aktualisasi diri datar nan menambah seram sosok mistik tersebut. Kecanggihan teknologi juga berperan besar dalam penyebaran cerita tentang penampakan-penampakan makhluk gaib.

Penampakan bentuk nan menyerupai pocong serta makhluk mistik lain akan dengan mudah terekam media-media seperti handycam atau bahkan kamera dengan resolusi rendah seperti kamera handphone. Penampakan pocong nan terekam oleh media tersebut dan berubah bentuk menjadi video.

Selanjutnya, penampakan pocong nan terekam tersebut akan dengan mudah tersebar di kalangan masyarakat. Salah satu cerita mengenai penampakan menyerupai pocong terjadi di Kabupaten Bogor. Penampakan pocong nan terekam oleh kamera handphone warga tersebut sukses membuat heboh warga Bogor dan sekitarnya.

Menurut cerita, saat itu warga nan sukses merekam penampakan pocong tengah melakukan ronda. Ronda tersebut dilakukan menyusul adanya isu tentang adanya pocong keliling di sekitar lingkungan rumah mereka.

Tanpa sengaja, warga tersebut justru dipertemukan dengan pocong nan dimaksud warga tengah “berkeliling” tersebut. Rekaman video itu menunjukkan dua sosok pocong nan tengah “bersembunyi” di balik pepohonan dan batu nisan.



Penampakan Pocong nan Sebenarnya

Penampakan mahluk ghaib apa pun termasuk nan menyerupai bentuk pocong sebenarnya ialah penampakan nan dilakukan oleh jin dursila nan bahagia menggoda manusia nan merasa takut. Jin ini sangat bahagia bila sukses membuat manusia terkencing-kencing setelah melihat dirinya. Padahal sesungguhnya sang jin dursila ini takut terhadap manusia. Namun, sebab manusia merasa takut, sang jin jadi merasa mendapatkan kekuatan buat menahlukan hati manusia.

Ketakutan nan hiperbola itu akan membuat manusia kehilangan karakter kemanusiaannya. Manusia sebenarnya diciptakan buat hanya takut kepada Penciptanya. Ketakutan kepada Tuhan ini bukan sebab karena nan tak jelas. Manusia diharapkan takut melanggar anggaran dan perintah-Nya sebab balasan Tuhan sangat perih. Azab dari Tuhan itu akan sangat menyakitkan. Tuhan itu sangat baik dan hanya memberikan nan baik saja. Tetapi kalau manusia tak dapat atau tak mau melakukan perbuatan nan baik, maka Tuhan telah mempersiapkan wadah nan pas buat para pembangkang ini.

Jin nan telah merajalela itu bersifat sama dengan setan. Dia akan terus menggoda manusia nan kadar keimanannya rendah. Manusia-manusia seperti ini diharapkan akan mendatangi para dukun dan meminta sang dukun buat memberinya barang nan sekiranya dapat melindunginya. Hal inilah nan disebut dengan kesyirikan dan hal inilah nan sangat diharapkan oelh sang jin nan sudah membawa sifat setan atau iblis. Sorak sorai kemenangan niscaya dilakukan oleh para jin itu.

Ketika ada manusia nan merasa mempunyai indera keenam, sang jin akan terus berupaya merayu dan membujuk sang manusia nan merasa sangat beruntung ini agar memberikan ramalan kepada kehidupan orang lain. Ketika ramalan itu ternyata benar, sang manusia nan telah terbodohi oleh konsep dan persepsinya nan salah akan semakin menjadi. Kenyataan mama Lauren dan para peramal lainnya ialah satu hal nan menjadi sudut kemenangan para jin jahat. Mereka bahkan akan sennag hati membantu orang-orang nan telah terikat hati dan pikirannya kepada hal-hal nan berbau kemistisan.

Jangan sekali-kali mempercayai setiap ramalan nan keluar dari bibir siapa pun sesakti apa pun asumsi orang terhadap ilmunya. Apalagi hingga memberikan uang atau hadiah lainnya sebagai bentuk pembayaran mahar dari ajian atau ‘pegangan’ atau jimat nan telah diberikan oleh para dukun. Kalau hal ini dilakukan, itulah pertanda telah menyekutukan sang Khalik. Dosa tidak berampun artinya telah dirangkul. Apalah lagi daya ketika keimanan telah tergadai. Tergadainya keimanan ini terkadang tak terasa sebab manusia memang tak merasa membawa iman. Tetapi, kehilangan keimanan adalh kehilangan nan sesungguhnya. Keimanan ialah benteng terakhir nan akan membuat manusia merasa senang walau dalam keadaan apapun.



Pengaruh Kisah Penampakan Pocong terhadap Anak-anak

Anak-anak itu terlahir pemberani dan tak takut terhadap apapun. Orang-orang di sekitarnyalah nan menumbuhkan perasaan takut atau bahkan pengecut kepada anak-anak. Bukti bahwa anak-anak itu pemberani, di antaranya ialah bahwa anak tak pernah takut melakukan banyak hal. Mereka akan berhenti ketika orang-orang di sekitarnya melarang dan mengatakan bahwa sang anak akan mendapatkan celaka bila meneruskan apa nan tealh dilakukannya.

Ada baiknya tak membuat kisah-kisah nan menakutkan nan hanya akan membahayakan mental dan kondisi psikokogis anak. Cukup katakan bahwa semua bentuk mahluk halus termasuk penampakan nan seperti pocong itu, hanyalah permainan jin dan tak harus ditakuti. Mahluk ghaib itu tak dapat membuat manusia celaka. Mereka tidak mempunyai daya melakukannya. Kalau pun ada guna-guna atau santet, hal itu merupakan kerja para jin nan juga jahat.

Keberanian harus ditumbuhkan sedini mungkin agar anak tak menjadi penakut hanya sebab ia merasa melihat penampakan pocong nan tak mempunyai apa-apa itu.