Perkembangan Taksonomi Tumbuhan

Perkembangan Taksonomi Tumbuhan

Banyak nan memahami taksonomi tumbuhan hanyalah sekadar ilmu nan mempelajari penggolongan dan pemberian nama bagi tumbuhan. Padahal sejatinya, taksonomi pada tumbuhan bukan hanya dua hal tersebut.



Taksonomi Tumbuhan

Taksonomi tumbuhan merupakan ilmu nan mempelajari tentang berbagai penelusuran jenis tumbuhan, penyimpanan herbarium tumbuhan, sosialisasi atau identifikasi tumbuhan, pengelompokan atau klasifikasi tumbuhan, dan pemberian nama tumbuhan. Taksonomi pada tumbuhan sama dengan taksonomi hewan, merupakan dari taksonomi. Sedangkan taksonomi merupakan bagian dari ilmu biologi.

Taksonomi pada tumbuhan sering kali hanya diartikan dengan sistematika tumbuhan ataupun klasifikasi tumbuhan. Padahal, klasifikasi tumbuhan ialah bagian kecil dari ilmu taksonomi tumbuhan. Demikian pula dengan sistematika tumbuhan.

Meskipun ilmu ini berkaitan dengan taksonomi tumbuhan, namun sistematika tumbuhan lebih spesifik mempelajari interaksi tumbuhan dengan proses asal muasalnya. Saat ini sistematika tumbuhan membutuhkan campur tangan dari ilmu-ilmu lain, seperti filogeni, genetika, kladistika hingga biokimia.

Taksonomi tumbuhan lebih banyak mempelajari bagaimana cara-cara menangani spesimen atau sampel-sampel tumbuhan nan ditemukan. Setelah itu, mengelompokkan spesimen-spesimen tersebut ke dalam bagian-bagian pohon klasifikasi nan telah ditentukan berdasarkan kesamaan-kesamaan tertentu.

Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yakni tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh. Berikut ini akan dijelaskan mengenai klasifikasi tumbuhan, yaitu tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh.



1. Tumbuhan Tak Berpembuluh

Tumbuhan tidak berpembuluh meliputi semua jenis tumbuhan lumut (Bryophyta). Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pertama nan memiliki rizoid nan hayati di darat. Tumbuhan lumut ini dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut.

  1. Lumut hati ( Hepatophyta ), yaitu tumbuhan lumut nan berbentuk seperti pita, contohnya Marchantia .
  1. Lumut daun atau lumut sejati ( Musci ), yaitu tumbuhan lumut nan memiliki bagian tubuh berbentuk batang dan daun, contohnya Spagnum dan Polytrichum .
  1. Lumut tanduk ( Anthocerophyta ), yaitu tumbuhan lumut nan memiliki bentuk seperti tanduk, contohnya Anthoceros sp .

Dari semua jenis tumbuhan lumut tadi, bagian-bagian primer nan terdapat dalam tumbuhan paku. Bagian-bagian primer tersebut di antaranya ialah sebagai berikut.

  1. Antheridium, yaitu bagian nan menghasilkan sel kelamin jantan atau spermatozoid.
  1. Anteridiofor, yaitu bagian nan menghasilkan sel kelamin betina atau sel telur
  1. Gametofit jantan
  1. Talus
  1. Kuncup
  1. Rizoid, yaitu bagian nan berbentuk benang-benang halus nan menyerupai akar.


2. Tumbuhan Berpembuluh

Tumbuhan berpembuluh merupakan jenis tumbuhan nan tak hanya memiliki rizoma saja, melainkan telah memilki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan berpembuluh ini bisa dikelompokkan ke dalam dua jenis tumbuhan, yakni tumbuhan paku dan tumbuhan biji.

Tumbuhan paku atau Pteridophyta mempunyai ciri-ciri nan bisa membedakannya dengan tumbuhan biji. Ciri-ciri tumbuhan paku ialah sebagai berikut.

