Musisi Muda Jazz

Musisi Muda Jazz

Membaca artikel tentang musik jazz tentulah sangat menarik. Terutama untuk mereka nan memang penggemar jazz. Jazz atau biasa dilafalkan jes ini merupakan homogen genre musik nan berasal dari daratan Amerika Serikat. Jazz mulai dikenal pada era awal abad ke-20. Musik jazz ini sebenarnya berakar dari kombinasi musik Eropa dan Afrika.

Elemen alat musik pada musik jazz lebih sering menggunakan gitar, piano, terompet, trombon, dan saksofon. Sementara, elemen lain nan krusial dalam musik jazz ialah improvisasi, blue notes , polyrhythms , shuffle note , dan sinkopasi.



Sejarah Musik Jazz di Indonesia

Bila kita bicara artikel tentang musik jazz di Indonesia, dan kita akan baca di artikel tersebut bahwa musik jazz masuk di Indonesia pada tahun tiga puluhan. Jadi, musik jazz sudah dikenal masyarakat Indonesia sebelum Indonesia merdeka.

Musik jazz diperkenalkan ke Indonesia melalui para musisi pendatang. Mereka berasal dari Filipina nan datang ke Jakarta buat mencari pekerjaan. Di Jakarta, mereka hayati dari bermain musik.

Selain memperkenalkan musik jazz, mereka juga memperkenalkan alat musik tiup seperti saksofon dan trumpet kepada para penonton Jakarta. Untuk musik, mereka memainkan jazz nan memiliki ritme latin seperti rhumba, samba, boleros dan lain sebagainya.

Musik jazz nan memikat peminat musik Jakarta mampu meroketkan nama-nama pemusik asal Filipina ini. Nama-nama mereka sebagai musisi masih diingat sampai sekarang antara lain Garcia, Torio, Soleano, Pablo, Arnarto, Samboyan dan Baial.

Mereka bermain musik di Hotel Des Indes Jakarta. Kawasan nan sekarang menjadi pusat perbelanjaan Duta Merlin Plaza. Selain itu, mereka juga bermain di Hotel Der Nederlander nan sekarang menjadi kantor pemerintah.

Selain mengadakan pertunjukan di Jakarta, para musisi ini juga mengadakan pertunjukan di luar Jakarta seperti di Hotel Oranje atau Hotel Yamato di kota Surabaya dan di Hotel Savoy Homan Bandung.

Perkembangan musik jazz di tanah air semakin semarak dengan kedatangan sekitar 60 orang musisi asal Belanda. Di Indonesia, mereka kemudian membentuk sebuah orkestra simfoni nan berisikan musisi lokal. Perkembangan musik jazz tersebut bisa Anda temukan dalam artikel tentang musik jazz.

Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1948 setelah Indonesia merdeka. Salah satu musisi jazz asal Belanda nan terkenal di Indonesia, bernama Jose Cleber. Dialah pemilik Studio Orkestra Jakarta nan kemudian mengakomodasi permainan musik California.

Perkembangan musik jazz di Indonesia semakin fertile dengan bermunculannya band-band baru seperti Iskandar’s Sextet, Octet dan The Progressive Trio. Mereka semua memainkan musik jazz. Sementara, band The Old Timers memainkan repertoir Dixieland.

Kemudian, Bill Saragih membentuk kelompok Jazz Riders pada 1955 nan beranggotakan Didi Chia pada piano, Herman Tobing pada bass, Yuse pada drum dan Paul Hutabarat sebagai vokalis. Bill Saragih sendiri memainkan alat musik berupa flute, vibes, dan piano.

Grup musik ini bertahan hingga datang anggota generasi kedua yaitu Hanny Joseph sebagai drummer , Thys Lopis pada bass, Bob Tutupoly sebagai vokalis, dan Sutrisno memainkan saksofon tenor.

Kota Surabaya juga tidak mau ketinggalan mengukir sejarah jazz-nya. Pada rentang tahun 1945-1950 muncullah jazz band terkemuka nan digawangi oleh Jack Lemmers nan lebih dikenal dengan nama Jack Lesmana.

Jack Lesmana memegang bass atau gitar, Bubi Chen pada piano, Teddy Chen, Jopy Chen sebagai basis, Maryono pada saksofon, Berges sebagai pianis, Mario Diaz pada drum, Benny Hainem peniup klarinet, Oei Boen Leng sebagai gitaris dan Didi Pattirane sebagai gitaris.

