Manusia Alien - Manusia dan Alien

Manusia Alien - Manusia dan Alien

Manusia dan alien -jika kita mengatakan itu ada- sama-sama makhluk nan memiliki misteri. Alien bermisteri dengan keberadaannya nan hingga saat ini belum terpecahkan. Manusia pun pada dasarnya memiliki misteri, entah itu dari perilakunya, dari pemikiran, serta dari apa nan akan mereka tuju. Manusia dan alien tentu sangat berbeda, dan tak ada nan namanya manusia alien . Manusia ya manusia, alien ya alien.

Konon, menurut Mulla Sadra, seorang filsuf Persia, alam ini jumlahnya 70. Setiap alam memiliki penghuninya masing-masing. Umumnya nan kita ketahui sekarang ialah alam rahim, alam dunia, alam kubur, alam akhirat. Itu pun bagi mereka nan mengakui keberadaan Tuhan.

Jika saja pandangan Mulla Sadra mengenai kosmologi alam itu benar, maka dapat dimungkinkan alien itu ada dan menempati satu di antara 70 alam tersebut. Mereka mungkin memiliki loka tersendiri, hukum alam sendiri, serta kenahasannya sendiri.

Terlepas dari pandangan Sadra tentang alam, tak sedikit ilmuwan nan meyakini bahwa alien itu ada. Mereka mengatakan bahwa alien ialah makhluk nan super-cerdas dan tak mungkin makhluk homogen homo sapien bisa menandinginya. Kehidupannya pun 'terasing' dari kehidupan global manusia. Entah di mana, sudah berapa juta tahun, atau apa saja nan sudah mereka lakukan di alamnya.



Manusia Alien - Realitas

Immanuel Kant, seorang filsuf berkebangsaan Jerman membagi empiris ke dalam dua bagian; kenyataan dan noumena. Yang pertama ialah empiris nan dapat dijangkau manusia, baik itu menggunakan panca indra maupun dengan rasio manusia. Sedangkan noumena ialah empiris nan tak bisa dijangkau oleh rasio terlebih panca indra manusia.

Bagaimana interaksi antara kenyataan dengan noumena tersbut. Menurut Kant, setiap peristiwa di baliknya selalu ada noumena. Kenyataan dengan demikian dapat pula dikatakan sebagai nan nampak, dan noumena sebagai nan tak nampak. Sulit pula disebutkan bahwa interaksi keduanya ialah sebab-akibat. Mengapa? Karena jika demikian, neumena itu akan dapat terjawab sebab ia merupakan karena dari fenomena.

Singkat kata, Kant menyimpulkan bahwa noumena tak akan pernah dapat dijamah oleh manusia. Ia akan tetap menjadi rahasia sampai kapan pun. Manusia akan selalu asing dengan nan namanya noumena.



Manusia Alien - Pelajaran

Apa nan dapat kita ambil pelajaran dari alien dan pembagian empiris dari Kant di atas? Apakah kata 'alien' memiliki keterikatan dengan kata 'alienasi' nan sering kali kita gunakan?

Jika menggunakan dua kata tersebut secara arbitrer, sebenarnya ada rahasia nan saling terkait antara 'alien' dan 'alienasi'. Yang satu menggambarkan makhluk nan diduga berasal dari ruang angkasa, dan nan satu lagi menggambarkan makhluk (manusia) nan bermasalah. Dua kata tersebut memiliki makna nan sama sebagai nan 'terasing' dan 'misteri'.

Manusia merasa asing terhadap alien, namun manusia juga akan merasa terasing terhadap dirinya sendiri ketika ia mengalami alienasi. Alienasi ini terjadi ketika manusia keluar dari kondisi kemanusiaannya. Kesibukan kerja, hiruk pikuk dunia, atau kesenangan terkadang akan menyebabkan alienasi terhadap diri manusia.

Mungkin saja si makhluk alien juga merasa aneh melihat geliat dan pola manusia; sebenarnya siapa nan asing dan bagi siapa keasingan itu? Mungkin saja alien juga menganggap kita ini asing, sebagaimana manusia menyebut alien sebagai makhluk asing.

Keterasingan nan terjadi dalam diri manusia banyak diakui sebab karena manusia tak tahu dari mana mereka berasal. Jangan lupa juga, dalam memecahkan rahasia alien, ilmuwan sering kali mencari tahu dari mana alien itu berasal.



