Makanan Khas Yogyakarta - Belum Lengkap Jalan Ke Yogyakarta Tanpa Wisata Kuliner

Makanan Khas Yogyakarta - Belum Lengkap Jalan Ke Yogyakarta Tanpa Wisata Kuliner

Yogyakarta selalu memiliki hal menarik serta unik buat disajikan pada para pengunjungnya, mulai dari loka wisata belanja, budaya, sejarah, hingga makanan khas Yogyakarta. Hal-hal menarik tersebut dimiliki tanpa sedikit pun tergerus arus modernitas. Keaslian budaya nan dimiliki Yogyakarta masih tetap dipertahankan, pun dengan makanan khas Yogyakarta.

Sebagai salah satu hal nan menarik dari Kota Yogyakarta, makanan khas memang tak dapat ditinggalkan. Belum ke Yogya rasanya jika belum menyempatkan buat jajan masakan khas Yogyakarta. Keistimewaan masyarakat Yogyakarta, sekilas akan terlihat dalam setiap sajiannya. Yaitu, kepribadian nan sederhana, gak neko-neko, dan apa adanya.

Identitas nan disebutkan di atas memang menjadi bukti diri bagi sebagian besar masyarakat Jawa, terutama Yogyakarta. Pengaruh kesultanan nan menjadi bukti diri Yogyakarta sepertinya cukup besar membentuk kepribadian masyarakat Yogyakarta secara keseluruhan. Bahwa sikap lemah lembut, alon-alon para warga keraton, menular hingga ke luar keraton. Bahwa sikap lemah lembut tersebut nantinya berbanding lurus dengan kesederhanaan dan apa adanya.

Sepertinya, konduite itulah nan kemudian ikut memengaruhi racikan pada setiap makanan khas Yogyakarta . Kesan sederhana begitu kuat terasa pada bahan-bahan serta bumbu nan digunakan. Uniknya, dengan kesederhanaan itu, masyarakat Yogyakarta tetap mampu menyuguhkan makanan dengan citarasa nan menggugah selera.



Makanan Khas Yogyakarta - Belum Lengkap Jalan Ke Yogyakarta Tanpa Wisata Kuliner

Setiap daerah di Indonesia memang memiliki makanan khas. Makanan khas tersebut menjadi daya tarik nan tanpa disadari menjadi salah satu faktor pertimbangan ketika akan mengunjungi sebuah daerah. Selain menikmati udara loka wisata nan dikunjungi, para wisatawan juga ingin menikmati citarasa lezatnya sajian masakan khas di loka wisata tersebut.

Selain tempat-tempat nan indah, makanan khas dengan rasa nan unik dan lezat juga wajib Anda nikmati. Jika tidak, kunjungan ke loka wisata tersebut belum lengkap. Pun ketika Anda mengunjungi Yogyakarta. Daerah nan memang istimewa ini memiliki cukup banyak masakan penggoyang lidah. Dengan harga nan bersahabat, Anda akan kenyang berwisata di kota ini tanpa menguras isi dompet.

Daerah Istimewa Yogyakarta memang istimewa. Sinkron namanya. Mulai dari loka wisata sejarah berupa candi-candi, loka wisata budaya nan dapat Anda nikmati ketika berkeliling ke Keraton Yogyakarta, wisata belanja di pasar Malioboro dan Beringharjo, hingga wisata masakan di sepanjang kota. Lengkap. Semuanya serba ada.

Seberapa pun seringnya Anda mengunjungi kota ini, kesempatan buat jajan niscaya tak akan dilewatkan. Bahkan dapat jadi, Anda sudah memiliki pedagang langganan di sini. Mengunjungi pedagangan langganan Anda menjadi hal nan rutin dilakukan setiap berwisata ke Yogyakarta. Jika tidak, rasanya niscaya belum lengkap.

Menjelajahi setiap pojok pasar dan menyusuri jalanan sepanjang Kota Yogyakarta demi mendapatkan masakan favorit menjadi pengalaman seru nan tak dapat Anda nikmati setiap hari. Justru, ketika berwisata masakan di Yogyakarta, hal inilah nan menjadi seni tersendiri. Satu kesenangan nan tak dapat dibeli dengan uang. Itupun jika kebetulan Anda ialah pecinta masakan sejati.

