Perhatikan Ini Sebelum Masuk Hutan

Perhatikan Ini Sebelum Masuk Hutan



Alam Bebas Bernama Hutan

Hutan , baik geografis atau tipologis, memiliki keadaan dan tantangan lingkungan berbeda. Keadaan alam liarnya menjadi daya tarik para penikmat alam. Bagaimanapun alasannya, kehidupan di alam bebas memiliki berbagai kemungkinan dan keadaan tak menentu. Mulai dari kondisi tanah, cuaca, hewan, tumbuhan, air terbatas, terutama kemampuan adaptasi manusia.

Pengetahuan keadaan tidak menentu ketika berada di alam bebas, disebut Jungle Survival , sangat dibutuhkan para petualang walau sekadar menyalurkan hobi kemping saja. Kemampuan diri sangat menunjang ekselamatan, sekaligus agar wisata alam liar kita berjalan baik.



Perhatikan Ini Sebelum Masuk Hutan

Ada banyak sekai hal nan perlu dipersiapkan oleh seseorang ketika hendak memasuki sebuah rimba. Persiapan tersebut bertujuan buat menjaga keselamatan diri kita dari segala mara bahaya nan ada di dalam rimba.

Di dalam rimba terdapat berbagai hal nan kita sendiri tak tahu apa nan ada di sana. Loka tersebut masihlah sangat liar dan penuh dengan berbagai hal nan tak terduga. Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah persiapan dan perbekalan nan cukup bagi kita semua sebelum masuk ke dalam rimba.

Berikut ini hal-hal sederhana nan perlu Anda Anda persiapkan sebelum masuk rimba :

1. Siapkan bekal nan cukup

Siapkan perbekalan sinkron dengan kebutuhan nan diperlukan ketika berada di rimba nanti. Rimba ialah habitat nan sangat liar bagi manusia sehingga tak semua nan ada di dalam rimba dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Manusia nan tak terlatih buat mengenal medan rimba maka dapat mengalami berbagai musibah nan tak diinginkan. Salah satu hal nan menakutkan ialah kehabisan bahan makanan sedangkan kita sendiri tak membawa makanan. Ditambah lagi dengan pengetahuan nan minim mengenai jenis tumbuhan nan dapat digunakan buat mengganjal perut.

Belum lagi di dalam rimba juga tak ada lampu dan rumah sakit. Jadi kita harus pandai menjaga diri agar keselamatan dapat tetap terjaga, terutama nan berasal dari gangguan binatang ataupun hewan beracun.

Rencanakan kegiatan dan ikuti mekanisme nan berlaku. Ini juga tak kalah krusial ketika seseorang masuk ke dalam rimba. Merencanakan dengan matang apa nan akan dilakukan di dalam rimba ialah sebuah langkah awal nan paling tepat.

Dengan adanya planning nan matang maka kita dapat mengantisipasi segala kemungkinan resiko nan akan datang. Resiko dapat berupa kelaparan maupun terluka atau tersesat ketika berada di dalam rimba. Dengan adanya recana nan sudah disusun rapi ketika akan berangkat masuk ke rimba maka semua itu dapat diminimalisir agar tak terjadi.

Tetap berkelompok, jangan mengasingkan diri. Memang paling baik jika berangkat ke dalam rimba ialah secara berkelompok. Dengan demikian kita akan dapat saling membantu ketika nan lain dalam kesulitan. Selain itu juga, antara nan satu dengan nan lainnya juga dapat saling menjaga.

2. Persiapan Mental

Siapkan sikap dan mental. Jangan mudah panik, disiplin, berpikir jernih, dan optimis agar selalu waspada dan membuat keputusan dengan tenang. Siapkan keyakinan dan kepercayaan diri. Miliki kemampuan belajar dari pengalaman dan alam sekitar, pengetahuan lingkungan rimba, laut, serta pengetahuan cukup pada biologi dan ekologi.

Persiapan mental nan sangat matang diperlukan ketika seseorang berada di alam liar. Mengingat lokasi nan dituju sangat liar dan tak tahu apa nan akan terjadi maka dibutuhkan mental nan sangat kuat.

Mental nan lemah akan mampu membuat kita menjadi lemah pula. Selain itu, juga mampu membuat kita tak dapat berpikir dengan jernih sehingga ketika berjumpa dengan suatu masalah kita tak dapat menyelesaikannya.

3. Pelajari tumbuhan hutan

Pelajari tumbuhan nan dapat dikonsumsi dan dijadikan obat. Konsumsi tumbuhan nan sudah dikenal dan masak lebih dahulu agar aman. Jangan mengkonsumsi tumbuhan dengan rona nan menyolok (biasanya putih atau kuning), berbau tak enak, dan tak memiliki getah susu.

Beberapa tanaman tersebut jika dimakan akan mengakibatkan kondisi tubuh mengalami sebuah kondisi nan tak enak. Hal tersebut dapat terjadi sebab adanya kandungan racun nan dimiliki oleh tumbuhan itu. Oleh sebab itu, hindarilah mengkonsumsi tumbuhan nan memiliki karakteristik seperti itu.