Manusia Alien - Manusia dan Alien

Kembali lagi pada alienasi manusia. Orang-orang nan memercayai Tuhan menjawab bahwa manusia berasal dari nan Satu, Berkuasa, dan Kekal. Sedangkan bagi kaum atheis, manusia itu juga berasal dari nan satu, namun dalam pengertian ontologi nan berbeda. Bagi umat Islam misalnya, manusia itu berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan.

Mereka nan beralienasi ialah nan tak mengenal dari mana mereka berasal. Oleh sebab itu dalam Islam terdapat kalimat; man arafa nafsahu faqod arrofa robbahu , artinya; barang siapa mengenai dirinya maka ia mengenal Tuhannya.

Kita merasa asing terhadap alien sudah barang tentu sebab kita tak mengenalnya. Begitu pula kita merasa asing terhadap diri sendiri sebab kita tak mengenalnya. Alien dan manusia sama-sama asing dan misterius.

Keasingan dan misteris atau noumena itu akan berhenti pada satu titik di mana kita kembali pada keaslian wujud nan membuat semua wujud di alam semesta ini ada. Terlepas dari alien itu ada atau tak ada, jika ada eksistensi nan belum dapat dibuktikan, maka ia pun belum dapat dibantah.



Manusia Alien - Kisah Perjumpaan Manusia dan Alien

Seperti ufo nan pernah kita dengar bias disangkal menimbulkan kontroversi, Apakah kita, umat manusia hanya sendirian di alam semesta yg luas? Ada warta pemerintah Perancis nan akan mengungkap dokumen misteri keberadaan alien ditengah manusia.

Ada judul buku "Mass Contact". Kisah perjumpaan manusia dan Alien atau Judul "Men in Black" di global nyata. Buku ini ditulis oleh Stefano Breccia, seorang unfolog dari Italia nan berlatar belakang insinyur kelistrikan selain insinyur dia pun seorang dosen di unoversitas Itali, buku ini menceritakan kisah nan luar biasa tentang alien nan menghuni markas di Itali.

Breccia menyelidiki kisah perjumpaan manusia dan Alien selama beberapa decade penyelidikan ini menemu para saksi nan langsung berhubungan dengan manusia dan alien tersebut, ada juga seseorang ilmuan Itali terkenal di bidang psikologi dan telah menulis banyak sekali buku.

Sammaciccia mengungkapkan bahwa pernah mengalami perjumpaan fisik dengan alien selama beberapa decade. Seorang unfolog terkenal Italia bernama Dr. Roberto Pinoti nan penah menulis buku penghantar bahwa buku ini secara pribadi mengetahui kisah pertemanan antara Sammaciccia dengan alien. Buku ini seperti dongeng atau sebuah film-film nan pernah kita lihat di layar kaca namun buku ini melampirkan bukti-bukti nan meyakinkan.

Beberapa foto objek UFO nan berkualitas bagus saksi nan di katakan terlibat dalam buku terebut. Dokumentasi di tampilkan di buku, maka buku ini ialah kisah nan paling menakjubkan dalam sejarah manusia dan alien .

Pada tahun 1956 Bruno Sammaciccia dan dua orang temannya berjumpa dua orang dan mengaku bahwa mereka ialah alien. Alien tersebut memiliki tinggi 2 meter sedang kan satu lagi tingginya 1.5 meter. Sammaciaccia dan temannya meragukan sehingga mereka membawa ke markas misteri buat dipertemukan dengan alien-alien lainnya.

Namun, alien mendidik nak mereka dengan teknologi-teknologi canggih dan alien memiliki pesawat luar angkasa ada juga alien nan tingginya hingga 6 meter.



Manusia Alien - Manusia dan Alien Dapat Berbagi DNA

Blok-blok bangunan kehidupan ada di suhu dan tekanan rendah. nan memungkinkan mereka buat jauh berkembang daripada ketika mereka berada dalam kondisi lebih kompleks. Selama belum ada bukti nyata, inovasi itu membuat kasus tersebut lebih memungkinkan planet asing.

Ralph Purditz dari McMaster University di Hamilton, Ontario, mengajukan teori berdasarkan penelitian nan ada menjadi asam amino. Ada 20 baku bahan kimia nan mengandung DNA dari perkembangan Manusia dan alien.

Peneliti telah mensintesiskan 10 bahan kimia sederhana nan diperkirakan telah ada jutaan tahun lalu. Mereka juga menemukan bahwa ini lebih mungkin juga ditemukan pada meteorit. Purditz menyimpulkan, 10 bahan kimia sederhana, membutuhkan sedikit panas dan tekanan rendah.

