Penggunaan Antibiotik

Penggunaan Antibiotik



Sifat Antibiotik

Dari makna katanya, antibiotik terdiri dari 2 kata yaitu anti dan biotik. Anti menunjukkan pada sifat melawan atau membasmi. Sedangkan biotik sendiri berarti zat atau makhluk hidup. Dari makna katanya maka antibiotik ialah zat nan digunakan buat melawan zat hayati nan merugikan tubuh sebab sebagai penyebab penyakit. Zat hayati nan efektif buat dilawan oleh berbagai macam antibiotik ialah bakteri. Untuk penyakit nan disebabkan oleh virus, seperti flu biasa, antibiotik tak perlu digunakan.

Berbeda sebelum orang memahami bahwa antibiotik ini sebenarnya berbahaya bagi tubuh, setiap ada penyakit, termasuk flu biasa, mereka akan mengkonsumsi antibiotik. Akibatnya ialah kalau antibiotik ini banyak diasup oleh anak-anak, gigi mereka akan menjadi kekuningan. Belum lagi bagi nan elergi terhadap obat satu ini. Pernapasan menjadi terganggu, bibir dan bagian paras lain membengkak, serta terasa sebah dan mau muntah.

Berbagai temuan adanya elergi terhadap antibiotik ini membuat penelitian tentang antibiotik semakin gencar. Efeknya ialah adanya berbagai macam antibiotik dengan takaran nan berbeda. Untuk memudahkan penggunaannya, penamaannya pun berbeda sehingga para penggunanya tak salah dalam mengkonsumsinya. Perlu diketahui bahwa hampir setiap tahunnya ada beberapa macam antibiotik nan diproduksi. Banyaknya jenis infeksi nan menyerang manusia, membuat antibiotik sangat dibutuhkan.

Hanya saja nan harus dipikirkan ialah imbas negatif nan diakibatkan oleh unsur nan ada dalam antibiotik. Pasien nan pernah terkena imbas nan kurang menyenangkan dari antibiotik ini hendaknya mencatat nama obat nan diberikan oelh dokter. Sayangnya, pengetahuan orang awam terhadap obat-obatan ini kurang sehingga mereka tak tahu nama obat nan membuat mereka elergi. Apalagi kalau mendapatkan obat tersebut dari puskesmas atau bidan nan tak memberikan obat dengan bungkus nan bermerek.

Semakin bingung dan tak mengertilah mereka. Memang agak sulit memberikan keterangan tentang obat nan membuat elergi ini. Para petugas kesehatan pun tak tahu obat mana nan akan mengakibatkan elergi. Yang mereka lakukan tentu saja berusaha buat menolong. Ketika obat nan biasa diberikan kepada orang lain tak memberikan reaksi apa-apa tetapi ketika diberikan kepada pasien eksklusif malah menimbulkan masalah baru, hal ini diluar kendali.

Biasanya kalau ada elergi nan terjadi, dokter atau petugas kesehatan nan lain segera mengambil tindakan. Kalau kejadiannya bukan di rumah sakit dan tak ada petugas kesehatan, segeralah minum air kelapa dan minum susu agar imbas keracunan segera tertangani. Kalau tak segera diberikan pertolongan, nan akan terjadi ialah imbas itu akan meluas. Mungkin tak hanya bentol-bentol merah nan gatal nan akan dirasakan, tetapi juga imbas lain nan lebih parah seperti kesulitan bernapas dan muntah-muntah.

Kalau hal ini terjadi kepada ibu nan sedang hamil, tentunya akan semakin parah dan dapat mengganggu pertumbuhan janinnya. Untuk mencegah agar hal ini tak terjadi pada ibu hamil, sebaiknya ibu nan hamil itu tak mengkonsumsi jenis obat apapun walaupun takarannya sangat rendah jika tak sangat terpaksa. Anak-anak pun kalau dapat tak diberi obat-obatan kimia. Memang terkadang orangtua tak tega melihat anaknya menderita. Mereka akan segera ke dokter dan dokter akan meresepkan obat.



Penggunaan Antibiotik

Pada dasarnya antibiotik digunakan dengan cara memasukkannya ke dalam tubuh. Cara paling mudah ialah melalui mulut atau diminum. Antibiotik jenis ini banyak dijual di apotik-apotik. Beberapa contoh di antaranya ialah Penicillin, Amoxilin, Ampicillin, dan lain sebagainya. Antibiotik itu dijual bebas. Tetapi ialah satu hal nan bijaksana kalau tak dengan mudah mengkonsumsi antibiotik-antibiotik tersebut.

Selain diminum, buat penyakit-penyakit nan cukup keras, antibiotik dimasukkan dengan cara diinfus. Obat antibiotik disuntikkan ke dalam kantong infus pasien nan kemudian akan mengalir ke dalam cara. Antibiotik dengan sistem infus ini akan lebih cepat bekerjanya dibandingkan dengan antibiotik nan diminum. Hal ini sebab antibiotil langsung masuk ke pembuluh darah dengan takaran nan telah ditetapkan.

