Susunan Kimia

Susunan Kimia

Minyak mentah ialah minyak bumi nan baru dikilang dari perut bumi. Minyak bumi bersama dengan batu bara dan gas alam merupakan bahan bakar fosil, yaitu mineral-mineral nan terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan nan telah wafat berjuta-juta tahun silam. Saat ini minyak menjadi sumber energi primer bagi penduduk bumi.

Selain sebagai sumber energi, minyak mentah bisa diproses menjadi berbagai macam produk turunan nan biasa kita lihat dan gunakan sehari-hari, seperti bensin, gas, minyak tanah, minyak pemanas, plastik, cat, pestisida, pelarut, kosmetik, obat-obatan, dan beberapa jenis pakaian.



Minyak Bumi

Siapa nan tak tahu minyak bumi. Minyak bumi ialah salah satu kebutuhan pokok manusia sekarang ini. Manusia tak akan pernah lepas dari kebutuhannya dari minyak bumi.

Minyak bumi ialah campuran komplek hidrokarbon plus senyawa organik, yaitu dari sulfur, oksigen, nitrogen, dan senyawa lainnya nan mengandung konstituen logam, terutama nikel, besi, dan tembaga.

Bahan minyak bumi ialah komposisi nan bervariasi, bukan bahan nan uniform, tergantung pada lokasi bahannya, umur dari lapangan minyaknya, dan juga tergantung pada kedalaman sumur buat mengambil minyak tersebut.

Kandungan di dalam bahan minyak bumi parafinik nan ringan ialah kandungan hidrokarbon nan isinya tak kurang dari 97%. Sedangkan dalam kandungan minyak buki jenis asphaltik berat, kandungan hidrokarbonnya paling rendah sekitar 50%.

Di dalam minyak bumi terdapat perbandingan unsur-unsur nan sangat bervariasi. Berikut ini unsur-unsur nan terdapat pada minyak bumi berdasarkan hasil analisa ialah sebagai berikut.

  1. Kandungan karbon sekitar 83-87%

  2. Kandungan hidrogen sekitar 10-14%

  3. Kandungan nitrogen sekitar 0,1-2%

  4. Kandungan oksigen sekitar 0,05-1,5%

  5. Kandungan sulfur sekitar 0,5-6%

Di dalam minyak bumi, kandungan hidrokarbon memiliki komponen-komponen nan bisa diklasifikasikan menjadi tiga golongan. Berikut ini komponen hidrokarbon dalam minyak bumi, yaitu sebagai berikut.

  1. Komponen hidrokarbon golongan Parafinik

  2. Komponen hidrokarbon golongan Naphthenik

  3. Komponen hidrokarbon golongan Aromatik

Di dalam golongan olefinik, pada umumnya tak bisa ditemukan dalam crude oil. Begitu juga di dalam hidrokarbon asetilenik, sporadis ditemukan bahan minyak bumi.

Kandungan nan ada di dalam crude oil ialah sejumlah senyawa non-hidrokarbon, terutama senyawa sulfur, senyawa nitrogen, senyawa oksigen, senyawa organo metalik nan berjumlah kecil sebagai larutan, dan garam anorganik sebagai suspensi koloidal.

Salah satu hasil dari minyak bumi ialah bensin. Bensin merupakan salah satu bahan pokok manusia saat ini. Bensin ialah salah satu bahan bakar nan digunakan oleh alat transportasi sampai saat ini.

Di dalam bensin terdapat kandungan jenis hidrokarbon lebih dari 500 jenis nan memiliki rantai C5-C10. Kadar nan terkandung di dalam bensin bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas nan diinginkan.

Bensin sebagai salah satu bahan bakar kendaraan bermotor. Hal tersebut dikarenakan bensin merupakan bahan nan hanya terbakar dalam fase uap. Oleh sebab itu, bensin harus diuapkan dalam karburator sebelum dibakar dalam silinder mesin kendaraan.

Dalam prosesnya bensin sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, itu dikarenakan energi nan dikeluarkan oleh bensin dihasilkan dari proses pembakaran bensin nan diubah menjadi gerak, nan tentu saja ada tahapan-tahapannya menuju ke sana.

Pada waktu pembakaran bensin, hal nan diinginkan ialah bisa menghasilkan dorongan nan mulus pada penurunan piston. Hal tersebut bisa terjadi tergantung dari ketepatan waktu pembakaran supaya jumlah energi nan ditransferkan ke piston menjadi maksimal.

Ketepatan waktu pembakaran tersebut tergantung dari jenis rantai hidrokarbon. Kemudian setelah itu, baru bisa menentukan kualitas bensin. Jenis rantai hidrokarbon itu ialah alkana rantai lurus dan alkana rantai bercabang.

Alkana rantai lurus di dalam bensin, yaitu n-heptana, n-oktana, dan n-nonana sangat mudah terrbakar. Hal tersebut menjadikan proses pembakaran terjadi lebih cepat sebelum piston mencapai posisi nan tepat. Dampak dari proses tersebut ialah bisa menimbulkan ledakan, nan sering disebut sebagai ketukan atau knocking.

Selain itu, pembakaran awal juga bisa terjadi sebab adanya residu komponen bensin nan belum terbakar, sehingga energi nan ditransfer ke piston tak maksimal.

