Bahaya Merokok - Manfaat Rokok Menjadi Dilema

Bahaya Merokok - Manfaat Rokok Menjadi Dilema

Sejak dahulu dilema antara kegunaan dan bahaya merokok memang tiada henti. Ada nan pro terhadap rokok. Pun tidak kalah gencarnya perang antirokok dengan rajin mengingatkan akan bahaya merokok. Terlepas dari dua hal tersebut, mari kita analisis rokok ditinjau dari sisi kegunaan dan bahayanya, kemudian kita dapat memutuskan kita akan memilih sisi nan mana. Tentu kita harus melepaskan kaca mata subjektivitas. Mari dengan objektif kita menilai tentang rokok.



Bahaya Merokok Menyerang Perokok Pasif

Diawali dengan bahaya rokok. Hampir semua di antara kita mengetahui bahaya merokok, di antaranya impoten, kanker, jantung, gangguan janin, tumor, tekanan darah tinggi, dan penyakit berbahaya sejenis. Anak sekolah pun tahu tentang bahaya merokok sebab di setiap produk rokok nan kita lihat atau iklan di media massa selalu disertakan bahaya merokok bagi kesehatan.

Rokok memang mengandung nikotin nan dapat membahayakan paru-paru. Pernyataan tersebut merupakan citra holistik dari bahaya merokok. Ibarat alat pelubang, rokok ialah alat pelubang nan siap melubangi paru-paru kita setiap kita menghisap rokok. Kita juga tahu bahwa salah satu fungsi paru-paru ialah buat menyaring udara kotor nan masuk ke dalam tubuh kita sehingga udara nan mengalir ke seluruh tubuh kita ialah udara higienis nan tak membahayakan tubuh.

Namun, apa jadinya bila paru-paru tak dapat berfungsi menyaring lagi? Tentu saja metabolisme tubuh kita akan terganggu. Apa jadinya bila udara kotor nan mengandung majemuk bakteri masuk ke dalam tubuh, setiap hari, setiap saat, menumpuk, dan menumpuk. Pantas saja bila dikatakan bahaya merokok jauh lebih besar dibandingkan dengan manfaatnya, begitu kata para pakar kesehatan.

Baru-baru ini bahkan rokok disinyalir mengandung minyak babi. Padahal kita tahu bahwa babi ialah salah satu hewan pembawa penyakit. Beberapa waktu nan lalu babi sempat menghebohkan global sebab virusnya nan dapat mematikan manusia. Bila kita muslim, mengonsumsi babi hukumnya haram. Bahaya merokok juga dikaitkan dengan bahan kandungannya.

Selain membahayakan diri sendiri, rokok juga dapat membahayakan orang lain. Bahaya merokok bahkan lebih besar diderita oleh mereka nan justru tak merokok. Perokok pasif menjadi individu nan sangat dirugikan. Mengingat mereka tak merokok.

Bahkan bahaya merokok bagi mereka nan tak merokok dapat mengakibatkan kematian. Baru-baru ini Anda mungkin pernah membaca warta tentang seorang perokok pasif nan meninggal sebab terlalu banyak menghisap asap rokok dari para perokok nan ada di sekitarnya.

Noor Atika Hasanah ialah perokok pasif nan jadi korban keganasan bahaya merokok. Dia tak merokok, tapi lingkungannya memaksa ia menghirup udara dengan asap rokok. Wanita itu divonis menderita Bronchopneumonia Duplex. Penyakit nan cukup asing ini kurang lebih artinya radang paru-paru nan sudah akut.

Selain Atika, nan notabene orang dewasa, bahaya merokok juga dapat mengenai anak kecil, bahkan bayi dalam kandungan. Jika Anda saat ini memiliki anak balita, atau istri Anda tengah mengandung, akan lebih bijak jika Anda menjauh dari mereka saat sedang merokok. Asap rokok akan membahayakan janin dan kesehatan anak.



Bahaya Merokok - Manfaat Rokok Menjadi Dilema

Bahaya merokok sudah cukup mengagetkan kita, tapi di sisi lain, rokok juga memiliki manfaat, terutama dalam bidang bisnis. Tak dapat dipungkiri, selain bahaya rokok ada juga kegunaan rokok. Rokok menyumbang laba materi nan begitu besar buat negara kita. Mulai dari penyerapan tenaga kerja, kontributor pajak nan besar, dan juga sponsor nan dapat dikatakan besar juga.

Bila kita melihat kegiatan-kegiatan tertentu, kebanyakan disponsori oleh produk rokok dengan jumlah nan sangat menggiurkan. Beasiswa pendidikan nan tersebar di ratusan universitas juga banyak disumbangkan dari perusahaan rokok. Pun dengan penyerapan tenaga kerja. Seandainya pabrik rokok tutup, mungkin penerimaan pajak akan berkurang drastis dan pengangguran akan langsung meningkat. Dari sisi manfaat, ternyata kita juga melihat hal nan menarik. Bahaya merokok dapat dikatakan setara dengan kegunaan rokok, mungkin.



