Pemanfaatan Informasi Cuaca Dan Iklim Bagi Pertanian

Pemanfaatan Informasi Cuaca Dan Iklim Bagi Pertanian

Cuaca dan iklimyang terjadi alam tak dapat dikendalikan oleh tangan manusia. Adapun pengendalian nan bisa dilakukan manusia sangat terbatas. Misalnya, hujan protesis nan hanya berlaku pada daerah nan sempit dan waktu nan pendek. Padahal, banyak hal nan bergantung pada keberadaan cuaca nan stabil, misalnya pertanian. Hal ini disebabkan proses pertumbuhan dan pembuahan tanaman pertanian sangat terpengaruh oleh keberadaan air dan suhu.

Cuaca dan iklim nan berubah-ubah akan membuat para petani kalang kabut dalam mengatur pola tanam sehingga mengakibatkan produksi pangan tanah air menurun atau gagal panen. Gagal panen nan dialami petani sering menjadi warta hangat di media cetak dan elektronik dan hal itu sangat menyedihkan sebab petani harus rugi di saat kebutuhan dewasa ini sangat mahal.

Bila para petani mempunyai keahlihan dalam memprediksi iklim bagi komoditas tanaman maka mereka kemungkinan besar akan menuai hasil pertanian nan maksimal. Bahasan kita kali ini mengenai bagaimana memanfaatkan perubahan cuaca iklim pada sektor pertanian.



Mengenai Cuaca Dan Iklim

Sebelum kita membahas lebih dalam maka kita harus mengerti pengertian generik mengenai cuaca dan iklim.

1. Cuaca

Cuaca adalah citra kondisi atmosfer udara di loka eksklusif dengan waktu nan pendek. Yang berarti, cuaca itu terdiri atas gabungan unsur udara dan waktu nan pendek. Nah sering kita lihat dan dengan mengenai prakiraan cuaca di televisi tentang cuaca nan akan terjadi di pagi, siang, sore dan malam hari pada tanggal tertentu. Informasi cuaca ini sangat diperlukan oleh orang nan ingin beraktifitas misalnya berangkat kerja, berwisata, dan jalan-jalan.

2. Iklim

Iklim adalah citra kondisi cuaca dalam jangka waktu nan panjang, misalnya 1 tahun dan meliputi wilayah nan luas seperti propinsi, pulau atau negara. Untuk mengetahui iklim sebuah negara, maka diperlukan penelitian nan memakan waktu bertahun-tahun. Dalam melakukan penelitian iklim para ilmuan memakai patokan peredaran matahari.

Matahari dijadikan patokan sebab panas dan cahayanya bisa menimbulkan cuaca nan berbeda-beda. Panas dan cahaya matahari dapat mempengaruhi atmosfer udara nan meliputi peredaran dan kelembaban udara, angin, awan, air dan tekanan udara.



Pengaruh Cuaca Dan Iklim Bagi Tanaman

Tanaman nan sehat ialah tanaman nan bisa tumbuh dengan cepat dan menghasilkan buah dan kembang nan lebat. Buah dan kembang nan lebat itu dihasilkan dengan proses fotosintesis nan sempurna. Secara sederhana proses fotosistesis diartikan sebagai proses tanaman menghasilkan nutrisi/gizi bagi tubuhnya dengan cara merubah bahan makanan (seperti air, mineral dan unsur hara) dengan donasi sinar matahari.

Di dalam ilmu biologi dijelaskan bahwa fotosistesi pada tumbuhan adalah proses pengkonversian gelombang elektromagnetik nan ada dalam sinar matahari menjadi menjadi energi kima. Sebagian energi kimia tersebut masih diproses lagi menjadi energi kinetik dan panas melalui proses respirasi. Proses respirasi digunakan tanaman buat pemenuhan internal tubuh.

Sebagian besar energi kima dirubah menjadi nutrisi tubuh seperti karbohidrat, protein, asam amino dan lainnya buat metabolisme seluruh tubuh. Proses pengkonversian tersebut memakai zat daun hijau atau diistilahkan klorofil. Klorofil biasanya terdapat pada daun tanaman.

Dari klarifikasi mengenai proses fotosintesis di atas maka diketahui bahwa tanaman sangat bergantung kehidupannya pada banyak unsur, yaitu cahaya matahari, air, unsur hara, suhu udara, dan CO2. Berdasarkaan hal tersebut dan dari penelitian aktual nan dilakukan, ilmuan telah memberikan citra pada kita bahwa pertumbuhan tanaman sangat bergantung pada cuaca dan iklim pada loka tanaman itu hidup.

Tanaman nan membutuhkan sinar dan panas matahari nan besar tentunya akan layu dan wafat bila dia tak mendapatkannya dengan cukup, contohnya adalah tanaman tembakau. Begitu pun sebaliknya, tanaman nan membutuhkan sinar dan panas matahari nan sedikit akan layu dan wafat bila terlalu banyak mendapatkannya, contohnya adalah tanaman anggrek.



