Faktor-faktor nan Berpengaruh Terhadap Perkembangan Motorik Anak

Faktor-faktor nan Berpengaruh Terhadap Perkembangan Motorik Anak

Perkembangan anak nan sehat dan normal biasanya ditandai dengan perkembangan motorik nan terlihat dinamis. Anda tentu akan merasa resah atau bingung bila anak Anda terlihat kurang lincah atau lebih pendiam dibandingkan anak-anak seusianya. Tak sedikit pula orang tua nan merasa prihatin dengan kemampuan motorik anak nan terkesan lebih lambat dibandingkan anak-anak lainnya.

Masalah tumbuh bunga anak merupakan masalah nan sangat krusial dalam pola pengasuhan dari sejak seorang anak dilahirkan. Perkembangan otak maupun mobilitas motorik anak pada masa balita atau di bawah 5 tahun merupakan termin nan sangat pesat.

Pada masa ini fisik tubuh anak akan terlihat tumbuh dengan sangat cepat. Begitu juga perkembangan motorik anak nan normal dan sehat akan terlihat lebih bergerak maju dan banyak bergerak.



Pola Asuh

Tidak sedikit para pakar gizi, psikolog, maupun pendidik nan menekankan pentingnya perkembangan motorik anak. Rendahnya perkembangan gerakan fisik anak dapat mengindikasikan kurang atau lemahnya kemampuan motorik anak. Anak-anak nan masih balita dan memperlihatkan mobilitas fisik nan rendah, juga mencerminkan adanya sesuatu nan perlu diperbaiki dan dibenahi.

Karena itulah bila perkembangan motorik anak terlihat kurang optimal atau lebih rendah dibandingkan kebanyakan anak seusianya, para pakar menyarankan perlunya orang tua buat secepatnya mencari tahu faktor penyebabnya.

Orang tua juga sering diminta buat memperbaiki pola pengasuhan nan diberikan kepada anaknya. Sebab, banyak faktor nan turut mempengaruhi perkembangan motorik anak termasuk juga dengan pola asuh orangtua.

Berdasarkan pengalaman maupun hasil penelitian, para pakar telah membuat citra generik tentang perkembangan motorik anak pada masa balita. Citra atau pola ini sangat berguna bagi para orang tua dalam mengamati tumbuh bunga anak.

Perkembangan kemampuan motorik ini biasanya digambarkan dalam pola perkembangan secara bertahap. Dari termin tengkurap, merangkak, hingga berlari. Begitu juga dengan kemampuan koordinasi antar anggota tubuh, seperti antara tangan kiri dan kanan, antara tangan dengan kaki, dan sebagainya.



Masalah Asupan Gizi

Salah satu faktor nan sangat menentukan tumbuh bunga anak ialah masalah asupan gizi nan diberikan orang tua atau ibu. Dalam termin tumbuh bunga ini, seorang anak memang sangat membutuhkan gizi nan cukup buat mendukung dan mengoptimalkan seluruh potensinya. Baik menyangkut pertumbuhan fisiknya maupun perkembangan otaknya.

Menurut para pakar gizi, asupan gizi nan diberikan kepada anak perlu mengikuti baku gizi nan majemuk dan seimbang. Keragaman makanan nan diberikan kepada anak akan membuat anak tak merasa bosan terhadap menu makanan tertentu. Selain itu, kandungan gizi nan terdapat dalam makanan akan bisa diberikan secara lebih optimal dengan menu nan majemuk dan seimbang.

Yang juga tidak boleh dilupakan soal asupan gizi ialah pemberian air susu ibu atau ASI. Kandungan gizi dalam ASI nan begitu paripurna sebaiknya diberikan oleh ibu setidaknya hingga anak berusia 6 bulan. Karena dapat jadi perkembangan kemampuan motorik anak nan kurang optimal disebabkan oleh pola asuh nan kurang memperhatikan soal asupan gizi.



Faktor-faktor nan Berpengaruh Terhadap Perkembangan Motorik Anak

Dalam perkembangan motorik anak, terdapat beberapa faktor nan dapat mempengaruhi sistem motorik anak. Faktor-faktor nan mempengaruhi perkembangan motorik anak tersebut di antaranya ialah faktor kematangan, faktor urutan, faktor latihan, faktor motivasi, dan faktor pengalaman.

Berikut ialah faktor-faktor nan mempengaruhi perkembangan motorik anak;

  1. Kematangan

Kemampuan anak buat melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh kematanagn syaraf nan mengatur gerakan-gerakan. Pada saat anak dilahirkan, sistem syaraf nan ada di pusat susunan syaraf belum sepenuhnya berkembang dan berfungsi sinkron dengan fungsinya. Fungsi dari susunan syaraf ini diantaranya ialah mengontrol gerakan-gerakan motorik pada anak.

Pada usia anak kurang lebih 5 tahun, syaraf-syaraf ini sudah mulai berkembang dan mencapai kematangan. Hal ini juga dapat menstimulasi berbagai kegiatan-kegiatan motorik, seperti berbicara, berlari, berjalan, dan lain sebagainya.