Bahaya Merokok - Seandainya Orang-orang Berhenti Merokok

Mari kita berandai-andai buat membuktikan apakah bahaya merokok setara dengan kegunaan rokok? Bayangkan bila semua orang di Indonesia tak merokok. Bila total penduduk nan merokok anggap saja 100 juta jiwa dan harga rokok kita anggap 10 ribu maka setiap hari akan ada uang sebesar 1 triliun nan kondusif sebab tak dipergunakan buat mengonsumsi rokok. Uang sejumlah tersebut sudah dapat dipergunakan buat mereparasi sekolah ambruk atau rumah sakit nan tak layak.

Bagaimana dengan nasib pabrik rokok dan karyawannya? Bagaimana bila pabrik rokok mengubah pabriknya buat dijadikan pabrik lainnya? Pabrik jus, misalnya, nan dinilai lebih menyehatkan daripada rokok. Jawabannya ialah tak semudah membalikkan telapak tangan. Ya memang. Tapi ancaman bahaya merokok sepertinya akan membuat pilihan ini akan jauh lebih mudah. Pun jika Anda para perokok sadar betul akan hal ini.

Bagiamana bila generasi produktif merokok semua? Bukan khayalan sebenarnya sebab pada kenyataannya sekarang ini jumlah usia produktif getol merokok. Apa nan terjadi kemudian? Jangan bersedih bila banyak orang berusia produktif nan terserang penyakit aneh atau wafat muda. Bila generasi produktif sudah tak ada atau berkurang drastis, lalu bagaimana dapat pembangunan dapat berjalan. Bukankah hal tersebut seperti holocaust sebenarnya. Citra tragis ini ialah citra bahaya merokok nan paling nyata.

Melihat perbandingan antara bahaya dan manfaat, kesimpulannya ialah bahaya merokok jauh lebih besar daripada manfaatnya. Dengan konklusi tersebut, kita sudah dapat memutuskan, apa nan akan kita lakukan? Bila sekarang kita pecandu rokok akankah kita berhenti atau cuek. Bila kita ialah perokok pasif akankah kita membahayakan nyawa kita buat "kejahatan" nan tak kita lakukan.



Berhenti Merokok vs Mengurangi Takaran Rokok

Setelah mengetahui bahaya merokok, kita tentu akan memilih buat tak "berteman" dengan rokok, bila sebelumnya kita ialah pecandu rokok. Namun, kenyataannya bagi sebagian besar orang meninggalkan rokok tidak semudah meninggalkan kekasih hati. Kenyataannya memang demikian.

Orang-orang nan berpandangan saklek dan sangat ngeri dengan bahaya merokok, niscaya akan langsung berkata "berhentilah sekarang juga kalau masih ingin hidup!". Berhenti dan bukan mengurangi! Namun, orang-orang nan berpandangan fleksibel biasanya akan berkata "Kurangi dulu sebelum membiasakan diri buat tak merokok!".

Memang, tak mudah tentu saja menghentikan sesuatu nan sudah menjadi Norma sekalipun Norma itu membahayakan. Ada juga nan berkata, konsumen rokok masih tetap banyak sebab peringatan terhadap mereka hanya sebatas tulisan. Coba bila diperlihatkan secara langsung gambar paru-paru nan sudah terinfeksi nikotin, mungkin mereka akan bertanya-tanya buat merokok. Bahaya merokok sepertinya harus lebih diperlihatkan secara detail.

Padahal, nyatanya tak juga, sekalipun banyak orang nan sangat paham akan bahaya merokok dan bahkan sudah menjadi korban dampak rokok, toh mereka tetap merokok.

Baik menghentikan rokok atau mengurangi takaran rokok sebenarnya sama-sama membutuhkan pengorbanan. Mengetahui bahaya merokok sepertinya belum cukup menjadi alasan bagi mereka buat berhenti merokok. Sama halnya seperti diet. Mengurangi sarapan dan makan malam ialah hal nan paling menyiksa bagi orang nan suka makan. Namun, ketika mereka sadar akan bahaya obesitas, mungkin mereka akan berpikir berkali-kali buat melahap apa nan ada.

Begitu pula dengan pecandu rokok. Memang ada nan pasrah dan bertekad buat merokok hingga napas berhenti. Namun, masih juga banyak nan peduli dengan bahaya merokok dan berusaha buat menghentikan Norma merokok walau susah.



Upaya Mengingatkan Bahaya Merokok

Dalam upaya mengurangi atau bahkan menghentikan pemakaian rokok, ada beberapa cara nan dapat kita lakukan agar kita selalu teringat akan bahaya merokok sehingga tidak mengonsumsinya. Adapun cara-cara tersebut sebagai berikut.

  1. Selalu meng- update orang-orang nan menjadi korban rokok, baik pasif maupun aktif.
  2. Mengganti rokok dengan jus atau buah nan lebih menyehatkan.
  3. Bila tak dapat menghentikan maka kurangilah porsinya.

Semoga berhasil! Bebaskan diri Anda dan orang-orang tersayang dari bahaya merokok!