Bubur Kertas - Cara Membuat Kertas Daur Ulang

Bubur Kertas - Cara Membuat Kertas Daur Ulang

Bubur kertas merupakan termin kedua dalam membuat kertas. Baik kertas pabrik maupun kertas daur ulang. Karena kertas nan banyak digunakan oleh Anda merupakan bubur kertas nan dikeringkan. Proses pembuatan kertas nan sebenarnya terbuat dari tanaman keras.

Tanaman keras nan digunakan buat membuat kertas ialah pohon pinus, pohon ramin, bambu. Bahan-bahan tadi dihancurkan dengan menggunakan mesin hingga menjadi bubur kertas dan disaring hingga tertinggal serat-serat halusnya. Bubur kertas setengah jadi lantas dituangkan ke dalam cetakan dan dikeringkan hingga menjadi lembaran kertas. Itulah salah satu alur cara membuat kertas dari bahan menjadi bubur dan seterusnya.

Kertas merupakan salah satu bentuk teknologi nan sangat berguna bagi manusia. Benda tipis dan elastis ini banyak dipakai pada kehidupan modern ini. Ribuan bubur kertas direbus buat memenuhi kebutuhan industri media, percetakan, perkantoran dan sanitasi. Ribuan hektar pohon pun dibabat guna dijadikan bahan primer membuat kertas.

Kalau tidak diimbangi dengan reboisasi bakalan industri kertas ialah pihak nan paling bersalah merusak lingkungan hidup. Bayangkan buat membuat bubur kertas dengan kapasitas satu rim, butuh 20 log kayu pinus berumur lima tahun. Bayangkan jika industri kertas setiap hari memroduksi 2000 ton kertas, berapa kayu nan harus disediakan buat dijadikan bubur kertas?



Sejarah Kertas dan Bubur Kertas

Sebelum membahas alternative membuat kertas daur luang dengan cara dibikin bubur kertas. Ada baiknya kita membahas kilas balik tentang sejarah inovasi kertas nan menjadi tonggak sejarah bagi manusia modern. Bayangkan ketika dahulu kala, manusia kuno, ketika akan menulis atau menggambar sesuatu, terpaksa menggunakan media lain, seperti kulit binatang, daun lontar, batu dan tembok goa. Bahkan, kitab kudus agama samawi pertama kali ditulis di kulit domba nan dikeringkan.

Di Nusantara lama, para pujangga menuangkan karya sastranya di daun lontar. Padahal daun lontar bukanlah media nan tahan lama. Banyak sekali karya sastra lama nan musnah sebab daun lontar loka menulis lapuk termakan waktu. Sejarah mencatat kertas pertama kali diciptakan di Mesir, namanya papyrus. Kertas tipis ini terbuat dari tanaman papyrus. Pembuatannya masih sangat sederhana batang papyrus digiling sampai kemudian bubur kertas disaring.

Namun, papyrus sangat tipis dan ringkih sehingga ketahanannya kurang. Walau demikian inovasi mesir menjadi awal pembuka penciptaan kertas berikutnya. Bahkan kosakata Inggris, paper merupakan runutan dari kata papyrus. Generasi inovasi kertas kedua datang dari Tionghoa. Orang nan berjasa menemukan proses pembuatan adonan bubur kertas ialah Tsai Lun nan hayati pada 101 m.

Tsai Lun menggunakan bambu sebagai bahan primer membuat kertas. Mengapa memilih bambu? Alasannya bambu memiliki kandungan serat nan banyak, dan karakter serat bambu sangat kuat. Sehingga kertas nan dibikin dari bubur kertas bambu, kelebihannya kuat dan awet. Lagian tanaman bambu tersedia banyak di Cina, jadi tidak usah kwatir kehabisan bahan. Runutan pembuatan kertas ala china ini menjadi ditiru oleh industri pembuatan kertas modern kelak.

Bambu dipotong kecil-kecil kemudian direndam, setelah direndam direbus sampai lunak, lantas dicacah menjadi bubur kertas, dan saring seratnya sampai halus. Proses akhir kemudian dijemur. Kekuatan kertas dari bambu jangan diragukan lagi. Selain dipakai buat tulis menulis, kertas bambu digunakan buat epilog pintu rumah, penyekat ruangan dan bahan membuat payung.

Dan Chinalah nan merintis industry kertas skala besar. Kemudian cara membuat kertas dan membuat bubur kertas diperkenalkan di dataran Eropa. Era itu industri publikasi dan dokumentasi pun mulai berubah ke arah lebih baik.



