Beberapa Kesenian dengan Gending Jawa

Beberapa Kesenian dengan Gending Jawa

Gending jawa adalah salah satu jenis kesenian nan asalnya orisinil dari Jawa. Berbagai kesenian Jawa mempergunakan gending jawa sebagai pengiringnya. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya kegiatan nan menggunakan gending jawa sebagai musiknya. Bahkan, penyuka gending Jawa bukan hanya para pribumi, melainkan orang asing-pun banyak nan suka.

Gending jawa memang sangat menarik karena irama nan dihasilkan begitu rancak dan mampu membuat pendengarnya ikut bergerak. Setiap kali kita mendengar irama gending jawa, maka yakinlah bahwa semua orang akan menikmatinya dengan anggukan kepala atau gerakan nan lainnya. Semua orang secara ritmis akan bergerak dan menggerakkan bagian badannya.

Jika kita memperhatikan kegiatan kesenian nan ada di sekitar kita, maka kita bisa menyebutkan banyak sekali kesenian nan menggunakan gending jawa sebagai pengiringnya. Gending jawa ini merupakan pengiring nan menjadikan kesenian tersebut nyaman saat dinikmati. Setiap orang mengatakan bahwa kesenian, khususnya kesenian tradisional akan semakin menarik jika diringi oleh musik gending jawa.



Beberapa Kesenian dengan Gending Jawa

Sebagai bangsa nan besar, Indonesia punya majemuk kekayaan budaya nan bisa dibanggakan sebagai kekayaan orisinil bangsa. Bahkan, sebab kekayaan budaya ini, maka banyak bangsa asing nan ingin menguasai budaya tersebut. Budaya nan seringkali menjadi incaran bangsa asing ialah gending jawa.

Bangsa asing sangat menggemari kesenian nan menggunakan gending jawa sebagai musik pengiringnya. Setiap kali mendengar musik gending jawa, mereka akan menikmatinya dengan penuh perasaan. Bahkan, tak sedikit orang asing nan secara spesifik mempelajari dan berlatih buat menguasai bermain musik gending jawa.

Berdasarkan kegiatan berkesenian nan ada di skeitar kita, maka bisa menyebutkan beberapa kesenian nan menggunakan musik gending jawa sebagai pengiringnya, yaitu:

  1. Wayang kulit

    Wayang kulit ialah sebuah kesenian orisinil bangsa kita nan mengadopsi cerita dari negeri India. Kesenian ini merupakan jenis kesenian nan menggunakan musik gending jawa sebagai pengiringnya.

    Gending jawa nan dipergunakan merupakan seperangkat alat musik lengkap dengan berbagai bunyi nan saling menutup dan suara nan dihasilkan sungguh sangat merdu.Wayang kulit ini sebuah pagelaran seni cerita nan menggunakan media wayang buat menampilkan cerita.

    Wayang kulit ini dibuat dari kulit hewan, biasanya menggunakan kulit kerbau. Dalam hal ini, wayang nan digunakan buat menampilkan cerita terdiri atas banyak wayang dengan banyak nama dan sikap.

    Wayang nan digunakan diletakkan pada sebuah batang pisang dengan menancapkan kaki wayangnya. Diatur sedemikian rupa sehingga tertata rapi di kelir pagelaran. Ini menggambarkan penduduk dua buah negara, yaitu Kurawa (kiri) dan Alengka (kanan). Kedua bagian kelir pagelaran mewakili dua negara dengan sikap dan pola hayati nan bertentangan.

  2. Kuda Lumping

    Kuda kumping ialah kesenian tradisional nan menggambarkan pasukan berkuda dari sebuah kerajaan di Pulau Jawa. Kuda lumping ini merupakan kesenian tradisional nan sangat digemari masyarakat. Saat kuda lumping menggelar pertunjukkan, maka penonton akan membludak.

    Kesenian tradisional ini memang menjadi salah satu ikon kesenian nan banyak digemari masyarakat. Hal ini terbukti dengan banyaknya daerah nan mengembangkan kesenian kuda lumping sebagai kesenian masyarakatnya.

    Dan, kuda lumping ini menggunakan gending jawa buat mengiringi setiap mobilitas para penarinya. Kesenian kuda lumping memang perpaduan antara seni musik gending jawa dengan tari-tarian jawa, bahkan selanjutnya masih ditambah lagi dengan nyanyian-nyanyian spesifik buat hal tersebut.Kuda lumping memang kesenian nan bisa dijadikan tontonan menarik bagi masyarakat.

    Semua adegan nan ada di pertunjukkannya terasa begitu asyik. Suara gending-gending jawa nan ditabuh rancak memungkinkan timbulnya suara ritme nan latif dan semarak. Semua orang nan mendengar suara gending jawa akan mencarinya dan bergabung menikmati penampilannya.

  3. Ludruk

    Ludruk juga kesenian tradisional, khususnya dari daerah Jawa Timur. Keberadaan ludruk ini di masyarakat juga mempunyai posisi nan sangat bagus. Dan, keberadaan ludruk ini sedemikian rupa sehingga jika Anda menanyakan keberadaan ludruk di Jawa Timur, maka secara langsung masyarakat bisa menunjukkan dimana adanya grup ludruk ini.