Otot-otot besar mengontrol gerakan motorik nan kasar, seperti berjalan, berlari, melompat, berlutut, duduk, dan lain sebagainya. Otot-otot besar ini berkembang lebih cepat jika dibandingkan dengan perkembangan otot halus. Otot halus ini mengontrol kegiatan motorik halus, seperti menggunakan jari tangan buat menyusun puzzle, memegang pensil, dan lain sebagainya.

  1. Urutan

Pada usia 5 tahun, anak sudah memiliki kemampuan motorik nan sifatnya lebih kompleks. Kemampuan motorik ini ialah kemampuan buat mengkoordinasikan gerakan motorik dengan seimbang, seperti naik sepeda, berlari sambil melompat, dan lain sebagainya.

  1. Latihan

Beberapa kebutuhan anak usia dini nan berhubungan dengan perkembangan motorik, memerlukan bimbingan dan latihan nan diberikan oleh guru atau orangtua. Bimbingan perkembangan motorik anak ini dilakukan buat latihan motorik kasar maupun latihan motorik halus.

Kebutuhan buat bergerak dan kebutuhan buat mengungkapkan perasaan tentunya ada dalam setiap orang, termasuk juga pada anak usia dini. Oleh sebab itu, kedua kebutuhan tersebut seringkali dilatih dengan cara bermain sambil belajar dan melalui program pelatihan gerakan bagi anak usia dini.

  1. Motivasi

Motivasi nan datang dari dalam diri anak perlu didukung dari motivasi nan datang dari luar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan kesempatan pada anak buat melakukan berbagai kegiatan mobilitas motorik pada anak. Selain itu, motivasi juga dapat diberikan dengan cara menyediakan berbagai wahana dan prasaran nan dibutuhkan oleh anak.

Pengaruh adanya kesempatan nan diberikan kepada anak dan kebebasan buat bergerak pada usia dini ini berkaitan erat dengan pentingnya perkembangan keterampilan mobilitas anak. Kurangnya pencerahan orangtua termasuk juga guru akan cara memberikan motivasi ini berakibat langsung terhadap pencegahan nan menghambat tumbuh-kembang anak secara keseluruhan.

  1. Pengalaman

Perkembangan gerakan pada anak merupakan dasar bagi perkembangan motorik anak selanjutnya. Latihan dan pendidikan gerakan pada anak usia dini lebih ditujukan buat perkembangan mobilitas motorik. Hal ini juga ditujukan buat memberikan pengalaman nan menyenangkan dalam suasana riang gembira anak.

Faktor-faktor perkembangan motorik pada anak ini merupakan sebagian kecil dari apa saja nan dapat mengembangkan sistem motorik anak. Beberapa faktor lain nan juga dapat mempengaruhi perkembangan motorik di antaranya ialah kesehatan, makanan bergizi, masa pra lahir, keturunan, pendidikan jasmani, disparitas jenis kelamin, dan rangsangan dari lingkungan.



Peranan Perkembangan Motorik Terhadap Faktor Psikologi Sosial Anak

Perkembangan motorik anak tak hanya berperan dalam tumbuh bunga anak. Perkembangan motorik ini juga berperan dalam faktor psikologi sosial anak. Berikut ialah peranan perkembangan motorik anak dalam psikologi sosialnya;

  1. Melalui keterampilan motorik, anak bisa menghibur dirinya buat memperoleh kesenangan diri. Hal ini dapat terlihat dari perasaan bahagia pada anak muncul ketika ia sedang bermain boneka, melempar dan menangkap bola, atau memainkan alat-alat mainan lainnya.
  1. Melalui keterampilan motorik, anak bisa bangkit dari kondisi lemah di bulan-bulan pertama dalam kehidupanya ke kondisi nan independent . Anak bisa bergerak dari satu loka ke loka lain dan bisa berbuat berbagai macam hal sendiri buat dirinya. Kondisi seperti ini bisa menunjang rasa percaya diri pada anak.
  1. Melalu perkembangan motorik pada anak, anak bisa menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, termasuk juga lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia awal Sekolah Dasar, perkembangan motorik anak bisa dilihat dari kemampuannya ketika dilatih buat menulis, menggambar, melukis, dan baris-berbaris.
  1. Melalui perkembangan motorik nan normal, kemungkinan anak bisa bermain atau berteman dengan teman sebayanya. Sedangkan perkembangan motorik nan tak normal akan menghambat anak bisa berteman dengan teman sebayanya. Bahkan anak dengan perkembangan motorik nan tak normal akan terkucilkan dari lingkungannya atau menjadi anak nan terpinggirkan.

Dari klarifikasi peranan perkembangan motorik terhadap lingkungan sosial di atas, bisa disimpulkan bahwa perkembangan motorik pada anak memang sangatlah krusial adanya. Hal ini dibuktikan dengan adanya keterkaitan rasa peraya diri anak dengan lingkungannya, baik itu lingkungan sekolah maupun lingkungan rumahnya.

Demikianlah pembahasan mengenai perkembangan motorik pada anak nan bisa dijelaskan, semoga bermanfaat.