Negara dengan Warisan Global Terbanyak Versi Unesco

Negara dengan Warisan Global Terbanyak Versi Unesco

Unesco , singkatan dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization. Dalam bahasa Indonesia, Unesco itu diterjemahkan menjadi Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB.

Saat terdengar bahwa batik, rendang, dan satu lagu daerah Indonesia diklaim oleh Malaysia, nama Unesco sering sekali disebut. Begitupun ketika Pulau Komodo masuk ke dalam finalis pemilihan 7 Keajaiaban Global nan baru, Unesco, sekali lagi disebut-sebut.

Unesco nan merupakan badan Liga Bangsa-Bangsa nan mengurusi bidang pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan ini memang menjadi sangat terkenal ketika berurusan dengan hak milik budaya suatu bangsa.

Efek nan didapatkan ketika suatu budaya diakui sebagai warisan budaya dunia, ialah bahwa budaya tersebut akan mendapatkan dana pelestarian dan promosinya akan terdengar hingga seantero dunia. Itu baru dari satu sisi. Belum lagi sisi ekonomi dan bisnis nan berkaitan dengan pariwisata dan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Jadi, pengakuan Unesco ialah cukup krusial buat kelestarian sebuah budaya.



Gengsi dan Imbas dari Pengakuan Unesco

Negara mana nan tak bangga ketika Unesco mengakui keberadaan suatu loka atau suatu budaya dari negaranya? Loka nan diakui keberadaannya oleh Unesco akan menjadi terkenal dan mendapatkan promosi ke seluruh jagat raya. Melalui promosi tersebut, pihak negara nan menjadi pemilik tinggal bersiap mendapatkan kunjungan banyak turis, baik dari manca negara maupun turis lokal.

Efek domino dari pengakuan Unesco ialah bahwa ketika turis banyak berdatangan, geliat ekonomi masyarakat nan memunyai loka penginapan, restoran, penyediaan transportasi, termasuk kursus bahasa Inggris dan kursus bahasa lainnya, akan meningkat.

Negara mana nan berani mengklaim suatu budaya, suatu tempat, suatu benda nan telah diakui oleh Unesco sebagai warisan global dari negara tertentu? Kalau ada nan berani-berani mengaku sebagai pemilik resmi suatu budaya, suatu benda, atau suatu loka nan telah ditetapkan sebagai warisan global atau warisan budaya orisinil dari negara tertentu, maka negara nan bersangkutan dapat menuntut hal tersebut.

Pengakuan dari Unesco tersebut akan mengangkat pamor negara nan bersangkutan dan dianggap negara dengan budaya nan tinggi. Jalan panjang buat mendapatkan pengakuan Unesco tersebut tidal mudah. Banyak hal nan harus diteliti dan cermati oleh pihak Unesco sebelum menetapkan suatu benda atau suatu wilayah sebagai warisan global atau warisan budaya dari negara tersebut.

Ketelitian, integritas, dan upaya nan begitu independen dari pihak Unesco, membuat semua orang menaruh hormat dan menghargai apa nan telah diputuskan oleh Unesco.



Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Unesco

Apa interaksi antara Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Indinesia dengan Unesco? Suatu benda atau suatu budaya Indonesia nan akan didaftarkan ke Unesco, harus melalui perwakilan negara Republik Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh Menko Kesra.

Hingga saat ini, sudah ada beberapa benda dari Indonesia nan sukses masuk dalam The Representative List of the Intangible Culture Heritage of Humanity. Wayang, keris, dan batik. Ketiga benda tersebut sudah diakui sebagai benar-benar milik bangsa Indonesia.

Pengakuan tersebut membuat bangsa Indonesia bangga dan merasa perlu lebih memerhatikan dan menghargai budaya peninggalan leluhur bangsa sendiri.

Persyaratan nan harus dipenuhi buat masuk ke Representative list pastinya tak mudah. Begitu banyak verifikasi nan harus dilakukan sebelum Unesco memberikan satu sertifikat nan memberitahukan bahwa satu hasil budaya, barang atau wilayah eksklusif benar-benar milik bangsa nan mengajukan usulan.

Selain keris, wayang, dan batik, Tari Saman nan berasal dari Aceh juga telah diakui oleh Unesco. Konsep Tari Saman nan begitu menakjubkan itu benar-benar tiada duanya di dunia. Itulah model tarian nan mengandalkan bebunyian dari tepukan ke badan. Indonesia harus berbangga dengan pencapaian tersebut.