    Ludruk ini pun menggunakan musik dari gending jawa nan diaransemen sedemikian rupa sehingga iramanya bisa mewakili cerita nan sedang ditampilkan di anjung ludruk tersebut. Bahkan, dalam serangkaian acara tampil ludurk, ada beberapa tarian diselipkan di dalam atau sebelum cerita dimulai.

    Tari-tarian tersebut diiringi dengan suara gamelan atau gending jawa nan menawan kedengaran telinga kita.Apalagi ketika, masuk ke waktu dagelan, rasanya pertunjukkan semakin semarak dan menarik.

    Pada saat inilah, dagela bisa berkreasi dengan bernyanyi, misalnya jula-juli atau mengikuti permintaan penonton. Memang penonton bisa melakukan permintaan kepada para dagelan di panggung. Mereka melemparkan beberapa barang ke anjung dan disertai surat nan isinya surat salam dan permintaan lagu.

    Pada saat memenuhi lagu permintaan penonton itulah, para dagelan atau penyanyi nan memang sengaja dibawa menyanyikannya. Dan, musik pengiringnya ya gending jawa. Tidak ada alat musik lain nan digunakan dalam tampilan atau pagelaran, pertunjukkan ludruk ini. Semua lagu nan diminta, request oleh penonton memang dibawakan dalam irama gending jawa, walaupun syairnya mungkin bukan bahasa jawa.

  4. Campursari

    Campursari ialah salah satu kesenian ciptaan baru dari musik gending Jawa. Musik ini merupakan hasil pemikiran dan karya ulang para pekerja seni, terutama nan menggeluti kesenian gending jawa. Mereka bukan keluar dari pakem nan sudah ada, melainkan ini merupakan hasil ciptaan terhadap musik nan menurut kita sangat menarik hati.

    Untuk bisa menciptakan irama nan latif dan rancak, maka pekerja seni gending jawa mengatur, mengaransemen sedemikian rupa sehingga semakin bagus tampilan musiknya. Lagu-lagu nan langgam dan biasanya sulit dipahami dan diikuti, maka setelah dijadikan sebagai lagu campursari, maka semua orang lebih menyukainya.

    Banyak sekali penyanyi campursari nan sebenarnya mempunyai basis sebagai sinden wayang atau sebangsanya. Selanjutnya penampilan dengan sedikit improvisasi, maka penampilan mereka menjadi lebih bagus.

    Suara nan biasanya mengikuti pakem gamelan gending jawa, maka setelah ada campursari, suara tersebut berubah menjadi lebih nyaman. Bahkan, suara mereka seakan menjadi magnet nan bisa menarik hati para pendengarnya.

  1. Reog

    Reog, kesenian nan belum lama ini menjadi pemberitaan nan sangat gencar. Kegencaran tersebut terkait dengan pemberitaan di internet bahwa reog telah diakui sebagai kesenian tradisional dari Malaysia. Ini sungguh merupakan perampasan nan sangat mengkawatirkan bangsa dan negara.

    Tentu saja, masyarakat kita, apalagi masyarakat daerah Ponorogo nan menjadi asal mula kesenian tradisional Reog. Mereka sangat marah karena kesenian nenek moyang mereka telah diakui sebagai milik negara lain. Oleh sebab itulah, mereka melakukan protes terhadap semua pihak nan menyebabkan perampokan tersebut.

    Pada kesenian reog ini, kita tetap menggunakan musik gendik jawa. Beberapa alat musik dipergunakan dan semua itu merupakan bagian dari gamelan atau musik gending jawa. Untuk musik pengiring reog ini, gamelan gending jawa tak semuanya kita pergunakan, melainkan beberapa saja dan ditambah seruling nan suaranya melengking. Dan, ditambah angklung.

    Kesenian reog nan begitu terkenal sebenarnya merupakan kesenian spesifik nan diciptakan sebagai bentuk kepedulian atas perjuangan. Ada banyak tokoh nan kita jadikan bagian primer pertunjukkan reorg ini. Dan semua menggambarkan kondisi nan dihadapi dalam kehidupan nyata.

    Reog nan berasal dari Ponorogo merupakan sarana berkreasi bagi pekerja seni sehingga bisa dicptakan ciptaan baru dari reog tersebut. Bagaimanapun, ialah tugas dan kewajiban generasi muda buat menjaga keberadaan dan eksistensi kesenian reog Ponorogo ini. Kalau bukan kita, siapa lagi?

Musik gending jawa memang begitu latif didengar ketika mereka dilaras buat menjadi satu rangkaian musik. Musik nan mereka hasilkan bisa menjadi sesuatu nan istimewa dan membuat semua orang tercengang karena estetika tersebut.

Semoga kita bisa menjaga dan melestarikan keberadaan gending jawa ini, kita bertanggung jawab kepada generasi mendatang agar mereka tak hanya kegabian cerita bahawa di negaranya dahulu ada satu kesenian nan begitu agung dan mampu membuat bangsa lain terpikat sehingga berusaha buat memilikinya. Semoga hal tersebut bisa terwujud sebagai upaya buat menjaga kesenian budaya bangsa tertinggi, gending jawa.