NSP dan Toko Musik Online

NSP dan Toko Musik Online

NSP bukan kata nan asing lagi beberapa tahun belakangan ini. NSP merupakan singkatan dari Nada Sambung Pribadi terjemahan dari Ring Back Tone atau RBT. Sepertinya cukup banyak pengguna ponsel nan memanfaatkan NSP. Meskipun buat itu harus bayar mereka tak merasa keberatan.

NSP pernah menjadi sangat tren di tanah air. Jutaan orang menikmati layanan ini. Para seniman dan provider ponsel menanggung untung nan tak sedikit. NSP seolah menjadi jalan keluar buat masalah penjualan kaset dan CD dunia nan memang sangat menurun. Akan tetapi ada dampak lain nan dirasakan. Para musisi berlomba-lomba mengeluarkan single dan dipromosikan dengan begitu gencar. Salah satunya ialah melalui NSP. Album fisik sudah tak menjadi prioritas lagi.

Sebelum keluarnya pelarangan NSP statistiknya memang menunjukkan penurunan nan signifikan. Diduga itu sebab kejenuhan terhadap kehadiran NSP nan sudah cukup lama. Sebenarnya, segelintir musisi merasa kehadiran NSP justru menurunkan kreativitas mereka. Karena orang-orang berbakat itu kurang tertarik membuat album.

NSP mencatat sejarah nan cukup manis buat banyak musisi, sebut saja Samsons. Mereka pernah mencatat rekor nan mencengangkan pada tahun 2008 silam. Lagu "Kenangan nan Terindah" dari album berjudul "Samsons" ternyata mampu memikat hingga lebih dari empat juta orang buat digunakan sebagai NSP. Suatu angka nan luar biasa. Itu hanya dari satu lagu. Belum lagi "Bukan Diriku" nan dipilih lebih dari dua juta orang dan lagu-lagu lainnya.

Di tahun itu, NSP lagu-lagu Samsons syahdan menembus angka sebelas juta. Label rekaman nan menaungi Samsons mengklaim bahwa pencapaian grup asal Jakarta itu telah sukses memecahkan rekor dunia. Hal senada dialami grup musik Hijau Daun.



NSP dan Masalah

Anda tentu tak asing dengan iklan NSP atau RBT nan begitu populer itu. Bahkan di sampul sebuah album niscaya tertulis kode dari NSP nan dapat digunakan. Jadi, Anda hanya tinggal menghubungi operator seluler nan Anda gunakan dan memilih lagu nan akan dijadikan NSP. Kode tersebut mempermudah memilih lagu favorit.

Telkomsel ialah operator selular pertama nan mengenalkan NSP di Indonesia. Kini, semua operator selular telah menyediakan layanan ini. Biaya NSP biasanya dipotong dari pulsa nan ada di ponsel seseorang. Ada nan menawarkan tarif selama sebulan ada juga nan hanya seminggu. Jadi, NSP ditawarkan dengan variatif.

Awalnya, NSP diperkenalkan di Korea. Indonesia baru mempopulerkannya di tahun 2005. NSP terus berkembang demikian besar sehingga memberi laba tak sedikit kepada opoerator selular.

NSP sebenarnya cukup unik. Anda membayar NSP namun tak pernah mendengarnya, bukan? NSP seolah menjadi pelayanan terhadap orang-orang nan menelepon Anda. Menunggu telepon diangkat, si penelepon disuguhi lagu sebagai pengganti nada tunggu nan biasanya berbunyi "tuutt...tuutt...tuutt. ..."

Akan tetapi, belakangan ini NSP menghadapi masalah. Banyak pengguna ponsel nan mengeluhkan perpanjangan NSP nan tanpa persetujuan dari nan bersangkutan. NSP secara otomatis dilanjutkan meskipun sudah habis masanya. Dengan demikian, pulsa pun kembali dipotong. Demikian juga SMS bertarif premium nan tetap aktif meski sudah dinonaktifkan.

Hal ini akhirnya menimbulkan keluhan dari para konsumen. Akhirnya, pemerintahan pun mengambil tindakan dengan melarang penggunaan keduanya. Tahukah Anda kalau sebuah provider ponsel dapat mengeruk laba hingga puluhan miliar setiap minggunya? Itu hanya berasal dari NSP serta dari satu provider saja loh !

