Minuman Teh dan Fermentasi

Minuman Teh dan Fermentasi

Sebagian besar masyarakat Indonesia niscaya sudah sangat akrab dengan citarasa nan ditawarkan oleh minuman teh . Ya, minuman nan dibuat dari campuran air dan daun teh nan sudah dikeringkan. Minuman teh ini merupakan minuman cukup sederhana nan menjadi kegemaran banyak orang.

Minuman teh biasanya disajikan dengan dua rasa, manis dan tawar. Penambahan gula atau madu bisa mengubah citarasa minuman teh nan sebenarnya hambar menjadi lebih manis. Minuman teh ini juga sangat cocok disajikan baik dalam keadaan hangat maupun dingin.

Kepopuleran minuman teh ini memang sangat luar biasa. Bukan hanya di Cina sebagai negara asalnya, teh juga menjadi minuman favorit di beberapa negara. Spesifik di Indonesia, minuman teh bahkan menjadi ladang bisnis. Mereka memanfaatkan “ketenaran” teh dalam membuat minuman teh dalam kemasan. Berbagai merek serta cara pengemasan minuman teh sudah sangat banyak terdapat di Indonesia.



Sejarah Minuman Teh

Minuman teh sudah dikenal sejak 3000 SM, terutama di Cina pada masa kekuasaan Kaisar Shen Nu. Tertulis dalam karya sastra Cina klasik mengenai daun-daunan nan diseduh buat minuman, mengeluarkan aroma wangi, dan menimbulkan rasa segar.

Sejarah minuman teh ini syahdan berawal dari ketidaksengajaan. Jauh sebelum almanak masehi, tepatnya 2737 SM, seorang kaisar Cina bernama Kaisar Shen Nung tengah merebus air, tanpa sengaja ketika tengah merebus air, ada beberapa lembar daun nan tertiup angin dan tanpa sengaja masuk ke dalam air rebusan tersebut.

Melihat hal itu, kaisar tak langsung membuangnya. Ia mendiamkan daun tersebut ikut terebus bersama air. Setelah matang, kaisar lalu meminum air tersebut. Betapa terkejutnya ia ketika merasakan kenikmatan dan kesegaran dari minuman itu. Semenjak itulah, budidaya minuman teh mulai dikembangkan.

Pada masa Kamakaru (1192-1333), Jepang mengenal budaya minum teh dengan rangkaian upacara unik dan sakral. Teh diminum dalam ritual nan agung dan transenden, di samping merupakan bukti diri kasta dan kelas sosial. Minuman teh menjadi primadona primer dalam acara ini.

Indonesia mengenal teh dari kolonialis Belanda, pada 1686. Saat itu, teh merupakan komoditi dagang bergengsi di pasar dunia. Teh diperjualbelikan dengan emas, sutra, dan rempah-rempah. Minuman teh menjadi minuman nan diperebutkan dan mahal pada masa itu.

Melihat iklim Indonesia nan cocok buat tanaman teh, pemerintah Belanda pun mulai membudidayakannya dan berlangsung sampai sekarang sehingga Indonesia menjadi negara penghasil teh terbesar di dunia, setelah India, Cina, Srilanka, dan Kenya. Hingga kini, citarasa minuman teh asal Indonesia cukup mampu bersaing dengan negara lain.



Kandungan Minuman Teh

Minuman teh nan terbuat dari teh ini mengandung beberapa zat penting. Penelitian ilmiah mengungkap kandungan kafein dalam teh. Kafein ditemukan juga pada beberapa jenis tumbuhan lain, seperti teh, kakao, dan alpukat. Tiap-tiap kafein pada sumber alami itu memiliki sifat dan taraf konsentrasi nan berbeda sehingga dinamai dengan nama berbeda pula. Kafein dalam teh lazim disebut teina.

Selain teina, teh nan nantinya diolah menjadi minuman teh, mengandung antioksidan dari jenis katekin dalam jumlah nan cukup tinggi, mencapai 30 persen berat kering daun teh segar. Sayangnya, katekin dapat hilang dalam proses oksidasi sehingga pada teh hitam, jumlah katekin menurun drastis hingga angka 3 persen dari berat kering. Katekin masih cukup banyak tersimpan pada teh hijau atau teh putih.

Minuman teh sangat baik buat kesehatan. Apalagi, teh sangat rendah kandungan lemak, karbohidrat, dan protein hingga nyaris nol persen, membuat teh kondusif dikonsumsi sebagai minuman ringan. Teh juga mengandung senyawa polifenol nan dipercaya mampu memberi sensasi rasa nyaman, segar, dan positif.