Selanjutnya ialah alkana rantai bercabang atau alisklik atau aromatik. Kandungan alkana bercabang dalam bensin ini ialah isooktana yang sifatnya tak mudah terbakar. Jadi, ketika terjadi pembakaran ketukan nan dihasilkan sedikit dan energi nan ditransferkan ke piston lebih besar.

Dari klarifikasi tersebut, maka bensin nan kualitasnya baik itu ialah bensin nan mengandung lebih banyak alkana rantai bercabang dibandingkan dengan alkana rantai lurus. Kualitas bensin tersebut dinyatakan dalam sebuah satuan, yaitu oleh sapta oktan.

Satuan sapta oktan atau octane number ialah sebuah ukuran dari kemampuan bahan bakar buat mengatasi ketukan pada saat terjadi pembakaran di dalam mesin.

Bilangan oktan tersebut mempunyai nilai 0 nan ditetapkan buat n-heptana nan sifatnya mudah terbakar. Untuk isooktana diberi nilai 100 sebab sifatnya tak mudah terbakar.

Di dalam bensin, sapta oktan bisa ditentukan dengan melakukan uji pembakaran sampel bensin, sehingga bisa diperoleh ciri pembakaran. Kemudian, ciri tersebut dibandingkan dengan ciri pembakaran dari campuran n-heptana dan isooktana .

Jika dalam perbandingan tersebut ada ciri nan sama, maka kadar isooktana dalam percampuran tersebut bisa digunakan buat menyatakan nilai sapta oktan dari bensin nan diuji coba.

Banyaknya produk turunan nan dihasilkan itu membuat posisi minyak bumi sangat strategis dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan, ada ungkapan nan mengatakan “Siapa nan mengusai minyak bumi maka akan mengusai dunia”. Kenyataannya memang banyak negara kaya dan berkuasa sebab memiliki cadangan minyak nan melimpah.



Susunan Kimia

Dilihat dari susunan kimianya, minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon, yaitu senyawa nan terbentuk dari ikatan hidrogen dan karbon. Ikatan tersebut membentuk suatu rantai karbon. Ikatan rantai karbon tersebut ada nan panjang dan ada nan pendek, tergantung banyaknya atom C (karbon) dan H (hidrogen), jumlah, bentuk dan susunan atom C dan H tersebut akan menghasilkan ciri zat nan berbeda pula.

Itulah sebabnya ada banyak produk turunan dari minyak bumi ini. Contohnya, rantai di atas C20, produk turunannya akan berwujud padat, seperti lilin, ter, dan bitumen aspal. Bila rantainya C16 sampai ke C20, maka wujudnya akan setengah-padat, seperti minyak pelumas, pelembab/ pembersih muka, dan gemuk.

Rantai dalam wilayah C5-7, wujudnya ringan, dan mudah menguap, seperti pelarut, cairan pencuci kering dan produk cepat-kering lainnya. Rantai dari C6 sampai C12 bila dicampur bersama akan menghasilkan bensin. Sedangkan minyak tanah terbuat dari rantai di wilayah C10 (jumlah atom karbonnya sepuluh buah).



Bahaya Bagi Kesehatan

Walaupun minyak banyak mendatangkan banyak manfaat, namun kenyataannya, minyak mentah sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh dan lingkungan. Contoh gamblangnya ialah warga nan tinggal di dekat lokasi pengilangan minyak, mereka akan merasakan polusi udara dan air dari minyak di lingkungan loka tinggalnya.

Mereka akan menghirup uap atau menelan makanan atau cairan nan terkontaminasi minyak dan gas, bila hal ini terus dibiarkan, maka akan sangat merugikan kesehatan masyarakat, seperti menyebabkan siklus haid nan tak teratur, keguguran, meninggal dalam kandungan, dan stigma lahir.

Selain itu, masih ada bahaya lain, seperti menyebaban kerusakan hati, ginjal dan tulang, infeksi paru-paru dan tenggorokan, mengakibatkan asma, bronkitis, pneumonia, serta meningkatnya risiko TBC. Sedangkan bagi para pekerja di kilang-kilang minyak, mereka akan berisiko mengidap kanker mulut, usus, ulu hati, pankreas, jaringan sel, prostat, mata, otak, dan darah.

Bahaya minyak mentah tersebut harus tetap diwasadai, terutama bagi masyarakat nan tinggal di dekat kilang minyak. Untuk itu, para pengusaha minyak harus lebih hati-hati dalam proses produksi minyaknya dan berupaya agar produksi minyaknya tak mencemari lingkungan sekitar.

Pencemaran lingkungan oleh minyak itu lebih berbahaya kepada kesehatan manusia. Mulai dari air nan tercemar. Air nan sudah tecemar oleh minyak bumi, tak dapat digunakan oleh manusia lagi. Selain merusak kesehatan manusia, juga bisa merusak habitat makhluk hayati di dalam air, seperti ikan-ikan akan keracunan dan mati.

Limbah industri ialah salah satu bentuk pencemaran air, termasuk industri minyak. Tapi, sampai sekarang, tak ada penangan spesifik mengenai pencemaran lingkungan nan disebabkan oleh limbah industri tersebut.

Bagaimana masyarakat Indonesia akan hayati sehat, jika lingkungan sekitarnya tercemar oleh limbah industri. Semoga informasi mengenai minyak bumi, minyak mentah, tersebut bisa bermanfaat bagi Anda, sehingga Anda bisa berhati-hati terhadap minyak bumi.