Ingin tahu, makanan apa saja nan membuat Yogyakarta semakin istimewa? Berikut informasinya buat Anda.



1. Gudeg

Tidak ada satu orang pun nan meragukan bahwa makanan khas ini memang milik Yogyakarta. Gudeg atau gudheg memang merupakan menu andalan bagi masyarakat Yogyakarta buat menjamu para tamunya. Dengan racikan nan khas dan pas, gudeng diyakini akan selalu menjadi masakan andalah dari kotanya sultan ini.

Makanan ini bahkan dapat dengan mudah ditemui ketika Anda tak berada di Yogyakarta. Di lingkungan sekitar rumah Anda mungkin saja ada. Para pedagang tersebut sepertinya ingin semakin mengindonesiakan makanan khas Yogyakarta nan satu ini. Entah para pedagang nan memang orisinil Yogya atau hanya mengadopsi resepnya. Yang jelas, berkat para pedagang gudeg di luar Kota Yogya, gudeg jadi lebih terkenal.

Tapi, tetap saja kurang afdol rasanya jika tak menyantap gudeg di kota kelahirannya, Yogyakarta. Di kota kelahirannya, citarasa gudeg semakin terasa nikmat. Tambahan suasana khas Kota Yogyakarta sepertinya menjadi unsur nan membuat kenapa hal ini sampai terjadi.

Gudeg sendiri merupakan olahan nangka nan dimasak dengan santan. Bumbu-bumbu nan digunakan tak jauh dari aneka kuliner nan ada di Indonesia lainnya. Dominan rasa manis pada makanan khas ini menjadi bukti diri nan tak dimiliki masakan lain. Selain nangka, dalam gudeg biasanya Anda akan menemukan telur rebus. Telur tersebut umumnya dimasak bersamaan dengan nangka sehingga bumbunya sudah sangat meresap ke dalam telur.

Warnanya nan ungu campur abu-abu memang tak terlihat menggiurkan, tapi jangan dulu berpendapat jika belum mencobanya langsung. Gudeng akan lebih mantap ketika Anda menyantapnya dengan tahu dan tempe bacem serta sambel krecek. Sambel krecek sendiri merupakan olahan kulit sapi nan dikeringkan, digoreng lalu dibumbu merah.

Gudeg nan paling terkenal di Yogyakarta ialah gudeg Wijilan. Wajar saja terkenal, lha wong letak Kampung Wijilan sendiri memang berada paling dekat dengan keraton dan alun-alun Yogya. Citarasa manis dan gurih dari gudeng Wijilan ini akan membuat Anda ketagihan.



2. Nasi Kucing

Mahasiswa nan menuntut ilmu di Yogyakarta niscaya khatam ketika ditanya apa itu nasi kucing. Ya. Karena makanan khas Yogyakarta ini memang identik dengan para mahasiswa. Yang membuatnya identik ialah harganya nan murah. Hanya saja, porsinya benar-benar seperti buat kucing alias sedikit. Jadi, jika Anda ingin kenyang, ya uang nan harus dikeluarkan tetap saja lumayan. Meskipun memang tak terlalu mahal.

Nasi kucing umumnya dibungkus menggunakan daun jati. Tapi sekarang, sepertinya pedagang nan menggunakan daun jati semakin berkurang. Para pedagang beralih menggunakan daun pisang atau kertas nasi. Padahal, keistimewaan lain dari nasi kucing ini ialah daun jati nan menjadi pembungkusnya.

Nasi kucing biasanya dijual di warung-warung angkringan khas Yogyakarta. Di warung ini, Anda akan menemukan lauk lain buat menyantap nasi kucing itu tadi. Anda dapat memilih, apakah ingin tahu dan tempe bacem, sate telur puyuh, sate usus, babat, atau nan lain. Jika beruntung, Anda juga akan menemukan tempe mendoan di sini. Suasana di warung-warung angkringan inilah nan tak dapat Anda nikmati di loka lain. Benar-benar khas Yogyakarta.



3. Bakpia Pathuk

Kenyang dengan gudeg dan nasi kucing, saatnya Anda mencari cemilan. Cemilan orisinil Yogya nan pertama ialah bakpia pathuk. Anda akan mudah menemukan makanan khas Yogyakarta ini di sentra oleh-oleh khas Yogyakarta. Biasanya dikemas dalam kemasan kardus berisi beberapa kue bakpis.