Namun, polifenol nan terkandung dalam minuman teh ini memberikan reaksi kurang baik pada senyawa asam amino dengan reaksi kompleks nan disebut kompleks kelat dan menimbulkan masalah pada sistem metabolisme tubuh. Efeknya berupa kegagalan dinding usus menyerap protein makanan dan antioksidan dalam teh tak dapat dimanfaatkan tubuh.

Reaksi kompleks tersebut juga menyebabkan turunnya kemampuan dinding usus menyerap mineral besi (Fe) nan berdampak pada penyakit anemia. Dengan dasar itulah, tak dianjurkan bagi wanita buat menikmati minuman teh selama masa menstruasi.

Cara nan baik dalam meminum minuman teh ini ialah dengan memisahkannya dari makanan. Jarak antara 2-3 jam setelah makan buat meminum teh dinilai efektif buat mendapatkan fungsi maksimal minuman tersebut.



Minuman Teh dan Fermentasi

Sebelum daun teh berubah menjadi minuman teh, terdapat proses fermentasi dalam proses pengolahan daun teh. Proses ini melahirkan “tuduhan” bahwa teh mengandung etanol, senyawa alkohol, sebagaimana proses fermentasi pada anggur dan minuman ciu, arak Jawa. Sekalangan orang menganggap teh mengandung khamr dan termasuk dalam jenis minuman nan haram.

Perlu dijelaskan di sini bahwa proses fermentasi daun teh hingga bisa diolah menjadi minuman teh jauh berbeda dengan fermentasi anggur. Dalam fermentasi daun teh, tak digunakan ragi atau bibit jamur dan tak ada etanol nan dihasilkan dalam fermentasi tersebut.



Sajian Minuman Teh dari Majemuk Daun Teh

Ada beberapa kelompok jenis teh nan bisa diolah menjadi minuman teh berdasarkan taraf oksidasi.



Sajian Minuman Teh Putih

Teh murni nan dibuat dengan cara khusus, terlindung dari sinar matahari langsung semenjak pucuk daun teh tumbuh. Proses ini dilakukan buat menghalangi pucuk daun membentuk klorofil. Pengolahannya pun tak menggunakan proses oksidasi. Umumnya, teh putih dibuat dalam jumlah sedikit dan teknis nan rumit sehingga harga jualnya pun selangit.



Sajian Minuman Teh Hijau

Daun teh nan langsung diolah setelah dipetik dengan proses oksidasi minimal. Di Jepang, oksidasi diganti menggunakan uap, sedangkan di Cina dilakukan dengan cara di-gongseng di atas wajan panas.



Sajian Minuman Teh Hitam atau Teh Merah

Daun teh nan dioksidasi secara penuh selama kurang lebih satu bulan. Proses oksidasi panjang inilah nan menyebabkan kadar teina menurun drastis.



Sajian Minuman Teh Mentah

Daun teh nan langsung diseduh dan didiamkan beberapa waktu sampai dinilai teh sudah matang dengan proses penuaan alami.



Sajian Minuman Teh Kuning

Daun teh nan dikeringkan lebih lambat dari teh hijau. Teh jenis ini merupakan teh terbaik dari segi kualitas maupun gengsi.



Sajian Minuman Teh Bunga

Teh nan dalam proses oksidasinya dicampur dengan kembang buat menambah aroma. Bunga nan biasa digunakan ialah melati, mawar, seroja, leci, dan seruni. Di Indonesia, teh melati menempati urutan pertama teh kembang nan populer dan banyak dikonsumsi.



Manfaat Minuman Teh

Dewasa ini, masyarakat mulai mempertimbangkan minuman dari fungsinya sebagai minuman fungsional nan tak sekadar memenuhi kebutuhan nutrisi dan selera citarasa. Minuman memiliki pengaruh secara biologis terhadap metabolisme tubuh, seperti pertahanan tubuh, pencegahan penyakit, serta stimulasi syaraf, begitupun dengan minuman teh.

Sebagai minuman fungsional, teh memiliki kegunaan sebagai berikut.

  1. Membantu mengendalikan perkembangan sel kanker.
  2. Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
  3. Mencegah diabetes.
  4. Menurunkan tekanan darah tinggi.
  5. Mengendalikan kolesterol darah.
  6. Mengaktifkan sistem saraf pusat.
  7. Mencegah penuaan

Tentu saja, kegunaan tersebut akan diperoleh apabila teh dikonsumsi dengan kadar sesuai, tak berlebihan, dan dengan cara nan tepat sebagaimana telah disebutkan. Mengetahui kegunaan nan dikandung oleh minuman teh ini niscaya akan semakin menambah kecintaan Anda terhadap minuman nan terbuat dari campuran daun ini.