Pemanfaatan Informasi Cuaca Dan Iklim Bagi Pertanian

Pengalaman para petani dan penelitian forum pemerintah menunjukkan bahwa unsur cuaca dan iklim bisa menentukan produktifitas pertanian sebuah wilayah, minimal sebesar wilayah kabupaten. Dalam menentukan taktik pertanian, pemerintah menggunakan informasi iklim sebagai tolak ukurnya sebab manusia tak bisa merubah dan mengendalikan iklim di sebuah negara sebab sudah sunnatullah .

Untuk itu, memanfaatkan prediksi iklim nan akan terjadi di sebuah wilayah ialah cara nan paling tepat bagi bidang pertanian.Produksi pertanian akan sukses maksimal bila melakukan beberapa cara dalam memanfaatkan iklim, di antaranya yaitu:



1. Pembangunan Wilayah Dan Komoditas

Pembangunan wilayah ialah kegiatan menyiapkan huma agar sinkron dengan cuaca dan iklim di daerah itu, nan dilakukan dengan termin penyesuaian unsur tanah, merencanakan posisi dan letak tanam. Banyak petani nan berhasil dengan menanam komoditas pertanian nan mahal seperti ubi Jepang buat diekspor. Dalam menanam ubi Jepang di tanah air, petani harus menambah dan merubah unsur hara dalam tanah dengan menyesuaikan dengan kondisi tanah di Jepang.

Sedangkan, komoditas tanaman langsung berkaitan dengan pemilihan tanaman nan akan ditanam berdasarkan iklim di wilayah tersebut. Contohnya, bila iklimnya tropis maka tanaman seperti tembakau, bawang, dan palawija dapat ditanam, sedangkan bila subtropis maka tanaman seperti anggur, gandum, apel dan lainnya dapat ditanam.



2. Memaksimalkan Kegiatan Pengolahan/Budidaya Pertanian

Kegiatan ini menyangkut pola penanaman, kegiatan penyediaan air/pengairan, pemupukan lahan, pengendalian hama, dan kegiatan panen. Pola tanam di sini dilakukan dengan cara bersilang/bervariasi sinkron dengan perubahan cuaca dan iklim, misalnya pola tanam padi-kedelai-cabe-tembakau-padi. Hal ini dilakukan agar tanaman dapat bertahan hayati dengan disamping itu unsur hara nan terbentuk juga akan bergantian sehingga padi dan tembakau dapat sukses maksimal.

Pemakaian pupuk harus dilakukan petani agar hasil panennya lebih banyak. Namun, perlu diperhatikan agar pupuk nan digunakan sebaiknya nan kondusif bagi kelestarian tanah. Petani harus sedini mungkin sadar bahwa pemakaian pupuk kimia nan berbahaya bagi tanah harus dihindari agar mereka bisa bertani dalam jangka waktu lama.

Kegiatan pengairan berkaitan erat dengan irigasi. Petani dapat membuat jalur kecil seperti sungai kecil (dam) agar irigasi dapat mencukupi lahannya nan luas. Air nan mencukupi kebutuhan tanaman akan membuat proses fotosintesis berjalan sempurna.

Pembedaan kebutuhan air harus dimengerti jangan sampai petani salah dalam mengaturnya. Contohnya, tanaman tembakau nan membutuhkan air sedikit diberi air banyak sehingga tanaman wafat dan gagal panen.



3. Menganalisa Sistem Pertanian Yang Dijalankan

Kegiatan ini meliputi penelitian huma dan menghitung hasil pertanian. Penelitian huma akan membutuhkan tim pakar spesifik nan berasal dari laboratorium atau forum pemerintah. Petani besar biasanya memiliki laboratorium buat mengalisa huma tanam nan dimilikinya, misalnya berapakah unsur hara nan dimiliki tanah. Hal ini dilakukan agar huma pertanian tetap baik buat ditanam sebab unsur tanah dapat berubah sebab pemakaian nan lama dan penggunaan pupuk.

Bila unsur hara dalam tanah sinkron komposisi nan dibutuhkan tanaman, maka hasilnya akan maksimal. Kegiatan menghitung hasil pertanian harus dilakukan petani agar tahu akan taraf produktifitas lahannya.

Bila produktifitasnya tinggi, maka dapat dia jadikan patokan komoditas tanaman buat ditanam pada cuaca dan iklim nan sama pada kemudian hari. Namun bila produktifitasnya rendah maka dia akan segera meninjau ulang terhadap seluruh kegiatan pertanian dari awal hingga akhir agar menemukan kesalahan apa nan dilakukan.Bila kegagalan panen tersebut diakibatkan ketidakcocokan komoditas tanaman maka dia dapat menghilangkannya dari daftar tanam.

Itulah beberapa cara memanfaatkan informasicuaca dan iklimbagi pertanian. Petani dapat berhasil dalam usahanya bila secara sahih dan tepat dalam mengatur kegiatan-kegiatan pertaniannya.