Saat ini, penjualan album fisik berupa kaset dan CD mengalami penurunan nan sangat drastis. Ini salah satu akibat dari meningkatnya pembajakan sekaligus kemajuan teknologi nan tidak terbendung lagi. Di global maya lagu-lagu terbaru bisa diunduh. Bahkan tak sporadis dengan gratis.



NSP dan Toko Musik Online

NSP pernah berada di puncak kejayaan namun, sepertinya saat ini harus tahu diri dan bersiap buat minggir. Mereka harus memberi jalan pada kenyataan baru di industri musik, yaitu toko musik online .

Bagi penggemar acara musik tentu Anda ingat pada acara "The Voice". Ini ialah sebuah acara pencarian talenta di Amerika nan tergolong unik. Mengapa unik? Karena para juri sama sekali tak diperkenankan buat melihat sosok penyanyi nan sedang tampil. Mereka harus membalikkan kursi membelakangi para peserta. Jika suara penyanyi menarik perhatian, mereka harus menekan tombol. Setelah itu, bangku pun berbalik dan juri bisa melihat siapa nan sedang bernyanyi.

Acara ini dinilai lebih baik dibanding American Idol. Apalagi juri-jurinya selalu berbahasa dengan santun. Setiap juri akan menjadi instruktur buat 8 orang calon penyanyi. Di mana kedelapan orang penyanyi itu akan diseleksi lagi.

Pada akhirnya, para juri akan diwakili satu orang penyanyinya di babak final. Tidak seperti American Idol nan memberi keputusan kepada penonton di rumah buat memilih siapa nan akan maju ke babak selanjutnya, The Voice memadukannya dengan pilihan juri. Jadi, tiap juri mempunyai kekuatan suara sebanyak 50% buat menentukan anak didiknya nan pantas melaju ke babak selanjutnya. Baru sisanya bergantung pada pilihan penonton. Juri acara ini pun bukan main-main. Ada Cee Loo Green, Blake Shelton, Christina Aguilera dan si tampan Adam Levine.

Ada seorang penyanyi pria berkulit hitam namanya Javier Colon. Suaranya luar biasa indah. Ketika di salah satu babak dia pernah menyanyikan lagu Angel . Lagu itu menjadi begitu memukau sehingga dia mendapat standing applouse nan cukup lama dan menjadi trending topic di Twitter.

Nah , ketika di babak penyisihan suara Javier Colon sukses memikat keempat juri. Semuanya memilih buat menjadi instruktur Colon. Uniknya The Voice , jika ada lebih dari satu juri nan memilih maka penyanyilah nan berhak memutuskan siapa pelatihnya.

Anda dapat bayangkan bagaimana seorang calon penyanyi harus memilih satu di antara 4 nama besar itu. Akan tetapi, sejak awal Colon tak bingung dan sudah tahu harus memilih siapa. Dia memutuskan menerima "pinangan" Adam Levine. Keputusan nan sangat tepat sebab Adam akhirnya menemaninya merebut posisi pertama.

Lalu, ada Dia Frampton nan pemalu. Namun, Blake Shelton sukses mengubahnya menjadi penyanyi berkarakter dengan suara nan sangat unik. Meski hanya menempati posisi kedua di acara itu Dia Frampton mengukir sejarah tersendiri di global musik online . Lagu-lagunya menjadi jawara di iTunes, toko musik online dari Apple.

Saat acara ini berlangsung, iTunes menjadi toko musik online nan sangat laris. Lagu-lagu nan dibawakan di ajang The Voice laris manis dan diunduh dari seluruh dunia. Tapi di sini pengunduhan tak dilakukan dengan perdeo melainkan berbayar. Industri musik pun bergerak lagi ke arah nan tak pernah dibayangkan sebelumnya.

Dengan membeli lagu di toko musik online orang bisa menyimpannya di mana saja. Entah itu di ponsel, komputer, tablet atau MP3. Musik pun dapat dinikmati oleh pembelinya. Tak seperti NSP nan justru dinikmati pihak lain.

Setelah iTunes menengguk berhasil seperti kesuksesan NSP, giliran Google nan meluncurkan toko musik online- nya. Hanya saja Google sementara ini hanya beroperasi di Amerika Perkumpulan saja. Uniknya, Google menyediakan loka bagi para pemusik nan masih belum terkenal buat mempromosikan lagu-lagu mereka dan menentukan sendiri harganya. Para pemusik cukup membayar sebesar 25 dolar dan memberi Google laba senilai 30%.