Sejarah Tentang Bank BRI

Sejarah Tentang Bank BRI

Siapa nan tak tahu tentang bank BRI nan satu ini. BRI ialah salah satu bank senior nan ada di Indonesia. BRI nan mempunyai singkatan dari Bank Rakyat Indonesia ini ialah sebuah bank pemerintah terbesar di Indonesia. BRI pada awalnya didirikan di Jawa Tengah tepatnya di Purwokerto oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja.

BRI mempunyai nama asal De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden nan mempunyai arti Bank Donasi dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto. BRI ini ialah forum keuangan nan melayani orang-orang pribumi sebab pada awalnya BRI didirikan pada masa Hindia Belanda. Didirikan pada tanggal 16 Desember 1895, BRI menetapkan bahwa tanggal itu ialah hari kelahirannya.



Sejarah Tentang Bank BRI

BRI ialah bank pemerintahan pertama di Indonesia berdasarkan peraturan pemerintah No. 1 tahun 1946 pasal 1. Keputusan pemerintah ini ada setelah kemerdekaan Republik Indonesia . BRI sempat berhenti beberapa waktu ketika perang buat mempertahankan kemerdekaan tahun 1948 dan aktif kembali setelah perjanjian Renville tahun 1949 dan merubah namanya menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.

Pada tahun 1960, dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) melalui PERPU No. 41. BKTN ini ialah peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Setelah itu, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi dan Nelayan berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965.

Pada Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 dan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992, BRI mempunyai status perseroan terbatas sejak 1 Agustus tahun 1992. Pada saat itu, kepemilikan BRI masih 100% di tangan Pemerintahan Republik Indonesia.

Pada tahun 2003, Pemerintah Republik Indonesia memutuskan buat menjual sahamnya sebesar 30%. Hal itu menjadikan BRI sebagai perusahaan Publik nan mempunyai mana resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan digunakan sampai saat ini. Sekarang ini, pemegang saham pemerintah Republik Indonesia ialah sebesar 56,75%, sedangkan pemegang saham publik ialah 43,25 %.



Perkembangan Tentang Bank Rakyat Indonesia

BRI nan mempunyai jargon "Melayani dengan setulus hati" ini mempunyai banyak bidang usaha nan berkembang sampai sekarang.Ini dibuktikan dengan kekonsistenan BRI buat fokus melayani masyarakat kecil yaitu memberikan fasilitas kredit pada golongan pengusaha kecil.

Salah satu contoh pelayannanya ialah adanya perkembangan penyaluran KUK (Kredit Usaha Kecil ) di tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 miliar dan pada tahun 1995 meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar dan meningkat lagi sampai bulan September tahun 1999 menjadi Rp. 20.466 miliar.

Sampai saat ini, BRI sudah mempunyai 4.447 buah unit kerja , nan terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor wilayah, 12 Kantor Pemeriksaan /SPI, 170 Kantor Cabang ( dalam negeri ), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 kantor Kas Bayar, 6 kantor Mobil Bank, 193 P.POINT, 3705 BRI UNIT, dan 357 Pos Pelayanan Desa.

Bank BRI memang mudah kita temukan di berbagai daerah di Indonesia bahkan sampai ke tempat-tempat kecil di wilayah Indonesia. BRI meluncurkan sistem e-Tax pada Januari 2013 buat memudahkan masyarakat membayar pajak secara online melalui cash dan management.



Program Kredit Usaha Rakyat BRI

BRI mempunyai plafon kredit nan dinamakan Kredit Kapital Kerja atau Kredit Investasi sampai dengan Rp. 500 juta buat usaha mikro, kecil dan koperasi nan mempunyai usaha produktif. Para peminjam kredit akan mendapatkan agunan dari Perusahaan Penjamin.

Kredit usaha rakyat mempunyai tujuan buat meningkatkan akses pembiayaan UMKM dan K kepada Bank. Kredit Usaha Rakyat atau nan disingkat menjadi KUR itu juga mempunyai tujuan buat membuat UMKM sebuah pembelajaran buat menjadi debitur nan bankable sehingga bisa dilayani sinkron ketentuan komersial perbankan . KUR tentang bank BRI juga diharapkan dapat menjadi usaha nan dibiayai nan bisa tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan.

