Jenis-jenis Kista

Jenis-jenis Kista

Penyakit apapun itu, termasuk kista , niscaya membawa akibat tak baik bagi tubuh. Sebuah penyakit akan membuat sistem dalam tubuh menjadi terganggu. Ibarat kerusakan pada sebuah mesin nan harus diperbaiki, tubuh manusia pun jika memiliki suatu penyakit ditubuhnya harus segera diobati. Artikel ini akan membahas seputar penyakit kista.

Jenis penyakit digolongkan menjadi dua. Penyakit berat dan ringan. Berdasarkan penderitanya, penyakit juga digolongkan menjadi dua, yaitu penyakit nan biasa menyerang pada lelaki dan penyakit nan biasa menyerang pada wanita. Berdasarkan hal itu, jenis penyakit nan banyak menyerang wanita salah satunya ialah kista.



Apa Itu Kista?

Kista ialah sebutan buat tumor nan paling sering bercokol pada organ reproduksi wanita. Tumor ialah suatu neoplasma nan terbentuk sebab berkembangnya sel tubuh nan tak semestinya. Tumor selalu identik dengan membangkaknya bagian tubuh nan terkena tumor. Tumor berasal dari bahasa latin, tumere, nan artinya ialah bengkak.

Pertumbuhan tumor dalam tubuh manusia digolongkan menjadi dua. Tumor ganas atau malignan dan tumor jinak atau bening. Kista ialah salah satu tumor jinak tersebut.

Di dalam organ reproduksi wanita, kista berbentuk kistik atau bersifat kista. Membentuk semacam gelembung nan berisi cairan kental, udara, cairan, dan nanah. Bentuk kista juga ada nan lucu. Terkadang, pada penderita tertentu, kista dapat berbentuk seperti anggur.

Gelembung kista itu terbungkus sebuah selaput nan terbentuk dari semacam jaringan. Sekumpulan neoplasma pembentuk kista itu berada terpisah dengan jaringan tubuh normal nan ada disekitarnya. Selaput itu menjaga kista agar tak mengganggu dan menyebar pada bagian tubuh nan lain. Selaput itulah nan secara tak langsung melindungi bagian tubuh normal disekitar kista tetap "selamat".

Pembedahan terhadap penyakit kista pun terbantu dengan adanya selaput ini. Benjolan kista itu akan mudah diangkat, dan tak mengancam nyawa penderitanya.

Sebagian besar, keluhan mengenai kista memang dirasakan pada organ reproduksi para wanita. Hal itu terjadi sebab memang ada pengaruh dari sel indung telur itu sendiri. Secara alamiah, wanita memiliki dua indung telur, terdiri dari indung telur kanan dan kiri. Kedua indung telur itu masing-masing memiliki ribuan telur muda di dalamnya. Dalam istilah kedokteran, telur muda itu disebut follicle.

Sudah merupakan hal nan alami terjadi jika setiap bulannya, sel telur muda itu matang dan siap dibuahi. Apabila tak ada sel sperma nan masuk buat membuahi, maka secara alami follicle akan kembali mengecil dan hilang dalam jangka waktu 2 hingga 3 minggu. Siklus tersebut akan secara rutin terjadi pada wanita setiap bulannya. Jika pada proses tersebut terjadi suatu gangguan, maka hal itulah nan disebut dengan kista.

Meskipun tergolong pada tumor jinak, ternyata kista juga memiliki taraf keganasan nan terbagi menjadi dua. Kista non-neoplastik dan kista neoplastik.

  1. Kista non-neoplastik. Kista ini bersifat jinak. Benjolan biasanya akan mengempis secara alam dalam waktu dua atau tiga bulan.
  2. Kista neoplastik. Kista ini biasanya akan dikenai tindakan operasi. Tetapi itu semua juga bergantung pada membahayakan atau tidaknya kista dalam tubuh.


Jenis-jenis Kista

Kista Fungsional

Kista jenis ini biasanya tak menyertai gejala. Kista baru akan terasa apabila terjadi komplikasi pada daerah sel telur. Kista jenis ini paling rutin terjadi, dan biasanya akan kembali mengecil dalam kurun waktu 1 hingga 3 minggu.