Kota Bandung pun punya sejumlah musisi jazz kondang. Eddy Karamoy sebagai gitaris, Joop Talahahu peniup saksofon tenor, Leo Massenggani, Dolf peniup saksofon, Benny Pablo, John Lepel sebagai basis, Iskandar pada gitar dan piano serta Sadikin Zuchra juga pada gitar dan piano. Mereka ialah nama-nama musisi jazz Bandung pada era tahun 50-60an.



Musisi Muda Jazz

Pada era tahun, 70-80an, artikel tentang musik jazz memberitakan perkembangan jazz di kota Jakarta dan bermunculannya generasi musisi jazz muda. Di antara nama-nama penyanyi terkenal, mereka ialah Oele Pattiselano nan menjadi gitaris, Ireng Maulana nan juga memegang gitar. Sosok Ireng Maulana ini masih tetap eksis hingga sekarang dengan Ireng Maulana All Stars-nya.

Ada juga musisi Embong Raharjo si peniup saksofon. Kemudian, Perry Pattiselano sebagai pencabik bass. Ada wanita juga bernama Luluk Purwanto nan selalu identik dengan biola dan gayanya nan khas. Ada Jackie Pattiselano sebagai drummer .

Kemudian, ada Bambang Nugroho sebagai pemain piano, lalu ada Benny Likumahuwa pemain trombon dan bass. Benny Likumahuwa ini merupakan kakak penyanyi pop terkenal Indonesia nan sudah berpulang yaitu Utha likumahuwa.

Kemudian, ada Elfa Secioria nan piawai bermain piano. Elfa semakin berkibar dengan sekolah musiknya serta prestasi-prestasi grup musiknya nan hampir selalu menjadi kampiun pertama dalam lomba-lomba di blantika musik dunia.

Selain bermain musik jazz, sejumlah musisi muda seperti Yopie Item pemain gitar ayahnya penyanyi Audy Item, Wimpy Tanasale sebagai basis, Karim Suweileh nan menjadi drummer , Abadi Soesman nan piawai bermain keyboard .

Candra Darusman nan juga bermain keyboard dan Joko WH sebagai gitaris dan nama-nama lainnya juga mendalami aliran musik rock dan fusion . Meski tentu saja, mereka masih main dalam kerangka musik jazz .

Fariz RM muncul pada pertengahan tahun delapan puluhan saat dia memasukkan musiknya ke dalam aliran new age . Ketika itu, sejumlah musik gubahannya komposisinya lebih bernapaskan pop jazz, bahkan juga ada nafas musik latin di sana.

Indra Lesmana kemudian membentuk grup band Krakatau bersama Donny Suhendra, Dwiki Dharmawan, Pra B. Dharma, dan Gilang Ramadan. Kelompok ini kemudian bertransformasi menjadi kelompok musik Java Jazz nan terkenal itu setelah mengganti sejumlah anggotanya.

Sejak tahun 90an, sampai sekarang ini, banyak sekali musisi jazz dan kelompok jazz nan bermunculan. Musik jazz nan mereka bawakan juga tak lagi terlalu mainstream tetapi merupakan hasil distilasi majemuk jenis musik seperti fusion , pop , rock , acid , lain sebagainya.

Banyak nama-nama terkenal nan muncul dan berkibar seperti Dewa Budjana, SimakDialog, Balawan dan Batuan Ethnic Fusion, Bali Lounge, Tompi, Bertha, Andien, Syaharani, Maliq & D’essentials dan lain-lain.

Jika kita amati lebih jauh, para musisi jazz ternyata kebanyakan lahir di kota-kota eksklusif seperti hanya di kota Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali. Hal ini terjadi mungkin sebab perkembangan musik jazz memang pesat di sana. Apalagi didukung oleh sejumlah support system seperti pertunjukan-pertunjukan jazz nan rutin diadakan seperti JakJazz, Bali Jazz Festival, Java Jazz Festival, dan sebagainya.

Selain itu, terdapat sekolah musik jazz, kafe buat perform dan studio rekaman. Peter Gontha juga termasuk seorang tokoh nan memiliki andil besar dalam mengalirkan arus jazz ke tanah air. Peter F. Gontha ialah pemilik JAMZ. Selain itu, beliau juga merupakan pendiri dan pemrakarsa Java Jazz Festival.

Musik jazz bisa Anda nikmati dengan mengikuti setiap penampilan penyanyai jazz favorit Anda. Acara musik jazz sering diadakan setiap tahunnya. Anda hanya perlu mempersiapkan tiketnya dan menikmati pertunjukannya.