  1. Memiliki batang, daun, tak memiliki klorofil, dan tak berbunga
  1. Daun mudanya selalu menggulung
  1. Hidup di loka teduh, lembap, atau basah
  1. Memiliki sorus di bawah daun nan sudah dewasa
  1. Ada nan batangnya tumbuh di bawah tanah (rizom atau rimpang)
  1. Ada nan tumbuhnya menumpang pada tumbuhan lain (epifit)

Dalam proses perkembangbiakan, tumbuhan paku mengalami dua termin pergiliran keturunan, yakni tahapan gametofit dan tahapan sporofit. Dalam tahapan gametofit, tumbuhan paku mengkasilkan sel kelamin dan dalam termin sporofit, tumbuhan paku menghasilkan spora.Tumbuhan paku ini dikelompokkan ke dalam beberapa golongan, yakni sebagai berikut.

  1. Paku dawai atau paku rambut ( Lycopodinae ) nan terdiri atas Lycopodium lucidulum, Lycopodium clavantum, dan Lycopodium cernuum.
  1. Paku ekor kuda ( equesentinae ) nan terdiri atas tumbuhan Equesentum debile.
  1. Paku sejati ( filicinae ) nan terdiri atas tumbuhan paku hydropterides (hidup di air), seperti Marsiela crenata dan Azolla pinata dan tumbuhan paku filices (hidup di air), seperti Cyanthea contaminans, Asplenium nidus dan Asplenium belangeri, Platycerium bifurcatum, Adiantum cuneatum, Adiantum transersum, dan Adiantum peruvianum.

Tumbuhan biji berbeda dengan tumbuhan paku. Tumbuhan biji atau Spermatophyta memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Tumbuhan biji memiliki akar, batang, daun, dan bunga
  1. Tumbuhan biji memiliki akar di dalam tanah
  1. Tumbuhan biji memiliki alat perkawinan berupa bunga
  1. Tumbuhan biji berkembang biak dengan biji

Tumbuhan biji melakukan perkembangbiakan melalui kembang sebagai alat utamanya. Pembuahan dalam tumbuhan biji diawali dengan jatuhnya benang sari ke kepala putik. Tumbuhan biji ini dikelompokkan ke dalam dua jenis, yakni sebagai berikut.

  1. Tumbuhan biji terbuka ( Gymnospermae ), contohnya pakis haji, melinjo, dan konifer.
  1. Tumbuhan biji tertutup ( Angiospermae ) nan terdiri atas tumbuhan berkeping satu (monokotil), nan meliputi suku rumput-rumputan, suku pinang-pinangan, suku pisang-pisangan, suku anggrek-anggrekan, dan suku jahe-jahean; dan tumbuhan berkeping dua (dikotil), seperti suku jarak-jarakan, suku polong-polongan, suku terung-terungan, suku jambu-jambuan, dan suku komposite.

Selain itu, berikut ini ialah bagian-bagian sel nan ada di dalam tumbuhan. Tumbuhan mempunyai tiga sel utama, yaitu membran plasma, sitoplasma, dan inti sel.



1. Membran plasma

Membran plasma sering juga disebut sebagai selaput sel nan berada di bagian terluar sel nan menyelubungi seluruh permukaan sel. Pada sel tumbuhan, membran plasma tersebut diselubungi lagi oleh dinding sel nan tersusun atas selulosa. Bentuk sel tumbuhan nisbi tak berubah sebab adanya dinding sel tersebut.



2. Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan kental nan terdapat di dalam sel. Sitoplasma terletak di antara membran sel dan inti sel. Di dalam sitoplasma, terlarut bermacam-macam zat, seperti protein, lamak, karbohidrat, dan garam-garam mineral. Di dalam sitoplasma juga terdapat bagian-bagian nan disebut organel, nan berfungsi menjalankan fungsi sel.



3. Inti Sel

Inti sel disebut juga sebagai nukleus. Inti sel merupakan bagian sel nan berukuran nisbi lebih besar dari pada bagian lain dan berbentuk bulat seperti telur. Inti sel merupakan pusat pengendali seluruh kegiatan sel dan juga penentu penurunan sifat induk kepada keturunannya.

Tumbuhan memiliki tiga organ tubuh nan utama. Organ tubuh pada tumbuhan itu ialah akar, batang, dan daun. Masing-masing organ tersebut mempunyai peranannya masing-masing di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.

