Belajar Tes Psikotes

Belajar Tes Psikotes

Belajar tes psikotes bukanlah tes nan soalnya harus dihafalkan serta sulit. Soal dalam psikotes adalah soal nan sederhana, tetapi butuh ketelitian, kecepatan, dan ketepatan. Ada beberapa perusahaan atau pemberi ujian psikotes nan mengadakan tes seharian. Ada juga perusahaan nan hanya memberikan soal-soal nan dapat dikerjakan beberapa menit, tetapi sudah mewakili persyaratan dalam ujian mental. Belajar tes psikotes nan terpenting juga ialah belajar buat tenang, percaya diri, konsentrasi, dan fokus.

Tujuan dari psikotes ialah buat mengetahui ukuran aspek individu secara psikis. Psikotes dapat diaplikasikan pada semua segi usia, baik itu pada anak-anak maupun dewasa. Tes ini dapat dalam bentuk tertulis, proyektif, serta penilaian verbal buat mengukur kemampuan kognitif juga emosional seseorang.



Belajar Tes Psikotes

Tes psikotes berbeda dengan tes potensi akademik (TPA). Psikotes lebih buat mengukur kepribadian. Evaluasi dalam psikotes tak berdasar pada siapakah nan paling pintar, sebab dapat jadi orang nan tak terlalu pintar bisa mengalahkan orang nan lebih pintar darinya dalm tes psikologi. Jadi, di dalam evaluasi psikotes itu tidak berdasarkan siapa orang nan terpintar, karena mungkin saja individu nan secara akademik tidak terlalu pintar mengalahkan individu nan lebih pintar darinya dan lolos dari ujian psikotes.



Persiapan Tes Psikotes

Berikut ini persiapan nan harus dilakukan saat akan menghadapi tes psikotes.

  1. Ketenangan. Ujian psikotes adalah ujian mental. Oleh sebab itu, Anda butuh ketenangan saat mengerjakannya. Cobalah buat rileks dan santai. Ujian psikotes hanya diberikan waktu sedikit, soal-soalnya mudah, tetapi membutuhkan ketelitian tinggi. Apabila grogi dan tak mampu mengendalikan diri, soal nan mudah akan terasa sulit dan Anda akan terserang kepanikan jika tak dapat tenang.
  1. Percaya Diri. Kunci selanjutnya dalam mengerjakan tes psikotes ialah percaya pada diri sendiri, tak perlu melirik ke kiri dan ke kanan. Anda harus percaya diri jika mampu menyelesaikan dengan cepat dan tepat sinkron waktu nan ditentukan.
  1. Konsentrasi dan fokus. Waktu nan diberikan buat mengerjakan soal-soal psikotes tidaklah banyak. Anda haruslah berkonsentrasi dan tetaplah fokus pada instruksi nan diberikan penguji atau pengawas, juga fokus pada perintah dan pertanyaan soal di lembar tes psikotes.
  1. Refreshing. Sebelum hari tes psikotes, jangan terlalu tegang. Cobalah buat rekreasi dan me refresh pikiran.
  1. Bahagia. Jangan hadapi tes psikotes dengan tegang dan takut. Anda harus senang menghadapi soal-soal psikotes nan esok akan dihadapi.
  1. Harus fit. Sebelum tes psikotes, tidurlah jam 9 malam, tak perlu begadang semalaman buat belajar, sebab itu justru membuat Anda capek, lelah, dan mengantuk keesokan harinya. Sebelum berangkat, jangan lupa sarapan. Anda butuh banyak energi buat menghadapi psikotes nan pelaksanaannya biasanya 4 jam hingga 5 jam nan pastinya akan sangat menguras pikiran.


Contoh Soal dan Cara Mengerjakan Soal Ujian Psikotes

Apabila ingin berhasil saat mengerjakan soal-soal psikotes, hal-hal di atas harus dipenuhi. Selain hal-hal di atas, agar tak terlalu bingung seperti apa tes psikotes itu, Anda juga harus mempelajari macam-macam soal dan teknik pengerjaannya. Berikut ini ialah contoh soal psikotes serta cara mengerjakan soal ujian psikotes nan biasa diberikan.

1. Tes Wartegg

Wartegg test atau tes wartegg ialah soal nan terdiri atas 8 kotak dan pada tiap kotak berisi bentuk tertentu. Pada tes ini, Anda akan diminta melanjutkan gambar tersebut, lalu harus menuliskan nama benda nan digambar. Setelah itu, Anda akan diminta buat menuliskan nomor gambar mana nan paling disukai dan nan paling tak disukai. Tes ini menilai imajinasi, intelektual, emosi, serta aktivitas subjek, bukan menilai pintar atau tidaknya Anda dalam menggambar. Tip dan cara mengerjakan tes warteg ialah sebagai berikut.

