Aceh dan Makanan Khas Aceh

Aceh dan Makanan Khas Aceh

Aceh atau Daerah Istimewa Aceh, merupakan bagian dari Negara Indonesia nan memiliki banyak kebudayaan, termasuk di dalamnya makanan khas Aceh. Wilayah ini juga memiliki sejarah nan juga panjang, terutama ketika membicarakan perjuangannya melawan Belanda pada saat masa-masa penjajahan. Aceh dengan segala keistimewaannya, menjadi bagian dari bangsa Indonesia nan tiada duanya.



Makanan Khas Aceh dan Kaitannya dengan Budaya Secara Luas

Hal-hal nan ada di Aceh, terutama menyangkut budaya dan tradisi, pastilah tak dapat ditemui di loka lain. Karena, memang masing-masing wilayah di Indonesia ini memiliki keunikan nan berbeda, termasuk ketika kita membicarakan tentang makanan khas.

Makanan khas ialah salah satu bentuk budaya sekelompok masyarakat. Makanan merupakan hal nan cukup dekat dengan manusia. Berbagai ciptaan kuliner nan lahir, pastilah memiliki interaksi nan cukup erat dengan kehidupan masyarakat itu sendiri. Misalnya, di daerah tersebut banyak sekali durian, makanan khas daerah tersebut niscaya tak jauh-jauh dari durian.

Begitupun dengan makanan khas Aceh ini. Makanan tradisional milik masyarakat Aceh lahir dari budaya dan tradisi masyarakat Acehnya itu sendiri. Resep-resep leluhur diturunkan secara tradisi pada generasi penerusnya. Pada akhirnya, saat membicarakan makanan khas, saat itu pula budaya suatu daerah ikut dibicarakan.

Anda tentu sering menemukan sebuah budaya pada masyarakat eksklusif nan hanya menyajikan makanan eksklusif pada acara-acara nan juga tertentu. Penyajian makanan tersebut tentu terkait dengan budaya atau tradisi nan tadi dimaksudkan. Bahwa makanan dan budaya nan ada pada satu masyarakat ialah dua hal nan sulit buat dipisahkan.

Hal ini tentu tak hanya terjadi di Aceh, atau Indonesia secara luas, tapi juga dialami oleh masyarakat global lainnya. Bagaimanapun juga, masyarakat dari negara lain memiliki budaya dan tradisi nan di dalamnya terdapat banyak hal, mulai dari makanan khas, tarian khas, hingga budaya nan sifatnya lebih pada perayaan.

Karena budaya atau tradisi ialah bukti bahwa manusia itu hidup. Mereka terus berkreasi melahirkan hal-hal baru nan pada akhirnya menjadi perwakilan eksistensi mereka di kehidupan luas. Budaya, dalam hal ini makanan khas, dapat mewakili kehadiran mereka pada cakupan sosial nan lebih luas. Karena apalagi nan dapat dibanggakan pada negara lain kecuali budaya nan dimiliki?



Aceh dan Makanan Khas Aceh

Sama seperti daerah-daerah lain di Indonesia, Aceh memiliki makanan khas nan cukup bervariasi. Anda nan kebetulan berasal dari Aceh niscaya tak asing dengan ragam makanan khas daerah istimewa nan satu itu.

Pada dasarnya, jenis makanan khas asal Aceh juga tak berbeda jauh dari makanan khas nan ada di daerah lain. Terdiri dari makanan ringan, lauk buat makan hingga minuman khas. Tetapi tak soal citarasa nan ditawarkan.

Makanan khas Aceh memiliki citarasa nan berbeda, meskipun secara garis besar, bumbu nan digunakan buat setiap olahan masakannya sama dengan bumbu buat membuat kuliner di daerah lain, tetap saja ada kekhasan nan tak dapat diterjemahkan dengan sekadar kata-kata. Ada sebuah nilai berbeda ketika kita menyantap makanan khas nan lahir dari sebuah budaya atau tradisi.

Lalu, apa sajakah makanan khas Aceh nan pastinya memiliki citarasa hebat? Berikut ialah ulasannya buat Anda!



1. Mie Aceh

Namanya saja sudah mengandung kata “Aceh”. Aceh di sini tentunya ditujukan bukti diri dari makanan khas ini. Sama seperti penamaan Ayam Taliwang, Siomay Bandung, Tahu Sumedang, dan jenis-jenis kudapan nan mewakili daerah asalnya. Makanan khas dari Aceh ini disediakan spesifik bagi Anda nan memang menggilai aneka olahan dari mie.

Bahan dasar pembuatan makanan ini tentu saja mie. Tetapi, mie nan digunakan berbeda dengan mie-mie nan biasa Anda sajikan di rumah-rumah. Mie buat membuat Mie Aceh ini berbentuk pipih dan lebar, tak seperti mie kebanyakan nan bulat dan membentuk seperti pipa. Rona mie buat membuat makanan ini juga cenderung kuning terang. Tidak pucat sepert mie-mie telor.