Saat Anda menerima resep antibiotik dari dokter, biasanya Anda diharuskan menghabiskannya walau Anda sudah sembuh. Hal ini diperlukan supaya bakteri nan ada di dalam tubuh benar-benar mati. Pemakaian antibiotik nan tak tuntas dapat memacu munculnya bakteri dengan kekebalan terhadap antibiotik nan bersangkutan.

Penggunaan antibiotik biasanya sering saat melawan infeksi pada tubuh. Saat infeksi terjadi, zat dalam berbagai jenis antibiotik ini langsung dikirimkan ke bagian tubuh nan sakit. Antibiotik ini kemudian melakukan tugasnya dengan membunuh bakteri secara langsung. Namun harus Anda waspadai bahwa ada beberapa macam antibiotik nan turut membunuh berbagai bakteri baik nan ada di dalam tubuh.

Penggunaan berbagai macam antibiotik tak boleh sembarangan. Tidak semua penyakit dapat disembuhkan dengan menggunakan antibiotik. Oleh sebab itu, cara terbaik saat Anda sakit ialah pergi ke dokter. Dokter akan mendiagnosa penyakit Anda dan memberikan jenis antibiotik nan sesuai. Penggunaan antibiotik secara sembarangan dapat merusak jaringan di dalam tubuh.



Mengeja Jenis Antibiotik

Ragam antibiotik akan dijelaskan secara gamblang di artikel singkat ini. Namun sebelum melangkah ke sana baiknya kita pahami dulu apa itu antibiotik? Antibiotik merupakan golongan senyawa, nan berfungsi dalam menekan atau menghentikan terjadinya proses biokimia dalam suatu organisme, wabil spesifik ketika infeksi oleh bakteri terjadi.


Antibiotik ini bekerja laiknya cara kerja pestisida nan berfungsi memutus rantai rantai metabolisme, bedanya kalau antibiotik terkonsentrasi dalam memutus rantai bakteri. Disparitas antibiotik juga kentara dengan desinfektan sebagai pembunuh kuman dengan menciptakan kondisi nan tidak wajar. Macam antibiotik ini dibedakan berdasarkan fungsinya dalam menekan aktivitas bakteri nan bermetamorfosa dalam suatu organisme.

Historisitas Antibiotik
Alexander Femming, tahun 1928, secara tidak sengaja menemukan antibiotik dari cawan petri nan belum sempat ia bersihkan di laboratoriumnya. Ketika hendak dibersihkan, di cawan petri tersebut ternyata tumbuh kapang nan higienis dari bakteri nan tumbuh di sekitarnya. Karena merasa tertarik dengan kenyataan nan barui ia temukan, Flemming pun mengadakan penelitian terutama dengan menggunakan Penicillium chrysogenum P. Notatum.

Hasilnya menakjubkan. Flemming menemukan ekstrak kapang nan hasilnya positif terhadap koleksi bakterinya. Dari situ, maka antibiotik ditemukan dengan nama pertamanya: penicillin G. Sebenarnya, imbas antibakteri sudah ditemukan sebelum Flemming menemukannya. Penelitian dilakukan oleh para imuwan dari Institut Pasteur Prancis di akhri abad ke-19. namun hasil inovasi tersebut tidak diakui oleh lembaganya sendiri, dan tidak pernah dipublikasi.



Macam-Macam Antibiotik

Macam antibiotik ini dapat digolongkan berdasarkan susunan kimia nan membentuknya dan target kerja dari masing-masin antibiotik. Para ilmuwan mengelompokkan antibiotik ini ke dalam enam jenis:

* Antibiotik antimetabolit. Contohnya: azaserine.

* Inhibitor replikasi dan transkripis, nan mencakup golongan quinolone. Contohnya: actinomycin, nalidixic acid.

* Inhibitor buatan protein, nan melingkupi antibiotik gentamycin, kanamycin, tetracycline, streptomycine.

* Inhibitor fungsi membran sel, sebagai misal valinomycin, daninonomycin.

* Inhibitor fungsi sel lain, nan mencakup golongan sulfanomida. Contohnya: oligomycin.

Apa Saja Kegunaannya
Sebagaimana mafhum, bahwa sifat atau cara kerja antibiotik ini sangat khusus sehingga kemungkinan mutasi terjadi pada bakteri dengan munculnya strain nan kebal terhadap antibiotik. Sebab itulah, biasanya pemberian antibiotik ini sangat bersandar pada takaran setelah dilakukan penelitian sebab harus sinkron dengan bakteri nan terdpat dalam sebuah organisme. Pemberian antibitoik nan tidak diperhitungkan hanya akan memungkinkan munculnya bakteri dalam jenis nan berbeda.

Secara empiris, penggunaan antibiotik dalam global pertanian masih sangat terbatas sebab faktor harga nan mahal dan sulit dijangkau oleh para petani kita. Namun, penggunaan di bidang bioteknologi sudah digunakan secara luas terutama buat membantu menyeleksi sel-sel nan mengandung gen nan baru. Antibiotik juga masih diperdebatkan penggunaannya sebab para aktifis lingkungan hayati menganggap pemakaian antibiotik hanya akan menimbulkan hama penyakit nan tahan terhadap antibiotik.