Dua Jenis Origami Tradisional

Dua Jenis Origami Tradisional

Apa nan ada dalam benak Anda begitu mendengar kata origami? Niscaya nan terbayang ialah seni melipat kertas dan bagaimana cara untuk origami. Seni melipat kertas origami ini merupakan seni melipat kertas nan berasal dari bahasa Jepang. Dengan origami kita dapat membuat beraneka bentuk kreasi.

Pada umumnya kita mengetahui origami hanya sebatas seni melipat kertas saja. Apa dan bagaimana seni melipat origami itu masih belum banyak nan mengetahuinya. Jika demikian, itu artinya cara untuk origami pun tak semua orang menguasainya. Kali ini kita akan membicarakan dengan tuntas apa itu seni melipat kertas origami.



Sejarah Singkat Seni Lipat Origami

Sebelum kita membahas mengenai bagaimana cara untuk origami, sebaiknya kita telusuri dahulu bagaimana sejarah origami. Origami memang berasal dari bahasa Jepang dan sudah menjadi simbol seni ciptaan dari Jepang. Namun sebenarnya nan pertama kali mengembangkan seni melipat kertas ini menjadi origami ialah dari negeri Tiongkok (Cina). Mengapa demikian?

Menurut catatan sejarahnya, seni origami ini diyakini berawal sejak kita mulai menemukan dan memproduksi kertas sebagai media buat menulis. Nah, kertas itu buat pertama kalinya diproduksi di wilayah Tiongkok, Cina, tepatnya abad 105 Masehi. Kertas dari Tiongkok Cina ini diperkenalkan oleh Ts’ai Lun.

Tidak berhenti sampai di Tiongkok Cina saja, cara membuat kertas tersebut juga dibawa bahkan sampai ke Spanyol dan kawasan Asia di Jepang. Orang nan berperan krusial dalam memperkenalkan cara membuat kertas ini ialah orang-orang Arab. Di Korea pun kertas ini juga diproduksi. Kertas ini di kembangkan di semenanjung Korea oleh seorang biksu nan bernama Doncho dari Goguryeo.

Biksu dari Korea inilah nan juga memperkenalkan kertas berikut tinta di Jepang, tepatnya ketika pemerintahan kaisar Suiko. Pada masa pemerintahan kaisar Suiko inilah seni melipat kertas origami populer di Jepang secara turun-temurun. Lebih lanjut lagi seni melipat kertas origami ini menjadi kebudayaan di Jepang khususnya bagi agama Shinto.

Kata origami itu sendiri berasal dari bahasa Jepang, nan terdiri dari dua kata yaitu ori nan artinya melipat, serta kata kami nan artinya kertas. Namun ketika kedua kata tersebut digabung terjadi perubahan tetapi tak mengubah artinya. Semula orikami menjadi origami dengan tetap berarti melipat kertas.

Di kalangan biksu Shinto, origami dipercaya sudah ada sebagai epilog botol sake. Keyakinan ini sudah ada sejak zaman Heian pada abad ke-8 sampai abada ke-12. Origami berupa epilog botol sake ini digunakan buat upacara penyembahan, wanita dan anak-anak. Waktu itu origami dikenal dengan sebutan orikata atau origata , orisui atau orimino . Pada saat itu juga memotong kertas belum menggunakan gunting tetapi masih menggunakan pisau.

Perkembangan selanjutnya, origami identik dengan kebudayaan Jepang dan diwariskan secara turun-temurun. Dikarenakan sudah identik dengan kebudayaan jepang, origami ini dibuat dengan menggunakan kertas orisinil dari Jepang. Kertas orisinil dari Jepang nan digunakan buat seni melipat origami ini ialah washi .

Sekarang, seni melipat kertas origami ini sudah menjadi hal nan tak dapat dipisahkan dari budaya masyarakat Jepang. Terutama bagi penganut agama Shinto, origami ini digunakan dalam upacara adat keagamaan dan masih dipertahankan sampai saat ini.

Menurut tradisi agama Shinto, kertas buat membuat origami nan berbentuk segi empat tersebut dipotong dan dibuat menjadi lambang atau simbol Dewata. Lambang atau simbol nan dibuat dari kertas washi tersebut digantung pada Kotai Jingu di sebuah kuil Agung Imperial nan bertempat di Ise dengan maksud sebagai sembahan.

Dalam upacara perkawinan Shinto, origami harus digunakan. Bentuk origami nan digunakan buat upacara perkawinan ini berbentuk burung bangau jantan nan di sebut dengan o-cho , serta burung bangau betina nan disebut dengan me-cho . Lalu ada origami nan dibuat sebagai membalut botol sake atau arak. Bentuk bangau jantan dan betina tersebut sebagai lambang pengantin pria dan wanita.



