Minat Baca Anak dan Masyarakat

Minat Baca Anak dan Masyarakat

Minat baca ialah keinginan buat memahami dan menguasai bahan bacaan buat menambah kompetensi diri. Teori minat baca bisa Anda katakan sebagai konsep dasar nan menjadi acuan buat memahami dan menguasai konsep nan terkandung dalam bacaan.

Dengan memahami teori minat baca, maka setidaknya Anda menjadi tahu apa nan seharusnya dilakukan agar konsep membaca menjadi bagian integral diri Anda dan masyarakat.

Membaca itu merupakan keterampilan dasar nan dimiliki setiap orang. Keterampilan ini dimiliki sejalan dengan peningkatan usia dan lingkungan komunikasi nan dijalaninya.

Kemampuan ini merupakan penunjang dari kemampuan dasar lainnya, yaitu berbicara. Jika kedua kemampuan ini dikolaborasikan, maka lengkaplah kemampuan berkomunikasi seseorang. Minat baca harus didukung sedemikian rupa sehingga dengan perasaan enjoy, anak atau seseorang melakukan kegiatan tersebut.



Beberapa Pengertian Tentang Minat

Minat timbul dalam diri seseorang, termasuk di dalam diri Anda sebab diterimanya respon mempengaruhi sikap dari pihak berseberangan. Pesan nan disampaikan mampu membangkitkan perhatian seseorang sehingga menimbulkan perasaan mau turut serta dengan apa nan disampaikan dan pada akhirnya terjadilah perubahan sikap buat mau menerima seperti nan diharapakan orang nan memberikan stimulus akan minat, adapun menurut para pakar di jelaskan majemuk pengertian minat..

  1. Minat menurut Kamus Generik Bahasa Indonesia ialah : "Perhatian; keinginan buat memperhatikan atau melakukan sesuatu" (Badudu-Zain, 1994)
  2. "Minat ialah pencerahan seseorang, bahwa suatu obyek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya" (Buchori, 1985)
  3. Sedangkan minat menurut Kartini Kartono ialah : "Moment dari kesamaan nan terarah secara intensif kepada suatu obyek nan dianggap penting" (Kartono, 1990 )

Mekanisme minat seseorang timbul sebab adanya dorongan primitif (biologis) nan didukung oleh dorongan kultural (sosial), dimana dorongan primitif tersebut ada dalam diri seseorang dan tak akan berkembang dengan paripurna tanpa adanya dorongan kultural. Adapun nan dimaksud dengan minat primitif dan minat kultural ialah sebagai berikut :

  1. Minat Primitif Minat ini tmbul dari kebutuhan-kebutuhan jaringan dalam diri manusia itu sendiri (biologis) nan berkisar pada makanan dan kebebasn aktifitas. Ketiga unsur tersebut akan bisa memuaskan dorongan buat mempertahankan pertahanan organisme, meskipun secara tak langsung tak ada sangkut pautnya dapa diri seseorang.;
  2. Minat Kultural Minat ini timbul dari dorongan sosial yaitu perbuatan belajar dengan tingkat nan lebih tinggi. Karena tingkat nan lebih tinggi merupakan sesuatu nan lebih krusial bagi manusia terdidik, ditandai oleh adanya minat nan benar-benar luas terhadap hal-hal nan bernilai (Buchori, 1989 ).


Proses terbentuknya minat

Perlu Anda ketahui bahwa proses terbentunya minat terdiri dari beberapa tahapan, menurut beberapa pakar yaitu :

Wilbur Schram dalam buku The Anatomy Of Attention mengemukakan bahwa minat pada dasarnya terdiri dari beberapa unsur, yaitu :

  1. Avaibility, apabila seseorang mempunyai minat terhadap sesuatu, maka pastilah ada sesuautu nan menarik, nan menyebabkannya, mengarahkan pandangannya, perhatian dan mungkin juga perasaanya. Dengan kata lain ada sesuatu nan tersedia (something available).
  2. Contras, atau paradoksal yaitu sesuatu nan menonjol, sesuatu nan lain dari nan biasa ada, sesuatu nan perlu dilihat, dan disaksikan.
  3. Reward/threat, reward yaitu ganjaran, hadiah, sesuatu nan menyenagkan dan bermanfaat. Sedangkan nan dimaksud denga threat ialah gangguan, kendala atau sesuatu nan tak mengenakan perasaan

Adapun menurut Sastropoetro. Timbulnya minat, minat bisa terbagi ke dalam tiga unsur, yaitu adanya sesuatu nan diminati dengan lingkungan, kemudian adanya asa nan menyenangkan atau bermanfaat atau mungkin juga sesuatu nan tak menyenangkan dan bahkan mungkin akan menganggunya. :

  1. Timbulnya perhatian, nan berarti komunikasi dalam benaknya menyukai suatu obyek atau dalam tingkah lakunya mancari keterangan tentang pesan nan diterimanya itu karea menarik.
  2. Timbulnya keinginan, selanjutnya pada komunikan akan timbul keinginan, artinya ia menginginkan pesan itu bermanfaat baginya dan dimlikinya.
  3. kegiatan terdahulu kemudian disusun dengan pertimbangan mengenai bermanfaat tidaknya, bilamana ia menerima pesan tersebut dan melaksanakannya (Sastropoetro, 1990).


