Tema atau Topik

Tema atau Topik

Pada hakikatnya menulis itu mampu dilakukan oleh semua orang, sebab setiap manusia punya kemampuan buat mencurahkan pikirannya pada sebuah tulisan. Perbedaannya terdapat pada taraf kemampuan buat menuliskannya. Orang sering bertanya bagaimana cara menulis apakah itu cara membuat puisi, cara membuat cerpen , cara membuat novel dan karya sastra nan lainnya. Tidak terlalu sulit sebenarnya semuanya, tergantung pada kemauan.

Orang punya talenta menulis tapi tak punya kemauan tak akan menghasilkan karya sedikitpun. Sebaliknya kalau punya kemauan nan tadinya biasa saja dengan Norma akan mendapat hasil maksimal. Mengasah kemampuan menulis itulah nan perlu dilakukan, begitupun kalau kita mau membuat cerita pendek asahlah terus dengan sering menuliskan apa saja.

Awalnya dari membaca , lalu belajar menuliskan pengalaman kita, tak usah nan terkesan besar mulailah dari kejadian sederhana. Ada beberapa cara buat mengasah kemampuan kita menulis cerita pendek, dan konfiden ini cukup mudah, semua orang bias melakukannya.



Awali dengan Membaca

Sebelum menulis sebaiknya kita lebih banyak membaca karya cerpen protesis orang lain dulu. Tidak cukup satu atau dua kali harus dibiasakan. Membaca protesis orang bukan berarti kita akan menirunya, hanya surat keterangan saja. Menulis itu berawal dari ketertarikan kita membaca. Akan sulit membuat sebuah karya tanpa referensi, terkecuali punya talenta nan hebat. Setelah membaca niscaya kita akan berfikir kenapa orang lain bias, kita tak bisa.

Cara membuat cerpen itu sesungguhnya mudah. Untuk membuat cerita pendek, referensinya bukan cerita pendek saja. Setiap ada kesempatan, setiap ada bacaan maka bacalah. Perlu diingat menulis itu ialah sebuah proses, dan proses awalnya yaitu dengan banyak membaca. Misalkan saja kita akan membuat cerita pendek, tapi tak tau apa-apa maka tak akan jadi apa-apa. Proses membaca ialah sebuah gerbang. Akan banyak ilmu nan didapat, pikiran-pikiran nan genius dan masukan-masukan dari bacaan nan kita baca akan memperkaya tulisan kedepannya.



Bawalah Selalu Catatan

Buat apa catatan ? Otak kita memang tak terbatas, lebih bagus dari komputer canggih sekalipun itu kata para peneliti. Bagaimana kalau otaknya diserang virus lupa, lupa itu tak ada obatnya kecuali mengingat. Demi mencegah kejadian ini maka bawalah catatan, dapat buku kecil, atau sekarang sudah banyak sekali gadget nan mendukung. Tulislah kejadian nan menurut kita menarik, bahkan hal sederhanapun tak apa-apa.

Suatu hari nanti ketika kita membuka catatan mungkin saja akan keluar ide nan brilian. Ada beberapa pengalaman nan menyebutkan bahwa ide itu kadang datang tiba-tiba. Segeralah tuliskan ide tersebut dalam catatan kita, siapa tau kalau tak di tulis akan lepas begitu saja. Setibanya di rumah ketika sudah santai maka kita bias menuangkan ide tersebut dalam sebuah tulisan. Tulisannya tak perlu panjang cukup beberapa paragraf saja.

Biasakan menulis setiap hari. Tidak akan susah buat mencari ide harus menulis apa, sebab ide sebenarnya dating setiap hari, dan itu sudah kita tulis dalam catatan kecil kita. Jangan dibiasakan menyimpan ide terlalu lama, nanti kebanyakan jadi bingung harus nulis nan mana dulu. Mulailah dengan menjabarkan ide pikiran nan diperoleh.

Abaikan dulu tanda baca bahkan bahasanya bebas dulu saja tak perlu ber EYD juga tak apa-apa. Cobalah menulisnya mengalir jangan dibaca dulu sebelum kita menyelesaikannya. Dapat dimulai dengan selembar, syaratnya mau satu atau dua lembar biasakan ada awal dan akhirnya jangan sampai digantung ditengah-tengah. Membaca sudah biasa, menjabarkan ide sudah terbiasa maka mulailah. Betapa cara membuat cerpen ialah hal nan mudah.