Bubur Kertas - Kertas Daur Ulang

Kertas daur ulang bukanlah hal baru sekarang ini. Alasannya buat mengurangi pemakaian kertas nan menggunakan bahan alami. Sudah diijelaskan di atas, bahwa akibat samping industri kertas modern ialah kerusakan alam. Maka dicarilah alternative baru membikin bubur kertas dengan bahan kertas bekas. Kertas daur ulang menjadi trend baru nan ramah lingkungan.

Walaupun daur ulang, tapi kualitasnya tidak kalah dengan kertas protesis pabrik. Bahkan, kertas daur ulang lebih banyak diminati masyarakat sebab bentuknya dan teksturnya unik.

Tekstur kertas daur ulang nan kasar dan cenderung tidak teratur, justru menambah nilai seni tersendiri. Oleh sebab itu kertas daur ulang banyak dipakai buat keperluan craft seperti membuat pigura, sampul album dan masih banyak lagi. Pembuatan bubur kertas buat membikin kertas daur ulang merupakan salah satu peluang bisnis nan dapat dikembangkan. Pesanan kertas daur ulang buat kebutuhan industri kreatif kian banyak.

Ini menjadi kesempatan emas Anda nan berjiwa wirausahawan, menciptakan pasar baru dan tentu dapat membuka lapangan pekerjaan. Membuat kertas daur ulang dalam jumlah nan banyak tentu tidak dapat dikerjakan sendiri, apalagi ketika proses penghancuran dan pembuatan bubur kertas , harus dibantu lebih dari dua tenaga manusia.



Bubur Kertas - Cara Membuat Kertas Daur Ulang

Berikut ini merupakan tahapan membuat kertas daur ulang nan dapat dikerjakan sendiri. Dan bahannya pun mudah diperoleh, sebab hanya mengumpulkan kertas bekas bahkan dapat menggunakan pelepah pisang atau serat enceng gondok. Demikian peralatan pendukungnya sangat sederhana.

Bahan:

  1. 5 kg kertas hvs bekas

  2. 3 liter air

  3. Zat pewarna

Alat:

  1. Blender

  2. Ember besar dua buah

  3. Spon

  4. Kain kassa

  5. Saringan

  6. Cetakan ukuran 25 X 25

  7. Baskom

  8. Alat pemberat

Cara membuat:

Kertas direndam dalam ember nan berisi air, sebelumnya kertas dipotong kecil agar lebih cepat hancur. Rendam kira-kira selama 24 jam. Kemudian setelah menjadi bubur kertas kasar. Disaring, agar air terpisah dan menyisakan bubur kertas saja. Kemudian langkah berikutnya bubur kertas diblender sampai menghasilkan bubur kertas halus.

Tuangkan lagi ke dalam ember berisi air panas. Diamkan sesaat, kemudian saring menggunakan saringan halus. Hasil saringan halus tuangkan ke dalam cetakan. Sedangkan bubur kertas nan kasar pun taruh pada papan cetakan. Kedua cetakan ditutup menggunakan papan nan ukurannya sama dengan cetakan. Tekan menggunakan pemberat.

Kemudian, dijemur di bawah sinar matahari langsung agar cepat mengering. Setelah cetakan kering, menyisakan lembaran kertas baru. Agar lebih menarik ketika diblender dapat diberi aneka bahan pewarna protesis maupun pewarna kimia. Konsumen kertas daur ulang Awalnya kertas daur ulang belum banyak dikenal orang. Namun, seiring pencerahan masyarakat terhadap kelestarian lingkungan alam.

Prilaku pemakaian kertas pun kian dibatasi. Aksi penghematan kertas mulai dicanangkan. Ditambah lagi revolusi digital merambah pada media massa nan terkenal boros dengan kertas, mulai berubah format menjadi digital. Demikian kampanye pemakaian kertas daur ulang menjadi tren baru. Dan permintaan kertas daur ulang mulai bertambah banyak.

Konsumen kertas daur ulang banyak dari kalangan industri kreatif misalnya sentra pengrajin pigura, percetakan undangan, sekolah-sekolah dan lain sebagainya. Mereka menciptakan sesuatu nan berguna dari kertas daur ulang. Latihan membuat bubur kertas daun ulang mulai banyak permunculan. Ini merupakan bentuk kampanye kepada generasi muda buat lebih bijak menggunakan kertas dan plastik.

Kertas dan plastik nan bahan utamanya kayu dan minyak bumi. Namun kedua bahan itu dimasa depan diprediksi akan habis sama sekali jika tidak dicarikan penggantinya. Oleh sebab itu, mulai sekarang mari gunakan perkakas nan ramah dengan alam, maksudnya dapat didaur ulang, dipakai kembali atau direduksi. Bubur kertas merupakan kegiatan mendaur ulang menjadi kertas baru.