Minat Baca Anak dan Masyarakat

Sebenarnya, jika Anda jujur, Anda dapati minat baca anak-anak dan masyarakat sangatlah rendah. Hal ini bisa Anda koreksi dari jumlah pengunjung perpustakaan, baik perpustakaan sekolah maupun perpustakaan generik daerah.

Seringkali petugas perpustakaan bingung di mejanya masing-masing. Bukan sebab terlalu sibuk melayani pengunjung, tetapi bingung sebab memikirkan apa nan harus dilakukan.

Ini merupakan indikasi rendahnya minat baca anak-anak ataupun masyarakat. Mereka merasa tak perlu atas kegunaan membaca. Mereka memang tak melihat kegunaan tersebut karena kegunaan tersebut tak langsung dirasakan. Bagi mereka nan terpenting bisa melakukan dan tak krusial teori-teori nan ada di dalam buku.

Selain, rendahnya minat baca pada anak-anak ataupun masyarakat, indikasi rendahnya minat baca bisa kita lihat dari sedikitnya toko buku nan ada di setiap kota, terutama kota kecil.

Cukup banyak toko buku nan terpaksa menutup kegiatannya karena pembeli nan sedikit. Secara nasional hal ini bisa Anda lihat dari sedikitnya jumlah penerbitan buku di negeri ini. Jumlah judul buku nan diterbitkan oleh penerbit setiap tahunnya sangatlah sedikit.



Rendahnya Minat Baca Anak Didik

Belum lagi ketika kemampuan tersebut Anda kaitkan dengan proses pendidikan dan pembelajaran. Sangat jelas terlihat betapa anak didik rendah sekali minat bacanya.hal ini terlihat ketika mereka ditugaskan buat membaca bacaan di buku.

Ternyata mereka tak mampu membaca secara baik dan benar. Intonasi kata dan kalimat nan dibaca sama sekali tak sesuai. Bahkan, tak sporadis nan tak tahu bahwa kalimat nan dibacanya sudah titik. Mereka terus membaca, seperti kereta barah tanpa stasiun. Terus saja melaju, menabrak tanda baca titik ataupun koma.

Apalagi, jika Anda mengevaluasi anak nan telah Anda tugaskan buat membaca. Ternyata mereka tak memahami isi bacaan nan sudah dibacanya. Mereka membaca tanpa penghayatan dan pengikatan makna. Kalimat demi kalimat nan dibaca mengalir begitu saja. Padahal, membaca merupakan salah satu cara buat bisa mempelajari sesuatu ilmu dan sebagainya.



Beberapa teori tentang minat baca

Untuk menjelaskan lebih terinci, maka Anda bisa menjelaskan konsep minat baca sebagai begitu:

  1. Minat Baca ialah Niat buat Melakukan Kegiatan Membaca Hal pertama harus Anda lakukan agar anak mempunyai minat dalam kegiatan membaca ialah membangkitkan niat mereka. Anda harus bangkitkan niat membaca mereka. Jika mereka sudah mempunyai niat buat membaca, maka selanjutnya mereka niscaya ingin membaca berbagai buku.
  2. Minat Baca ialah Keinginan buat Melakukan Kegiatan Membaca Bahwa Anda bisa membaca didasari oleh keinginan agar bisa membaca. Ini merupakan dasar melakukan kegiatan membaca. Jika Anda ingin membangkitkan minat baca anak, maka Anda tumbuhkan dulu keinginan buat mengetahui segala hal melalui kegiatan membaca.
  3. Minat Baca ialah Kesukaan Terhadap Kegiatan Membaca Setelah Anda sukses membangkitkan keinginan membaca, maka selanjutnya dengan muda kegiatan tersebut dilaksanakan. Hal ini sebab anak-anak nan sudah mempunyai keinginan membaca dan diberikan fasilitas nan sesuai, keinginan tersebut akan berubah menajdi kesukaan pada kegiatan membaca.

Dengan demikian, Anda telah mendapatkan beberapa teori minat baca. Asa Anda jika minat baca ini sudah bisa dijadikan sebagai pemahaman secara integral dalam diri seseorang, maka selanjutnya membaca akan menjadi sebuah kebutuhan hidup, sebagaimana kebutuhan makan, sandang, dan papan. Semoga dapat terjadi.