Hal nan perlu diperhatikan dalam membuat bakso

Hal nan perlu diperhatikan dalam membuat bakso

Bagaimanakah pembuatan bakso ? Siapa sih nan tak kenal dengan makanan nan bentuknya bulat, terbuat dari daging, dan rasanya enak, ditambah dengan kuah kaldunya nan panas. Jika dimakan pada waktu hujan atau cuaca dingin niscaya nikmat atau dapat jadi dimakan waktu matahari sedang terik beserta es teh. Membayangkannya saja sudah membuat perut lapar.

Makanan rakyat ini memang menjamur sehingga mudah ditemukan, baik di warung makan pinggir jalan maupun dijual oleh abang tukang bakso menggunakan gerobak dari rumah ke rumah.

Harganya bervariasi, tergantung ukuran dan variasi kelengkapan nan ada di dalamnya, seperti pangsit, tahu, telur, dan mi serta taburan bawang goreng di atasnya.

Tetapi tenang saja, harga semangkuk bakso komplit tak akan membuat kantong bolong. Rasanya kurang lengkap jika tahu kelezatan bakso, tetapi melewatkan proses pembuatannya.

Membuat bakso ternyata tak sulit. Dengan bahan standar daging sapi nan telah digiling dan tepung tapioka, bakso sudah bisa dibuat. Namun, saat ini bahan primer nan dipakai tak hanya terbatas pada daging sapi saja.

Ada bakso ikan patin, bakso ayam, dan bakso udang. Variasi bahan nan digunakan akan berpengaruh pada rasa bakso. Bagi nan alergi dengan seafood, dianjurkan buat tak memakan bakso berbahan dasar ikan dan udang.

Proses pembuatan dari bakso dimulai dengan proses membuat baksonya dahulu. Mula-mula, dipilih daging sapi nan lunak. Daging sapi tersebut digiling dalam sebuah mesin atau blender, kemudian ditambah dengan bumbu dapur seperti bawang putih , garam, merica, dan tepung kanji. Semua bahan tersebut digiling hingga halus dan tercampur rata.

Bila hasil gilingan terlalu lembek sehingga menyulitkan dalam proses pembentukan, adonan tersebut diberi es batu agar sedikit mengental.

Variasi bahan lain juga bisa diberikan, misalnya tak hanya berbahan dasar daging sapi, agar mendapatkan cita rasa nan lain, ke dalam adonan ditambah jamur namun ukurannya lebih sedikit dari bahan standar primer agar rasa bakso tak rusak.

Bulatan bakso dibuat menggunakan donasi sendok atau bagi nan sudah lihai hanya dengan menggunakan kepalan tangan. Namun perhatikan juga ukurannya.

Jika ukuran terlalu besar, proses pematangan akan berjalan lambat dan kurang merata. Jadi, usahakan ukuran nan dibuat proporsional, tak terlalu besar dan tak terlalu kecil.

Proses pembuatan dari bakso di atas berbahan dasar daging sapi, usahakan memilih daging sapi nan segar. Daging sapi semacam ini biasanya ditandai dengan warnanya nan kemerahan dan masih ada darahnya. Semakin segar daging sapi, kualitasnya akan semakin baik.

Jika ingin menggunakan bakso berbahan dasar ikan, rekomendasi ikan nan bisa dipilih ialah ikan bahari seperti kakap, gabus , kerapu, tengiri, atau ikan pati.

Ketika matang nanti, bakso dengan bahan dasar ikan akan memiliki rona abu-abu nan lebih muda dibandingkan bakso berbahan dasar daging sapi.

Selain itu jika dimakan terasa lebih kenyal, ketika dibentuk pun lebih padat, halus dan tak dijumpai serat-serat. Protein nan terkandung dalam bakso ini tentunya lebih tinggi.

Daging sapi nan digunakan bahan standar pun bisa dibuat menjadi bakso urat. Tekstur bakso urat memang tak sehalus bakso sapi nan dibuat dari daging. Di dalam maupun di luar bakso dijumpai tekstur kasar sebab adanya urat.

Untuk membuat bakso urat, daging sapi nan digunakan diperoleh dari bagian sengkel. Bagian tersebut juga harus dihaluskan agar seratnya tak terlalu menonjol ketika dimakan.

