Faktor pemicu terjadinya kondisi ini di antaranya :

Faktor pemicu terjadinya kondisi ini di antaranya :

Dehidrasi ialah kondisi ketika tubuh kita mengalami kekurangan cairan. Gejala nan timbul berupa rasa haus nan tinggi, tenggorokan terasa seperti kering kerontang, bibir pecah-pecah layaknya tanah nan tertimpa musim kemarau berkepanjangan, hingga kelelahan nan luar biasa.

Dehidrasi memang bukan penyakit tetapi jika dibiarkan kondisi kekeringan dalam tubuh kita ini dapat menimbulkan berbagai penyakit nan serius. Dalam kasus tertentu, kondisi ini menjadi indikasi adanya suatu penyakit nan bersarang dalam tubuh kita.



Gejala Kehilangan cairan tubuh dan Penyebabnya

Setidaknya ada lebih dari tiga tanda nan menunjukkan terjadinya kondisi ini dalam tubuh. Gejala-gejala tersebut dapat menyerang siapa saja mulai dari balita, anak-anak, remaja, dewasa hingga orangtua. Fungsi organ tubuh nan sudah mulai melemah juga dapat memperburuk gejala kehilangan cairan tubuh hingga menimbulkan penyakit tertentu.

Gejala-gejala nan mudah dikenali yaitu :

  1. Haus.

Ini merupakan gejala nan sering ditemui. Dengan meminum air gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya. Indikasi bahwa kebutuhan cairan Anda kurang pada saat itu. Perhatikan jika Anda terus menerus merasa haus padahal konfiden betul jika asupan air sudah sangat mencukupi. Dapat jadi Anda menderita penyakit eksklusif seperti Diabetes.

  1. Mengantuk dan Kurang Gairah

Kondisi ini biasa terjadi ketika kehilangan cairan tubuh muncul supaya tubuh bisa menghemat persediaan air nan sedikit dalam tubuh. Gejala ini tak selalu dibarengi dengan gejala lain. Lesu, mengantuk dan kurang bergairah menandakan kalau Anda belum cukup minum air.

  1. Sakit Kepala

Sakit kepala nan kerap datang dalam hari-hari Anda dapat jadi pertanda kehilangan cairan tubuh nan cukup parah dalam tubuh Anda. Sakit kepala itu jika tak langsung ditangani biasanya akan berlanjut pada rasa letih nan luar biasa. Cobalah minum air putih dalam jumlah nan dapat diterima kerongkongan Anda secara perlahan.

  1. Kulit Kering

Kulit tubuh Anda terasa kering, bersisik dan kasar ? cobalah buat mengaplikasikan pelembab spesifik kulit nan berbentuk krim atau lotion secara teratur setiap hari. Jika kulit masih kering juga berarti Anda kekurangan cairan harian dalam tubuh.

  1. Keruhnya Air Seni

Urine nan berwarna kuning keruh hingga gelap atau bahkan cokelat menandakan kalau tubuh mengalami kehilangan cairan tubuh berat. Segera ambil gelas Anda dan isi dengan air putih berulang kali. Habiskan gelas demi gelas air secara perlahan.

  1. Mulut Terasa Kering

Seperti rasa haus nan teramat sangat, mulut kering juga merupakan indikasi dehidrasi. Namun, sebelum menyimpulkan demikian ada baiknya Anda memeriksa apakah sejauh ini sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Sebagian besar obat-obatan dapat membuat mulut terasa kering sebagai dampak dari imbas sampingnya.

  1. Pusing

Berbeda dengan sakit kepala, pusing ialah keadaan kepala terasa berputar yaitu vertigo. Cairan nan terdapat dalam kepala menjadi tak seimbang sebab kurangnya asupan air putih. Pusing nan disertai dengan nyeri pada bagian belakang seperti punggung dan bahu menjadi tanda bahwa Anda sedang mengalami dehidrasi.

  1. Lapar nan Bertubi-tubi

Jika Anda merasa lapar terus menerus padahal sudah makan beberapa menit nan lalu, kemungkinan Anda sedang mengalami dehidrasi. Cobalah buat minum segelas air putih terlebih dahulu sebelum memutuskan buat kembali makan. Kehilangan cairan tubuh pada tubuh Anda akan segera hilang bersamaan dengan rasa lapar tersebut.

  1. Meningkatnya Detak Jantung

Jika detak jantung Anda tiba-tiba menjadi cepat jangan terburu-buru menyimpulkan kalau ada sesuatu nan parah dalam jantung. Dapat jadi Anda mengalami kehilangan cairan tubuh nan sangat parah.

Hal ini biasa terjadi pada orang dewasa ketika ritme hidupnya semakin berat. Sadarilah sejak dini kebutuhan air putih agar ketika pekerjaan dan gaya hayati menuntut semakin keras kerja tubuh Anda, Anda masih dapat mengatasinya.