Untuk tes wartegg ini, sebaiknya gambarlah secara rambang dan tak berdasarkan urutan nomor pada gambar, misalnya 3,5,4,2 kemudian 1,6,8,7. Apabila menggambar sinkron urutan gambar, penyelenggara (HRD) akan memandang Anda sebagai orang nan ortodok dan kaku. Namun, apabila menggambar secara acak, Anda akan dipandang sebagai orang nan kreatif dan ‘out of the box’.

2. Test Kraepelin atau Pauli/Tes Koran

Tes kreapelin ialah tes nan terdiri atas angka nan disusun vertikal dengan bentuk lajur-lajur. Peserta tes diminta menjumlahkan 2 angka nan berdekatan dengan waktu eksklusif pada setiap kolom, kemudian menuliskan jawabannya tepat di bagian sampingnya. Tes ini menilai sikap terhadap ketahanan, tekanan, ketelitian, konsistensi, serta kecepatan waktu dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Tip dan cara mengerjakan tes kreapelin ialah sebagai berikut.

Usahakan jumlah angka nan dijumlahkan sahih dan stabil pada masing-masing kolom. Kendalikan diri buat menghemat tenaga dan waktu anda serta dengarkanlah setiap perintah panitia. Untuk mengerjakan soal tes ini, jangan gunakan pensil mekanis sebab mudah patah. Gunakan pensil konvesional atau pulpen sinkron perintah panitia. Fokuskan konsentrasi dan jangan memikirkan hal lain selain soal nan ada di hadapan Anda.

3. Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule)

Tes EPPS ini biasanya Anda akan diminta buat memilih suatu kesamaan atau suatu sifat nan ada pada diri Anda di antara 2 pernyataan. Terkadang dari dua pernyataan tersebut, tak ada nan sinkron dengan kepribadian atau tak ada nan disukai. Namun, Anda harus tetap memilih nan paling mendekati kepribadian. Tujuan tes EPPS ini ialah buat meninjau dan mengukur kepribadian seseorang serta melihat kecocokan posisi kerja nan dilamar. Tip dan cara mengerjakan soal epps ialah sebagai berikut.

Untuk mengerjakan tes ini, Anda hanya perlu melingkari huruf pada pernyataan A atau B nan menjadi kesamaan Anda. Tip buat mengerjakan tes EPPS ini ialah sebisa mungkin jawab pertanyaan nan paling sinkron atau mendekati kesamaan tentang pekerjaan atau posisi nan dilamar. Dalam mengerjakan soal tes ini, Anda akan dinilai keprofesionalan terhadap posisi nan dilamar.

4. Tes Analog Verbal (Analog Verbal Test)

Tes analog verbal biasanya terdiri atas 30-40 soal. Tes ini berisikan antonim/sinonim/analog kata. Evaluasi dalam tes ini ialah kemampuan logika pada suatu kondisi serta buat menilai sejauh mana Anda dapat memahami karena dan dampak suatu masalah di dalam pekerjaan. Tip dan cara menjawab soal tes analog verbal ialah sebagai berikut.

Coba pahami dan konsentrasi terhadap soal nan diberikan atau dapat juga membaca soal-soal di buku-buku soal psikotes, sebab buat tes analog verbal ini cenderung hampir sama. Lompati soal nan susah, jangan terpaku pada satu soal nan dapat membuat Anda kehilangan waktu.

5. Tes Logika Aritmatika

Tes logika aritmatika ialah soal nan terdiri atas deretan angka. Dalam tes ini nan dinilai adalah kemampuan buat menganalisa serta memahami pola angka dan kemampuan buat memprediksi berdasar pola nan sudah ada. Tip dan cara menjawab soal tes logika aritmatika ada;ah sebagai berikut.

Untuk mengerjakan soal ini, Anda jangan terpaku pada 6 - 7 deretan terdepan. Anda harus melihat pola deretan selanjutnya secara menyeluruh sebab pola bukan hanya soal nilai angka, tetapi juga dapat berupa urutan, loncat, atau pengelompokan angka. Meskipun ada rasa penasaran buat menyelesaikan soal dan menemukan jawaban, Anda jangan terpaku pada satu soal, kerjakan soal lain nan lebih mudah. Ini buat menghemat waktu nan diberikan buat menyelesaikan soal.

Itulah ulasan seputar belajar tes psikotes. Semoga bermanfaat!