Mie Aceh tersedia dalam dua pilihan. Goreng dan kuah. Anda dapat bebas memilih mie mana nan akan dicicipi. Tenang saja, sebab keduanya memiliki citarasa nan lezat. Terang saja lezat, sebab Mie Aceh ini diracik dengan bumbu-bumbu khas Aceh.

Bumbu nan digunakan dalam pembuatan Mie Aceh ini semacam kari. Citarasa semakin lezat ketika bahan-bahan seperti daging sapi atau makhluk-makhluk bahari (udang, cumi dan ikan) ikut serta dicampurkan sebagai bahan pelengkap. Aroma kuliner ini semakin canggih ketika ditaburi oleh bawang goreng, daun bawang, dan seledri.

Mie Aceh cocok disantap saat cuaca sedang dingin, terutama Mie Aceh Kuah. Kuah dalam setiap porsinya akan sukses menghangatkan badan Anda. Menyantap Mie Aceh semakin paripurna ketika Anda melengkapinya dengan emping goreng, potongan bawang merah dan mentimun, serta membubuhkan sedikit air perasan jeruk nipis.

Untuk membuat makanan khas Aceh ini, bahan dan bumbu nan harus siapkan antara lain daging sapi, udang, kol, tauge, mie aceh, bawang merah dan putih, tomat nan warnanya merah, daun bawang, seledri, cuka dan kecap asin. Sementara buat bumbu nan dihaluskan, Anda harus menyiapkan bawang merah dan putih, cabai merah, bubuk kari, jinten, merica, dan garam. Cukup banyak, ya? Pantas jika rasa rempah pada Mie Aceh begitu terasa.



2. Gulee Itek

Gulee Itek atau gulai Itik dalam bahasa Indonesia ialah makanan khas Aceh dengan bahan dasar itik atau bebek. Anda nan tak begitu menyukai olahan bebek niscaya langsung mengernyitkan dahi. Tapi, tahukah Anda bahwa gulai bebek khas Aceh ini memiliki rasa nan lebih kuat? Bumbu-bumbu nan dimasukkan ketika mengolah bebek cukup “rumit”. Karena terlalu banyaknya bumbu nan dimasukkan, aroma anyir dari bebek tak akan begitu tercium.

Ya. Daging bebek memang memiliki aroma anyir nan cukup tajam dibandingkan dengan daging ayam, belum lagi tekstur dagingnya nan keras. Alasan-alasan itulah nan membuat bebek tak terlalu digemari. Tapi, menu bebek nan satu ini dijamin berbeda.

Gulee Itek dari Aceh nan paling terkenal datang dari daerah Bireun. Di daerah ini, bumbunya sangat terasa, belum lagi santan nan digunakan buat membuat kuah gulai cukup kental sehingga semakin menambah citarasa dari gulai itik ini. Penasaran? Anda dapat langsung mencobanya di restoran-restoran khas Aceh nan ada di sekitar loka tinggal Anda.



3. Martabak Aceh

Anda dapat jadi akan menebak bahwa martabak Aceh memiliki rasa nan sama dengan martabak-martabak nan banyak dijumpai di jalan-jalan, bukan? Sayangnya, tebakan Anda kurang tepat. Martabak Aceh, berbeda.

Secara bentuk, martabak Aceh ini mirip dengan telur dadar, tetapi, agak lebih tebal sebab adonan kulit martabaknya itu sendiri. Kulit martabak pada makanan khas Aceh ini seperti adonan buat membuat roti canai.

Setelah menggoreng kulit martabak, nan harus Anda lakukan selanjutnya ialah melumuri kulit setengah matang tersebut dengan kocokan telur nan sudah dicampur bawang merah dan daun bawang. Untuk melengkapi citarasa martabak Aceh, Anda dapat menikmati bersama dengan acar rawit dan bawang merah.



4. Sambai Asam Udeung

Bisa menebak apa bahan primer dalam kuliner khas Aceh nan satu ini? Ya. Udang. Anda penggila udang, wajib menyicipi makanan Aceh ini. Terbuat dari udang dengan rasa asam dan pedas nan dominan membuat siapa pun nan mencicipinya niscaya ketagihan.

Masakan khas Aceh ini cocok jika disantap dengan nasi hangat. Selain itu, Sambai Asam Udeung juga pas jika dijadikan penyerta Sie Reuboh atau daging rebus. Sie Reuboh sendiri merupakan makanan khas Aceh nan terbuat dari daging sapi nan direbus menggunakan campuran cuka lalu digoreng. Mirip dendeng tapi tak terlalu kering.

Bagaimana? Tertarik buat mencoba aneka makanan khas Aceh? Perkaya informasi masakan Anda dengan mencicipi aneka masakan khas Indonesia. Dengan demikian, secara tak langsung Anda juga ikut melestarikan kebudayaan Indonesia.