Siasat Taraf Suku Bunga

Siasat Taraf Suku Bunga

Kehadiran bank syariah atau sekarang dikenal dengan nama IB ( Islamic Bank ) membuat iklim perbankan di Indonesia semakin bergairah. Hampir semua bank konvensional besar mempunyai cabang syariahnya. Sebut saja, Permata Bank, Mandiri, Bukopin, Bank Mega, dan bank-bank besar lainnya.

Belum lagi, Bank Muamalat nan merupakan bank syariah pertama di Indonesia dan BMT-BMT nan banyak tersebar di seluruh Indonesia. Bagaimana dengan taraf suku kembang deposito bank syariah?



Bagi Hasil

Bank syariah tak mengenal bunga, tetapi bagi hasil. Taraf bagi hasil dengan patokan BI rate sekarang nan 6,5 persen, bila dikonversikan hampir sama. Misalnya, Bank Muamalat nan memberikan bagi hasil buat deposito per satu bulan sebesar 6,25 persen; 3 bulan sebesar 6,38 persen. Bagi hasil tersebut masih di bawah BI rate.

Begitupun dengan Bank Syariah Mandiri. Pemberian suku kembang depositonya setara dengan 6 persen. Untuk suku kembang tabungan, bila dikonversikan hanya sekitar 2 hingga 2,5 persen. Taraf suku kembang ini sudah berjalan beberapa bulan belakangan.

Kestabilan ini cukup membantu kalangan bisnis buat menjalankan bisnisnya dengan lebih tenang dan terarah. Tidak adanya gonjang-ganjing taraf suku kembang nan terlalu mencolok, sudah cukup membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia ditahun ini.



Masihkah Bunga Minded?

Ketika krisis moneter terjadi pada 1998, taraf suku kembang deposito sangat tinggi. Bagi para penabung, hal seperti ini tak menjadi masalah. Namun, masalah bagi nan mempunyai hutang di bank. Tingginya taraf suku kembang telah membuat mereka kesulitan membayar hutangnya tepat waktu.

Bagaimana dengan sekarang? Sepertinya, taraf suku kembang bukan lagi faktor nan menentukan apakah seorang nasabah akan menabung di bank satu atau di bank lainnya. Masyarakat semakin sadar bahwa taraf suku kembang tinggi nan diberikan sebuah bank, apalagi melebih BI rate , harus diwaspadai. Kasus Bank Century masih segar dalam ingatan.

Seperti nan terjadi pada masyarakat Amerika dan Jepang nan taraf suku kembang banknya mendekati nol tetapi mereka masih menggunakan jasa perbankan, masyarakat Indonesia kalangan menengah ke atas pun sudah mempunyai pemikiran nan sama.

Bagi orang-orang dari kalangan ini, jasa perbankan ialah jasa servis. Servis nan baiklah nan menjadi acuan pemilihan suatu bank, bukan suku bunga. Faktor lain mungkin bersifat politis dan adanya faktor saling menguntungkan.



Siasat Taraf Suku Bunga

Walau bagaimanapun, tak bisa dipungkiri bahwa bagi kalangan tertentu, taraf suku kembang masih menjadi daya tarik. Karena bank-bank partikelir dianjurkan buat tak memberikan taraf suku kembang melebihi BI rate , ada bank-bank nan mensiasati taraf suku kembang dengan memberikan hadiah menarik.

Akhirnya, ada pemikiran buat mengaudit hadiah-hadiah nan diberikan oleh bank. Pemberian hadiah ini tak hanya dilakukan oleh bank-bank konvensional, bank-bank syariah pun melakukannya.

Lihat saja Bank Syariah Berdikari nan baru saja merampungkan program tabungan berhadiahnya buat periode hingga 31 Oktober 2010 dan Bank Muamalat nan program berhadiahnya masih berjalan buat periode kedua.

Suku kembang ialah instrumen bank buat mendapatkan untung. Jadi, bagiamanapun, bank berusaha buat meraih laba sebanyak-banyaknya. Sementara bagi para penabung, taraf suku kembang juga memberikan penghasilan tambahan.

Akan tetapi, tambahan ini hendaknya tak dijadikan patokan buat menabung di suatu bank. Terutama, bila taraf suku kembang merugikan pihak-pihak nan berhutang kepada bank. Sistem bagi hasil nan ada di bank-bank syariah masih lebih adil.