Artinya, mereka lebih cenderung bertahan hayati di lingkungan nan 'bermusuhan'. Sedangkan kondisi tepat dari meteorit tak diketahui. Mereka dianggap hangat dan terhidrasi, nan akan menimbulkan kondisi nan sebanding dengan bumi muda.

"Ini mungkin mengimplikasi struktur universal dari kode genetik pertama di mana pun. Ada teori nan bisa mereka untuk dalam interior hangat dari meteorit nan cukup besar," ujar Purditz.

"Termodinamika ialah sesuatu nan fundamental. Ini harus melewati semua titik di semesta. Jika kau bisa menunjukkan ada frekuensi nan masuk dengan cara alami, ini ialah universalitas tersirat. Itu harus diuji, namun tampaknya membutuhkan banyak pemikiran praktis," tambahnya.

Kajian evolusi molekular mengatakan, Manusia dan alien ini merupakan pekerjaan baru nan sangat menarik. Hanya saja, sulit buat menganalisa tanpa ada eksperimen nan mendukungnya.



Manusia Alien Ada di Kitab Suci?

Benarkah pernah ada manusia alien nan tinggal berdampingan dengan kita? Menurut beberapa pakar Pseudosains, alien bahkan sudah ada sejak dulu hingga sekarang. Seolah-olah, alien selalu mengawasi semua tingkah laku manusia. Semua orang skeptis akan menertawai ucapan ini.

Namun, ketika Stephen Hawking, penemu gagasan lubang hitam sekaligus salah satu orang paling cerdas di bumi, menyatakan bahwa ada kemungkinan alien menginvasi manusia seperti manusia menghancurkan kehidupan binatang, semua orang sepertinya mengangguk setuju. Lalu, adakah bukti-bukti tentang keberadaan alien di bumi?



1. Bukti dari Kitab Suci

Erich von Daniken berdalih ada dua bukti nan menjelaskan keberadaan alien dalam kitab suci. Yang pertama, kisah Ezekiel ketika melihat malaikat. Ezekiel mendeskripsikan malaikat tersebut sebagai berikut.

"Angin badai bertiup dari utara dan membawa segumpal awan nan besar dengan barah berkilat-kilat dan awan itu dikelilingi oleh sinar; di dalam, di tengah-tengah barah itu, kelihatan seperti suasa mengkilat. Di tengah-tengah itu juga, ada nan menyerupai empat makhluk hayati dan beginilah kelihatannya mereka: mereka menyerupai manusia, tetapi masing-masing mempunyai empat muka dan pada masing-masing ada pula empat sayap."

Menurut von Daniken, Ezekiel sedang menjelaskan bentuk alien nan memiliki muka banyak di kepalanya; selalu ada kepala di depan, belakang, kiri, dan kanan.



2. Ada Pesawat Alien di Kitab Suci?

Selanjutnya, Ezekiel menjelaskan kendaraan malaikat, "Makhluk-makhluk hayati itu terbang ke sana ke mari seperti kilat. Aku melihat, di atas tanah di samping masing-masing dari keempat makhluk-makhluk hayati itu ada sebuah roda. Rupa roda-roda itu seperti kilauan permata pirus dan keempatnya ialah serupa; buatannya seolah-olah roda nan satu di tengah-tengah nan lain."

Deskripsi roda nan seperti ini, bagi von Daniken, menunjukkan bahwa saat itu nan dilihat Ezekiel ialah alien lengkap dengan pesawatnya, UFO, nan bentuknya lingkaran dan memiliki roda-roda pendaratan. Ezekiel dalam hal ini tak dapat menjelaskan peristiwa terbakarnya bahan bakar sebab pada zaman tersebut belum ada mesin.



3. Musa dan Alien

Selain kisah ini, Erich von Daniken menganggap Musa pernah berjumpa dengan alien. Menurutnya, Tuhan nan berbicara di Bukit Sinai ialah alien nan menggunakan mikrofon hinga suaranya menggema. Demikian pula, peraturan Tuhan agar Musa mempersiapkan segala sesuatu supaya Tuhan turun. Persiapan ini hanya mungkin dilakukan jika Tuhan Musa ialah alien nan harus berjumpa dengan manusia dalam keadaan khusus. Meskipun tafsiran von Daniken ini dapat dikatakan menyimpang, tafsiran ini menarik buat dipelajari.