Gejala Kanker Lambung

Gejala Kanker Lambung

Penyakit nan sudah jamak menyerang lambung ialah maag. Penyakit maag nan sudah kronis dapat memicu penyakit nan lebih serius menyerang lambung, salah satunya kanker lambung . Kanker ini disebabkan oleh salahnya pola makan,stres, pola hayati nan tak sehat, dan infeksi pada lambung nan disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori .

Dunia kedokteran sepertinya sudah sangat akrab dengan berbagai jenis kanker. Kanker ialah jenis penyakit nan disebabkan oleh membelahnya sel tunggal dalam tubuh secara tak normal dan tak terkendali. Sel-sel nan tak terkendali tersebut berubah menjadi karsinogen nan kemudian bisa mengubah sel normal dalam tubuh manusia menjadi sel kanker. Sel kanker ini dapat menjalar ke seluruh bagian tubuh sebab sifatnya nan metastasis.



Penyebab Kanker Lambung

Sel kanker juga bisa membelah dan menyebar menurut genre darah. Termasuk menyebar ke lambung manusia. Lambung ialah organ tubuh manusia nan berfungsi sebagai penampung dan pengolah makanan. Sari-sari nan terdapat di setiap makanan nan dikonsumsi diserap oleh tubuh melalui lambung.

Lambung memiliki tiga bagian nan penting. Yaitu, kardia, fundus, dan pilorus. Makanan masuk dalam lambung melalui kardia, kemudian diproses buat diserap nutrisinya dalam fundus, hingga akhirnya diproses menjadi feses pada bagian pilorus.

Pola makan dari sebagian masyarakat nan tak teratur, dan cenderung lebih memilih makanan cepat saji sebab alasan kesibukan, tampaknya menjadi salah satu faktor penyebab sel kanker berkembang dalam lambung manusia. Makanan siap saji nan belakangan digemari ternyata banyak mengandung pengawet nan diyakini berbahaya bagi kesehatan manusia.

Secara umum, inilah beberapa penyebab kanker ini:

1. Infeksi bakteri Helicobacter pylori

Bakteri ini berbentuk spiral dan sangat menyukai loka dengan kondisi udara nan sangat minim. Bakteri ini menempel pada dinding lambung. Bakteri ini biasanya menginfeksi lapisan dalam lambung. Prosedur kerja bakteri ini ialah dengan memproduksi racun VacA. Racun ini bisa menghancurkan keutuhan sel nan terdapat pada dinding lambung.Gejala terinfeksi bakteri ini ialah peradangan pada lambung dan muncul borok di dinding lambung. Meski terdengar mengerikan, sangat sedikit kasus kanker ini nan diakibatkan oleh bakteri Helicobacter pylori .

2. Peradangan lambung dalam jangka panjang

Mereka nan memiliki kondisi terkait radang lambung dalam jangka panjang (biasanya sebab penyakit darah nan merusak seperti anemia) memiliki risiko lebih besar terkena kanker ini. Mereka nan pernah melakukan operasi di bagian perut pun dapat terkena radang lambung jangka panjang nan mengarah pada kanker ini bertahun-tahun setelah operasi dilakukan.

3. Merokok

Fakta bahwa rokok menimbulkan banyak ancaman terhadap kesehatan tubuh sudah menjadi informasi umum. Perokok memiliki risiko lebih besar buat terkena kanker ini (dan penyakit-penyakit lainnya) dibandingkan orang-orang nan tak merokok.

4. Faktor keturunan

Kerabat dekat (orang tua, saudara kandung, atau anak-anak) dari orang nan memiliki riwayat kanker lambung memiliki risiko terkena kanker ini juga. Jika dalam satu keluarga banyak nan terkena kanker ini, maka risiko penurunannya semakin besar.

5. Makanan tak sehat, kurang aktivitas fisik, dan kegemukan

Penelitian menunjukkan bahwa mereka nan suka dan sering mengonsumsi makanan nan diasap (dibakar), diasinkan, dan dibuat acar memiliki risiko lebih besar terkena kanker ini. Sebaliknya, mereka nan suka mengonsumsi buah dan sayuran segar memiliki risiko nan lebih kecil terinfeksi kanker ini.

Penelitian lainnya menunjukkan bahwa mereka nan kurang bergerak memiliki risiko terkena kanker ini. Begitu juga orang nan kegemukan (obesitas), terutama mengingat lapisan lemak nan terlalu tebal di bagian perutnya.