Biasanya tumbuhan berbahaya hayati menyendiri, berduri dan pahit. Tumbuhan nan dapat dikonsumsi, di antaranya : gadung ( Uwi, dioscorea hispida ), buah senggani ( harendong, malastoma polyantum ), sintrong atau gynura arrantiaca , rebung bambu, pisang, jamur kuping, dan jamur tiram. Sebagai saran, jadikan kelapa sebagai menu primer agar kondusif buat bertahan hidup.

Disarankan buat tak mengkonsumsi sembarang jamur. Jika ragu apakah jamur tersebut ialah jamur nan kondusif maka jangan mengkonsumsinya sebab berbahaya. Bahaya nan ditimbulkannya dapat macam-macam sebab racun nan terkandung di dalamnya.

3. Kenali tanaman obat

Ketahui tumbuhan obat sebagai pengobatan pertama (P3K). Simplisia botani atau tumbuhan obat banyak hayati di alam Indonesia. Biasanya diketahui dari mulut ke mulut dan menjadi obat tradisional masyarakat.

Beberapa tumbuhan obat nan biasa digunakan di antaranya: Daun kaki kuda atau antanan buat obat sariawan, batuk, sakit perut. Daun dan biji muda kaliandra dapat digunakan buat obat sariawan. Daun sembung manis buat sakit perut dan panas. Ki Urat, numpong, getah kamboja buat mengobati luka, bengkak, keseleo.

Memiliki pengetahuan seputar tanaman obat nan dapat dimanfaatkan di dalam rimba ialah sebuah karunia tersendiri. Ketika kita sakit dan perbekalan obat kita habis maka dengan mudah kita dapat mencari di sekitar loka kita berada tersebut. Jadi kita tak akan merasa panik sebab banyak sekali tanaman obat nan dapat dimanfaatkan buat menghilangkan sakit nan sedang mendera.

4. Hindari tanaman beracun

Hati-hati dengan beberapa tumbuhan di bawah ini, terutama jika kontak langsung dengan bagian tubuh Anda. Di antaranya: Pulus atau kemadu , ingas atau rengas , raweh atau rarawean , dan buah aren mentah, nan akan menimbulkan iritasi kulit, gatal-gatal, kulit panas dan bengkak.

Biji jeda membuat kepala pusing, mencret, selalu buang air besar, dan muntah-muntah. Bunga dan daun kecubung, jamur psilocybe sp bisa menimbulkan halusinasi. Seluruh bagian pohon picung atau pangi dan jamur amanita verna sangat beracun dan mematikan.

5. Kenali Hewan nan kondusif dimakan

Ketahui jenis hewan nan dapat dijadikan makanan. Pelajari habitat, bentuk fisik, makanan, pola tingkah hewan itu, dan cara menangkapnya. Hewan lebih sulit ditemukan daripada tumbuhan sebagai target makanan. Sebagian besar binatang liar dapat dikonsumsi. Tetapi hindari hewan nan memiliki duri, memiliki alat penyengat, berwarna menarik dan menyolok, dan serangga nan memiliki bulu. Sebagai saran, berburu ikan itu lebih aman.

6. Hindari Hewan Beracun

Sebaiknya hindari beberapa hewan di bawah ini. Karena mengandung racun dan berbahaya bagi keselamatan manusia. Di antaranya: Nyamuk agas, biasa hayati bergerombol di rawa dan rimba. Nyamuk malaria, penyebab penyakit malaria. Gigitan semut barah nan biasa merayap di tanah dan dedaunan, membuat panas dan gatal pada kulit. Sengatan lebah atau tawon, kalajengking, lintah atau pacet, dan kelabang. Terutama hindari kontak dengan harimau, macan, ular, dan buaya.

7. Jaga Kebersihan

Jagalah kaki tetap kering, sebab beresiko infeksi jika basah terlalu lama disebabkan air nan tak higienis. Konsumsi air jernih dan telah dimasak. Jika terpaksa minum air mentah, maka gunakan daun lebar buat mengumpulkan air hujan atau embun. Potongan bambu biasa digunakan buat menampung air hujan.

8.Kenali Tanaman Untuk Api

Gunakan kayu bakar dari pepohonan dan tumbuhan nan mengandung terpetin , seperti ranting kering, kayu kering, getah pohon pinus, dan getah pohon damar. Buatlah barah buat penerangan, penghangat, memasak, penghilang takut, menghindari hewan buas, dan sebagai alat isyarat bagi orang lain.

10. Usahakan Tidak Tersesat

Jika Anda tersesat, usahakan kembali ke jalur semula. Gunakan tanda sebagai jejak ketika telah melewati jalur tertentu, di ranting, pohon, atau tanah. Berjalanlah di punggung gunung, biasanya jalur daki menggunakan punggungan sebagai jalur. Hindari jalur lembah nan akan membuat Anda sulit dilihat orang lain. Turunlah ke sungai hanya buat mengambil air, sebab binatang liar menjadikan sungai sebagai sumber kehidupan mereka.

Inilah sepuluh peringatan singkat agar Anda siap bertahan di hutan. Selamat berpetualang!