Organ pada tumbuhan hanya bisa dijumpai pada tumbuhan berpembuluh. Pada tumbuhan tidak berpembuluh, tak bisa dijumpai organ, seperti pada lumut tak mempunya akar, daun, dan batang. Hal tersebut dikarenakan tumbuhan tidak berpembuluh belum memiliki organ akar, batang, dan daun sejati nan bisa dibedakan.

Pada tumbuhan berpembuluh, ketiga organ tersebut membentuk sistem organ transportasi dan sistem-sistem lainnya. Oleh sebab itu, sistem pada tumbuhan hanya tersusun atas ketiga organ tersebut, tapi beberapa pakar menyebutkan bahwa tumbuhan tak mempunyai sistem organ.

Klasifikasi dan bagian tumbuhan tersebut bisa dipelajari dengan mudah apabila disertai dengan praktek langsung, sehingga kita bisa mengetahui tumbuhan apa nan termasuk ke dalam tumbuhan berpembuluh dan tidak berpembuluh.

Selain itu, pengetahuan tentang bagian-bagian tumbuhan juga bisa dilihat langsung dengan praktek. Dengan menggunakan mikroskop, kita bisa melihat bagian-bagian tumbuhan nan tak bisa dilihat oleh mata telanjang sebab bagiannya sangat kecil.



Perkembangan Taksonomi Tumbuhan

Semenjak berkembangnya ilmu genetika dan pengetahuan rekombinansi gen, taksonomi tumbuhan mengalami banyak perubahan secara cepat. Hal ini membuat taksonomi tumbuhan bukan lagi ilmu nan "mati" tanpa perkembangan berarti, namun sebaliknya.

Perkembangan biologi molekuler khususnya tentang rekayasa genetika dalam biologi molekuler, membuat sistem klasifikasi tumbuhan berubah-ubah beberapa tahun belakangan ini. Disparitas nan terjadi dampak penggunaan teknik biologi molekuler nan berbeda terhadap suatu spesimen akan berbeda hasilnya bila menggunaan teknik nan lain.

Mengapa penggolongan tumbuhan berubah-ubah dari waktu ke waktu? Ada beberapa alasan nan dapat dijadikan sebab-sebabnya, antara lain sebagai berikut.

  1. Sistem klasifikasi tumbuhan merupakan upaya buat membentuk kelompok-kelompok dari seluruh tumbuhan nan telah ditemukan di bumi. Susunan takson nan ada mengikuti anggaran eksklusif sinkron dengan pembuat sistem taksonomi tersebut. Karena sifat maupun jenis pembeda antara jenis tanaman satu dengan tanaman lain tidaklah sama, tergantung orang nan mengklasifikasikan, serta tujuan klasifikasi. Misalnya, klasifikasi nan bertujuan buat pengobatan niscaya berbeda dengan klasifikasi tanaman nan bertujuan buat industri. Oleh sebab itu, dapat jadi antara sebuah sumber klasifikasi dengan sumber nan lain tidaklah sama.
  1. Makin rendah taraf takson, (suatu spesies misalnya) akan mempunyai lebih banyak kecenderungan dibandingkan taraf takson nan lebih tinggi (misal familia). Oleh sebab itu, disparitas pada sistem klasifikasi biasanya terjadi pada taraf takson bagian atas bukan taraf takson bawah.
  1. Ada tiga macam cara penggolongan makhluk hidup, termasuk tumbuhan. Tiga cara tersebut ialah klasifikasi buatan, klasifikasi alam, dan klasifikasi filogenik. Klasifikasi dengan tipe nan berbeda akan menghasilkan strata takson nan berbeda pula.
  1. Selain disparitas cara penggolongan, ada empat periode penggolongan makhluk hayati termasuk tumbuhan, yaitu periode-periode sistem habitat, periode sistem numerik, periode sistem alam, serta saat ini periode sistem filogenetik. Setiap periode menampilkan hasil sistematika takson nan berbeda antara satu sama lain.

Demikian informasi mengenai taksonomi tumbuhan di dalam ilmu biologi. Semoga informasi tersebut bermanfaat bagi Anda dan menambah wawasan Anda mengenai ilmu pengetahuan alam.