Air dan Manfaatnya

Air dan Manfaatnya

Sumber daya ialah bahan-bahan nan dipakai buat membuat barang nan kita perlukan. Bumi memiliki cadangan beberapa sumber daya dalam jumlah terbatas dan umumnya tak bisa diperbarui. Oleh sebab tak bisa diperbarui ini, maka pemanfaatan sumber daya alam jenis ini haruslah dengan bijak.

Untuk memasak makanan, kita membutuhkan bahan makanan, air, alat memasak, dan bahan bakar sebagai bahan bakar panas. Bahan makanan dan air, logam nan diolah menjadi peralatan dapur, serta bahan bakar nan dipakai buat membangkitkan panas semuanya ialah sumber daya. Mereka disebut sumber daya alam sebab diperoleh dari alam.

Salah satu pemanfaatan sumber daya alam terpenting ialah energi. Kita membutuhkan energi buat menghangatkan atau mendinginkan rumah, menjalankan mesin pabrik atau kendaraan, dan menghidupkan lampu.

Sebagian besar energi tersebut diperoleh dari proses pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam tergolong bahan bakar fosil sebab merupakan sisa-sisa tumbuhan atau hewan purba. Bahan bakar fosil terbentuk secara sangat lambat dalam waktu jutaan tahun. Bahan-bahan ini bersifat "sekali pakai", yaitu tak bisa diperbarui setelah dipakai.

Pemanfaatan sumber daya alam berikutnya nan sering kita jumpai ialah logam nan merupakan sumber daya nan sangat berharga. Banyak benda nan kita pakai setiap hari diolah dari logam. Manusia telah memakai logam-logam eksklusif seperti tembaga dan besi sejak ribuan tahun nan lalu.

Umumnya, logam ditemukan dalam wujud mineral bijih, yaitu senyawa kimia nan mengandung logam kadar tinggi. Hanya sedikit jenis logam nan ditemui di kerak bumi dalam wujud bijih murni, seperti emas dan tembaga. Logam-logam nan telah dinyatakan langka ialah emas, timah, tembaga, perak, dan platinum.

Logam nan diproduksi dalam jumlah terbanyak ialah besi. Diperkirakan, umur transedental produksinya bervariasi mulai dari 160 hingga 400 tahun. Cadangan jenis-jenis logam baru barangkali masih dapat ditemukan dan teknologi baru memungkinkan sumber daya nan ada ditambang secara lebih efisien. Namun, biaya buat kegiatan penambangan terus melonjak. Kita memerlukan bahan-bahan penganti logam.



Sumber Daya Alam di Bawah Air

Sebagian besar mineral ditambang dari lokasi keruk dan galian di darat, meskipun minyak dan gas bumi diekstrak dari batuan di bawah laut. Di masa depan, mesin robot akan menambang lantai samudra nan terletak jauh di kedalaman air. Dasar bahari dan air bahari sendiri mengandung kekayaan mineral. Bintik-bintik bijih mangan bisa diisap dari dasar bahari nan dalam. Jenis-jenis mineral eksklusif bisa diekstrak secara kimiawi dari air laut.

Lantai samudra menyimpan sejumlah besar kandungan mangan (logam nan dipakai buat bahan campuran baja dan beberapa proses industri). Bijih mangan dijumpai dalam bentuk gundukan melingkar nan disebut nodul nan bercampur dengan beberapa unsur logam lain, seperti besi dan nikel. Rupa nodul mirip batu hujan es.

Mineral-mineral di bawah bahari terbentuk dari hasil kikisan di darat nan tercuci dan terhanyut masuk ke laut. Sekitar seperlima nodul ialah berupa bijih mangan. Nodul di dasar samudra diambil oleh kapal dengan cara mengulurkan kabel panjang spesifik ke dasar bahari nan ujungnya dilengkapi dengan skrap (penggaruk) dan penyedot.



Keterbatasan Pemanfaatannya

Tidak seorang pun tahu sampai kapan pemanfaatan sumber daya alam nan tidak bisa diperbarui tetap lestari. Cadangan batu bara, minyak, dan gas bumi baru ditemukan di beberapa loka di darat dan laut. Namun, beberapa situs cadangan baru tersebut sulit dijangkau. Akan memakan biaya terlalu besar buat memprosesnya.

Memang ada cukup cadangan uranium (bijih nan dipakai di pembangkit listrik tenaga nuklir) dan batu bara buat beberapa ratus tahun mendatang. Sedangkan minyak dan gas bumi sudah terbatas dan bisa habis seketika pada abad ini. Entah kapan waktunya, suatu saat nanti pemanfaatan sumber daya alam dengan bahan bakar fosil akan habis. Maka, kita perlu beralih memakai sumber-sumber energi lain nan bisa diperbarui.



Air dan Manfaatnya

Dengan lebih dari 70% permukaan bumi diselimuti oleh air, kita mengira bahwa air ialah sumber daya alam nan melimpah. Sesungguhnya hanya 3% dari jumlah tersebut merupakan air tawar dan lebih dari tiga perempat air tawar tersebut berwujud beku nan terkumpul di kutub utara dan kutub selatan.