Keputusan nan diambil melalui suatu sidang Unesco ini memberikan satu citra bahwa satu budaya nan telah diakui oleh Unesco memunyai nilai tersendiri, baik bagi bangsa nan bersangkutan maupun bagi bangsa lain.



Negara dengan Warisan Global Terbanyak Versi Unesco

Semua negara anggota PBB, terus berusaha buat memasukan budaya mereka ke dalam daftar warisan global nan diakui oleh Unesco. Di antara negara nan memunyai daftar panjang budaya, tempat, barang nan diakui oleh Unesco, ialah China, Amerika dan India.

Bangsa nan begitu banyak memunyai warisan budaya dari nenek moyangnya nan begitu mengagumkan tersebut, membukukan paling tak sebanyak 26 buah situs warisan dunia.

Ke-26 loka tersebut terdaftar hingga tahun 2009 saja. Loka pertama dari daftar nan dikeluarkan oleh Unesco tersebut, tentu saja diduduki oleh Tembok Raksasa China. Keluarbiasaan nan dimiliki oleh Tembok Raksasa China memang mengagumkan semua orang. Suatu benteng terbesar dan termegah nan dibuat oleh manusia. Ketika Tembok Berlin masih ada, kepopuleran Tembok Raksasa China ini tersaingi.

Tapi setelah Tembok Berlin diruntuhkan secara dramatis, maka tembok nan paling terkenal ialah Tembok Raksasa China. Pengakuan tersebut dikeluarkan oleh Unesco pada 1987. Tembok Raksasa China nan nyatanya memang ada di China, baru mendapatkan pengakuan pada tahun 1987.

Hal ini dapat terjadi, sebab mungkin saja pihak pemerintah China tak berusaha mendaftarkan The Great Wall tersebut atau mungkin saja memang proses pengesahannya nan memakan waktu lama.

Bangsa India bahkan telah mendapatkan pengakuan dari Unesco sebanyak 32 buah. Loka pertama hingga ketiga diduduki oleh Benteng Agra, Fahtefur Sikri, dan Taj Mahal. Ketiga loka tersebut memang memunyai pemandangan dan jenis bangunan nan tak biasa. Bangunan tersebut benar-benar dibangun oleh tangan manusia.

Amerika memiliki 20 buah loka sebagai situs warisan dunia. Empat taman nasional nan ada di Amerika, masuk ke dalam loka nan dilindungi oleh Unesco.

Indonesia sendiri tak dapat dikategorikan sebagai negara dengan situs warisan global terbesar di dunia. Indonesia buat sementara ini baru memiliki 7 buah sertifikat pengakuan dari Unesco tersebut. Ketika Pulau Komodo hampir gagal meraih prestasi tertingginya, pihak pemerintah sibuk memberitahukan bahwa Taman Nasional Komodo telah masuk ke dalam daerah nan dilindungi oleh Unesco sejak tahun 1991. Tetapi, tampaknya menjadi salah satu dari 7 keajaiban global nan baru, terasa lebih meyakinkan dan melenakan.

Indonesia dapat berharap bahwa daftar tersebut akan bertambah. Dengan pertambahan tersebut diharapkan bahwa kunjungan wisatawan ke loka tersebut akan semakin banyak. Sebenarnya Indonesia termasuk beruntung sebab ada beberapa negara nan belum memunyai daftar warisan global nan diakui oleh Unesco. Negara-negara tersebut, di antaranya ialah Vietnam dan Yunani.



Berkunjung Ke Situs Warisan Global Versi Unesco

Unesco memang tak main-main dalam memberikan sertifikat terhadap satu tempat. Loka nan telah diakui oleh Unesco tersebut memang begitu latif dan menakjubkan. Tidak salah kalau Unesco memberikan dana konservasi dan pelestarian. Dana tersebut tentunya dikumpulkan dari para anggota PBB. Negara nan diberi donasi dari Unesco tentu saja bahagia dan mendapatkan kegunaan nan besar juga.

Candi Borobudur dan Candi Prambanan menjadi loka nan telah diakui oleh Unesco memunyai keunikan dan keelokan nan luar biasa. Sangat sulit buat mendapatkan candi-candi dengan kualitas dan estetika setara atau malah melebih kualitas dan estetika nan dimiliki oleh Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Kedua candi kebanggaan Indonesia itu telah dipugar dan dirawat dengan donasi dana pelestarian dan konservasi dari Unesco. Taman Nasional Komodo pun begitu. Estetika dan hewan purba Komodo telah memberikan nilai nan tidak terkira kepada bangsa Indonesia.