Jika ingin membuka KUR Mikro misalnya, syaratnya ialah calon debitur ialah individu nan melakukan usaha produktif nan layak. Calon debitur juga harus memiliki legalitas lengkap seperti KTP dan KK juga mempunyai usaha nan sudah berjalan minimal 6 bulan.

Jika ingin membuka KUR Ritel syarat nan harus dipenuhi yaitu calon debitur haruslah individu (perorangan / badan hukum), kelompok, atau badan koperasi nan melakukan usaha produktif nan layak. Memiliki legalitas nan lengkap seperti KTP/SIM dan KK buat individu. Sementara itu, buat kelompok memiliki surat pengukuhan dari instansi terkait atau Surat Keterangan dari Kepala Desa / Kelurahan / akta notaris.

Untuk badan koperasi atau badan usaha lain legalitas nan diperlukan sinkron ketentuan nan berlaku. Lama usaha nan sudah berjalan harus minimal 6 bulan. Syarat memiliki KUR Ritel juga harus mempunyai perijinan jika ingin mengajukan plafon kredit sampai dengan Rp. 100 juta, yaitu harus menyertakan SIUP, TDP dan SITU atau Surat Keterangan Dari Kepala Desa atau Lurah. Selain itu, Untuk pengajuan plafon kredit lebih dari Rp. 100 juta sine qua non perijinan minimal SIUP atau berdasarkan syarat nan berlaku.

Untuk peminjaman KUR Linkage program (Executing) persyaratannya yaitu calon debitur ialah BKD, Koperasi sekunder, KSP/USP, BPR/BPRS, Forum Keuangan Non Bank, Kelompok usaha, LKM diperbolehkan mendapatkan fasilitas pembiayaan dari perbankan namun tak sedang menikmati Kredit Program Pemerintah. Calon debitur harus memiliki legalitas nan lengkap seperti AD/ART, memiliki ijin usaha dari pihak nan berwenang dan sebagai pengurus aktif. Lama usaha nan sudah dijalani minimal 6 bulan.

Untuk peminjaman kapital KUR Linkage program (Channeling) persyaratannya ialah calon debitur ialah end user, nan tak sedang menikmati KMK atau KI dan atau Kredit Pemerintahan, namun jika mempunyai Kredit Konsumtif diperbolehkan. Calon debitur dari forum linkage diperbolehkan sedang mendapatkan pembiayaan dari Perbankan maupun dari Kredit Program Pemerintah. Legalitas nan diperlukan dari end user sinkron dengan KUR mikro dan KUR ritel.



Serba-serbi BRI

Sama seperti bank lainnya, BRI juga memudahkan pembayaran listrik di mana-mana. Pembayaran listrik dapat dilakukan di internet banking, ATM, teller dan SMS banking . Untuk mendaftarkan SMS banking, nasabah harus membuatnya terlebih dahulu ke custumer service buat mengaktifkan nomer telepon seluler kita.

Dengan SMS banking, segala transaksi akan lebih mudah. Karena di mana pun dan kapan pun kita dapat transfer uang, melihat saldo dan membayar tagihan-tagihan termasuk tagihan listrik. Jika ingin membeli pulsa juga kita dapat gunakan sms banking di mana saja. Untuk Anda nan mempunyai smartphone seperti Blackberry , Android dan iPhone, pelaksanaan BRI dapat diunduh di Blackberry application world, Google play, atau iTunes.

Sekarang, dengan menabung di BRI dalam jumlah tertentu, kita dapat mendapatkan hadiah langsung berupa sepeda , tablet, kamera digital, jam tangan, blender, iPhone atau Blackberry. Jadi tunggu apalagi? Menabung di BRI banyak untungnya.

Nah, itulah klarifikasi tentang bank BRI (Bank Rakyat Indonesia). Sebagai bank pemerintah terbesar, BRI menjadi salah satu bank nan berperan krusial dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat kecil nan membutuhkan modal. Hal ini dikarenakan BRI memiliki program nan memprioritaskan usaha kecil menengah.

Selamat berinvestasi.