Ketika memilih bakso berbahan dasar udang pun harus jeli dalam pemilihan bahan bakunya. Sungut udang nan panjang, lapisan pada kepala dan kulit tubuh bagian luar harus dibuang terlebih dahulu.

Prosesnya pun tak langsung memasukkan udang tadi ke dalam gilingan, melainkan harus diremas pelan sambil ditambah garam, kemudian dicuci hingga bersih, kemudian barulah daging udang dihaluskan. Agar dagingnya bisa dibentuk, udang harus diuleni atau dibanting-banting.

Pada termin pembuatan bakso ini, berbagai bumbu nan hampir sama seperti membuat bakso sapi, yaitu merica, bawang merah, bawang putih, dan garam.

Jangan lupa buat memasukkan tepung ke dalamnya,kemudian adonan dicampur hingga merata. Setelah semua tercampur, adonan ini siap dibentuk bulatan.

Tidak hanya daging sapi maupun ikan, ternyata bakso berbahan dasar daging ayam juga bisa digunakan. Pastikan buat memilih daging ayam nan tak ada tulangnya.

Tingkat kekenyalan bakso dari daging ayam memang tak sama dengan bakso daging sapi, namun bakso ini cocok buat dimakan anak-anak sebab teksturnya juga lebih halus.

Sementara bulatan-bulatan bakso dibentuk, air dalam panci dipanaskan di atas barah kecil hingga mendidih. Permasalahan nan kerap dialami ialah sulitnya menggenggam bakso sebab adonan justru lengket di tangan. Untuk mengatasinya, sebelum adonan dibuat bulatan, telapak tangan diolesi sedikit margarin atau minyak goreng.

Adonan nan akan dimasukkan ke dalam panci digenggam kuat hingga muncul di antara telunjuk dan ibu jari. Adonan tersebut diambil menggunakan donasi sendok, kira-kira dua sendok makan.

Tingkat kematangan bakso nan dibuat bisa dilihat dari mengapungnya bakso. Jika bakso sudah matang, otomatis bakso akan terapung di permukaan. Biasanya, proses ini berlangsung selama 15 menit.

Jika semua adonan sudah masuk ke dalam panci, tak ada salahnya buat membesarkan barah agar proses pematangan berjalan lebih cepat. Bakso nan sudah matang kemudian ditiriskan.

Proses pembuatan dari bakso tak berhenti sampai disini. Masih ada proses pembuatan kuah nan akan melengkapi sajian bakso. Bahan standar pembuatan kuah bakso daging sapi ialah tulang daging sapi dan air.

Tidak hanya itu, bumbu lain seperti bawang putih nan sudah digoreng dan dihaluskan, bawang merah, garam, gula, lada, daun bawang, dan kaldu juga perlu disiapkan.

Mula-mula, air di dalam panci dengan volume sinkron keinginan disiapkan, semua bumbu nan disebutkan di atas dimasukkan bersamaan, termasuk tulang sapi. Setelah semua mendidih, barah kompor dikecilkan namun kuah bakso tetap dibiarkan di dalam panci.



Hal nan perlu diperhatikan dalam membuat bakso

Bagi nan menyukai sayuran, menambahkan sawi hijau atau jenis sayuran lain pada bakso bisa menjadi alternatif. Jika sayuran bertipe keras, bisa disiasati dengan merebusnya terlebih dahulu, kemudiang baru dimasukkan ke dalam kuah bakso.

Biasanya, bakso nan memiliki rasa gurih mengandung lebih banyak lemak. Untuk itu, dalam pembuatan bakso , pemilihan daging sapi harus dilakukan secara selektif. Jangan sampai bakso nan lezat ini justru memicu timbulnya penyakit dalam tubuh, seperti stroke dan kolesterol.

Bakso memang memiliki ketahanan nan cukup lama sekalipun berada di udara terbuka. Namun ketahanannya akan meningkat jika disimpan di lemari es. Sebelum disimpan, bakso terlebih dahulu dimasukkan ke dalam kantong plastik.

Bakso bisa ditaruh di bagian freezer maupun bagian bawahnya. Plastik rapat udara juga bisa membuat bakso lebih tahan lama sampai satu bulan.

Jika bakso ingin dimasak, jangan lupa buat merendamnya dalam air hangat. Nah, setelah mengetahui proses membuat bakso, tak ada salahnya buat mencoba di rumah.