Sekitar sepertiga penduduk global bertempat tinggal di wilayah nan kekurangan curah hujan. Bagi mereka, air merupakan sumber daya alam nan mulia dan mahal. Sebanyak 75% air tawar dipakai petani buat mengairi tanaman. Angka ini lebih tinggi lagi di negara-negara miskin, dimana 90% air tawar digunakan buat irigasi. Berikut ini ialah beberapa cara nan dapat diterapkan buat pemanfaatan sumber daya alam berbasis air.

  1. Cara Pertama ialah dengan membangun bendungan atau danau protesis buat penampungan air buat menyediakan cukup air irigasi.
  2. Cara kedua ialah langsung menyedot sebagian genre sungai.
  3. Cara ketiga ialah membangun unit desalinasi buat menyisihkan kandungan garam air bahari sehingga berubah menjadi air tawar. Irigasi bisa mengubah paras daratan nan semula gersang dan tandus menjadi ladang-ladang subur.

Namun, proses ini sesungguhnya memboroskan terlalu banyak sumber daya air. Hanya sekitar sepertiga air nan disalurkan nan benar-benar di pakai buat pertumbuhan tanaman. Sisanya di buang percuma dampak penguapan atau perembesan. Agar irigasi lebih efisien, sebaiknya para petani memakai alat penyiram spesifik nan mampu mengalirkan air langsung ke akar tanaman, dengan cara ini akan lebih efisien.



Sumber Daya Alam Terbarukan

Sumber energi nan bisa digunakan ulang dinamakan sumber energi baru atau sumber energi alam terbarukan. Dengan pemanfaatan sumber daya alam seperti ini kita membantu melestarikan planet bumi. Angin nan bertiup terus-menerus, termasuk sumber energi nan bisa diperbarui.

Tenaga angin bisa disadap buat menggerakkan mesin dan membangkitkan arus listrik. Sumber energi lain nan bisa diperbarui ialah energi surya, genre air sungai dan laut, dan energi nan berasal dari tumbuhan serta hewan. Berikut beberapa sumber daya alam terbarukan.



1. Sumber Daya Angin

Kincir angin pertama kali digunakan buat menggerakkan alat penggiling gandum dan semacamnya. Kini kincir angin digunakan buat memompa air dari bawah tanah, juga memutar generator turbin buat menghasilkan listrik tanpa polusi. Pemanfaatan sumber daya alam nan berasal dari angin merupakan sumber daya nan cerdas, murah, dan ramah lingkungan.



2. Sumber Daya Surya

Energi melepas energi dalam jumlah sangat besar dari hasil reaksi gabugan nukllir bahan-bahan penyusunnya. Matahari menyalurkan energi dalam wujud panas nan bersih, tanpa bahan pencemar bagi lingkungan. Sel surya, seperti yag terpasang di pesawat, mengubah sinar surya secara langsung menjadi arus listrik. Panel surya nan di pasang di gedung-gedung dan rumah bisa menangkap energi matahari nan dipakai buat memanaskan air.



3. Sumber Daya Tumbuhan

Kayu bakar termasuk sumber energi nan bisa diperbarui, jika selalu ada cukup bibit pohon baru nan ditanam. Namun, pembakaran kayu mencemari udara dan menaikkan pemanasan global. Tumbuhan ialah sumber daya nan sangat berpotensi sebagai bahan bakar, bahan kimia, dan berbagai produk lain.



4. Sumber Daya Hewan

Sejak dahulu kala hewan beban menjadi sumber daya andalan manusia. Sampai kini kuda, keledai, unta, sapi, dan gajah masih dikerjakan di beberapa loka di global buat membawa beban atau menderek kendaraan. Umumnya, hewan di pekerjakan di lahan-lahan berlumpur nan sulit dilalui oleh traktor.



5. Sumber Daya Ombak

Listrik bisa dihasilkan dari gelombang air laut. Massa air tak ikut terhanyut bersama gelombang ombak, melainkan hanya bergerak naik-turun. Mobilitas seperti ini bisa dipakai buat memutar generator. Cara lain buat menyadap energi gelombang bahari ialah dengan generator daya pasang surut nan memanfaatkan genre air dari dan ke estuaria sungai buat memutar generator.

Bahaya krisis energi bukan saja menghantui Indonesia tetapi warga global lainnya, ancaman ini sejalan dengan terbatasnya suplai energi di bandingkan pemakaian dan cadangan bahan bakar fosil nan lambat tapi niscaya sudah mulai berkurang.

Sebab lain ialah bertambahnya populasi penduduk kian membuat kebutuhan energi semakin tinggi. Dalam kondisi demikian, diperlukan pemanfaatan sumber daya alam lain nan cerdas dan ramah lingkungan seperti nan telah dijelaskan di atas.