Menurut akar sejarahnya, bakpia sendiri memang bukan orisinil dari Indonesia. Berdasarkan cerita, dahulu ada seorang keturunan Tiong Hua nan mencoba membuat bakpia di Yogyakarta. Bakpia nan umumnya berisi daging, diubah menjadi isian lain. Yang paling banyak diminati ialah bakpia isi kacang hijau. Namun, kini Anda juga dapat memilih rasa lain seperti keju atau cokelat. Rasanya manis dan gurih.



4. Jadah Tempe

Makanan khas orisinil Yogyakarta ini dapat Anda temui ketika berjalan-jalan di sekitar Kaliurang, Sleman, nan kebetulan berada di lereng Gunung Merapi. Jadah sendiri merupakan olahan dari ketan nan ditumbuk kasar dan dicampur dengan kelapa. Atau homogen ulen jika dalam tradisi Sunda. Bedanya, jadah tak digoreng. Rasanya gurih dan teksturnya lembut.

Disebut jadah tempe sebab makanan ini memang disantap bersama tempe bacem. Perpaduan citarasa gurih dari jadah dan manis dari tempe bacem sangat pas di lidah. Terlebih Anda menikmati makanan ini di lereng Gunung Merapi nan berudara sejuk. Makanan nan sederhana ini niscaya akan membuat Anda kepincut.



5. Sate Klathak

Adalagi jenis sate di Indonesia. Kali ini datang dari Yogyakarta. Ya. Sate klathak. Sate klathak memiliki bahan dasar nan tak berbeda jauh dengan sate-sate kebanyakan, yaitu berbahan dasar kambing nan dibumbui garam. Sate klathak hanya dapat Anda temui di daerah Bantul.

Jangan heran jika satu porsinya rata-rata hanya terdiri dari 2 sampai 3 tusuk. Karena, memang itu merupakan bagian dari karakteristik khas sate klathak. Sate ini sangat cocok dinikmati dengan kuah santan bumbu kuning. Tentu saja dengan seporsi nasi putih hangat. Kecintaan Anda terhadap sate dapat semakin menjadi ketika menyantap masakan ini.



6. Sego Pecel

Bisa menebak jenis sajian apa sego pecel itu? Sego pecel atau dalam bahasa Indonesia artinya nasi pecel ialah makanan khas Yogyakarta nan terdiri dari nasi dan pecel. Penyajiannya cukup unik. Anda akan menemukan nasi nan tertimbun dengan berbagai sayuran rebus seperti kangkung, tauge, bayam, dan sayuran lain.

Tidak hanya itu, nasi dan sayuran rebus nan sudah menggunung kemudian disiram bumbu pecel nan terbuat dari ulekan kacang serta bumbu-bumbu lain. Satu porsi sego pecel niscaya akan membuat perut Anda terisi penuh. Jangan lupa buat menyantapnya dengan kerupuk.



7. Keripik Belut

Cemilan nan satu ini memang banyak terdapat di Indonesia, bukan hanya Yogyakarta. Tapi, keripik belut protesis masyarakat Godean, Yogyakarta ini memiliki keistimewaan. Kerenyahan belut goreng khas Godean akan membuat Anda lupa diri. Bisa-bisa Anda menghabiskan satu bungkus besar seorang diri karenanya.

Belut nan dianggap menjijikan bagi sebagian orang ternyata memiliki kandungan protein nan cukup tinggi. Daging belut juga gurih sehingga ketika diolah menjadi apa pun, rasanya akan tetap enak. Termasuk ketika diolah menjadi cemilan keripik belut. Tergoda? Anda akan ketagihan!



8. Geblek

Geblek, huruf /e/ kedua dibaca sama dengan pengucapan /bebek/, merupakan makanan khas Yogyakarta nan terbuat dari tepung tapioca. Jika masyarakat Sunda mengenal cireng, maka masyarakat Jawa mengenal geblek ini. Geblek sangat lezat dijadikan cemilan pagi hari. Terlebih saat geblek masih dalam keadaan hangat.

Selain makanan-makanan nan telah disebutkan di atas, Yogyakarta masih memiliki ragam varian masakan lainnya. Anda jangan takut kelaparan ketika berada di kota ini sebab makanan khas Yogyakarta siap menjamu Anda dengan segala kesederhanaanya.

Selamat menikmati!