Kista Dermoid

Pemicu hadrinya kista ini ialah sebab tak terjadinya pembuahan pada sel telur nan siap dibuahi. Kista akan muncul pada dua indung telur, kista ini tak menunjukkan gejala-gejala tertentu. Meskipun tanpa gejala, kista ini akan terasa jika benjolan tersebut pecah.



Kista Endometrioma

Kista ini berada pada dinding luar indung telur. Kista jenis ini tak terletak di dalam rahim. Pada saat haid, timbunan darah pada dinding rahim nan tak keluar akan semakin tertimbun. Hal itulah nan memicu hadirnya rasa sakit pada saat haid.



Kista Kistadenoma

Kista ini berasal dari sel pembungkus indung telur. Kista jenis ini menyerang dua bagian indung telur, kiri dan kanan. Gejala nan ditimbulkan dari kista jenis ini biasanya akan menyebabkan penderita menjadi "beser". Itu sebab terjadinya penekanan oleh kista pada bagian disekitar kandung kencing.



Perbedaan Kista dengan Mioma

Kista tentu saja tak sama dengan mioma sebab kista berbentuk cairan, sedangkan mioma berbentuk tumor atau massa solid. Pada umumnya, kista tumbuh dalam indung telur (ovarium) wanita, sdangkan mioma muncul di dinding rahim wanita. Walauipun begitu, seorang wanita mungkin saja mengalami keduanya (kista dan mioma) dalam waktu nan bersamaan.



Penyebab Kista Ovarium

Faktor-faktor penyebab berkembangnya kista ovarium yaitu wanita nan biasanya mempunyai:

  1. riwayat kista ovarium terdahulu;
  2. siklus haid tak teratur;
  3. perut buncit;
  4. menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda);
  5. sulit hamil;
  6. penderita hipotiroid; dan
  7. penderita kanker payudara nan pernah menjalani kemoterapi ( tamoxifen ).


Gejala dan Penaksiran Kista Ovarium

Pada umumnya, kista ovarium tak menimbulkan gejala dan terdeteksi secara tak sengaja lewat USG ketika inspeksi rutin kandungan. Tapi, beberapa wanita dapat juga mengalami gejala berikut ini.

  1. Kram perut bagian bawah atau nyeri di pinggul nan muncul dan hilang, lalu menusuk.
  2. Siklus haid nan tak terautr.
  3. Sering kali perut bawah terasa penuh atau seperti tertekan.
  4. Nyeri haid nan sangat luar biasa sampai terasa di bagaian penggang belakang.
  5. Nyeri panggul setelah melakukan olahraga intensif dan senggama.
  6. Sakit atau tekanan nan timbul saat berkemih atau buang air besar.
  7. Mual dan muntah.
  8. Rasa nyeri atau munculnya flek darah dari vagina.

Sebagian besar para wanita baru memeriksakan diri ke dokter jika rasa sakitnya tiba ditahan lagi, pingsan, atau terjadi pendarahan nan sangat hebat sampai merasa lemas atau anemia. Untuk mendeteksi kehamilan anggur, dokter spesialis kandungan akan melakukan tes USG, CT Scan, tes darah, sampai tes kehamilan.



Pengobatan Kista

Sebuah studi menyimpulkan bahwa pemakaian kontrasepsi berkaitan dengan mulut (pil KB) mampu menurunkan risiko terserang kista ovarium sebab bisa mencegah ovarium memproduksi telur. Kista nan berukuran besar dan menetap selama berbnulan-bulan, biasanya membutuhkan operasi pengangkatan.

Disamping itu, wanita menopouse nan mempunyai kista ovarium dihimbau agar melakukan operasi pengangkatan buat meminimalisir risiko timbulnya kanker ovarium. Wanita nan berusia antara 50-70 tahun mempunyai risiko cukup besar mengidap kista. Jika kistanya saja nan diangkat, operasi seperti ini disebut ovarian cystectomy . Jika pembedahan menagangkat seluruh ovarium termasuk tuba fallopi, disebut dengan salpingoo-ophorectomy .

Beberapa faktor nan menentukan tipe pembedahan bergantung pada usia pasien itu sendiri, keinginan pasien buat mempunyai anak, kondisi ovarium itu sendiri, dan jenis kista. Sementara itu, kista ovarium nan mangakibatkan posisi batang ovarium terlilit ( twisted ) serta menghentikan genre darah ke ovarium, maka diperlukan tindakan darurat ( emergency surgery ) buat mengembalikan posisi ovarium seperti semula.