Gejala Kanker Lambung

Gejala kanker ini hampir sama dengan nan dirasakan oleh seseorang nan tengah menderita penyakit maag. Hal ini disebabkan sebab kanker ini merupakan penyakit lanjutan dari penyakit maag nan sudah kronis. Hanya saja, saat awal sekali kanker ini muncul, tak ada gejala apa pun. Gejala akan mulai muncul saat kanker mulai tumbuh. Secara garis besar, inilah beberapa gejala kanker lambung nan paling umum:

  1. Ada rasa tak nyaman di bagian perut

  2. Kesulitan dalam menelan

  3. Mual dan muntah

  4. Berat badan menurun

  5. Perut terasa kembung atau penuh ketika baru mengonsumsi sedikit makanan

  6. Muntah dan BAB berdarah

Pada termin awal, penderita kanker ini akan merasakan kembung pada perutnya dan mual setiap kali makan. Apabila sudah dalam termin lanjut, penderita kanker akan mengalami pendarahan pada tukak lambung sehingga tidak sporadis menyebabkan keluarnya darah beserta feses, ditambah lagi turunnya berat badan penderita secara drastis.

Jika penyakit maag nan tak kunjung sembuh setelah diobati, kita perlu mewaspadai adanya sel kanker dalam lambung. Pengobatan penyakit ini cenderung berkala. Bila sudah dalam termin lanjut, biasanya lambung nan sudah terinfeksi kanker akan diangkat. Jika tidak, pengobatan dapat dilakukan dengan cara kemoterapi buat menghancurkan sel-sel kanker.



Pengobatan Kanker Lambung

Ada majemuk metode pengobatan kanker ini. Biasanya dokter akan memutuskan setelah mempertimbangkan letak tumbuhnya kanker, ukurannya, stadiumnya, dan kesehatan fisik penderita secara umum. Pengobatan kanker ini umumnya meliputi operasi, kemoterapi, atau terapi radiasi. Bukannya tak mungkin seorang pasien disarankan buat melakukan lebih dari 1 jenis metode pengobatan, misalnya seorang pasien harus dioperasi lalu dikemoterapi secara berkala.

Pengobatan secara herbal terhadap penyakit kanker ini pun dapat dilakukan. Pada dasarnya kanker sangat rentan dengan senyawa aktif. Seperti polifenol, tanin, flavonoid, dan mineral. Senyawa-senyawa aktif tersebut rupanya banyak terkandung dalam sarang semut. Senyawa-senyawa nan terkandung dalam sarang semut bisa menghambat penyebaran sel kanker dengan cepat.

Untuk memaksimalkan pengobatan, pasien juga harus memperhatikan jenis dan jumlah makanan nan ia konsumsi. Nutrisi atau gizi ialah bagian krusial dalam mengobati berbagai penyakit. Pastikan kebutuhan kalori, protein, vitamin, dan mineral tercukupi buat menjaga pasien tetap kuat dan siap menjalani berbagai terapi pengobatan.

Namun, makan menjadi hal nan menyulitkan bagi penderita kanker ini. Pasien biasanya merasa tak nyaman, lelah, bahkan tak memiliki selera makan sama sekali. Jika dimasuki asupan makanan, tubuh pasien pun akan bereaksi dengan muntah-muntah, sulit buang air besar, atau bahkan diare. Oleh sebab itu, supervisi dari tim medis absolut diperlukan, buat menjaga nutrisi tubuh tetap terpenuhi. Jika benar-benar sudah tak dapat makan, biasanya pasien akan diberi asupan nutrisi dengan menyuntikkannya langsung ke pembuluh darah.



Pencegahan Kanker Lambung

Ada pepatah lama nan mengatakan bahwa mencegah lebih baik dari mengobati. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara menjaga pola makan dengan baik, dengan tak mengonsumsi makanan atau minuman berkafein tinggi terlalu banyak, dan kurangi mengonsumsi daging olahan dengan cara dibakar.

Kafein dan kadar asam tinggi nan terkandung dalam daging-dagingan tersebut bisa membuat dinding lambung terinfeksi, sehingga kehadiran bakteri Helicobacteri pylori pun tak bisa dihindarkan. Selain itu, perbanyaklah mengonsumsi makanan-makanan nan bervitamin dan hindari stres. Cara pencegahan nan terakhir tampaknya masih mujarab buat menghindari kanker lambung.