  1. Berat badan nan semakin menyusut. Kehilangan cairan tubuh juga dapat menyusutkan bobot tubuh.


Faktor pemicu terjadinya kondisi ini di antaranya :
  1. Lingkungan

Udara dan suhu di sekitar kita seringkali menjadi penyebab primer timbulnya dehidrasi. Udara nan panas dan cenderung lembab membuat tubuh kita menjadi berkeringat dan kulit menjadi kering. Bila mengunjungi loka dengan ketinggian di atas 2500 meter seringkali menyebabkan kehilangan cairan tubuh sebab nafas menjadi lebih cepat dan urin lebih sering keluar.

  1. Olahraga

Dengan melakukan kegiatan biasa sehari-hari seperti berjalan kaki, bekerja, dan beribadah asupan air putih atau cairan nan diperlukan kurang lebih sekitar 2 liter buat orang dewasa. Jika ditambah dengan olahraga ringan maka tubuh memerlukan satu sampai dua gelas air putih sebagai kebutuhan tambahan.

Selanjutnya olahraga berat memerlukan lebih dari itu. Jangan sampai Anda melakukan olahraga tetapi kebutuhan air sama dengan hari-hari biasa. Bisa-bisa Anda akan diserang dehidrasi.

  1. Hamil dan Menyusui

Ibu hamil dan menyusui kerap mengalami gejala dehidrasi. Kebutuhan ibu hamil terhadap air putih rata-rata sekitar 10 gelas per hari atau setara dengan 2,4 liter air. Bagi ibu menyusui kebutuhan air putih lebih banyak yaitu sekitar 3 liter.

  1. Kondisi Kesehatan Tubuh nan Menurun

Kondisi kesehatan nan menurun seringkali disebabkan oleh penyakit tertentu. Beberapa penyakit seperti diare, demam, kelainan jantung, ginjal, infeksi kandung kemih, dan hati umumnya menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan.

Pengeluaran air dari dalam tubuh dampak kondisi sakit tersebut sering menjadi pemicu hilangnya banyak cairan tubuh. Kehilangan cairan tubuh juga terjadi dampak penderita sering muntah sebab dorongan bakteri dan virus dalam tubuh.

  1. Kurangnya nafsu makan dampak kondisi emosi dan psikologis serta peradangan pada kerongkongan.


Pencegahan dan Penanganan Dehidrasi

Dehidrasi sesungguhnya bisa diatasi jika kita menyadari adanya gejala dalam tubuh. Cobalah mendisiplinkan diri setelah kondisi initertangani. Tindakan preventif atau pencegahan diperlukan agar tak semakin parah.

Pencegahan nan bisa Anda lakukan di antaranya :

  1. Ingat dalam satu hari kita memerlukan 8 gelas air atau sekitar 2 liter buat memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Makanan nan kita konsumsi juga mempengaruhi asupan cairan nan diperlukan tubuh. Disiplinkan diri buat minum 2 liter air tiap hari. Abaikan rasa risi akan terjadinya perut kembung. Minum secara berkala agar perut Anda juga terasa nyaman.
  1. Jika harus melakukan aktivitas berlebih di siang hari apalagi jika lingkungannya agak panas dan lembab, pastikan Anda meminum air putih lebih banyak dari biasanya.

  2. Hindari minuman beralkohol nan bisa menyerap cairan dalam tubuh Anda.

  3. Minum air putih sebelum olahraga, saat istirahat sejenak dan sesudah olahraga dalam jumlah nan cukup dan bisa diterima perut.

  4. Di antara waktu makan sesekali minum air putih beberapa teguk buat membantu proses pencernaan dan menghindari dehidrasi.

Penanganan nan dapat Anda lakukan antara lain :

  1. Penanganan Isotonik

Penanganan ini dilakukan di rumah sakit dengan bimbingan dokter dan perawatan suster. Pemberian air dan natrium biasanya dilakukan pada termin pertama. Kegiatan ini disebut koreksi cairan tubuh. Koreksi ini dilakukan 24 jam pertama ketika cairan diketahui banyak hilang.

  1. Penanganan Hipotonik

Penanganan ini dilakukan dengan pemberian natrium hipotonik dalam bentuk kering.

  1. Penanganan Hipertonik

Penanganan ini dilakukan dengan cara menurunkan konsentrasi natrium plasma nan tak boleh lebih dari 10 mmol per 24 jam. Selanjutnya diberikan dua per tiga cairan rumatan dan setengahnya ialah cairan pengganti yaitu natrium 0,45% dan larutan dekirasa sebanyak 5%.

Penanganan ini seringkali menimbulkan kejang dampak osmolalitas nan terlalu cepat. Untuk mengatasi kejang diberikan manitra intravena dan atau pemberian kalsium glukonar intravena.