Perkembangan Origami

Awalnya seni melipat kertas origami ini diajarkan secara lisan, belum ada bentuk tulisannya bagaimana cara untuk origami. Baru pada tahun 1797 dibuat buku pedoman membuat origami nan dibuat oleh rahib Rokoan, Akasito Rito nan berjudul Senbazuru Orikata . Buku pedoman cara untuk origami dari Akasito Rito ini menjadi buku origami nan paling tua di seluruh dunia. Buku ini mengusung sebanyak 49 metode melipat burung bangau.

Kemudian pada tahun 1819, dibuat lagi buku pedoman membuat origami berupa burung. Dalam buku Sejekap Mata Menghasilkan Burung Kertas ini diajarkan bagaimana cara melipat kertas menjadi seekor burung. Menyusul kemudian buku pedoman membuat origami nan berisi lipatan tradisi Jepang, nan terdapat dalam buku Kan no Mado . Dalam buku ini memuat lebih kurang ada seratus lima puluh contoh origami, termasuk di dalamnya origami bentuk katak.

Memasuki abad ke-16 sampai abad ke-19, produksi kertas melimpah dan diikuti dengan produksi kertas washi spesifik buat origami. Melimpahnya produksi kertas ini membuat seni melipat origami juga menjadi berkembang sangat pesat. Produksi kertas nan pesat ditunjang dengan banyaknya ragam bentuk origami nan dibentuk. Tidak hanya sebatas burung saja nan dapat dibuat, tetapi juga dapat membuat kapal, balon, katak, dan variasi bentuk origami lainnya.

Pada masa Meiji, sekitar tahun 1868 sampai 1912, seni melipat origami ini digunakan sebagai metode mengajar di taman kanak-kanak dan sekolah dasar di Jepang.

Namun penggunaan origami sebagai metode mengajar ini tak lepas dari peran pakar pendidikan asal Jerman, Friedrich Wilhelm August Frobel pada abad ke-19. Frobel juga menggunakan origami tradisional Eropa buat membuat berbagai bentuk geometrik, lalu konsep ini digunakan di taman kanak-kanak di Jepang.



Dua Jenis Origami Tradisional

Bentuk atau model seni melipat origami ini terdiri dari berbagai jenis. Terutama seni lipat buat bentuk tradisional, ada beberapa jenis origami nan sudah inheren dan dikenal luas oleh masyarakat Jepang. Ragam jenis origami tersebut ialah sebagai berikut:



1. Tsuru

Tsuru ini ialah origami jenis bangau. Burung ini dibuat sebab mempunyai sifat nan kuat, cantik, manis, serta memiliki suara nan latif sehingga masyarakat Jepang sangat menghargainya. Burung bangau ini dilambangkan sebagai kesetiaan.



2. Katashiro

Katashiro ini merupakan representasi dari seorang Dewa nan dibuat dengan gutingan kertas spesifik bernama Jingo Yoshi atau kertas kuil. Jenis origami Katashiro ini digunakan pada masa antik dalam upacara keagamaan Shinto di kuil Ise.



Cara Membuat Origami

Kita sudah membahas mengenai sejarah dan perkambangan seni melipat kertas origami secara singkat. Lalu bagaimana cara untuk origami nan mudah dan simpel? Untuk pemula membuat origami bentuk bangau perlu latihan ekstra mengingat cukup rumit. Sebaiknya mulai dulu membuat origami nan simpel, seperti cara membuat origami kodok berikut.

  1. Pertama Anda lipat kertas segi empat origami ke samping kanan.
  1. Setelah itu, Anda lipat kertas nan sudah dilipat ke samping kanan tadi ke bawah.
  1. Lalu lipat lagi bagian tadi ke depan bagian atas.
  1. Setelah itu, buka lipatan bagian atasnya dan lipat bagian atas ke kanan sehingga membentuk segitiga, kemudian buka lipatan.
  1. Lalu Anda lipat bagian atas ke kiri sehingga membentuk segitiga dan buka lipatan.
  1. Pada bagian atasnya, Anda tekuk ke sisi dalam sehingga membentuk segitiga.
  1. Lalu bagian bawahnya lipat ke atas.
  1. Lipat lagi bagian samping kanan dan kiri ke tengah.
  1. Lalu lipat kembali bagian bawahnya ke atas.
  1. Lipat bagian samping kiri dan kanan ke arah tengah membentuk segitiga.
  1. Setelah itu, Anda buka lipatan di bagian bawah dan tekuk ke bagian dalam sehingga berbentuk menyerupai kapal.
  1. Lipat lagi ke bagian bawah.
  1. Selanjutnya lipat bagian bawah ke samping kanan dan kiri.
  1. Lipat bagian segitiga bagian sisi kanan dan kiri ke arah atas.
  1. Lipat lagi bagian bawah ke atas, tepat ke garis tengahnya.
  1. Lipat bagian depan ke bawah lalu Anda balikkan.
  1. Proses mebuat kodok selesai, Anda dapat menekan bagian tengahnya dengan telunjuk supaya dapat melompat.[]