Tema atau Topik

Yang harus diperhatikan dalam cara membuat cerpen ialah pertama, tentukan dulu tema, tema ini merupakan sebuah ide cerita nan akan kita rangkai menjadi sebuah cerita. Tema ini harus mengandung sebuah amanat atu nilai-nilai tertentu. Apa tujuan kita kita menyampaikan suatu pesan kepada pembaca. Dapat pesan moral, social, dapat juga hal nan sifatnya mengajak lebih ekstrem lagi bersifat provokasi.

Pesan ini harus jelas sebab cerpen sifatnya pendek jadi sine qua non batasan tema nan jelas. Tema pun akan menentukan garis besar (benang merah) buat cerita nan akan di tulis. Perlu diingat dengan sebuah topik akan membatasi supaya ceritanya tak melebar kepada hal-hal lain.



Judul

Judul menjadi sebuah hal nan penting. Pembaca akan melihat dari judul dulu. Kalau judul menarik orang akan tertarik dan membaca cerita nan ditulis. Oleh sebab itu maka pemilihan judul harus se menarik mungkin, tapi jangan sampai tak sinkron dengan isi cerita.



Pokok Pikiran

Buatlah dulu kerangka pikiran dari holistik dari awal cerita klimaksnya seperti apa dan endingnya bagaiman. Pokok pikiran (kerangka) ini akan memudahkan kita buat mengembangkan cerita supaya tak terlalu melenceng dari tema nan kita inginkan. Sebisa mungkin sebelum memulai cerita kita harus sudah punya kerangka keseluruhan.



Tokoh dan Setting

Sebelum memulai menulis cerita tentukan dulu nama tokoh dan tokoh primer nan akan dihadirkan. Jangan terlalu banyak tokoh, sebab semakin banyak akan membuat cerita semakin panjang. Cukup paling banyak 4 sampai 5 tokoh.

Pengkarakteran pun harus jelas bagi mana karakter tokoh utama, sebab tokoh primer sangat berpengaruh terhadap karakter tokoh nan lainnya. Tidak usah terlalu banyak membuat seting, terlalu banyak seting semakin tak epektif. Ingat ini hanya cerita pendek nan tak memerlukan banyak loka dan waktu.



Alur

Tulislah paragraph pertama atau awal cerita semenarik mungkin supaya pembaca dapat terus mengikuti apa nan akan kita tulis, paragraph pembuka ini akan menentukan apakah pembaca akan lanjut membaca atau tidak. Kalau diibaratkan rumah tatalah halaman rumah kita semenarik mungkin supaya orang mau masuk ke dalamnya.

Setelah membuka cerita dengan baik maka paragraph-paragraf selanjutnya mulailah masuk ke inti cerita. Jangan terlalu banyak membuka cerita dengan hal-hal nan tak perlu. Sama halnya seperti paragraf pembuka pada paragraf-paragraf akhir ( ending ) sangatlah menentukan evaluasi pembaca.

Kita dapat memilih apakah mau open ending, atau terbuka atau ending nan mengejutkan. Ending juga ditentukan dari inti cerita, sebisa mungkit ketika diinti cerita tak usah bertele-tele. Inti cerita nan bertele-tele dapat membuat ending gampang buat ditebak dan pembaca akan bosan. Usahakan pembaca tak terlalu cepat mengetahui ending seperti apa nan akan kita tulis. Pandai-pandailah membuat cerita nan dapat membuat pembaca selalu penasaran hingga berusaha membacanya sampai akhir cerita.



Tata Bahasa

Untuk bahasa dalam cerita gunakan bahasa nan sederhana dan mudah dicerna oleh pembaca. Hal lain nan perlu dikedepankan ialah tata bahasa apalagi kalau cerita kita mau di sajikan kepada orang lain. Editlah kembali tulisannya bukan ceritanya, sesuaikan tanda bacanya mana obrolan langsung, mana nan tidak langsung, dan tanda baca lainnya sesuaikan dengan EYD.



Asah Terus Kemampuan

Menulis tak cukup sekali, sebab tak semua permulaan itu bagus. Asahlah kemampuan menulis kita terus menerus. Jangan cepat puas sebab telah membuat sebuah cerita, ataupun berhenti sebab sudah di katakan bagus oleh orang lain. Dengan menulis secara terus menerus, maka juga akan menumbuhkan karakter atau karakteristik khas tersendiri. Karakter ini akan terbangun perlahan seiring Norma menulis cerita.

Demikianlah beberapa tips cara membuat cerpen, semoga bermanfaat. Jika ingin menjadi penulis nan hebat maka teruslah menulis apapun itu. Selamat menulis cerpen.